Anda di halaman 1dari 5

ETHALPHY: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin Vol.

4 (4), Desember 2019, 124-128

ENTHALPY: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin

Journal homepage: http://ojs.uho.ac.id/index.php/ENTHALPY

Karakteristik Kekuatan Tarik Pada Komposit Hybrid, Serat Rami, Fiberglass, Dan
Resin Polyester

Sarudin 1), Sudarsono 2), Yuspian Gunawan 3)


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unuversitas Halu Oleo
2,3
Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Unuversitas Halu Oleo
Jl. H.E.A Mokodompit Kampus Baru Tridharma Anduonohu, Kendari
Email Penulis: sarudinst@gmail.com

Article Info Abstrak


Available online December 14, 2019 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa karakteristik
kekuatan tarik pada komposit hybrid, fiberglass, serat rami dan resin polyester.
Dalam penelitian ini pembuatan komposit menggunakan metode hand lay-up.
Pembuatan spesimen sesuai standar ASTM D638-02 dan untuk uji tarik
menggunakan standar ASTM D790-02. Metode yang digunakan dalam analisa data
yaitu analisis data secara grafik untuk melihat hubungan antara parameter-
parameter yang saling berkaitan dan ketergantungan, yaitu ukuran spesimen 13
mm dan jumlah variasi komposisi campuran spesimen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komposisi campuran yang memiliki tegangan tarik paling
tinggi terdapat pada fraksi dengan komposisi pencampuran resin 50%, fiberglass
30%, dan serat rami 20% pada speciment tiga (3) dengan nilai 36.687 N/mm2,
sedangkan yang memiliki nilai dengan grafik terendah terdapat pada komposisi
dengan pencampuran resin 50%, dan serat rami 50%, yaitu pada speciment dua (2)
dengan nilai 21.819 N/mm2.
Kata kunci: Komposit hybrid, serat rami, fiberglass, resin poliester.

Abstract
The purpose of this research is to know and analyze the characteristics of tensile
strength on hybrid composite, fiberglass, flax fiber and polyester resin. In this
research the manufacturing of composites uses hand lay-up method. Manufacture
of specimens in accordance with ASTM standard D638 – 02 and for tensile testing
using standard ASTM D790-02. The method used in data analysis is graph data
analysis to see the relationship between interconnected parameters and
dependence, which is the size of the specimen 13 mm and the number of variations
in the composition of specimen mixture. The results showed that the composition of
the mixture that has the highest tensile voltage is in the fraction with the
composition of resin mixing 50%, fiberglass 30%, and hemp fiber 20% in three (3)
speciment with a value of 36,687 N/mm2, while the Has a value with the lowest
chart found in the composition with a resin mixing 50%, and hemp fiber 50%,
namely in the two (2) speciment with a value of 21,819 N/mm2.
Keyword: Composite hybrid, hemp fiber, fiberglass, polyester resin.

1. Pendahuluan mekanik dari masing-masing material


pembentuknya berbeda. Pada umumya
Komposit adalah suatu material yang penggabungan bahan komposit tersusun dari
terbentuk dari penggabungan atau kombinasi dua jenis material yang berbeda yaitu matriks
dua atau lebih material pembentuknya melalui yang berfungsi sebagai bahan pengikat dan
campuran yang tidak homogen, dimana sifat reinforcement yang berfungsi sebagai bahan

Karakteristik Kekuatan Tarik Pada Komposit Hybrid, Serat Rami, Fiberglass, dan Resin Polyester 124
ETHALPHY: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin Vol. 4 (2), Juni 2019 : 124-128

penguat, biasanya serat yang banyak digunakan dengan komposisi serat 40% mempunyai
adalah serat fiberglass. kekuatan tarik rata-rata yang tertinggi, namun
Pembuatan komposit dengan menggunakan hanya setengah dari kekuatan asal serat ijuk [6].
serat fiberglass memiliki kelebihan dan
kekurangan, yaitu fiberglass memiliki kelebihan 1.1. Komposit
jika terkena hantaman maka fiberglass lebih
mudah diperbaiki dan kembali seperti bentuk Material komposit merupakan gabungan
yang semula. Fiberglass juga memiliki lebih dari 1 jenis material. Contoh yang paling
kekurangan, yaitu memiliki diameter yang sangat umum adalah fiberglass, yang terdiri atas serat
kecil dan membuat serat kaca mudah untuk gelas (keramik) sebagai penguat di dalam
tertekuk atau buckling, maka perlunya dilakukan material polimer. Komposisi didesain untuk
pembuatan serat fiberglass dengan memperoleh efek sinergis dari sifat-sifat
menggunakan susunan atau lapisan berbeda material penyusunnya. Pada fiberglass, misalnya,
untuk mendapatkan sifat mekanik yang baik material didesain agar memiliki kekuatan yang
pada material ini. cukup tinggi (kontribusi dari material gelas),
Penelitian tentang pengaruh perlakuan tetapi memiliki fleksibilitas yang cukup baik
alkali (5% NaOH) pada serat rami dengan variasi (kontribusi dari material polimer).
perendaman 0, 2, 4, dan 6 jam, dimana komposit
dibuat dengan orientasi serat lurus, hasilnya 1.2. Serat Rami
didapatkan kekuatan tarik yang optimum 190,27
MPa, pada perendaman serat selama 2 jam [1]. Serat rami yaitu serat alami (tumbuhan)
Pengaruh perlakuan alkali (5% NaOH) pada serat yang dihasilkan oleh tanaman rami. Yang kulit
kenaf dan serat glass dengan core kayu sengon batangnya banyak digunakan untuk baku tekstil.
laut dengan waktu perendaman 2, 4, 6,dan 8 jam Serat rami juga biasa dipintal jadi benang yang
menghasilkan kekuatan tarik dan bending akan dirajut menjadi kain. Karakternya sama
komposit tertinggi pada perlakuan serat selama dengan kapas, tetapi rami lebih mengkilap, kuat,
2 jam [2]. jauh dari bakteri dan dapat menyerap air dengan
[3], melakukan penelitian tentang komposit sangat baik. Serat rami sangat digemari oleh
yang diperkuat serat kelapa dengan matriks perancang karena teksturnya yang nyaman dan
resin polyester dengan persentase konsentrasi baik digunakan untuk busana apapun.
NaOH 0, 2, 5, dan 8% diperoleh kesimpulan
bahwa konsentrasi 5% NaOH menghasilkan 1.3. Fiberglass
komposit dengan nilai optimum untuk kekuatan
tariknya yaitu sebesar 97,356 MPa.
Material fiberglass adalah salah satu jenis
Hasil penelitian awal yang dilakukan oleh [4]
bahan fiber komposit yang memiliki keunggulan
menunjukkan bahwa diameter serat rami (jenis
yaitu kuat namun tetap ringan. Walaupun tidak
rami Cina super) dari garut adalah sekitar 0,34
sekaku dan seringan bahan carbon fiber,
mm. Menurut [5], massa jenis serat rami adalah
fiberglass lebih ulet dan relatif lebih murah di
1,5 – 1,6 gr/cm3 dan kekuatan tarik serat rami
pasaran. Fiberglass biasa digunakan untuk bahan
berkisar 400-1050 MPa. Modulus elastisitas dan
pembuatan pesawat terbang, perahu, bodi atau
renggangan adalah sekitar 61,5 GPa dan 3,6%.
interior mobil, perlengkapan kamar mandi,
Dalam penelitiannya menyatakan material
kolam renang, septic tank, tangki air, atap, pipa,
komposit yang dibuat menggunakan matriks
dinding isolator, papan selancar, tong sampah
epoksi dengan penguat serat aren (ijuk)
dan lain-lain.
diperoleh kekuatan tarik komposit tertinggi pada
fraksi berat serat 40% dari variasi fraksi volume
1.4. Resin Poliester
serat 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%, pada
komposisi berat serat 20% dan 30%, dari ke tiga
spesimen yang telah diuji didapatkan kekuatan Resin polyester tak jenuh atau sering
tarik rata-rata sebesar 2,58 MPa dan 2,25 MPa, disebut polyester merupakan matriks dari
lebih menurun dibandingkan dengan komposisi komposit. Resin ini juga termaksud dalam resin
100% epoxy yaitu 5,13 MPa, 3,92 MPa, 3,76 termoset. Pada polimer termoset resin cair
MPa. Hal tersebut dapat dilihat spesimen diubah menjadi padatan yang keras dan getas
125 Karakteristik Kekuatan Tarik Pada Komposit Hybrid, Serat Rami, Fiberglass, dan Resin Polyester
Sarudin, Sudarsono, Yuspian Gunawan
yang terbentuk oleh ikatan silang kimiawi yang f. Cutter, untuk membersihkan spesimen
membentuk rantai polimer yang kuat. dari sisa-sisa matriks yang menempel.

1.5. Katalis 2.2. Bahan

Katalis merupakan suatu zat atau substansi Adapun bahan-bahan yang digunakan
yang dapat mempercepat reaksi (dan dalam penelitian ini adalah:
mengarahkan atau mengendalikan), tanpa Matriks yang digunakan adalah resin jenis
terkonsumsi oleh reaksi, namun bukannya polyester
tanpa bereaksi. Katalis sebagai suatu substansi 1. Hardener
yang mengubah laju suatu reaksi kimia tanpa 2. Fiberglass
mengalami perubahan secara kimiawi pada
akhir reaksi. Bahan katalis dalam pembuatan 2.3. Tahapan Penelitian
fiberglass merupakan bahan pembuat fiberglass
yang berwarna bening dan fungsinya sebagai Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah:
pengecer. 1. Membuat komposit pada cetakan berukuran
30 x 30 x 1 cm3, untuk masing-masing
1.6. Mirror Glass perbandingan resin yukalac dan fiberglass.
2. Membuat spesimen berjumlah 1 buah untuk
Mirror glass merupakan salah satu bahan masing-masing perbandingan.
yang digunakan dalam pembuatan komposit. 3. Melakukan pengujian tarik dengan
Bahan ini dibutuhkan untuk melicinkan cairan menggunakan alat eksperimen yang dibuat
resin yang mengeras dengan cetakannya. Agar khusus.
cairan resin yang mengeras dapat dilepaskan 4. Beban sebesar 45 kg (parameter tekanan
dari cetakannya dengan mudah. Mirror bukan merupakan kajian penelitian ini).
berwujud seperti pasta dan mempunyai warna 5. Setelah mengeras dengan waktu ± 6 jam,
yang bermacam-macam. maka dilakukan pembongkaran.
6. Menyiapkan bahan atau spesimen.
2. Metode Penelitian 7. Mencampur resin polyester dan hardener dan
2.1. Alat dan Bahan selanjutnya menuangkan ke seluruh
permukaan serat yang dibantu dengan kuas
Adapun alat-alat yang digunakan dalam agar lebih merata.
penelitian ini adalah: 8. Memasukkan serat kedalam cetakan.
1. Cetakan komposit Ukuran 30 x 30 x 1 cm3 9. Menutup cetakan dan kemudian ditekan
2. Timbangan Digital menggunakan
3. Alat untuk uji tarik dan uji bending
4. Gergaji tripleks 3. Hasil dan Pembahasan
5. Alat bantu lainnya: 3.1. Proses Pengujian Tarik
a. Kuas, digunakan untuk meratakan cairan
matriks di dalam cetakan. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin uji
b. Mistar, digunakan untuk mengukur serat tarik atau dengan universal testing standar
komposit yang akan dibuat. (standar ASTM D 638-02) tipe 4. Pengujian tarik
c. Gunting, digunakan untuk memotong- ini dilakukan dengan memberikan gaya secara
motong serat fiberglass yang akan dibuat perlahan dan menarik spesimen hingga putus.
komposit.
d. Gelas ukur, digunakan untuk mencampur
resin yukalac 157 dan hardener pada
pembuatan komposit.
e. Pahat, digunakan untuk melepaskan
komposit pada cetakan yang telah
mengeras.

Karakteristik Kekuatan Tarik Pada Komposit Hybrid, Serat Rami, Fiberglass, dan Resin Polyester 126
ETHALPHY: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin Vol. 4 (2), Juni 2019 : 124-128

Tabel 2. Kekuatan tarik bahan komposit dengan


variasi lapisan yang berbeda

Gambar 1. Proses pengujian tarik.


Berikut adalah foto makro setelah dilakukan
proses uji tarik pada campuran komposisi resin
polyester 50% dan fiberglass 50%.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan


Gambar 2. Foto patahan setelah uji tarik
bahwa kekuatan tarik paling tinggi terdapat pada
Kekuatan tarik pada komposit hybrid, serat komposisi campuran resin 50 %, fiberglass 30 %,
rami, fiberglass, dan resin polyester dapat dilihat dan serat rami 20 % terdapat pada speciment
pada tabel berikut: empat (4) dengan nilai rata-rata tegangan tarik
sebesar 36.687 N/mm2. Sementara nilai
Tabel 1. Kekuatan tarik resin polyester hardener tegangan tarik paling rendah pada komposisi
dengan variasi lapisan yang berbeda campuran resin 50 %, dan serat rami 50 %
terdapat pada speciment dua (2) dengan nilai
Komposisi Tegangan 21.819 N/mm2.
(%) (N/mm2) Berikut adalah grafik yang menunjukkan
RS 50: FG 50 31,16 tegangan tarik berdasarkan komposisi masing-
RS 50 : SR 21,82 masing fraksi.
RS 50 : SR 20 : FG 30 363,69
RS 50 : SR 30 : FG 20 34,63
RS 50 : SR 25 : FG 25 32,26
Dimana:
RS = Resin
SR = Serat Rami
FG = Fiberglass

Gambar 4. Grafik Tegangan Tarik


Pada grafik hubungan tegangan tarik di atas
antara RS (resin), FG (fiberglass), dan RM (serat
127 Karakteristik Kekuatan Tarik Pada Komposit Hybrid, Serat Rami, Fiberglass, dan Resin Polyester
Sarudin, Sudarsono, Yuspian Gunawan
rami) dapat dilihat grafik yang bervariasi atau DAFTAR PUSTAKA
berbeda pada masing-masing speciment, hal
tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu [1] K. Diharjo, "Pengaruh Perlakuanb Alkali
dari komposisi masing-masing fraksinya, serta Terhadap Sifat Tarik Bahan Komposit Serat
proses pencampuran tiap speciment uji. Dapat Rami Polyester," jurnal teknik mesin, 2006.
dilihat pada grafik yang memiliki nilai tertinggi
terdapat pada fraksi dengan komposisi [2] A. Hariyanto, "Pengaruh Perlakuan Alkali
pencampuran resin 50 %, fiberglass 30 %, dan Pada Rekayasa Bahan Komposit Berpenguat
serat rami 20 % pada speciment tiga (3) dengan Serat Rami Bermatriks Polyester Terhadap
nilai 36.687 N/mm2, sedangkan yang memiliki Kekuatan Mekanis," 2010.
nilai dengan grafik terendah terdapat pada
[3] Budha Maryanti, Ahmad As'ad Sonief and S.
komposisi dengan pencampuran Resin 50 %, dan
Wahyudi, "Pengaruh Alkali Komposit Serat
serat rami 50 %, yaitu pada speciment dua (2)
Kelapa-Poliester Terhadap Kekuatan Tarik,"
dengan nilai 21.819 N/mm2. Berdasarkan grafik
Rekayasa Mesin, vol. 2, pp. 123-129, 2011.
di atas dapat dikatakan bahwa semakin banyak
jumlah komposisi fiberglass, dibandingkan [4] E. Marsyahyo, "Perlakuan Permukaan Serat
komposisi serat rami maka nilai tegangan Rami (Boehmeria Nivea) Dan Kompotibilitas
tariknya semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Serat Matrik Pada Komposit Matrik Polimer,"
2009.
5. Kesimpulan
[5] D. Mueller and A. Krobjilowski, "New
Berdasarkan data hasil penelitian dan Discovery in the Sifates of Composites
pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat Reinforced with Natural Fibers," Journal of
ditarik kesimpulan bahwa komposisi campuran industrial textiles, vol. 33, 2003.
yang memiliki tegangan tarik paling tinggi [6] B. Widodo, "Analisa Sifat Mekanik Komposit
terdapat pada fraksi dengan komposisi Epoksi Dengan Penguat Serat Pohon Aren
pencampuran resin 50 %, fiberglass 30 %, dan (Ijuk) Model Lamina Berorientasi Sudut Acak
serat rami 20 % pada speciment tiga (3) dengan (Random)," jurnal Teknologi Technoscientia,
nilai 36.687 N/mm2, sedangkan yang memiliki 2008.
nilai dengan grafik terendah terdapat pada
komposisi dengan pencampuran resin 50 %, dan [7] E. S. R. J. Marsyahyo, "Preliminary
serat rami 50 %, yaitu pada speciment dua (2) Investigation on Bulletproo Panels Made
dengan nilai 21.819 N/mm2. from Ramie Fiber Reinforced Composites for
Jadi, untuk komposisi campuran yang ideal, NIJ Level II, IIA, and IV," Journal of Industrial
terdapat pada fraksi dengan komposisi Textiles, vol. 39, 2009.
pencampuran resin 50 %, fiberglass 30 %, dan
serat rami 20 % pada speciment tiga (3) dengan
nilai 36.687 N/mm2.

6. Saran

1. Perlu dilakukan pengujian komposisi kimia


untuk mengetahui pengaruh perubahan
reaksi kimia yang terjadi.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang perbandingan komposisi campuran
komposit.

Karakteristik Kekuatan Tarik Pada Komposit Hybrid, Serat Rami, Fiberglass, dan Resin Polyester 128

Anda mungkin juga menyukai