Topik
Praktikum Transmisi Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Miring.
II.
Tujuan Praktikum
Pada akhir praktikum,diharapkan mahasiswa dapat :
1. Dapat melepas dan merakit roda gigi sesuai dengan langkah kerja yang ditentukan.
2. Menyebariskan
3. Dapat mengetahui dan memahami komponen standart pada transmisi roda gigi.
III.
Dasar Teori
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan
gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja
bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan
mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi,
dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda
gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber
dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi
roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip,
dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan
daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda
gigi yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa
dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih
besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari
roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin
yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar
yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi
memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda
gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang
III.2
Kesejajaran Poros
Pensejajaran suatu poros adalah kegiatan meratakan bidang landasan terhadap landasan
dasar supaya diperoleh ketinggian yang sesuai ( rata ) dan sama terhadap bidang yang
lain. Pensejajaran poros merupakan bagian yang paling penting karena mesin bertumpu
pada landasannya masing masing. Jika landasan tidak rata, maka sulit untuk
mendapatkan kerja mesin yang baik, benar dan tahan lama.
Suatu poros bukan hanya sepotong batang lurus yang dipasang pada mesin. Poros harus
memenuhi tuntutan toleransi pada ketelitian ukuran, kebulatan, kondisi permukaan dan
pemasangan di mesin terhadap bagian bagian yang lain.
Buruknya kesejajaran poros akan menyebabkan masalah perawatan pada mesin, karena
hal ini dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada mesin rotary.
III.3
Kelonggaran
Diantara kedua roda gigi harus terdapat kelonggaran sisi atau back lash. Kelonggaran sisi
diperlukan untuk berbagai kepentingan seperti hal nya pada toleransi dimensi,pelumasan
dan pemuaian karena panas
5. Pasang poros yang sudah dipasang bantalan dan roda gigi pada rumah bantalan
6. Atur poros sampai diperoleh posisi yang sejajar, dan posisi bantalan benar-benar
pas, unutk memastikan kesejajaran ukur menggunakan jangka sorong.
7. Setelah posisi poros sejajar, beri pelumas pada bantalan.
8. Pasang kembali penutup rumah bantalan dengan memutar baut pengikat kepala
rumah bantalan dengan ring spanner ukuran 19.
V. Data Pengamatan
PERAKITAN DAN PELEPASAN RODA GIGI
1. Alat Yang Digunakan
No Nama Alat Spesifikasi
1 Kunci Ring Pas 19 dan 24
2 Jangka Sorong Kecermatan = 0.05 L = 150 mm
- Jumlah gigi 35
- Modul 5
14
Kode taperlock : 2517 50
- Diameter lubang 49
- Panjang 45
- Jumlah lubang 3
- Diameter ulir 10,25
Poros II :
No Nama Komponen Ukuran (mm)
1 Diameter poros 50 mm
Kondisi I
Kondisi II
Kondisi Final
VI. LAMPIRAN