Disusun oleh :
ARIF YUDI PRATAMA
2113181029
Calon Pembingbing
Martijanti,S.T.,M.T.
NID. 412145272
DAFTAR ISI
I
`
DAFTAR GAMBAR
II
`
DAFTAR TABEL
III
1. PENDAHULUAN
1
`
atang pisang dijadikan sebagai bahan dasar yang diharapkan mampu menjadi
pengganti serat kayu pada papan serat. Bahan dasar tersebut merupakan limbah
yang berasal dari perkebunan dan dapat mencemari lingkungan jika tidak ada
pengolahan lebih lanjut. Perekat mengunakan matrik resin epoxy yaitu kelas
sistem ikatan kimia organik yang digunakan dalam preparat lapisan khusus atau
perekat. Epoxy merupakan salah satu variasi resin yang paling banyak digunakan.
Waktu cetak dan pengeringan yang sangat singkat juga menjadikan bahan ini
sangat disukai. Resin yang terbuat dari bahan epoxy juga aman untuk digunakan,
tidak beracun apabila terhirup dan Anda tidak membutuhkan masker khusus untuk
mengerjakannya.(Juniardi et al., 2012)
2
`
1.3 Tujuan
Nilai kekuatan dengan paduan batang pisang dengan matrik resin epoxy
merupakan faktor yang dicari pada penelitian ini, diharapkan dengan
pencampuran kedua bahan tersebut mendapatkan hasil yang maksimal pada
saat pengujian.
3
`
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Material
Polimer merupakan bahan yang sangat bermanfaat dalam dunia teknik,
khususnya dalam industri. Polimer sebagai bahan kontruksi bangunan dapat
digunakan baik berdiri sendiri, misalnya sebagai perekat, pelapis, cat, dan
sebagai glazur maupun bergabung dengan bahan lain membentuk komposit.
Untuk aplikasi struktur yang memerlukan kekuatan dan ketegaran, diperlukan
perbaikan sifat mekanik polimer agar memenuhi syarat. Untuk kebutuhan
tersebut, berkembanglah komposit polimer yang disertai penguat oleh berbagai
filler serat. Bahan polimer yang biasa digunakan dalam pembuatan komposit
adalah polimer jenis termoset. Pemilihan bahan ini didasarkan bahwa polimer
termoset memiliki ketahanan terhadap suhu dan bahan kimia atau pelarut yang
disebabkan wujudnya yang cair dan kekentalannya tidak terlalu tinggi sehingga
mampu membasahi permukaan serat. Epoksi dan poliester Pembuatan dan
Karakterisasi Komposit Polimer Berpenguat Serat Alam merupakan polimer
termoset yang biasa digunakan dalam pembuatan komposit polimer. Sifat
bahan komposit sangat dipengaruhi oleh sifat dan distribusi unsur penyusun,
serta interaksi antara keduanya. Parameter penting lain yang mungkin
mempengaruhi sifat bahan komposit adalah bentuk, ukuran, orientasi dan
disribusi dari penguat (filler) dan berbagai ciri-ciri dari matriks. Sifat mekanik
merupakan salah satu sifat bahan komposit yang sangat penting untuk
dipelajari. Untuk aplikasi struktur, sifat mekanik ditentukan oleh pemilihan
bahan.Sifat mekanik bahan komposit bergantung pada sifat bahan
penyusunnya. Peran utama dalam komposit berpenguat serat alam adalah untuk
memindahkan tegangan (stress) antara serat, memberikan ketahanan terhadap
lingkungan yang merugikan dan menjaga permukaan serat dari efek mekanik
dan kimia. Sementara kontribusi serat sebagian besar berpengaruh pada
kekuatan tarik bahan komposit. Secara umum serat yang sering digunakan
sebagai filler adalah Pemakaian serat alam yaitu dan serat batang pisang
sebagai pengganti serat buatan akan menurunkan biaya produksi. Hal ini dapat
4
`
dicapai karena murahnya biaya yang diperlukan bagi pengolahan serat alam
dibandingkan dengan serat buatan. Walaupun sifat-sifatnya kalah dari segi
keunggulan dengan serat buatan, namun harus diingat bahwa serat alam lebih
murah dalam hal biaya pengolahan dan sumber dayanya dapat terus
diperbaharui. Dalam penelitian ini akan dibuat komposit polimer yang
diperkuat serat alam berupa serat batang pisang. Setelahitu akan dilihat
pengaruh penambahan lapisan serat ke dalam matriks polimer terhadap sifat
mekanik dan struktur mikro. (Kartini et al., 2002)
5
`
6
`
Tetapi ada baiknya menggunakan resin epoxy karena lebih aman dan praktis
tentunya dengan biaya yang tidak sedikit. (Putri et al., 2020)
7
`
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat mekanik yang sangat penting
dan dominan dalam suatu perancangan konstruksi dan proses
manufaktur. Setiap material atau bahan memiliki sifat (kekerasan,
kelenturan, dan lain lain) yang berbeda-beda. Untuk dapat mengetahui
sifat mekanik dari suatu material maka diperlukan suatu pengujian, salah
satu pengujian yang paling sering dilakukan yaitu uji tarik (tensile test).
Pengujian ini memiliki fungsi untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu
material dan untuk mengenali karakteristik pada material tersebut.
Terdapat beberapa spesimen pada uji tarik. Uji Tarik (Tensile Test)
adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan (tensile
strength) suatu material/bahan dengan cara memberikan beban (gaya
statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat. Diperoleh
hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas dari
material/bahan.
Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva
hasil uji tarik. Selain kekuatan dan elastisitas, sifat lain yang dapat
diketahui adalah sebagai berikut :
8
`
9
`
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Persiapan Bahan
Proses Pembuatan
Persiapan
KompositBahan
Pembentukan Spesimen
Uji
Proses pengujian
Pembahasan
Analisa
Kesimpulan
Selesai
10
`
11
`
12
`
5. DAFTAR PUSTAKA
13