OLEH:
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS ANADALAS
PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala atas segala nikmat nikmatnya
makalah pendidikan Material Maju ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa
ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah yang diampu oleh Bapak Alimin Mahyudin, M.Si.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis ingat masih banyak kesalahan dalam menyusun makalah ini, baik dari segi
EYD, kosa kata, tata bahasa, etika juga isi. Oleh karena meminta penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk
kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide / motivasi yang
menambah kekayaan intelektual bangsa.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Komposit berpenguat serat alam maupun buatan merupakan jenis komposit yang
banyak dikembangkan guna menjadi bahan alternatif pengganti logam. Komposit berpenguat
serat banyak diaplikasikan pada alat-alat yang membutuhkan perpaduan dua sifat dasar yaitu
kuat namun juga ringan. Bahan komposit memiliki banyak keungulan, diantaranya berat
jenisnya rendah kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang
lebih murah. Unsur utama penyusun komposit yaitu pengisi (filler) yang berupa serat sebagai
kerangka dan unsur pendukung lainnya yaitu matriks. Pengisi (filler) dan matriks merupakan
dua unsur yang diperlukan dalam pembentukan material komposit. Komposit dengan
penguatan serat alam telah diaplikasikan pada dunia otomotif sebagai bahan penguat panel
pintu, tempat duduk belakang, dashboard, dan perangkat interior lainnya.
Perlindungan struktur teknik sipil dari beban dinamis seperti gempa bumi, gelombang
ekstrim dan beban jalan raya telah memunculkan pentingnya pengendalian struktural.
Penghapusan getaran dari beban dinamis dapat menyelamatkan nyawa manusia, dan
pengendalian getaran struktur teknik sipil selama gempa adalah contoh yang baik untuk ini.
Sifat bahan komposit yang diperkuat serat tergantung pada beberapa parameter seperti bahan
serat dan matriks, proses pengawetan, orientasi serat, urutan susun, lamina yang melekat dan
cacat tingkat laminasi yang diperkenalkan selama proses pembuatan. Namun demikian, serat
adalah faktor utama yang mengendalikan sifat bahan komposit yang diperkuat serat. Oleh
karena itu, ada upaya terus-menerus untuk menggunakan serat baru yang kaku, kuat, ringan,
murah, dan ramah lingkungan dalam material komposit.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
Komposit adalah material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material
sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik
yang berbeda dari material pembentuknya. Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih
bagus dan kekuatan jenis lebih tinggi dibandingkan dengan logam. Beberapa lamina
komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda. Komposit suatu
jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat
masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya
dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Dengan adanya
perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan
dengan kuat, sehingga perlu adanya penambahan wetting agent.
1. Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi Kristal, bila material yang disusun dari
dua atom atau lebih disebut komposit (contoh senyawa, paduan, polymer, dan
keramik)
2. Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun dari dua phase
atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan Fe dan C)
3. Makrostruktur : material yang disusun dari campuran dua atau lebih penyusun makro
yang berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi dan tidak larut satu sama lain material
komposit (definisi secara makro ini yang biasa dipakai)
Fibrous composite, yaitu komposit yang hanya terdiri dari satu lamina atau satu
lapis dan berpenguat fiber. Kayu adalah komposit alam yang terdiri dari serat
hemiselulosa dalam matriks lignin. Fiber yang digunakan untuk menguatkan matriks
dapat pendek, panjang, atau kontinyu.
2. Komposit lapis (Laminates Composites)
Serat Alam
Serat alam yaitu serat yang berasal dari alam (bukan buatan ataupun rekayasa
manusia). Serat alam atau bisa dibilang sebagai serat alami ini yang biasanya didapat
dari serat tumbuhan (pepohonan) seperti pohon bambu, pohon kelapa, pohon pisang
serta tumbuhan lain yang terdapat serat pada batang maupun daunnya.Serat alam yang
berasal dari binatang, antara lain sutera, ilama dan wool.
Penelitian dan penggunaan serat alami berkembang dengan sangat pesat dewasa
ini karena serat alami banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan serat buatan
(rekayasa), keunggulan dari serat alami seperti beban lebih ringan, bahan mudah
didapat, harga relatif murah dan yang paling penting ramah lingkungan terlebih
Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah. Penggunaan serat alami
dewasa ini sudah merambah berbagai bidang kehidupan manusia, layaknya serat buatan,
serat alami juga mampu digunakan sebagai modifikasi dari serat buatan.
Laminate
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar komposit
dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara integral pada
komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate dinamakan proses laminai.
Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah saja
(unidirectional lamina) pada umumnya tidak menguntungkan karena memiliki sifat yang
buruk. Untuk itulah struktur komposit dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri
beberapa macam lamina atau lapisan yang diorientasukan dalam arah yang diinginkan
dan digabungkan bersama sebagai sebuah unit struktur dapat dilihat pada gambar 2.10.
Mikrostruktur lamina dan jenis-jenis dari arah serat dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
Terdapat beberapa lamina, yaitu :
1. Undirectional laminate (satu arah), yaitu bentuk laminate dengan tiap lamina
mempunyai arah serat yang sama. Kekuatan terbesar dari komposit lamina ini
adalah searah seratnya.
2. Crosspelin quasi-isotropic (silang), lamina ini mempunyai susunan serat yang
saling tegak lurus satu sama lain antar lamina.
3. Random/woven fiber composite, lamina ini mempunyai susunan serat.
1. Short Aligned Fiber, potongan serat tersusun dalam arah tertentu, sesuai dengan
keperluan setiap lamina.
2. In-Plane Random Fiber, potongan serat disebarkan secara acak atau arahnya tidak
teratur.
Serat Basalt
Basalt adalah batuan vulkanik beku yang ekstrusif, terbentuk dari solidifikasi
magma yang terjadi di permukaan bumi. Ciri-ciri utama batu basalt terdiri dari atas
kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau ke abu-abuan dan berlubang-lubang.
Material basalt adalah terdisi dari unsur unsur berat ;
Serat basalt atau basalt fiber merupakan serat baru yang sifatnya lebih kuat,
lebih bersahabat dengan lingkungan dan manusia, lebih sehat dan dengan biaya
produksi yang lebih murah. Serat basalt diekstrak langsung dari batuan beku basalt.
Secara spesifik manfaat dari basalt fiber bisa diaplikasikan dalam kontruksi
bangunan, kontruksi jalan, kontruksi bawah tanah, menguatkan batang (baja),
geotekstil, pengerjaan teknik, agrikultur.
Basalt fiber merupakan bahan campuran yang baik karena tidak ada
deformasi permanen jika dibengkokkan, sangat tahan terhadap korosi, sukar bereaksi
dengan senyawa kimia, tahan terhadap penyerapan air, tensil strengthnya tinggi,
panas konduktivitas rendah, memililki ketahanan yang baik terhadap temperature
tinggi, dan tidak beracun. Sifatnya yang ramah lingkungan menjadi alasan basalt fiber
bisa dipakai pesaing nomor satu pengganti baja dan plastik untuk campuran bahan
penguat (reinforcement material), temperatur meltingnya saat diproduksi mencapai
600C.
BAB III
METODE PENELITIAN
Serat basalt tenunan polos dengan kerapatan areal 200 g/m2 digunakan
sebagai penguat pada lamina. Resin epoksi (MOMENTIVE-MGS L285) dengan
pengeras (MOMENTIVE-MGS L285) dengan perbandingan 100:40 digunakan
dalam matriks umum. Empat laminasi simetris memiliki sudut serat [(0/90)4]S,
[(15/-75)4]S, [(30/-60)4]S dan [(45/-45)4]S untuk mempelajari efek orientasi serat
(Tabel 1). Fraksi volume serat laminasi adalah sama di semua spesimen dan kira-kira
sama dengan 56%. Kain laminasi dengan dimensi 300 mm × 300 mm disiapkan
menggunakan teknik pencetakan transfer resin dengan bantuan vakum. Vakum yang
diterapkan adalah 700 mm Hg selama 8 jam. Kemudian, komposit laminasi
dibiarkan selama periode pasca penyembuhan pada suhu kamar. Ketebalan laminasi
komposit diukur sebagai t = 1,7 ± 0,02 mm.
1. Tes Getaran
2. Rasio Redaman
Untuk mengukur respons redaman, metode lebar pita daya setengah digunakan
untuk mode frekuensi alami pertama dari spesimen. Rasio redaman diukur menurut metode
setengah-bandwidth seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2, menurut Persamaan. (1).
di mana 1, 2 adalah bandwidth, adalah frekuensi alami mode pertama, dan adalah
rasio redaman. Modulus penyimpanan (𝐸′) sampel diperoleh dengan menggunakan
Persamaan. (2).
BAB IV
KESIMPULAN