• Kopling kaku: (1) Kopling bus, (2) Kopling flens kaku, (3)
Kopling flens tempa
• Kopling luwes: (1) Kopling flens luwes, (2) Kopling karet
ban, (3) Kopling karet bintang, (4) Kopling gigi, (5)
Kopling rantai
• Kopling universal: (1) Kopling universal hook, (2) Kopling
universal kecepatan tetap
HAL-HAL PENTING DALAM
PERENCANAAN KOPLING TETAP
• Pemasangan yang mudah dan cepat.
• Ringkas dan ringan.
• Aman pada putaran tinggi; getaran dan tumbukan kecil.
• Tidak ada atau sesedikit mungkin bagian yang menjorok
(mononjol).
• Dapat mencegah pembebanan lebih.
• Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros
sekiranya terjadi pemuaian karena panas.
KOPLING KAKU
9. Dari Tabel III.1.1, A = 355 (mm), B = 260 (mm), C = 180 (mm), L = 125 (mm),
a = 25 (mm), n = 8
10. ε = 0,5, ne = 0,5 x 8 = 4
11. 𝜏𝑏 = 𝜋 𝑥825𝑥 2477260
𝑥 4 𝑥 260
= 1,87 (kg/mm2)
12. Dengan bahan baut SS41B, σB = 41 (kg/mm2)
Faktor keamanan 𝑆𝑓𝑏 = 6
Faktor koreksi 𝐾𝑏 = 3
13. 𝜏𝑏𝑎 = 641𝑥 3 = 2,28 (kg/mm2)
14. 1,21 < 2,28, baik
15. Bahan flens FC20, F = 35,5 (mm), 𝜎𝐵 = 17 (kg/mm2), 𝑆𝑓𝐹 = 6,
Faktor koreksi 𝐾𝐹 = 3
16. 𝜏𝐹𝑎 = 617𝑥 3 = 0,94 (kg/mm2)
17. 𝜏𝐹 = 𝜋 𝑥2 180
𝑥 477260 2
2 𝑥 35,5 = 0,26 (kg/mm )
FC20 Pelunakan 20
Besi cor kelabu FC25 “ 25
(JIS G 5501) FC30 “ 30
FC35 “ 35
Penormalan.
SC37 Pelunakan 37 Kadang-kandang
Flens
S45C - 70
Baja karbon untuk
SS41B - 40
konstruksi biasa
SS50B - 50
(JIS G 3101)
Baja batana difinis
S20C-D - 50
dingin
S35C-D - 60
(JIS G 3123)
KOPLING KARET BAN
(mm)
kipas).
(kg.m2)