KAJIAN PUSTAKA
A. Komposit
Komposit adalah gabungan dua material atau lebih yang
memiliki sifat tidak sama dengan sifat bahan aslinya
(Rusnoto, 2011). Material komposit memiliki sifat dari
material konvensional pada umumnya dari proses
pembuatannya melalui proses pencampuran yang tidak
homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan
komposit yang kita inginkan dengan mengatur komposisi
dari material pembentuknya. Komposit merupakan sejumlah
sistem multi fasa sifat dengan gabungan, yaitu gabungan
antara bahan matrik atau pengikat dengan penguat.
Menurut Adjiantoro dan Sriyono (2012) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pembuatan material komposit
matriks paduan Al–6,2% Mg/Al2O3 dengan proses stirr-
casting”, komposit adalah penggabungan dua atau lebih dari
matriks dan penguatnya (reinforce) sehingga menghasilkan
sifat yang lebih baik bila dibandingkan dengan material dari
matriks atau penguatnya. Matriks adalah material pengikat
yang berfungsi sebagai media transfer beban ke penguat,
menahan penyebaran retakan dan melindungi penguat dari
lingkungan.
Menurut Muhajir (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul “Analisis kekuatan tarik bahan komposit matriks
resin berpenguat serat alam dengan berbagai varian tata
letak” , Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat
gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau
pengikat dengan penguat. Dari penggabungan tersebut akan
menghasilkan material komposit yang mempunyai sifat
mekanis dan karakteristik yang berbeda dari material
5
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
4) Matriks carbon
Fiber direkatkan dengan karbon sehingga terjadi
karbonisasi, pemilihan matriks harus didasarkan
pada kemampuan elongisasi saat patahyang lebih
besar dibandingkan dengan filler. Perlu
diperhatikan berat jenis, viskositas, kemampuan
membasahi filler
Salah satu keunggulan material komposit bila
dibandingkan dengan material lainnya adalah
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2. Klasifikasi Komposit
Komposit terbentuk dari berbagai macam sifat
material yang berbeda sehingga membuat banyak
klasifikasi terhadap komposit.
a. Klasifikasi Komposit Secara Umum
1) Komposit serat (Fiber Composite)
Komposit serat merupakan jenis komposit
yang menggunakan serat sebagai penguat atau
komposit yang terdiri dari fiber dan matriks
sebagai pengikat. Menurut Basyarahil (2017),
Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang
kekuatan dari komposit, sehingga tinggi
rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung
dari serat yang digunakan, karena tegangan yang
dikenakan pada komposit mulanya diterima oleh
matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga
serat akan menahan beban sampai beban
maksimum. Berdasarkan jenisnya, serat penguat
untuk komposit dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a) Serat buatan (Sintetic fiber), merupakan serat
penguat untuk bahan komposit yang dibuat
dari bahan-bahan kimia. Contohnya serat gelas
(fiber glass), serat optik (fiber optic), serat
poliester (polyester fiber) dan lain-lain.
b) Serat alami (Natural fiber), merupakan serat
penguat untuk bahan komposit yang
merupakan serat alami dari hasil alam. Pada
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
b) Sandwich Panels
Terdiri dari dua lembar luar yang kuat,
atau wajah, dipisahkan oleh lapisan bahan
yang kurang padat, atau inti, yang memiliki
kekakuan yang lebih rendah dan kekuatan
yang lebih rendah. Bagian wajah
menanggung sebagian besar in-plane
loading, dan juga bending stress yang
melintang (Callister, 2001)
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
f) Lebih ringan
g) Kurang tahan terhadap temperatur tinggi
3. Pembuatan Komposit
Dalam pembuatan komposit, cetakan harus bersih dan
rata. Cetakan dapat terbuat dari logam, kayu, gips, silicone,
plastik, dan kaca.
Menurut wahyudi (2018) ada tiga metode yang sering
digunakan dalam pembuatan komposit, yaitu :
a. Hand lay up
metode yang paling sederhana dan merupakan proses
dengan metode terbuka dari proses fabrikasi
komposit. Adapun proses dari pembuatan dengan
metode ini adalah dengan cara menuangkan resin
dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman,
rajuan atau kain, kemudian memberi takanan
sekaligus meratakannya menggunakan rol atau kuas.
Proses tersebut dilakukan berulang-ulang hingga
ketebalan yang diinginkan tercapai.
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
b. Spray Up
metode pembuataan material komposit dimana bahan
penguat (fiber) bersamaan dengan resin yang sudah
terkatalisasi di spray-kan kepada cetakan dengan
menggunakan spray gun. Dalam proses spray-up,
spraygun digunakan untuk menerapkan bahan resin
dan serat ( wahyudi, 2018 )
c. Injection molding
Injection molding merupakan metode yang paling
sering digunakan dalam manufaktur komposi resin
termoplastic. Metode ini dilakukan dengan cara
memberikan tekanan injeksi (injection pressure)
dengan besar tertentu pada material plastik yang telah
dilelehkan oleh sejumlah energi panas untuk
dimasukkan ke dalam cetakan sehingga didapatkan
bentuk yang diinginkan
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Matriks
Matriks dapat diartikan sebagai material pengikat antara
serat tapi tidak mengalami reaksi kimia dengan filler di dalam
komposit tersebut (Muhajir, 2016). Secara umum matrik
berfungsi sebagai pengikat bahan pengisi, sebagai penahan
dan pelindung serat dari efek lingkungan dari kerusakan baik
kerusakan secara mekanik maupun kerusakan akibat reaksi
kimia, serta untuk mentransfer beban dari luar ke bahan
pengisi. Untuk memilih matriks harus diperhatikan sifat-
sifatnya antara lain seperti tahan terhadap panas, tahan cuaca
yang buruk dan tahan terhadap goncangan yang biasanya
menjadi pertimbangan dalam pemilihan material matriks.
C. Matriks Resin Epoxy
Menurut Rahayu (2017), Resin Epoxy adalah suatu ikatan
kimia organik yang digunakan dalam preparat lapisan
khusus atau perekat. Resin epoxy mempunyai kegunaan yang
luas dalam industri aerospace¸otomotif, listrik, konstruksi dan
benda-benda cetakan.
Resin Epoxy memilki beberapa kelebihan diantaranya
kekuatan yang tinggi, stabil dan elastisitas yang baik. Resin
Epoxy memiliki tingkat ketahanan yang tinggi, hal ini
membuat resin epoxy banyak digunakan untuk melapisi
material, seperti logam, kayu, plastik dan lain-lain. Dalam
penerapannya, Epoxy sendiri sering dicampurkan dengan
bahan hardener atau bahan pengeras, agar merubah sifat cair
epoxy menjadi padat, dan membuatnya menjadi semakin
kuat, tahan terhadap suhu tinggi, serta memiliki tahanan
terhadap reaksi kimia yang cukup tinggi.
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Temperatur pencetakan 0C 90
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
19
BAB II KAJIAN PUSTAKA
( Sumber : Sood, 18 )
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
F. Serat
Serat adalah salah satu unsur dari pembentuk komposit.
Serat sangat menentukan bagaimana sifat dari komposit yang
dibentuknya dan menentukan bagaimana karakteristik
komposit itu sendiri, besar atau kecilnya kekuatan suatu
material komposit ditentukan oleh serat pembentuknya
(Pickering, 2016)..
Serat dapat digolongkan menjadi dua yaitu serat alami
dan serat sintetis. Serat alam adalah serat yang bisa kita
dapatkan disekitar kita seperti pada tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Serat alam memiliki keuntungan secara umum yaitu
mudah diperoleh, berlimpah di alam dan dapat
diperbaharui. Penggunaan serat alam dalam kehidupan
sehari-hari sudah banyak seperti penggunaan kapas, sabut
kelapa, wol, sutera dan goni. Dalam industri, material dengan
komposit penguat serat alam telah diaplikasikan oleh para
produsen mobil sebagai bahan penguat panel mobil, tempat
duduk belakang ( Septiyanto, 2016 )
Kelebihan dari penggunaan serat alam untuk filler
komposit adalah hal yang lebih terjangkau, densitas rendah,
ramah lingkungan, dan tidak mengandung beracun.
Kelemahan dari serat alam yaitu ukuran serat yang tidak
sama persis dan kekuatan serat sangat di pengaruhi oleh usia
dari serat itu sendiri. Serat alam merupakan material yang
ramah terhadap lingkungan, hal ini membuat penelitian
tentang serat alam terus dikembangkan untuk ( Septiyanto,
2016)
Serat sintetis adalah serat yang dibuat dari material-
material dengan komposisi kimia tertentu di dalamnya. Serat
sintetis memiliki beberapa keunggulan yaitu sifat dan
ukurannya yang sama, kekuatan serat sama sepanjang
seratnya. Serat sintetis yang telah banyak digunakan antara
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
23
BAB II KAJIAN PUSTAKA
dan sifat fisik yang baik, hal ini di dasari oleh sifat
dari lignin itu sendiri yang rapuh dan kaku.
2. Fraksi Volume Serat
Fraksi volume memainkan peran yang besar
dalam pembentukan komposit. Kekuatan material
dapat ditentukan dari fraksi volume yang terdapat
pada komposit. Semakin tinggi fraksi volume serat
yang diberikan akan berbanding lurus terhadap
kekuatan material kompositnya.
3. Perlakuan Kimia Terhadap Serat
Perlakuan kimia terhadap serat dapat
mempengaruhi kekuatan material dari komposit.
Berbagai macam perlakuan kimia terhadap serat
memiliki dampak yang bermacam-macam. Perlakuan
kimia pada serat dapat membersihkan serat dari
getah tanaman dan dapat mengurangi sifat non polar
serat alam.
4. Waktu Perendaman Serat Pada Saat Perlakuan Kimia
Waktu perendaman serat pada perlakuan kimia
memiliki perlakuan yang beragam tergantung dari
perlakuan kimia yang diberikan. Waktu perendaman
yang tepat dapat membuat serat menjadi lebih kuat
dan lebih bersih dari sebelumnya. Jika waktu
perendaman kurang atau lebih makan serat akan
menjadi getas atau kaku sehingga berdampak
langsung terhadap kekuatan material komposit.
5. Faktor Matriks
Matrik di dalam sebuah komposit memiliki fungsi
sebagai pengikat serat menjadi unit struktur,
melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan
atau memindahkan beban eksternal pada bidang
geser antara serat dan matrik, sehingga matrik dan
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
24
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
25
BAB II KAJIAN PUSTAKA
I. Papan Skateboard
Skateboard merupakan olahraga extreme yang banyak
diminatin
banyak golongan mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa. Event Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan
Palembang menjadi bukti bahwa pemerintah mulai
memberikan perhatian khusus terhadap olahraga ini. Seiring
berjalannya waktu membuat meningkatnya permintaan
papan skateboard yang memiliki kualitas yang baik.
Papan skateboard yang berkembang sejauh ini tersusun
dari 7 sampai 9 lapis kayu maple yang diberikan perekat dan
pada lapisan ke- 4 atau 5 disisipkan fiberglass . Papan
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
26
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
27
BAB II KAJIAN PUSTAKA
K. Metode Taguchi
Metode Taguchi merupakan metode pengumpulan data
yang dapat meminimalisir penyimpangan karakter material
dari nilai targetnya (Zulfah. 2016). Penggunaan metode
taguchi dapat menekan biaya karena efisiensi desain
eksperimen lebih tinggi sehingga biaya untuk eksperimen
dapat ditekan.
Metode Taguchi menggunakan matrik khusus yang
digunakan untuk menentukan jumlah eksperimen minimal
yang dapat memberikan informasi sebanyak mungkin
mengenai semua faktor yang mempengaruhi penelitian
(Zulfah, 2016). Matrik khusus tersebut disebut sebagai
Orthogonal Array (OA). Orthogonal Array bertujuan untuk
mengefisiensikan dan meminimalkan biaya eksperimen serta
memperhatikan faktor noise. Dalam orthogonal array,
elemen-elemennya disusun menurut baris dan kolom. Bagian
terpenting dalam matriks ortogonal ini adalah pemelihan
kombinasi level variabel-variabel input masing-masing
eksperimen.
Dalam memilih matriks orotogonal yang sesuai
diperlukan suatu persamaan dari matriks ortogonal tersebut
yang mempresentasikan jumlah faktor, jumlah level dan
jumlah pengamanatan. Bentuk umum dari matriks ortogonal
adalah
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
28
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Lev L25(5 - - - - -
el 5 6)
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
29
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
30
BAB II KAJIAN PUSTAKA
M. Mekanisme kegagalan
Suatu material komposit dapat dikatakan gagal
bilamana tidak sesuai dengan dengan fungsi utama yang
dikehendaki. Masing-masing cara dapat saja terjadi pada
waktu yang berlainan dan dapat juga terjadi secara bersamaan
pada lokasi kegagalan. Faktor utama bahan mengalami
kegagalan ialah beban maksimum yang bekerja melebihi dari
kekuatan bahan atau tegangan patah bahan.
Tidak semua bahan akan mengalami kegagalan dengan
cara yang sama hal ini ditentukan oleh faktor kekuatan,
kemuluran, dan kerapuhan ini merupakan faktor-faktor yang
menerangkan perilaku bahan atau mekanisme gagal suatu
bahan. Penyebab kegagalan adalah keretakan sebagian atau
sepenuhnya, pembengkokan, ukuran yang berubah terhadap
waktu, akibat proses korosi, aus atau perubahan sifat dan ciri
akibat perubahan waktu, faktor lingkungan dan lain
sebagainya.
Kegagalan juga sangat tergantung pada tegangan atau
beban yang terjadi, arah beban, suhu atau temperatur,
pengaruh lingkungan atau gabungan dari keadaan tersebut.
N. Uji Bending
Untuk mengetahui kekuatan bending pada suatu material
dapat dilakukan dengan cara pengujian bending terhadap
material komposit tersebut. Kekuatan bending atau kekuatan
lengkung adalah tegangan bending terbesar yang dapat
diterima akibat pembebanan luar tanpa mengalami deformasi
yang besar atau kegagalan. Besar kekuatan bending
tergantung pada jenis material dan pembebanan. Akibat
Pengujian bending, bagian atas spesimen mengalami tekanan,
sedangkan bagian bawah akan mengalami tegangan tarik.
Dalam material komposit kekuatan tekannya lebih tinggi dari
pada kekuatan tariknya. Karena tidak mampu menahan
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
31
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
32
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
33
BAB II KAJIAN PUSTAKA
∆ℓ
𝜀=
ℓ0
Dimana :
ΔL = pertambahan panjang (m)
L0 = panjang mula-mula (m)
ε = regangan (%)
Nilai dari modulus elastisitas komposit juga merupakan
perbandingan antara tegangan dan regangan pada daerah
proporsional dapat dihitung menggunakan rumus :
σ
E=
𝜀
Dimana :
E = modulus elastisitas tarik ( Mpa )
σ = kekuatan tarik ( Mpa )
ε = regangan (%)
P. Penelitian yang relevan
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Yudha Y.P., Hari
S., dan Ilham P. (2014). Judul “Pengaruh Alkali, Fraksi
Volume Serat, dan Panjang Serat Terhadap Kekuatan Tarik
Komposit Serat Sabut Kelapa-Polyester”. Dalam penelitian ini
perlakuan lama perendaman NaOH selama 60 menit, 120
menit dan 180 menit. Kekuatan tarik tertinggi komposit di
peroleh pada perlakuan perendaman NaOH 120 menit,
panjang serat 10mm
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
34
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
35
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”
36
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Proposal Skripsi “Optimasi Komposit Serat Kersen Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Bending Dengan Menggunakan Metode Taguchi”