Anda di halaman 1dari 8

TRANSMISI

A. Tujuan
- Agar maha siswa dapat melakukan pembongkaran dan pemasangan
sesuai SDP(Manual book).
- Agar mahasiswa mengenal komponen transmisi.
- Agar mahasiswa memahami cara kerja transmisi.
- Agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran komponen transmisi.
- Agar mahasiswa menganalisa dan mengambil kesimpulan dari
kondisi komponen transmisi.
- Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dan fungsi transmisi.
- Agar mahasiswa dapat melakukan perbaikan transmisi.

B. Alat dan bahan


 Alat
- Tool set
- Trecker
- Tang spi
- Feeler gauge
- Jangka sorong
- V block
- Dial gauge
- Kain lap
- Grease
- Balok kayu
 Bahan
- Transmisi
- Grese
C. Keselamatan kerja
- Saat membongkar gunakan alat dan bahan dengan benar,tidak
dengan cara di pukul,kecuali bagian-bagian tertentu
- Amati cara kerja dan arah putaran roda gigi transmisi dengan teliti
- Hati-hati ter hadap benda keras dan tajam
- Hati-hati terhadap benda yang mudah terbakar
- Gunakan alat sesuai fungsinya
- Gunakan pakayan praktek/pakayan kerja

D. Teori singkat
Sistem transmisi dalam otomotif,adalah sistem yang berfungsi untuk
konversi torsi dan kecepatan(putaran) dari mesin menjadi torsi dan
kecepatan yang berbeda-beda untuk di teruskan ke penggerak akhir.

Konversi ini merubak kecepatan putaran yang tinggi menjadi lebih


rendah akan tetapi putarannya jadi lebih bertenaga,torsi ter tinggi
umumnyaterjadi pada pertengahan dari batas putaran mesin yang di
izinkan,sedangkan kendaraan membutuhkan torsi tertinggi pada saat mulai
bergerak,

Kendaraan yang sedang berjalan pada jalan yang mendaki


memerlukan torsi yang lebih tinggi di bandingkan dengan mobil yang
berjalan di jalan yang datar,kendaraan yang berjalan dengan kecepatan
rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi di bandingkan kecepatan
tinggi.Sehingga karena keadaan tersebut maka di perlukan sistem transmisi
pada kendaraan agar kebutuhan tenaga dapat terpenuhi oleh mesin.

 Jenis-jenis transmisi
 Selective gear transmission/manual transmission.
a. Sliding mesh type
Adalah tipe transmisi yang perpindahan
gighinya dengan cara menggerakan gigi-gig
yang akan di hubungkan,tipe ini gigi-giginya
di rancang agar bisa meluncur pada poros
transmisi tersebut.

b. Constan mesh type


Adalah transmisi yang gigi-gigi pada output
shaf transmisi saling berhubungan dengan
gigi counter gear.gigi-gigi output shaf
tersebut tidak berhubungan dengan output
shaf sehingga dapat berputar bebas pada out
put shaft.

c. Synchromes type
Tipe ini hampir sama dengan tipe
constant,hanya saja di tambah dengan gigi
cynchromes yang berguna untuk
menyamakan putaran gigi-gigi yang akan di
hubungkan sehingga bunyi dan putaran jadi
lebih halus.
 Planetary gear transmission
Tipe ini adalah transmisi yang perpindahannya
dilakukan dengan cara mengatur hubungan antara sun gear
,planetari gear,dan ring gear.
 Automatic transmission
Adalah transmisi yang perpindahan giginya
dilakukan secara otomatis sesuai kecepatan dan
bahan kendaraan.
 Fluid type
 Electric type
E. Langkah kerja
 Pembongkaran
1. Lepas baut pemindah pada transmisi,
2. Lepas baut pengunci poros tuas pemindah,
3. Lepas penahan bantalan depan dan rumah kopling,
4. Lepas extension housing,
5. Pindahkan steel ball/bola pengunci agar tidak hilang,
6. Lepaskan snapring pada bearing poros input transmisi,
7. Menggunakan balok kayu pukul gear housing hingga
terlepas dari dudukan gigi transmisi,
8. Lepas bola pengunci beserta pegas,
9. Lepaskan poros beserta garpu pemindah gigi satu
persatu,
10. Lepas gigi penggerak ke lima,
11. Lepas baut pengunci penahan bantalan belakang,
12. Lepas snapring pengunci bearing poros output dan
poros counter gear,
13. Lepaskan pen pembatas dan lengan pemindah gigi
mundur,
14. Menggunakan balok kayu,pukul dudukan gigi
transmisihingga terlepas,
15. Lepas poros input,
16. Lepas snapring pada gigi ke tiga,
17. Lakukan pemeriksaan dan pengukuran.
 Pemeriksaan dan pengukuran
1. Memeriksa celah roda gigi dan luncuran dgn
menggunakan dial gauge,
2. Memeriksa celah oli roda gigi 2,3 dan roda gigi ounter
5,
3. Memeriksa daya pengereman ring sincromesh,
4. Mengukur celah roda gigi dan ring syncromesh,
5. Mengukur celah garpu pemindah dan hub sleeve,
6. Mengukur keolengan poros out put,
7. Mengukur diameter luar jurnal poros out put.

 Hasil pengukuran
1. Ketebalan flens poros out put =4,25 cm
2. Diameter luar permukaan jurnal poros out put:
a. Gigi 1 =0.012 mm
b. Gigi 2 =34,90 mm
c. Gigi 3 =33,90 mm
d. Gigi 4 =30,90 mm
3. Keolengan poros out put =0,08 mm
4. Celah oli antara roda gigi dan poros gigi:
a. Gigi 1 =0,012 mm
b. Gigi 2 =0,013 mm
c. Gigi 3 =0,007 mm
5. Keadaan ring sinkromes sudah los
6. Celah antara ring sinkromesh dengan ujung alaur roda
gigi:
a. Gigi 1 =0,20 mm
b. Gigi 2 =o,40 mm
c. Gigi 3 =0,40 mm
d. Gigi 4 =0,60 mm
 Perbandingan percepatan gigi:
a. Gigi 1 =32 - 12
b. Gigi 2 =25 - 21
c. Gigi 3 =23 - 28
d. Gigi 4 =13 – 31
e. Gigi mundur =22 -13 – 38
 Pemasangan
1. Memasang snap ring pada gigi ke 3
2. Memasang poros input
3. Memukul dudukan poros gigi transmisi dengan balok kayu
agar poros gigi transmisi dapat terpasang
4. Memasang pen pembatas dan lenasn pemindah gigi mundur
5. Memasang snap ring pengunci bearing poros out put dan
poros counter gear
6. Memasang baut pengunci penahan bantalan belakang
7. Memasang gigi penggerak ke 5
8. Memasang poros dan garpu pemindah gigi satu persatu
9. Memasang bola pengunci beserta pegas
10. Memasang kembali gear housing pada dudukan semula
11. Memasang snapring pada bearing
12. Memasang bola pengunci
13. Memasang extension housing
14. Memasang penahan bantalan depan
15. Memasang rumah kopling
16. Memasang tuas pemindah gigi
17. Pastikan semua baut pengunci terpasang dengan baik.
F. Kesimpulan

Setelah di adakan pemeriksaan dapat saya simpulkan bahwa


keadaan komponen-komponen transmisi sudah banyak yang mengalami
keausan sehingga perlu adanya penggatian,jika tidak di khawatirkan
kerusakan akan semakin parah dan kerja transmisi tidak akan sempurna.

Setelah melakukan pembongkaran system transmisi maka mahasiwa


jadi tahu prinsip kerja transmisi dan knapa di adakan transmisi pada
kendaraan.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam praktikum transmisi adalah
a. Pada saat pembongkaran, transmisi harus pada posisi netral.
b. Pada saat pembongkaran sebaiknya komponen – komponen di
urutkan, agar tidak salah dalam pemasangan.

c. Pada saat pemasangan di perhatikan posisi komponen, jangan


sampai terbalik, karena kalau sampai terbalik transmisi tidak akan
bisa bekerja.
Fungsi dari masing – masing komponen transmisi berbeda –
beda. Semua komponen sangatlah penting.
Komponen transmisi juga memerlukan komponen kopling
yang membantu melepaskan putaran mesin, karena bila putaran
tidak terputus transmisi tidak akan befungsi.
G. Gambar

Anda mungkin juga menyukai