KOLOID
KOLOID
Koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran
(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen
namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1
- 1000 nm), sehingga terkena efek tyndall.
b. Cara dispersi
CARA KONDENSASI
A. Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan
bilangan oksidasi.
Contoh :
pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan haucl4
dengan larutan k2co3 dan hcho (formaldehida).
2 haucl4(aq)+6 k2co3(aq) + 3 hcho(aq) 2 au(koloid) +
5 co2(g) + 8 kcl(aq) + khco3(aq) + 2 h2o(l)
CARA KONDENSASI
B. Reaksi Hidrolisis
CARA KONDENSASI
C. Dekomposisi Rangkap
Contoh :
sol as2s3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan
h3aso3 dengan larutan H2S.
2 h3aso3(aq) + 3 h2s(aq) as2s3(koloid) + 6
h2o(l)
CARA KONDENSASI
D. Penggantian Pelarut
selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga
dapat terjadi dengan penggantian pelarut.
Contoh:
apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan
alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
CARA DISPERSI
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi
partikel koloid.
Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi,
atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur bredig).
CARA DISPERSI
1. Cara mekanik
CARA DISPERSI
B. Cara peptisasi
CARA DISPERSI
C. Cara busur bredig
HUKUM TERMODINAMIKA
Hukum Termodinamika Ke Nol
Hukum Termodinamika Pertama
Hukum Termodinamika Kedua
Hukum Termodinamika Ketiga
maka keduanya mempunyai suhu yang sama, bila tak ada dalam
kesetimbangan termal maka keduanya mempunyai suhu yang
berbeda.
U = q + w
Jika hanya diberikan panas, berlaku:
U = q
Jika hanya dilakukan kerja berlaku:
U = w
= (U2+P2V2) (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)
pada P tetap
H = U + P(V2-V1)
H=U+PV
Jika dihubungkan dengan hukum termodinamika pertama pada tekanan tetap
berlaku:
H=q
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam satu siklus
yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah
seluruhnya menjadi usaha luar
Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan
bertambah ketika proses ireversible terjadi
W QH QC
e
W
QH
QH QC
QC
e
1
QH
QH
QH T H