Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan
rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Untuk kesempatan kali
ini,kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Material Komposit", yang semoga dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana
isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan
pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Bandarlampung, 4 mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi komposit

ii
iii
1
2
1

2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7

Struktur dan sifat


Klasifikasi Bahan Komposit
Bahan pembentuk komposit
Kelebihan dan kekurangan
Kegunaan komposit
Proses pembuatan komposit

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai produk yang terdiri dari gabungan
lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami
pendek untuk menguatkan batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot
binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan oksida besi yang berat
dan liat.
Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi sifat-sifat yang luar biasa yang
tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan
ini adalah benar bagi bahan yang diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas,
perumahan, perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang-bidang tersebut
membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity yang baik dan hentaman
yang baik.
Serat sebagai elemen penguat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena meneruskan
beban yang didistribusikan oleh matrik. Orientasi, ukuran, dan bentuk serta material serat adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi property mekanik dari lamina. Serat alam yang dikombinasikan
dengan resin sebagai matrik akan dapat menghasilkan komposit alternatif yang salah satunya berguna
untuk aplikasi material industri. Dengan memvariasikan lebar serat woven tersebut diharapkan akan
didapatkan hasil properti mekanik komposit yang maksimal untuk mendukung pemanfaatan komposit
alternatif.
Dalam pembahasan komposit penguat serat alam acak yang dicontohkan dengan bambu memiliki
keunggulan komposit serat bambu dibandingkan dengan fiber glass adalah komposit serat bambu lebih
ramah lingkungan karena mampu terdegradasi secara alami dan harganya pun lebih murah
dibandingkan fiber glass. Sedangkan fiber glass sukar terdegradasi secara alami. Selain itu fiber glass
juga menghasilkan gas CO dan debu yang berbahaya bagi kesehatan jika fiber glass didaur ulang,
sehingga perlu adanya bahan alternatif pengganti fiber glass tersebut.
Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat istimewa yang sulit didapat
dari logam. Komposit merupakan material alternative yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat dari material komposit ?

2.
3.
4.

Apa kelebihan dan kekurangan dari komposit ?


Bagaimana pengaplikasiannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industry?
Bagaiman proses pembuatannya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui
besi tuang.
2. Untuk mengetahui
3. Untuk mengetahui
hari maupun industry.
4. Untuk mengetahui

apa itu baja karbon, baja perkakas,baja paduan dan dies, baja tahan karat, dan
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing logam besi
aplikasi dari macam-macam logam besi tersebutbaik dalam kehidupan sehariproses pembuatan dari macam-macam logam besi tersebut.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komposit
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga
dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari
material pembentuknya.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis (modulus Young/density)
dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah
orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.
1. Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta lebih kuat,
dalam laporan ini penguat komposit yang digunakan yaitu dari serat alam.
2.
Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah.
Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu :
1.
Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu
laminat atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa
berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun
secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks
seperti anyaman.
2.
Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis
atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri.
3.
Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang menggunakan
partikel/serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih material yang digabungkan
atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh mata) sehingga menjadi
material baru yang lebih berguna.

Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :


Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari kerusakan
eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar, dll
Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum digunakan : carbon, glass,
aramid, kevl`r.
2.2 Struktur dan Unsur Utama Pada Bahan Komposit
Pada umumnya bahan material komposit terdiri dari dua bahan utama, yaitu :
Serat ( fiber )
o Sebagai unsur utama pada komposit
o Menentukan karakteristik bahan komposit, seperti kekuatan, kekauan, daan sifat mekanik lainnya.
o Menahan sebagian besar gaya yang bekerja pada material komposit.
o Bahan yang dipilih harus kuat dan getas, seperti carbon, glass, boron, dll.
Matrik ( resin )
o Melindungi dan mengikat serat agar dapat bekerja dengan baik.
o Bahan yang dipilh bahan yang lunak.
Dari pengertian di atas dan unsur-unsur utamanya, maka dapat diamati bahwa sebagian besar struktur
alami yang terdapat di alam adalah dalam bentuk komposit, contohnya :
Daun padi
Terdiri dari serat daun yang dibungkus oleh matrik yaitu lychin
Batang bambu
Batangnya terdiri dari bahan serat yang diikat dengan matrik dengan kuat sehingga kaku dan ringan.
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan
sifat-sifat mekanik dan sifat komposit.
Gabungan matriks dan serta dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan
yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
- Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahan konvensional.
Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai
kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk
komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat
adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan angkasa lepas. Ini
karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
- Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen yang diperbuat
dari logam dengan komposit karena telah terbukti komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue
yang baik terutamanya komposit yang menggunakan serat karbon.
- Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemah terutama
produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk mengalami kakisan
menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.
Bahan komposit sebaiknya mempunyai rintangan terhadap kakisan yang baik.
- Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu produk yang
mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis
matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks
untuk menghasilkan komposit hibrid.
b. keboleh prosesan
Keboleh prosesan merupakan suatu kriteria yang penting dalam penggunaan suatu bahan untuk
menghasilkan produk. Ini karena dikaitkan dengan produktivitas dan mutu suatu produk. Perbandingan
antara produktiviti dan kualiti adalah penting dalam konteks pemasaran produk yang dipabrikasi. Selain
dari itu kebolehprosesan juga dikaitkan dengan keberbagai teknik fabrikasi yang dapat digunakan untuk

memproses suatu produk.


Adalah jelas bahwa bahan komposit diboleh prosesan dengan berbagai teknik fabrikasi yang merupakan
daya tarik yang dapat membuka ruang luas bagi penggunaan bahan komposit. Contohnya untuk
komposit termoplastik yang mempunyai kelebihan dari segi pemrosesan yaitu ianya dapat diproses
dengan berbagai teknik fabrikasi yang umum yang biasadigunakan untuk memproses termoplastik tanpa
serat.
c. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu perkembangan industri
komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk yang seharusnya
memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan
sebagainya.

2.3 Klasifikasi Bahan Komposit


Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang sering digunakan
antara lain seperti :
1.
Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau metal anorganic.
2.
Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
3.
Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
4.
Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural (Schwartz, 1984)
Sedangkan klasifikasi menurut komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain :
1.
Fiber composite (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik
2.
Filled composite adalah gabungan matrik continous skeletal dengan matrik yang kedua
3.
Flake composite adalah gabungan serpih rata dengan metrik
4.
Particulate composite adalah gabungan partikel dengan matrik
5.
Laminate composite adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina (Schwartz, 1984 : 16)
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate
composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan komposit partikel terdiri dari partikel
partikel yang diikat oleh matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacammacam seperti bulat, kubik,
tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan bahan komposit serat
terdiri dari serat serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua macam yaitu serat panjang dan
serat pendek.
1. Bahan Komposit Partikel
Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikelpartikel disebut bahan
komposit partikel (particulate composite) menurut definisinya partikel ini berbentuk beberapa macam
seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi rata
rata berdimensi sama. Bahan komposit partikel umunya digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan
komposit keramik (ceramic matrik composites). Bahan komposit partikel pada umunya lebih lemah
dibanding bahan komposit serat. bahan komposit partikel mempunyai keunggulan, seperti ketahanan
terhadap aus, tidak muda retak dan mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik.
2. Bahan Komposit Serat
Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan, oleh karena itu bahan
komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit serat terdiri dari seratserta yang terikat

oleh matrik yang saling berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat
panjang (continous fiber) dan serat pendek (short fiber dan whisker). Dalam laporan ini diambil bahan
komposit serat (fiber composite). Penggunaan bahan komposit serat sangat efesien dalam menerima
beban dan gaya. Karena itu bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat,
sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.
Komposit serat dalam dunia industry mulai dikembangkan dari pada menggunakan bahan partikel.
Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang utama yaitu strong (kuat), stiff (tangguh), dan lebi
tahan terhadap panas pada saat didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam penggembangan teknologi
pengolahan serat, membuat serat sekarang semakin diunggulkan dibandingkan materialmaterial yang
digunakan. Cara yang digunakan untuk mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi dan bermodulus
elastisitas tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan tarik renda, serta bermodulus
elastisitas rendah makin banyak dikembangkan guna untuk memperoleh hasil yang maksimal. Komposit
pada umumnya mengunakan bahan plastik yang merupakan material yang paling sering digunakan
sebagai bahan pengikat seratnya selain itu plastic mudah didapat dan mudah perlakuannya, dari pada
bahan dari logam yang membutuhkan bahan sendiri.
3.
Tipe Komposit Serat
Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat dengan benar. Berdasarkan
penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit yaitu :
a.
Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus, membentuk lamina diatara
matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan
antar lapisan. Hal ini dikarnakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
b.
Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat
serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan
kekuatan dan kekakuan an melemah.
c.
Discontinuous Fiber Composite
Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.
Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157 ) :
a.
Aligned discontinuous fiber
b.
Off-axis aligned discontinuous fiber
c.
Randomly oriented discontinuous fiber
d. Hybrid Fiber Composite
Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe serat lurus dengan serat acak.
Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan
kelebihannya.
4. Bagian Utama dari Komposit
A. Reinforcement
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai
penanggung beban utama pada komposit.
1. Serat Gelas
Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya digunakan sebagai penguat
matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksidaoksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain (Santoso,
2002):

a. Roving, Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.


b. Yarn, Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.
c. Chopped Strand, Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung
menjadi satu ikatan.
d.
Reinforcing Mat, Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara
acak.
e. Woven Roving, Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder
f. Woven Fabric, Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.
Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain (Nugroho,
2007):
a.
Serat E-Glass
Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai penyekat atau bahan isolasi.
Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik.
b.
Serat C-Glass
Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi.
c.
Serat S-Glass
Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.
2. Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan).
Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.
b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.
c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.
d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.
e. Tetap stabil setelah proses manufaktur.
Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :
a. Sifat mekanis yang baik.
b. Kekuatan ikatan yang baik.
c. Ketangguhan yang baik.
d. Tahan terhadap temperatur.
Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:
A. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC)
Bahan ini merupajan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut polimer berpenguat serat
(FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini menggunakan suatu polimer berbahan resin
sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai
penguatannya.
Komposit ini bersifat :
1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan
5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
Jenis polimer yang sering digunakan (Sudira, 1985) :
1) Thermoplastic

Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan menggunakan
panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic
akan meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik
(reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari thermoplastic
yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan telah terjadi
maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan thermoset
melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai
tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis thermoset tidak begitu menarik dalam proses
daur ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari
volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida
(BMI), dan Poli-imida (PI).
Aplikasi PMC yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan serat gelas
a)
Alat-alat rumah tangga
b)
Panel pintu kendaraan
c)
Lemari perkantoran
d)
Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas (kotak air radiator)
3) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang
B. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC)
Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat
seperti silikon karbida.
a. Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC :
1) Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2) Ketahanan terhadap temperature tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
b. Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang sedikit
c. Matrik pada MMC :
1) Mempunyai keuletan yang tinggi
2) Mempunyai titik lebur yang rendah
3) Mempunyai densitas yang rendah
4) Contoh : Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium beserta
paduannya.

d.
1)
2)
3)
4)

Proses pembuatan MMC :


Powder metallurgy
Casting/liquid ilfiltration
Compocasting
Squeeze casting

e.
1)
2)
3)
4)

Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :


Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
Peralatan Elektronik

C.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites CMC)
Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabutserabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitride.
a. Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Keuntungan dari CMC :


Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam
Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
Tahan pada temperatur tinggi (creep)
Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi

c.
1)
2)
3)

Kerugian dari CMC


Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
Relative mahal dan non-cot effective
Hanya untuk aplikasi tertentu

d.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :


Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange tubes, liner
Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.
Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong.
Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.

2.4 Bahan - bahan Pembentuk Koposit


Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam sebagai bahan utama
dan 5 macam sebagai bahan finishing. Sebagai bahan utama yaitu erosil, pigmen, resin, katalis, talk,
mat, sedangkan sebagai bahan finishing antara lain : aseton, PVA, mirror, cobalt, dan dempul.

1.
Aerosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi sebagai perekat
mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah patah/pecah.
2.
Pigment
Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass dicampur. Pemilihan warna
disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses
akhir saat pengecatan.
3.
Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi untuk mencairkan/
melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua bahan yang akan dicampur. Biasanya bahan ini dijual
dalam literan atau dikemas dalam kaleng.
4.
Katalis
Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan
dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan katalisnya 1/40 liter.
5.
Talk
Sesual dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi sebagal
campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.
6.
Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus
sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran
adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat
berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
7.
Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk mencairkan resin. Zat
ini digunakan apabila adonan terlalu kental yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass
menjadi sulit dan lama keringnya.
8.
PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk melapis antara master
mal/cetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak saling
menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau
cetakannya.
9.
Mirror
Sesuai namanya, manfatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan ini
berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.
10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar cepat
kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dapat
dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini
tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1
tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat
menimbulkan api.
11. Dempul fiberglass
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan berporipori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih
halus dan rata sehingga siap dilakukan pengerjaan lebih lanjut.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Material Komposit

Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensional seperti
logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifatsifat mekanikal dan fisikal dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan
sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta dapat menghasilkan komposit yang
mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
b.
Biaya
Faktor biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu perkembangan industri
komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk yang seharusnya
memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan
sebagainya.
Adapun Kekurangan Material Komposit,adalah sebagai berikut:
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan metal.
b. Kurang elastis
c.
Lebih sulit dibentuk secara plastis.

2.6 Kegunaan Material Komposit


Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :
a. Angkasa luar yakni Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
b.
Kesehatan contohnya Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
c. Marine / Kelautan Kapal layar, Kayak
d. Industri Pertahanan sebagai Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
e. Industri Pembinaan sebagai Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f.
Olah raga dan rekreasi sebagai Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
g. Automobile sebagai Komponen mesin, Komponen kereta
h. Angkasa luar sebagai Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
2.7 Proses Pembuatan Komposit
1. Proses Cetakan Terbuka (Open-Mold Process)
a) Contact Molding/ Hand Lay Up
Hand lay-up adalah metoda yang paling sederhana dan merupakan proses denganmetode terbuka dari
proses fabrikasi komposit.Adapun proses dari pembuatan dengan metoda ini adalah dengan cara
menuangkan resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman, rajuan atau kain, kemudian
memberi takanan sekaligus meratakannya menggunakan rol atau kuas. Proses tersebut dilakukan
berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai. Pada proses ini resin langsung berkontak
dengan udara dan biasanya proses pencetakan dilakukan pada temperatur kamar.
Kelebihan penggunaan metoda ini:
o Mudah dilakukan
o Cocok di gunakan untuk komponen yang besar
o Volumenya rendah
Pada metoda hand lay up ini resin yang paling banyak di gunakan adalah polyester dan epoxies.
b) Vacuum Bag
Proses vacuum bag merupakan penyempurnaan dari hand lay-up, penggunaan dari proses vakum ini
adalah untuk menghilangkan udara terperangkap dan kelebihan resin..
Pada proses ini digunakan pompa vacuum untuk menghisap udara yang ada dalam wadah tempat
diletakkannya komposit yang akan dilakukan proses pencetakan. Dengan divakumkan udara dalam

wadah maka udara yang ada diluar penutup plastic akan menekan kearah dalam. Hal ini akan
menyebabkan udara yang terperangkap dalam specimen komposit akan dapat diminimalkan.
Dibandingkan dengan hand layup, metode vakum memberikan penguatankonsentrasi yang lebih tinggi,
adhesi yang lebih baik antara lapisan, dan kontrol yang lebih resin / rasio kaca.
c) Pressure Bag
Pressure bag memiliki kesamaan dengan metode vacuum bag, namun cara ini tidak memakai pompa
vakum tetapi menggunakan udara atau uap bertekanan yang dimasukkan malalui suatu wadah elastis
Wadah elastis ini yang akan berkontak pada komposit yang akan dilakukan proses. Biasanya tekanan
basar tekanan yang di berikan pada proses ini adalah sebesar 30 sampai 50 psi.
d)
Spray-Up
Spray-up merupakan metode cetakan terbuka yang dapat menghasilkan bagian-bagian yang lebih
kompleks ekonomis dari hand lay-up.
Proses spray-up dilakukan dengan cara penyemprotan serat (fibre) yang telah melewati tempat
pemotongan (chopper). Sementara resin yang telah dicampur dengan katalis juga disemprotkan secara
bersamaan Wadah tempat pencetakanspray- up telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu proses
selanjutnya adalah dengan membiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfer standar.
Spray-up telah sangat sedikit aplikasi di ruang angkasa. Teknologi ini menghasilkan struktur kekuatan
yang rendah yang biasanya tidak termasuk pada produk akhir. Spray-up sedang digunakan untuk
bergabung dengan struktur back-up untuk lembaran wajah komposit pada alat komposit. Spray-up ini
juga digunakan terbatas untuk mendapatkan fiberglass splash dari alat transfer. Aplikasi penggunaan
dari proses ini adalah panel-panel, bodi karavan,bak mandi, sampan,sampan.
e) Filament Winding
Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah yang berisi resin, kemudian fiber
tersebut akan diputar sekeliling mandrel yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan arah
tangensial. Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan fiber sesuai
dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa di gunakan pada proses ini adalah poliester, vinil
ester, epoxies, dan fenolat. Proses ini terutama digunakan untuk komponen belah berlubang, umumnya
bulatatau oval, seperti pipa dan tangki. Serat TOWS dilewatkan melalui mandi resinsebelum ke Mandrel
dalam berbagai orientasi, dikendalikan oleh mekanismeserat, dan tingkat rotasi mandrel tersebut.
Adapun aplikasi dari proses filament winding ini digunakan untuk menghasilkan bejana tekan, motor
roket, tank,tongkat golf dan pipa.
2. Proses Cetakan Tertutup (Closed mold Processes)
a) Proses Cetakan Tekan (Compression Molding)
Proses cetakan ini menggunakan hydraulic sebagai penekannya. Fiber yang telah dicampur dengan resin
dimasukkan ke dalam rongga cetakan, kemudian dilakukan penekanan dan pemanasan. Resin termoset
khas yang digunakan dalam proses cetak tekan ini adalah poliester, vinil ester, epoxies, dan
fenolat.Aplikasi dari proses compression molding ini adalah alat rumah, kontainer besar, alat listrik,
untuk panel bodi kendaraan rekreasi seperti ponsel salju,kerangka sepeda dan jet ski.
b) Injection Molding
Metoda injection molding juga dikenal sebagai reaksi pencetakan cairan atau pelapisan tekanan tinggi.
Fiber dan resin dimasukkan kedalam rongga cetakan bagian atas, kondisi temperature dijaga supaya
tetap dapat mencairkan resin. Resin cair beserta fiber akan mengalir ke bagian bawah, kemudian
injeksi dilakukan oleh mandrel ke arah nozel menuju cetakan.
Pada proses ini resin polimer reaktif yang di gunakan seperti poliol, isosianat, poliuretan, dan
poliamida menyediakan siklus pencetakan cepat cocok untuk aplikasi otomotif dan furnitur. Aplikasi
secara umum meliputi bumper otomotif, komponen fender dan panel, alat rumah, dan komponen

mebel.

c) Continuous Pultrusion
Fiber jenis roving dilewatkan melalui wadah berisi resin, kemudian secara kontinu dilewatkan ke
cetakan pra cetak dan diawetkan (cure), kemdian dilakukan pengerolan sesuai dengan dimensi yang
diinginkan. Atau juga bisa di sebut sebagai penarikan serat dari suatu jaring atau creel melalui bak
resin, kemudian dilewatkan pada cetakan yang telah dipanaskan. Fungsi dari cetakan tersebut ialah
mengontrol kandungan resin, melengkapi pengisian serat, dan mengeraskan bahan menjadi bentuk
akhir setelah melewati cetakan.
Aplikasi penggunaan proses ini digunakan untuk pembuatan batang digunakan pada struktur atap,
jembatan. Adapun contohnya adalah Round Rods, Rectangles, Squares, I sections, T sections, Angles,
Channels, Dog Bone Profiles, Dove Tail Sticks and Spacers, Corner Profiles, Hallow Sections

BAB III
KESIMPULAN
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga
dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari
material pembentuknya.
Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang sering digunakan
antara lain seperti :
1.
Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau metal anorganic.
2.
Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
3.
Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
4.
Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structur.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Pengertian komposit secara luas .eatrenkz.blogspot.com/2012/.../bab-ii-pengertiankomposit-secara-luas.html. Diakses senin,3 Juni 2013 pukul 20:03 WIB
Faisal.2012.Metode pembuatan komposit. http://faisalpupa.blogspot.com/2011/09/metodapembuatan-komposit.html. Diakses senin,3 Juni 2013 pukul 20:08 WIB

Anda mungkin juga menyukai