TRANSMISI SABUK V

Parno Raharjo
PEMAKAIAN TRANSMISI SABUK
PEMAKAIAN TRANSMISI SABUK
PEMAKAIAN TRANSMISI SABUK
PEMAKAIAN TRANSMISI SABUK
PEMAKAIAN TRANSMISI SABUK
PEMAKAIAN TRANSMISI SABUK

• Mesin Perkakas
• Kendaraan roda 4
• Konveyor
• Kompresor
• Rice Huller
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK

• Sabuk rata (flat belt )

• Sabuk V ( V belt )
• Sabuk gigi ( timing belt )
• Sabuk bulat ( rope )
• Double V
• Ribbed
• V gigi
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK V
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK
(rope, flat)
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK
(flat)
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK

(timing)

(ribbed)
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK
JENIS-JENIS TRANSMISI SABUK

(cogged)

(double side timing belt)

TRANSMISI SABUK
TRANSMISI SABUK
(wedge, hexagon)
 STANDAR SABUK V
MITSUBOSHI B 45
FENNER SPA 1500

I II III

I : Standar manufacturer ( pabrik )

II. Tipe sabuk
III : Panjang sabuk ( inch atau mm)
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V

Konstruksi Joined V belt terdiri dari :

•Belt surface (1),
•Tension cord (2),
•Rubber core (3)
•Fabric cover (4),
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V
A/HA, B/HB, C/HC dan D/HD.
STANDAR PENAMPANG SABUK COGGED
Nama bagian-bagiannya :
•Belt surface (1)
•Tension cord (2)
•Bidding compound (3)
•Base compound (4)
•Moulded cog (5)
STANDAR PENAMPANG SABUK COGGED
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PENAMPANG SABUK V
STANDAR PANJANG SABUK V
STANDAR PANJANG SABUK V
 STANDAR PULI SABUK V

Standar puli dinyatakan dalam

Kode tipe puli
•Diameter pitch puli
•Jumlah alur

SPA 140-2
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
STANDAR PULI SABUK V
PEMILIHAN SABUK V
PEMILIHAN SABUK V
 PEMILIHAN SABUK V TIPE SP

(Fenner, Section 3, Friction Drive Belt)

 PEMILIHAN SABUK V

Lb  2.L  1.57. d1  d 2   d1  d 2 
2

4.L
 PENYETELAN KEKENCANGAN SABUK V
Pengencangan dilakukan dengan :
•Tensioner
Dinyatakan dalam indikator (Gaya, Lenturan ) atau ( N, mm )
 STANDAR KEKENCANGAN SABUK V

Standar pengencangan dipengaruhi oleh :

Jenis sabuk
Jarak sumbu poros
Standar gayanya :
 STANDAR KEKENCANGAN SABUK V

Penampang A B C D E

Beban minimum (kg) 0,68 1,58 2,93 5,77 9,60

Beban maksimum (kg) 1,02 2,38 4.75 8,61 14,30

L
y .(1.6)
100
 STANDAR KEKENCANGAN SABUK V
Standar gayanya SP (N):

L
y .(E)
100
ALAT KEKENCANGAN SABUK V
 TANDA KERUSAKAN SABUK V

•Penyetelan telah habis dan sabuk masih kendor

•Lenturan telah melebihi batas yang diizinkan
•Terdapat keausan pada salah satu sisi sabuk yang mungkin
disebabkan karena misalignment puli
•Keausan pada ke dua sisi sabuk yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian sudut alur
•Keretakan pada sabuk
•Sabuk putus
•Sabuk sobek
TANDA KERUSAKAN SABUK V
PEMASANGAN PULI
DENGAN TAPER-LOCK
PEMASANGAN PULI
DENGAN TAPER-LOCK
PEMASANGAN PULI
DENGAN TAPER-LOCK
PEMASANGAN PULI
DENGAN TAPER-LOCK
PEMASANGAN PULI
DENGAN TAPER-LOCK
 PENYEBARISAN PULI SABUK V
Macam Puli Misalignment
 PENYEBARISAN PULI SABUK V
Penyebarisan dilakukan dengan :
•Mistar baja standar
•Laser
PENYEBARISAN PULI SABUK V