MAKALAH
MATERIAL KOMPOSIT
Disusun oleh:
Suhendra 1215041048
Teti Selfiana 1215041050
Ulfa Octi Rezkiani 1215041051
Ulfah Nurkhikmah 1215041052
Vera Prinita Arizal 1215041053
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Untuk
kesempatan kali ini,kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Material
Komposit", yang semoga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi sifat-sifat yang luar biasa
yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi, keramik, dan bahan
polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan yang diperlukan untuk penggunaan dalam
bidang angkasa lepas, perumahan, perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena
bidang-bidang tersebut membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi,
viskosity yang baik dan hentaman yang baik.
Serat sebagai elemen penguat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena
meneruskan beban yang didistribusikan oleh matrik. Orientasi, ukuran, dan bentuk serta material
serat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi property mekanik dari lamina. Serat alam yang
dikombinasikan dengan resin sebagai matrik akan dapat menghasilkan komposit alternatif yang
salah satunya berguna untuk aplikasi material industri. Dengan memvariasikan lebar serat woven
tersebut diharapkan akan didapatkan hasil properti mekanik komposit yang maksimal untuk
mendukung pemanfaatan komposit alternatif.
Dalam pembahasan komposit penguat serat alam acak yang dicontohkan dengan bambu
memiliki keunggulan komposit serat bambu dibandingkan dengan fiber glass adalah komposit
serat bambu lebih ramah lingkungan karena mampu terdegradasi secara alami dan harganya pun
lebih murah dibandingkan fiber glass. Sedangkan fiber glass sukar terdegradasi secara alami.
Selain itu fiber glass juga menghasilkan gas CO dan debu yang berbahaya bagi kesehatan jika
fiber glass didaur ulang, sehingga perlu adanya bahan alternatif pengganti fiber glass tersebut.
Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat istimewa yang sulit
didapat dari logam. Komposit merupakan material alternative yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu baja karbon, baja perkakas,baja paduan dan dies, baja tahan karat,
dan besi tuang.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing logam besi
3. Untuk mengetahui aplikasi dari macam-macam logam besi tersebutbaik dalam kehidupan
sehari-hari maupun industry.
4. Untuk mengetahui proses pembuatan dari macam-macam logam besi tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komposit
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga
dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari
material pembentuknya.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis (modulus
Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina komposit dapat
ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.
1. Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta lebih kuat,
dalam laporan ini penguat komposit yang digunakan yaitu dari serat alam.
2. Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih
rendah.
Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu :
1. Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari
satu laminat atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber. Fiber yang
digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya.
Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam
bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.
2. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri dari
dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat
sendiri.
3. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang menggunakan
partikel/serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih material yang
digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh mata)
sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.
A. Reinforcement
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai
penanggung beban utama pada komposit.
1. Serat Gelas
Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya digunakan sebagai
penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah SiO2 dan
sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na),
dan unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain
(Santoso, 2002):
a. Roving, Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.
b. Yarn, Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.
c. Chopped Strand, Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian
digabung menjadi satu ikatan.
d. Reinforcing Mat, Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun
secara acak.
e. Woven Roving, Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder
f. Woven Fabric, Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.
Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain
(Nugroho, 2007):
a. Serat E-Glass
Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai penyekat atau bahan
isolasi. Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik.
b. Serat C-Glass
Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi.
c. Serat S-Glass
Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.
2. Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar
(dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.
b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.
c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.
d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.
e. Tetap stabil setelah proses manufaktur.
Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :
a. Sifat mekanis yang baik.
b. Kekuatan ikatan yang baik.
c. Ketangguhan yang baik.
d. Tahan terhadap temperatur.
Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:
9. Mirror
Sesuai namanya, manfäatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan
ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.
10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar
cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dapat
dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini
tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya
adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu
banyak, dapat menimbulkan api.
11. Dempul fiberglass
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan
berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan
menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengerjaan lebih lanjut.
d) Spray-Up
Spray-up merupakan metode cetakan terbuka yang dapat menghasilkan bagian-bagian yang lebih
kompleks ekonomis dari hand lay-up.
Proses spray-up dilakukan dengan cara penyemprotan serat (fibre) yang telah melewati tempat
pemotongan (chopper). Sementara resin yang telah dicampur dengan katalis juga disemprotkan
secara bersamaan Wadah tempat pencetakanspray- up telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu
proses selanjutnya adalah dengan membiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfer standar.
Spray-up telah sangat sedikit aplikasi di ruang angkasa. Teknologi ini menghasilkan struktur
kekuatan yang rendah yang biasanya tidak termasuk pada produk akhir. Spray-up sedang
digunakan untuk bergabung dengan struktur back-up untuk lembaran wajah komposit pada alat
komposit. Spray-up ini juga digunakan terbatas untuk mendapatkan fiberglass splash dari alat
transfer. Aplikasi penggunaan dari proses ini adalah panel-panel, bodi karavan,bak mandi,
sampan,sampan.
e) Filament Winding
Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah yang berisi resin, kemudian fiber
tersebut akan diputar sekeliling mandrel yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan arah
tangensial. Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan fiber
sesuai dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa di gunakan pada proses ini adalah
poliester, vinil ester, epoxies, dan fenolat. Proses ini terutama digunakan untuk komponen belah
berlubang, umumnya bulatatau oval, seperti pipa dan tangki. Serat TOWS dilewatkan melalui
mandi resinsebelum ke Mandrel dalam berbagai orientasi, dikendalikan oleh mekanismeserat,
dan tingkat rotasi mandrel tersebut. Adapun aplikasi dari proses filament winding ini digunakan
untuk menghasilkan bejana tekan, motor roket, tank,tongkat golf dan pipa.
BAB III
KESIMPULAN
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga
dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari
material pembentuknya.
Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang sering
digunakan antara lain seperti :
1. Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau metal anorganic.
2. Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
3. Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
4. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structur.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Pengertian komposit secara luas .eatrenkz.blogspot.com/2012/.../bab-ii-pengertian-
komposit-secara-luas.html. Diakses senin,3 Juni 2013 pukul 20:03 WIB
Faisal.2012.Metode pembuatan komposit. http://faisalpupa.blogspot.com/2011/09/metoda-
pembuatan-komposit.html. Diakses senin,3 Juni 2013 pukul 20:08 WIB