ABSTRAK
Alkalisasi adalah salah satu metode modifikasi permukaan serat yaitu mereaksikan serat
dengan basa alkali untuk menghilangkan komponen serat yaitu hemiselulosa, lignin, dan pektin
yang kurang efektif dalam menentukan kekuatan interface. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kekuatan tarik yang optimal dari struktur komposit serat tebu dengan matriks poliester
dengan fraksi volume 15%, 20%, 25% dan metode alkalisasi pada serat mengunakan 3%, 5%, 7%
larutan NaOH serata mengetahui jenis patahan makro pada spesimen yang memiliki harga optimal
dari pengujian tarik. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah serat tebu yang disusun
secara acak dengan fraksi volume 15%, 20%, 25%, mengunakan poliester Yukalac 157 yang
merupakan resin cair dengan viskositas yang relatief rendah yang dapat mengeras dalam suhu
ruang digunakan sebagai matriknya. Pembuatan dengan cara hand lay up, pengujian tarik
dilakukan dengan standar ASTM 638. Hasil pengujian tarik didapatkan harga rata-rata optimal
tensile strength pada alkali 3% dan vf reinforce 25% yang semakin meningkat sampai
2,748N/mm2, yield strength 0.871 N/mm, elongasi 4,972%. Pengamatan struktur makro
didapatkan jenis patahan yang terjadi adalah Patahan broken fiber.
kata kunci : komposit, biofiber, reinforced serat tebu, matrik resin polyester Yukalac.
Indonesia yang terletak di kawasan Komposit dibentuk dari dua jenis material
tropis dengan sebagian besar penduduknya yang berbeda, yaitu:
masih bercocok tanam (agraris), merupakan 1. Penguat (reinforcement), yang
salah satu Negara penghasil tebu terbesar. mempunyai sifat kurang ductile
Dengan luas lahan mencapai 373,816 hektar tetapi lebih rigid serta lebih kuat.
pada tahun 2009 dengan penghasilan tebu 2. Matrik, umumnya lebih ductile
sebanyak 84,91 ton / ha dari proses tetapi mempunyai kekuatan dan
pengolahan gula dengan hanya mengambil rigiditas yang lebih rendah
airnya, sedangkan 35 40% dari berat tebu
yang digiling berupa ampas serat hanya
dimanfaatkan sebagai bahan bakar industry
atau mungkin dibuang sehingga menjadi
limbah. Serat alami mulai dilirik
penggunannya karena selain mudah didapat,
murah, dapat mengurangi polusi lingkungan,
sehingga komposit ini mampu mengatasi
permasalahan lingkungan, serta tidak
membahayakan kesehatan.(Apri , 2009)
Tebu memiliki kandungan zat
ekstraktif terutama gula atau pati sehingga
dapat menghambat proses perekatan dan
akan menurunkan sifat mekanik dari
material komposit tersebut. Menurut
Maloney (1993), zat ekstraktif berpengaruh Gambar 2.1 Pengertian Komposit
terhadap konsumsi perekat, laju pengerasan (Urquhart, 1991)
perekat dan daya tahan papan partikel yang
dihasilkannya. (Apri, 2009) Dengan memperhatikan diagram fasa
Dalam penelitian ini penulis tersebut maka baja karbon rendah adalah
menggunakan serat ampas tebu yang
1
jenis baja hypoeutektoid karena prosentase
mungkin selama ini kurang dapat unsur pemandu karbonnnya tidak melebihi
dimanfaatkan untuk menjadi suatu produk 0,8%.
dengan manfaat maksimal dan nilai jual Penggunaan baja karbon rendah masih
yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mendominasi pada dunia industri, karena
mendapatkan data tentang kemampuan memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika
mekanis dan fisis berupa kekuatan tarik dan dibandingkan dengan baja karbon lain.. Sifat
bending serta gambaran makro dan mikro. mekanik yang dimiliki oleh baja karbon
Yang nantinya diharapkan dari penelitian ini rendah sangat dipengaruhi oleh ukuran butir
akan dapat diterapkan untuk menghasilkan ferit yang dimiliki oleh baja karbon jenis ini.
suatu bahan komposit yang lebih bermanfaat Karena kadar karbon yang sangat rendah
maka baja ini lunak dan tentu saja tidak
2. TINJAUAN PUSTAKA dapat dikeraskan, dapat ditempa, dituang,
2.1 Material Komposit mudah dilas dan dapat dikeraskan
. Ribuan tahun lalu material permukaannya(case hardening).
komposit telah dipergunakan, dengan
memanfaatkannya sebagai penguat serat 2.2 Klasifikasi Material Komposit
alam. Dinding bangunan tua di Mesir Berdasarkan Bentuk Komponen
yang telah berumur lebih dari 3000 Strukturalnya
tahun ternyata terbuat dari tanah liat 2.2.1 Komposit serat (Fibrous
yang diperkuat jerami (Jamasri, 2008). Composites)
Seorang petani memperkuat tanah liat Komposit serat adalah komposit
dengan jerami, para pengrajin besi yang terdiri dari fiber dalam matriks.
membuat pedang secara berlapis dan Secara alami serat yang panjang
beton bertulang merupakan beberapa jenis mempunyai kekuatan yang lebih dibanding
komposit yang sudah lama kita kenal. serat yang berbentuk curah (bulk).
Merupakan jenis komposit yang hanya
3
terdiri dari satu lamina atau satu lapisan 4. Hybrid composite (komposit
yang menggunakan penguat berupa diperkuat serat kontinyu dan serat
serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa acak).
berupa fibers glass, carbon fibers, aramid
fibers (poly aramide), dan sebagainya.
Fiber ini bisa disusun secara acak
maupun dengan orientasi tertentu bahkan
bisa juga dalam bentuk yang lebih
kompleks seperti anyaman. Serat Gambar 2.5. Hybrid composite (Gibson,
merupakan material yang mempunyai 1994)
perbandingan panjang terhadap diameter 2.2.2. Komposit Partikel (Particulate
sangat tinggi serta diameternya berukuran Composites)
mendekati kristal. serat juga mempunyai Merupakan komposit yang
kekuatan dan kekakuan terhadap densitas menggunakan partikel serbuk sebagai
yang besar (Jones, 1975). penguatnya dan terdistribusi secara
Kebutuhan akan penempatan merata dalam matriknya.
serat dan arah serat yang berbeda
menjadikan komposit diperkuat serat
dibedakan lagi menjadi beberapa bagian
diantaranya:
1. Continous fiber composite Gambar 2.6. Particulate Composite
(komposit diperkuat dengan serat Komposit ini biasanya
kontinu). mempunyai bahan penguat yang
dimensinya kurang lebih sama, seperti
bulat serpih, balok, serta bentuk-bentuk
lainnya yang memiliki sumbu hampir
sama, yang kerap disebut partikel, dan
bisa terbuat dari satu atau lebih material
Gambar 2.2. Continous fiber composite yang dibenamkan dalam suatu matriks
(Gibson, 1994) dengan material yang berbeda.
2. Woven fiber composite (komposit Partikelnya bisa logam atau non logam,
diperkuat dengan serat anyaman). seperti halnya matriks. Selain itu adapula
polimer yang mengandung partikel yang
hanya dimaksudkan untuk memperbesar
volume material dan bukan untuk
kepentingan sebagai bahan penguat (Jones,
1975).
Gambar 2.3. Woven fiber composite 2.2.3 Komposit Lapis (Laminates
(Gibson, 1994) Composites)
Merupakan jenis komposit terdiri
dari dua lapis atau lebih yang digabung
menjadi satu dan setiap lapisnya
memiliki karakteristik sifat sendiri.
3. Chopped fiber composite
(komposit diperkuat serat
pendek/acak)
Serat Lignin (%) Selulosa Hemiselulosa perasan tebu (Muliah, 1975 dalam
Muharam, 1995).
(%) (%)
Sabut Tebu 40-50 32-43 0,15-0,25 Tabel 2.5 Sifat Mekanis Beberapa Serat
Penting
Mesocarp 19 65 -
Sawit Serat Kekuatan Tarik Pemanjangan
(MPa) (%)
Sabut 11 60 -
Sabut Tebu 140 25
Sabut 40-50 32-43 0,15-0,25
Mesocarp 80 17
Pisang 5 63-64 19 Sawit
Sabut 140 25
Sisal 10-14 66-72 12
Pisang 540 3
Daun nanas 12,7 81,5 -
6. DAFTAR PUSTAKA