dengan iming-iming akan menambah performa hingga sekian horsepower (hp) dan sebagainya.
Mulai dari komponen yang mengatur tekanan bensin, modul pengapian, piggyback/Engine
Management, kabel busi, penyetabil tegangan listrik dan sebagainya, yang harganya pun tidak
murah.
Dan serunya, banyak teman-teman kita yang tergiur dan memasang komponen-komponen
tersebut, berharap adanya kenaikan besaran HP dari mesin kendaraannya.
Berapa besar kenaikannya hanya berdasarkan perasaan dan sugesti. Bisa jadi semakin besar
biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi itu, semakin besar pula sugesti yang muncul. Supaya
modifikasi performa bisa lebih terarah dan terencana, ada baiknya selalu terukur, berapa nilai
performa mesin sebelum dan sesudah modifikasi.
[ www.saft7.com automotive tips and sharing ]
Performa suatu mesin kendaraan (mobil maupun motor) dapat dilihat dari besarnya
nilai Power (tenaga) danTorque (torsi).
Pada setiap brosur mobil maupun motor, selalu ditampilkan nilai Power dan Torque pada lembar
spesifikasi teknis.
Hercules nilainya adalah 70kg-m. sekarang bayangin Hercules bisa nendang kita 100 kali
dalam waktu 1 menit, nah itu adalah horsepower, jadi intinya Horsepower = Torque over time,
seberapa besar torsi yg bisa dihasilkan dalam periode waktu tertentu. (tambahan info dari om
CKK)
Untuk lebih memahami tentang Power dan Torque, silahkan klik diskusi di forum ini.
Engine Dyno:
Poros output mesin langsung disambung ke alat Dyno, umumnya alat ini digunakan di pabrik
kendaraan untuk mengukur performa mesin sebelum dipasang pada body/ chassis.
Chassis Dyno:
Roda mobil memutar roller atau drum mesin dynotest
UMUM:
Umumnya dynotest perlu dilakukan saat akan dan setelah melakukan modifikasi pada
mobil/motor, untuk dapat dilihat berapa peningkatan performa yang diperoleh dari modifikasi
tersebut.
TUNER/RACE:
Proses dynotest diperlukan untuk mendukung proses Tuning mesin. Naik-turunnya grafik Power,
Torque dan AFR (perbandingan udara dan bahan bakar) digunakan untuk mengatur setting
ignition timing dan fuel pada komponen mesin maupun komputer mesin (ECU). Dengan
pengaturan yang detail dan baik, performa mesin menjadi sangat optimal dan efisien, sekaligus
aman.
2.
Cek kondisi ban: apakah laik pakai atau tidak, sangat memungkinkan untuk melakukan
rotasi pemasangan ban apabila ada satu atau dua ban dalam kondisi tidak laik jalan atau rusak
(berlaku untuk pengetesan 2 wheel drive).
3.
Cek tekanan ban: pada saat akan melakukan dyno test, tekanan ban pada semua roda
harus dinaikkan hingga 30% 50% dari tekanan normal. Tekanan ban pada semua roda harus
sama. Jangan lupa untuk mengembalikan tekanan ban pada tekanan normal pada saat selesai
melakukan dynotest
4.
Check belts: (timing belt, fan belt and other belts) apakah dalam keadaan normal atau
tidak.
5.
Cek oli mesin apakah dalam kapasitas dan kondisi normal atau tidak
6.
7.
8.
Cek oli transmisi apakah dalam kapasitas dan kondisi normal atau tidak.
9.
Cek oli differential/transfer case apakah dalam kapasitas dan kondisi normal atau tidak.
10.
11.
12.
Tersedia pemadam api di lokasi Dynotest: untuk antisipasi apabila terjadi kebakaran
13.
Mempersiapkan dana lebih: apabila terjadi kerusakan komponen mesin selama proses
Dynotest
DYNOTEST Yuuuk
Penasaran dengan performa mesin dari mobil yang sudah berusia 17 tahun lebih, dimana tahun
2007 lalu dilakukan Overhaul pada mesin sehingga mesin menjadi segar kembali. (baca kisahnya
di sini) .
Fasilitas Dynotest di Jakarta saat ini ada sekitar 5 tempat.
1 dari 5 bengkel Dynotest tersebut menggunakan mesin yang berbeda dengan yang lainnya
yaitu KS Nusa yang menggunakan mesin bermerek DynoDynamic, yang mampu mengukur
Mobil penggerak 2 dan 4 roda maupun Motor kecil hingga Motor besar.
Sementara 4 bengkel lainnya (Rev Engineering, Sigma Speed, Bening Motor dan Lestari
Motorsport ) menggunakan mesin yang sama bermerek DASTEK, untuk mengukur Mobil
penggerak 2 roda saja.
Untuk di Surabaya, ada 1 lokasi namanya GUT Motorsport yang juga menggunakan mesin
bermerek DASTEK.
Antara mesin bermerek DynoDynamic dan DASTEK menggunakan cara kerja yang berbeda,
sehingga nilai angka yang didapat juga berbeda.
Saya coba test mobil saya di kedua merek itu supaya tidak penasaran
Hari pertama,..
saya datang ke KS Nusa (PT Khatulistiwa Suryanusa) di Jl. Pramuka Raya Kav.69, Jakarta.
Sebelum ke KS Nusa, saya isi tangki saya dengan bensin Pertamax, sesuai dengan rasio
kompresi mesin saya.
Mesin mobil saya kondisinya standar, tidak menggunakan komponen aftermarket untuk
performa, semuanya standar hingga busi.
Namun yang pasti, kondisi mesin sangat prima dan siap untuk di-run hingga putaran maksimum
(redline).
Pada bagian depan mobil, dihadapkan blower yang meniupkan angin cukup deras, sebagai
simulasi hembusan angin saat di jalan raya. Hal ini penting agar mesin tidak overheat
(kepanasan).
Pada bagian knalpot dipasangkan Wide Band Air/Fuel Ratio Sensor. Tujuannya untuk
mendeteksi campuran bahan bakar vs udara saat proses dynotest berlangsung, dicatat secara
realtime dari 1500rpm hingga redline.
A/F R sensor ini penting untuk proses tuning performance. Tuner bisa mendapat informasi di
RPM berapa mesin butuh lebih banyak bensin atau sebaliknya, sehingga mesin dapat bekerja
secara optimal.
Data mobil dimasukkan juga dan dilakukan kalibrasi.. seperti jumlah silinder mesin, hingga gear
ratio untuk menentukan pada gigi berapa proses dynotest dilakukan nantinya.
Untuk mobil saya.. digunakan gigi 4.
OK SIAAAAAAP.
dijalankan hingga beberapa kali run.. seram juga mendengarkan jeritan mesin hingga ke
batasnya.
Saat proses run berjalan.. secara realtime grafik tergambar di layar monitor, juga A/F R terbaca
dan tergambar.
Hasilnya.. diperoleh grafik sebagai berikut
Terbaca bahwa Power Maksimum mesin mobil saya yang berteknologi tua ini (masih teknologi
tahun 1977) sebagai berikut:
Mesin: BMW M20, 6 silinder, 12valve SOHC standard:
Power Max: 87.5WHP (Rear Wheel Horse Power) pada 5550rpm.
Torque Max: 94.0 Ft.Lb pada 4000rpm
Hari Kedua..
Paginya saya ke bengkel Rev Engineering di Jl. Arteri Kedoya no.70, Kebon Jeruk, Jakarta.
Sama seperti di KS Nusa, mobil diikat dan roda belakang dinaikkan diatas drum mesin dyno
bermerek DASTEK tersebut.
Dilanjutkan dengan proses kalibrasi.
Ternyata proses dynotest-nya berbeda dengan mesin DynoDynamic yang ada di KS Nusa.
Pada mesin dyno bermerek DASTEK ini, mobil dijalankan hingga masuk kecepatan tertentu,
kemudian transmisi dipindah ke gigi netral, dan roda dibiarkan berputar (seakan mobil meluncur)
hingga kecepatannya menurun hingga pelan dan berhenti.
Pada saat itulah komputer mengkalkulasi berapa lama ban berputar hingga berhenti.
hasilnya sebagai berikut:
Untuk POWER, mesin saya mendapat angka sebesar 128.3BHP (Brake Horse Power /
Flywheel Horse Power).pada 5500rpm
dan untuk TORQUE, mesin saya mendapat angka sebesar 178.2Nm pada 4500rpm
Rumus Umum:
BHP = WHP + 25% + 10HP
atau bisa ada juga yang menggunakan hitungan
5 Bengkel Dynotest yang menggunakan mesin dengan merek yang sama pun tentunya ada
perbedaan hasil pengukuran hingga 1-2%.
Silahkan pilih sendiri tempat Dynotest yang diminati.
[ www.saft7.com automotive tips and sharing ]
Dynotest tidaklah semata-mata untuk mengejar nilai Horse Power saja. Banyak rekan-rekan yang
berlomba-lomba mesinnya mempunyai Power yang besar. Padahal, teman-teman yang hobby
bahkan profesinya sebagai pembalap, mengatakan bahwa tidak jaminan power besar pasti akan
memenangkan lomba/race.
Dynotest sangat besar manfaatnya ketika data grafik hasil test digunakan untuk mengatur
kembali setting / Mapping pada ECU / Engine Management. Hingga diperoleh hasil yang
optimal.
Seperti yang dilakukan oleh teman saya pada mobil balapnya.
Saat baru datang, dan dilakukan Dynotest, diperoleh power sebesar 143.9WHP.
Namun dari grafik Air/Fuel Ratio terbaca kondisi campuran bensin terlalu Lean (bensin sangat
sedikit berbanding udara). Jika dibiarkan dan terlalu ekstrim bisa membuat ruang bakar sangat
panas bahkan membuat piston atau valve meleleh.
Mulailah proses Tuning ulang piggyback ECU mobil balap tersebut.. diperbaiki dengan cermat
pada titik RPM berapa supply bensin perlu ditambah, pengapian perlu diperpanjang, dan
sebagainya..
CUACA BERPENGARUH
Hari ketiga..
Besoknya, saya iseng untuk mengukur lagi mesin mobil saya di KS Nusa..
Tetapi hasil dynotest malah menurun powernya.. hanya mendapat 86.5WHP dari sebelumnya
87.5WHP.
Turun 1 HP, dilakukan test hingga 5 kali run tetap hasilnya sama.
Ternyata hal ini disebabkan oleh suhu hari itu yang lebih panas dan kering ketimbang hari test
sebelumnya.
Kesimpulan:
1.
Mobil/Motor yang akan di Dynotest harus dalam kondisi prima dan memperhatikan
keselamatan.
2.
Dynotest tidak semata-mata untuk mencari nilai POWER yang besar saja, banyak
informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan performa mesin.
3.
Dalam kondisi panas, performa mesin akan menurun. Itu sebabnya mengendarai mobil /
motor saat cuaca sejuk atau dingin lebih terasa bertenaga ketimbang saat panas terik.
4.
Produsen komponen penambah performa mesin perlu melampirkan data Dynotest dari
produknya.
5.
Waktu yang diperlukan untuk hanya Run Power Test sekitar 1jam.
.
Special Thanks untuk : Ovi Sardjan, Teddy Rev, Om Sholeh Sigma, Gerry Nasution, Ferry
Cangkir, Dikwan Ditech. hingga tersusunnya artikel sederhana ini
SIGMA SPEED
Jl. Gatot Subroto 150
Kuningan Barat
Jakarta
Phone: 021.70772956, 68851456
Lestari Motor
Jl. RC. Veteran no.9
Bintaro Jaya
Jakarta
Phone: 021.73881481
Bening Motor
Jl. Caman Raya no.44
Jati Bening
Bekasi
Phone: 021.86900607
GUT Motorsports
Jl. Klampis Semolo Timur 3B
Surabaya
Phone: 031.5992741, 70912446
Sumber Referensi:
Adler, U., editor, Bosch Automotive Handbook, 1986.
Weast, Robert C., editor, CRC Handbook of Chemistry and Physics, 1976-1977, p. F-313.
Heywood, John B., Internal Combustion Engineering Fundamentals, 1988.
Kirby, Richard S.; Withington, Sidney; Darling, Arthur B.; and Kilgour, Frederick G.,
Engineering in History, 1990, pp. 167-172.
Skelton, Betty, Purnells Pictorial Encyclopedia of Horses and Riding, 1977, pp. 30-31.
KONSEP TENAGA DAN PENGUKURANNYA
Seraya.com Tanya cara baca daya maksimum
Seraya.com Tanya tentang perbedaan Torsi & Tenaga
Google
Facebook
Twitter
66 Comments
1.
jaket anti angin
16/08/2015
setelah baca artikel ini jadi tau apa itu dyno test
Post a Reply
2.
fajar
22/01/2013
3.
echo
12/09/2012
sumpah tadinya gw ga ngerti apaan tuh Dynotest, power, torque dan yg lainnya,..begitu baca
nih artikel disertai contoh, jadi sedikit paham,..:D ditunggu artikel menarik yg lainnya gan,
.
Post a Reply
4.
jody rusli
03/09/2012
5.
mufid
27/06/2012
mas2 saya maw nanya ne kalo dyno test buat mobil di jogja yang ada dimana ya mas mohon
informasinyasaya perlu buat skripsi saya di teknik mesin..mohon bantuannya:)
Post a Reply
6.
maestro
07/10/2011
7.
Saftari
12/06/2011
Makasih ya masukannya
artikel ini memang masih banyak butuh tambahan penyempurnaan dari banyak pihak seperti om
salah satunya.
salam!
Post a Reply
8.
Keterangan:
Pasti ada yang protes, Akurat kok hasilnyabuktinya hasilnya grafiknya cocok rumus semua
HP = Torsi (lb-ft) x RPM / 5252
Tuh kan cocokkk
NGACOOO!!
Dyno test TIDAK PERNAH mengukur HP dan torsi secara terpisah, dia HANYA mengukur
torsi.
HP yang nongol di layar justru dihitung pake rumus itu sama komputernya, jadi kalo cara ngukur
akurasi dengan pake rumus itu pasti benar!
Yang harus ditanya, apakah benar torsi yang diukur???
Post a Reply
9.
Koreksi besar 2
Approaching perhitungan HP berdasarkan transmisinya anehhh!!
Siapa yang ngajarin? Tuner lokal jualan piggyback ya?
Karena mas pake BMW saya kasih contoh :
Untuk transmisi
Manual BMW S5D250G (GM)
Crank HP = 1.17 x RWHP
Crank Torq = 1.15 x RWTq
Automatic BMW 5HP19 (ZF)
Crank HP = 1.31 x RWHP
Crank Torq = 1.24 x RWTq
10.
Koreksi besar 1
Efesiensi AWD>RWD>FWD, bukan sebaliknya.
i.e.
Curb Weight 2500 lbs
Power 120 HP
Manual Transmission
0-60 mph FWD 8.82 sec
0-60 mph RWD 8.15 sec
0-60 mph AWD 7.81 sec
Post a Reply
11.
Jeffry
29/09/2009
Wah jadi pengen ngetestkalo GUT Motorsport yang di surabaya apa bisa untuk ngetest spd
mtr?
thanks b4