ABSTRAK
Seiring perkembangan teknologi, para ilmuan melakuakan penelitian untuk menciptakan
material baru yang lebih kuat, ringan, ramah lingkungan, tahan terhadap korosi, serta mudah
dalam proses manufaktur. Material komposit dinilai lebih ringan, kuat, dan tahan terhadap korosi
dibandingkan material logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dari
struktur komposit hibrid rami-e-glass/epoksi dan komposit serat rami/epoksi yang mengacu pada
standar ASTM (American Society for Testing Material) D3039/D3039M. Material komposit
tersebut menggunakan manufaktur dengan metode hand lay-up dan vacuum bagging. Hasil dari
analisis pengujian tarik menunjukkan kekuatan tarik rata-rata komposit hibrid rami-e-glass/epoksi
Unidirectional 0° sebesar 216,14 MPa, dan untuk komposit serat rami/epoksi Unidirectional 0°
sebesar 81,67 MPa. Densitas rata-rata komposit hibrid rami-e-glass/epoksi sebesar 1,3 gr/cm3,
dan komposit serat rami/epoksi sebesar 1,245 gr/cm3.
Kata kunci: Komposit, Hibrid, E-glass, Rami, Kekuatan Tarik
80
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
penggabungan antara serat alam dan serat komposit yang digunakan yaitu dari serat
sintetis. alam dan serat sintetis. Komposit dapat
Keberadaan serat rami yang cukup diklasifikasikan menjadi tiga kategori
melimpah di Indonesia menjadi salah satu berdasarkan penguatnya, yaitu: Particulate
faktor dalam penelitian ini, serta serat rami Composite, Fibrous Composite, Structural
mempunyai karakteristik yang kuat, ringan, Composite.
tahan terhadap jamur, serangga, bakteri, Dalam struktur komposit, besarnya
dan mampu mejaga suhu agar tidak kekuatan menahan beban dan kekuatan
terpengaruh oleh suhu lingkungan. Serat e- ikatan struktur ditentukan oleh persentase
glass memiliki kekuatan tarik yang cukup dari material penyusunnya. Persentase yang
tinggi serta lebih ekonomis dan mudah dimaksud adalah fraksi volume. Dalam
ditemukan. penelitian ini, fraksi volume yang digunakan
Penelitian ini membandingkan kekuatan untuk manufaktur struktur komposit adalah
tarik antara komposit serat rami/epoksi dan 50%. Adapun persamaan fraksi volume serat
komposit hibrid rami-e-glass/epoksi, yang sebagai berikut [3]:
mana nanti akan diaplikasikan pada struktur
ഐ
fuselage pesawat UAV Aer0-73 k yang ܸ = × 100%
ା
ഐ ഐ
memiliki misi mengangkut plasma darah.
(1)
2. Kajian Teori Dimana:
Bahan komposit merupakan bahan ܸ = Fraksi volume serat (%)
gabungan secara makro yang didefinisikan
݉ = Massa serat (g)
sebagai suatu sistem material yang tersusun
ߩ = Massa jenis serat (g/cm3)
dari campuran atau kombinasi dua atau lebih
݉ = Massa matriks (g)
unsur-unsur utama yang secara makro
berbeda dalam bentuk dan atau komposisi ߩ = Massa jenis matriks (g/cm3)
material yang tidak dapat dipisahkan [2]. Dalam proses pembuatan komposit
Material komposit dibentuk dari dua jenis terdapat beberapa metode manufaktur,
material yang berbeda, yaitu: Matriks dan salah satunya adalah dengan menggunakan
reinforcement (penguat). Matriks, umumnya metode vacuum bagging. Proses vacuum
lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan bagging merupakan penyempurnaan dari
kekakuan yang lebih rendah. Matriks hand lay-up. Dengan menggunakan metode
berfungsi sebagai pengikat serat, melindungi vacuum bagging dapat meminimalisir
serat dari kerusakan akibat kondisi terjadinya void dan juga control yang lebih
lingkungan, serta mentransfer dan terhadap rasio resin/fiber.
mendistribusikan beban ke serat. Matriks
yang digunakan pada komposit dapat a. Uji Tarik
dikelompokkan menjadi tiga yaitu: Metal Uji tarik merupakan salah satu metode
Matrix Composite (MMC), Ceramic Matrix untuk mengetahui sifat mekanik suatu
Composite (CMC), dan Polymer Matrix bahan. Dalam hal ini yang diukur adalah
Composite (PMC). Penguat (reinforcement), kekuatan tarik bahan. Kekuatan tarik
yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi material adalah gaya per satuan luas
lebih rigid serta lebih kuat yang berfungsi penampang yang mampu menahan
untuk menahan beban utama pada tegangan hingga batas kekuatan tarik
komposit, dalam laporan ini penguat tercapai, maka bahan akan mengalami
81
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
82
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
83
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
84
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
Rata-Rata
Tabel 2. Lebar dan Ketebalan rata-rata spesimen
Spesimen Panjang Lebar Tebal R
(mm) (mm) (mm)
Hb-1 250 Rata-Rata
14,91 1,08
Spesimen
Hb-2 250 15,58 1,13 Berikut adalah kode designation
Panjang Lebar Tebal
Hb-3 250
(mm) 15,00
(mm) 1,13
(mm) (pelabelan) pada spesimen:
R-1 250 14,8 1,18 Hb = komposit hibrid serat rami-e-
R-2 250 15,38 1,08 glass/epoksi (00)
R-3 250 15,7 0,89 R = komposit serat rami/epoksi (00)
5. Analisis
a. Analisis Uji Tarik
Dari hasil pengujian tarik, didapat nilai
beban maksimum dan besar kekuatan tarik
pada masing-masing spesimen, dan didapat
rata-rata beban maksimum serta rata-rata
kekuatan tarik pada komposit hibrid serat
rami-e-glass/epoksi. Berikut pada Tabel 1
dan Gambar 7 masing-masing menunjukkan
maksimum load dan tensile strength dan
Gambar 5. Proses uji tarik komposit hibrid elongation komposit hibrid serat rami-e-
serat rami-e-glass/epksi dan komposit serat glass/epoksi dan komposit serat rami/epoksi:
rami/epoksi Tabel 3. Rata-Rata Maksimum Load dan
Kemudian dilakukan pengujian densitas Tensile Str ngth Komposit Hibrid Rami-e-
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Glass arah 0º
Tensile
Spesimen Maksimum Elongation
Gambar 6. Proses uji densitas komposit Strength
Uji Load (N) (%)
hibrid serat rami-e-glass/epoksi dan (MPa)
komposit serat rami/epoksi. Hb-1 3.969 246,51 3,48
Hb-2 3.421 194,3 2,8
4. Pengolahan Data Hb-3 3.519 207,6 3,0
Pembuatan spesimen komposit dalam Rata-rata 3.636,33 216,14
penelitian ini mengacu pada ASTM D3039/
D3039M. Spesimen yang diuji sebanyak 3
sampel pada masing-masing tipe komposit.
Pertama hasil pengukuran dimensi
spesimen, hal ini penting untuk memperoleh
luas cross section dari spesimen uji. Pada
Tabel 1 sampai dengan Tabel 2
menunjukkan ketebalan rata-rata spesimen
uji.
85
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
y = 7,4295x - 40,361
Tensile
0 Strength vs Elongation 0
100 0 0,4 0,8 1,2 1,6 2 2,4 2,8 3,2 3,6 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
Tensile Strength
Elongation (%) -1
(MPa)
86
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 100 200 300 400
Tensile Strength (MPa)
Gambar 9. Grafik plot model regresi linear Gambar 11. Grafik distribusi keandalan spesimen
spesimen komposit hibrid rami-e-Glass arah 0º komposit serat rami arah 0º
Pada Tabel 5. menunjukkan data plot titik Dari Gambar 10 menunjukkan bahwa
model regresi linear Spesimen Komposit Hibrid besarnya nilai dari reliability kekuatan
arah 0º. komposit hibrid serat rami-e-glass/epoksi
(Hb) adalah 170 MPa pada keandalan 90%
Tabel 5. Data Plot Titik Model Regresi Linear dan 220 MPa pada keandalan 50%. Dapat
Spesimen Komposit Hibrid Rami-e-Glass arah 0º
kita simpulkan bahwa reliability berbanding
Median
i ordered x y terbalik dengan kekuatan tarik dari suatu
rank spesimen. Semakin tinggi kekuatan tarik
1 194,3 0,205 5,269 -1,467 suatu spesimen maka reliability-nya semakin
2 207,6 0,5 5,335 -0,366 menurun. Sedangkan pada Gambar 11
menunjukkan bahwa besarnya nilai dari
3 246,5 0,794 5,507 0,457
reliability kekuatan komposit serat
rami/epoksi (R) adalah 68 MPa pada
Dari tabel tersebut, diperoleh persamaan
keandalan 90% dan 82 MPa pada keandalan
garis regresi linear y=7,429x-40,361.
50%. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa
Sehingga didapat Tabel 6 dan Gambar 10.
reliability berbanding terbalik dengan
yaitu grafik distribusi Weibull sebagai berikut:
kekuatan tarik dari suatu spesimen. Semakin
tinggi kekuatan tarik suatu spesimen maka
reliability-nya semakin menurun.
87
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
88
INDEPT, Vol. 9, No.1 Februari – Mei 2020 ISSN 2087 – 9245
komposit serat rami/epoksi yaitu 90,55 dan juga resin dapat meresap secara
MPa dan yang terendah yaitu 74,62 sempurna pada serat.
MPa. Perbedaan kekuatan tarik ini c. Untuk pengembangan kedepan
disebabkan oleh perbedaan tekanan sebaiknya serat yang digunakan dalam
pada saat proses laminasi sehingga bentuk anyaman, serta proses
kadar resin yang meresap ke dalam serat manufaktur dengan menggunakan mesin
berdeda-beda. Juga kerapatan serat press dan oven supaya tingkat void
pada saat proses pembuatan layer serat (gelembung udara yang terperangkap
sehingga mempengaruhi kekuatan tarik. pada komposit) pada spesimen tidak
b. Densitas rata-rata komposit hibrid rami- terlalu banyak, dan mendapatkan tebal
e-glass/epoksi sebesar 1,3 gr/cm3, dan dan kekuatan yang diinginkan.
komposit serat rami/epoksi sebesar
1,245 gr/cm3. Komposit hibrid rami-e- Referensi
glass/epoksi lebih berat dari pada
komposit serat rami/epoksi. [1]. Jones, M. Robert. 1998. Mechanics of
c. Perbedaan nilai densitas komposit hibrid Composite Materials. Virginia, USA.
rami-e-glass/epoksi dan komposit serat
rami/epoksi tidak terlalu signifikan, tetapi [2]. Schwartz, M. M. 1984. Composite
menghasilkan perbedaan kekuatan tarik Material Handbook. McGraw-Hill Book
yang sangat signifikan. Company, New York USA.
d. Pada penelitian ini modus kegagalan
yang terjadi pada komposit adalah [3] Berthelot, Jean Marie.1999. Composite
debonding (terkelupasnya serat dari Material: Mechanical Behavior and
matriks), fiber pull out (serat tercabut dari Structural Analysis. Newyork: Springer.
matriks pada ujung patahan), delaminasi [4]. ASTM D 3039/3039 M. 2002. Standart
(terlepasnya lamina satu dengan lamina Test Method for Tensile Properties of
lainnya), dan brush type (ujung patahan Polymer Matrix Composite Materials.
yang terjadi berbentuk seperti sikat). Annual Book of ASTM Standards. United
Serta jenis patahan yang terjadi yaitu: States: ASTM International.
XGM (Explosive Gage Middle) dan LGM
(Lateral Gage Middle). [5]. ASTM 792-07. Standard Test Methods
Agar mendapatkan hasil komposit yang for Density and Specific Gravity (Relative
bagus maka perlu diperhatikan beberapa Density) of Plastics by Displacement.
saran sebagai berikut: Annual Book of ASTM Standards. United
a. Perhatikan kerapian dalam penyususnan States: ASTM International.
serat pada pembuatan layer dan tekanan
pada saat proses laminasi, karena
kerapatan serat pada saat penyusunan
layer serta dapat mempengaruhi
kekuatan tarik komposit.
b. Perhatikan tekanan pada setiap layer
dalam proses laminasi, agar didapatkan
ketebalan yang seragam pada spesimen
89