Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN DAN

PERAKITAN
RODA GIGI
RODA GIGI
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang
bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi,
dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah roda gigi.
Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap
sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain,
salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan piston yang bersumber dari
atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan
keistimewaan dari roda gigi yang mengalahkan mekanisme transmisis yag lain
(missal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil
banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus
dimana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan
karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah
biaya pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang
menjadikan biaya operasi lebih tinggi.
JENIS RODA GIGI
1. RODA GIGI LURUS
2. RODA GIGI HELIX
3. RODA GIGI HELIX GANDA
4. RODA GIG RACK
5. RODA GIGI PAYUNG
PENYEBARISAN DAN PENYETELAN
Tujuan dari penyebarisan transmisi roda gigi adalh untuk mengupayakan agar
gigi-gigi berpasangan secara tepat satu dengan lainnya. Untuk pengoperasian
transmisi roda gigi yang benar persyaratan berikut ini harus dipenuhi
1. Roda gigi harus memiliki modul yang sama
2. Jarak pusat poros harus sesuia dengan ukuran roda gigi
3. Kedua poros harus benar benar sejajar
4. Kelonggaran harus tepat
5. Kontak permukaan gigi harus berupa garis
Roda gigi harus dapat disetel secara benar jika lingkaran jarak kedua roda gigi
bersinggungan satu dengan yang lain. Jarak pusat dapat dihitung jika kedua
lingkaran jarak baginya diketahui. Lingkaran jarak bagi sama dengan modul
dikalikan dengan jumlah gigi. Sedangkan jarak sumbu adalah setengah dari
jumlah kedua diameter lingkaran jarak bagi.
MEMASANG RODA GIGI
Jika roda gigi mempunyai lebar yang sama, maka permukaan kontak roda gigi
harus berada pada satu garis. Memeriksa apakah roda gigi benar-benar match.
Pengukurannya dilakukan dengan meletakkan penggaris baja menyentuh roda
gigi pada empat titik ini juga dapat digunakan sebagai acuan apakah roda
gigi sejajar atau tidak. Jika lebar roda gigi berbeda maka perbedaan lebar gigi
dibagi untuk kedua sisinya, sehingga roda gigi yang kecil persis berada
ditengah roda gigi yang lebar
METODOLOGI PERCOBAAN
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
• Kunci pas dan kunci ring
• Jangka sorong
• Treker
• Kunci jangkar
• Kunci sok
• Palu besi
• Palu plastic
• Penyiku
• Dial indicator & pemegang magnetic
• Bahan pemoles
• Dua penggaris baja
• Sim
• Mikrometer luar
• Spirit Level
PEMBONGKARAN
Pembongkaran Pembongkaran dilakukan dalam urutan yang berlawanan
dengan perakitan
• Yang pertama, lepaskan semua baut pengikat blok bantalan
• Poros diangkat dengan hati-hati Bantalan dan roda gigi kemudian bongkar
• Untuk melepas roda gigi dari sarung penyesuai, gunakan lubang ulir ketiga
pada sarung penyesuai.
• Bila baut diputar maka roda gigi akan terlepas Angkat poros beserta
bantalannya
PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN
• Bersihkan komponen yang telah dibongkar
• Periksalah kerusakan dan keausan komponen
• Diameter poros harus 40 f 7
• Periksa bantalannya. Bantalannya adalah bantalan dengan cincin dalam
konis/tirus.
• Nomor bantalannya 1211 K dan 22211 EKW 33
PERAKITAN
• Pada sistim transmisi roda gigi poros harus dipasang sejajar dengan lainnya.
Untuk hasil yang benar perakitan roda gigi sebagai berikut:
• Tepatkan roda gigi pada posisi yang benar pada poros.
• Tempatkan pada landasan yang lunak/kayu. Tempatkan sarung penyesuai
pada roda gigi, gunakan dua baut pada dua lubang berulir dengan posisi
berhadapan. Lubang ketiga untuk pelepasan
• Pasang bantalan pada poros dengan benar. Gunakan sarung penyesuai c.
• Setelah memasang bantalan tempatkan pada blok bantalan dan
kencangkan d.
• Poros dengan roda gigi kecil dipasang sejajar. Ukur ketinggian poros dan
kesejajarannya
• Gunakan spirit level mengukur kesejajaran poros, jika diperlukan gunakan sim
untuk mengaturnya.
PENYEBARISAN RODA GIGI
• Penyebarisan poros dengan roda gigi besar sebagai berikut:
• Roda gigi harus diluruskan pada dua arah yaitu dalam bidang vertikal dan
horizontal. Periksa dengan menggunakan penggaris baja
• Gunakan sim untuk mengontrol ketinggiannya c.
• Untuk memeriksa bidang horizontal, letakkan penggaris baja disepanjang
KELONGGARAN GIGI
Pengukuran kelonggaran roda gigi dilakukan dengan menggunakan dial
indicator. Untuk mengerjakan ini poros dengan roda gigi kecil/poros
penggerakdikunci terlebih dahulu. Dial indicator dipasang tegak lurus pada
salah satu sisi roda gigi besar. Bila roda gigi besar digerak gerakkan maju atau
mundur, maka indicator menunjukkan angka kelonggaran antar gigi.
Kelonggaran roda gigi dapat dikoreksi dengan cara menggeser poros dengan
roda yang besar kearah luar/dalam secukupnya. Jika kelonggaran sudah tepat,
blok bantalan akhirnya dapat dikencangkan.
Data sebelum pembongkaran
Jarak sumbu poros = 195,5
Jarak sumbu poros = 201,22 mm
Clearance = 0,5 mm

Data Setelah Pembongkaran


Jarak poros1 = 198,92 mm
Jarak poros 2 = 199,02 mm
Diameter dalam roda gigi 1 dan 2 = 40mm
Diameter roda gigi 1 = 158,2
Diameter roda gigi 2 = 239,56
SIM poros 1 = 3,15 mm
SIM poros 2 = 5,4 mm
Bearing = 22209 EK
Clearance = 0,3 mm
Keterangan :
Modul = 2,26
Jarak antar sumbu poros (perhitungan) = 198,88
PENYEJAJARAN
Pada pengukuran penyejajaran roda gigi, proses penyejajaran yang
terlebih dahulu adalah menyejajarkan kedua poros agar sejajar dengan
bidang datar dan sejajar antara 2 poros. Dari data pengukuran yang
diperoleh dengan menggunakan spirit level adanya ketidaksejajaran
antara poros dengan bidang datar sehingga diperlukan SIM dengan
ukuran 5,4 mm pada poros 1 dan SIM dengan ukuran 3,14 mm pada
poros 2.
Ketidaksejajaran juga terjadi diantara 2 poros, dengan jarak antara 2
ujung poros yang memiliki panjang 195,5 mm dan 201,27 mm. sehingga
dilakukan penyejajaran hingga diperoleh jarak antara sumbu poros
sebesar 198,88 mm. Kemudian roda gigi diukur dengan menggunakan
dial indicator yang dipasang disisi sebelah roda gigi yang kemudian
diputar untuk mengecek penyimpangannya.
PENGUKURAN CLEARANCE/ KELONGGARAN
Pengukuran kelonggaran diperlukan untuk menentukan besarnya
kelongaran/clearance diantara roda gigi tersebut. Dengan
membandingkannya pada tabel, besar kecilnya kelonggaran roda gigi
menunjukan kelas kelonggaran. Kelonggaran roda gigi kelas 1 untuk komponen
yang berputar sangat akurat dan kelas 5 untuk komponen yang berputar kasar.
Cara mengukur clearance roda gigi yaitu lebar plat tersebut dimasukkan
hingga mudah digeser-geser, tetapi jangan terlalu mudah, kira-kira antara
mudah dan sulit. Hasil pengukuran pada praktikum ini diperoleh kelonggaran 0.5
mm sebelum dilakukan penyejajaran dan 0,3 mm setelah dilakukan
penyejajaran. Jika dibandingkan dengan tabel maka kelongaran roda gigi
sebelum penyejajaran berada pada kelas 5 dan kelonggaran roda gigi setelah
penyejajaran berada pada kelas 3.
KESIMPULAN
• Pembongkaran roda gigi perlu dilakukan dengan benar dan perlu dilakukan
pemeriksaan pada setiap komponen seperti pemeriksaan diameter poros
harus 40 f7, kode bearing dan keausan komponen
• Penyejajaran roda gigi perlu dilakukan untuk menjaga roda gigi agar
berputar dengan baik, jika roda gigi tidak sejajar maka diperlukan
penyejajaran dengan menambahkan sim/ganjal yang sesuai dengan ukuran
untuk penyejajaran dengan bidang datar dan menyamakan jarak ujung
kedua poros roda gigi pada penyejajaran dua poros.
• Penyejajaran roda gigi perlu dilakukan untuk menjaga roda gigi agar
berputar dengan baik, jika roda gigi tidak sejajar maka diperlukan
penyejajaran dengan menambahkan sim/ganjal yang sesuai dengan ukuran
untuk penyejajaran dengan bidang datar dan menyamakan jarak ujung
kedua poros roda gigi pada penyejajaran dua poros.
SARAN
• Sebelum praktek diharapkan mengecek peralatan terlebih dahulu.
• Sebelum melakukan pembongkaran roda gigi diharapkan melakukan
pengukuran ketidaksejajaran terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai