Anda di halaman 1dari 36

MECHANICAL HAZARD

Disusun oleh :
INDRAJAT WIJAYA KUSUMA

3334130488

RANDI HIDAYAT

3334132475

ANDI MULYA ASHARI

3334125029

GIAR MAULANA SIDIK

3334121914

KHAERUL AZMI

3334122531

BINTANG PURNA SARI

3334130610

ACTUR SAKTIANTO N

3334131364

M.REZA KOMARULLAH

3334130218

AMBDULLAH FIKRI

3334131750

WAHYU FISFAN

3334130548

What are mechanical


hazards

Bahaya mekanis yang diciptakan oleh


operasi bertenaga dari sebuah alat.
Kekuatan alat yang diterapkan mungkin
berupa listrik atau manusia. Alat tersebut
memiliki tiga lokasi di mana bahaya
mekanis kemungkinan terjadi:
titik operasi
titik transmisi daya
daerah bagian yang bergerak

Titik operasi
Di mana tindakan berlangsung pada alat seperti: -bor
bit, amplas pada sander sawit, atau tine bergetar pada
string
vibrator.
Titik transmisi listrik
Di mana diterapkan energi yang diubah menjadi suatu
kinerja seperti puli dan sabuk pada bagian gaya
sentripetal dan as roda pada rotator motor-driven.
Daerah bagian yang bergerak
Di mana melibatkan tindakan antara titik operasi dan titik
transmisi listrik. Seperti roda gigi atau katrol pada suatu
peralatan.

Penyebab mechanical
hazards

Mesin Usang

Desain yang tidak aman

Mesin yang Kompleks

Pemeliharaan yang buruk

Human Error

Types of Mechanical Hazards

Springs (pegas)

Dropped weights

Linear Or Rotational Kinetic Energy


(Projectiles)

Rotating Machinery

propeller Shafts

Compressed Fluids

Blades, Sharp Edges

In-running Nip Points (tersangkut benda


yang berputar)

Jenis-jenis cidera bahaya


mekanik
Cutting (terpotong)
Shearing (tergeser)
Straining and Spraining (tegang dan
keseleo)
Puncturing (tertusuk)
Falling (terjatuh)
Pinch point

Cutting
merupakan cidera yang di
sebabkan pada saat
pengoperasian mesin potong
yang salah sasaran. seperti
mesin potong Cut Off, jika fisik
kita yang terkena mata alat
potong ambil langkah medis.

Shearing
atau tergeser adalah cidera
yang di sebabkan oleh
bergesernya part pada
bagian mesin atau
bergesernya objek yang
sedang di kerjakan .

Hal ini bisa


menyebabkan kita
terpukul oleh objek atau
part pada mesin .

Straining and Spraining

Bahaya keseleo dan


tegang ini biasanya
terjadi jika salah
dalam memegang
benda atau salah
melangkah

Puncturing

Adalah bahaya
tertusuk, benda
yang dapat
menyebabkan
tertusuk adalah,
paku, kawat .paku
pada Nail gun
yang salah
sasaran

Falling
keadaan di mana rawan
terjadi kecelakaan akibat
jatuhnya benda berat.
Falling rawan terjadi pada
pabrik/ konstruksi dengan
ketinggian yang cukup
tinggi. Jatuhnya benda
berat sendiri dapat
mengakibatkan luka
traumatic, terutama dapat
membahayakan bagian
kepala.

Pinch point
Pinch point yaitu
bahaya yang dapat
menyebabkan
pekerja terjepit
mesin yang ber
putar.

Pencegahan terjadi nya bahaya


mekanik
Terdapat 3 penanggulangan yang
dapat di lakukan ;yaitu
1. Pencegahan engineering
2. Pencegahan Adminitastif
3. PPE
(personal protective
Equipment)

Penanggulangan engineering
Metode ini merupakan metode yang
paling sering digunakan karena, memiliki
kemampuan untuk mengisolasi pekerja dari
bahaya mekanik. Di bagi menjadi ;
1.Isolasi
prinsip dari sistem ini adalah memisahkan
dengan media pembatas atau pemisah
kepada bahaya dengan pekerja

2. Guarding
prinsip dari sistem ini
mengurangi jarak atau
kesempatan kontak
anatra sumber bahaya
dengan pekerja
3. Ventilasi
cara yang harus
dilakukan untuk mentuk
mengurangi kontaminasi
udara, berfungsi untuk
kenyamanan dan
kestabilan suhu

Penaggulangan Administratif
Umumnya pengendalian ini salah satu
alternatif terakhir karena mengandalkan sikap
dan kesadaran dari pekerja, terbagi menjadi
2 ; yaitu
a. Pendidikan dan pelatihan
sebagi penduung pekerja dalam
melakukan pekerjaan secara aman , dan
akan membantu pekerja dalam mengambil
keputusan dalam menghadapi bahaya.

b. perawatan secara berkala


perawatan peralatan penting sanagat di
butuhkan untuk meminimalisir turunnya
performance dari mesinitu sendiri.

3. PPE (personal protective Equipment)


merupakan cara terakhir yang di pilih
dalam menghadapi bahaya .umumnya
menggunakan alat, seperti ; sarung
tangan ,kacamata , helm, boots, dan lainlain

PPE (personal protective Equipment)

Sarana Penanganan Kecelakaan


Kerja
1. Penyediaan P3K

Peralatan P3K yang ada sesuai dengan jenis


kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat
kerja untuk mengantisipasi kondisi korban
menjadi lebih parah apabila terjadi
kecelakaan, peralatan tersebut harus
tersedia di tempat kerja dan mudah
dijangkau, petugas yang bertanggung jawab
melaksanakan P3K harus kompeten dan
selalu siap apabila terjadi kecelakaan di
tempat kerja.

2. Penyediaan peralatan dan perlengkapan


tanggap darurat

Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja


terkadang tanpa kita sadari, menanggulangi
keadaan tersebut perencanaan dan
penyediaan perlatan / perlengkapan tanggap
darurat di tempat kerja sangat diperlukan
seperti pemadam kebakaran, hidran,
peralatan emergency shower, eye shower
dengan penyediaan air yang cukup, semua
peralatan ini harus mudah dijangkau.

Penanganan Mechanical
Hazard

Kemungkinan kecelakaan kerja pada


mechanical hazard dapat terjadi 2
kemungkinan yaitu:
Luka Terbuka
Luka Tertutup

Luka Terbuka
Luka dimana bagian kulit tubuh terjadi
sobekan seperti terpotong, tertusuk, atau
terjepit. Pertolongan untuk korban luka
terbuka meliputi tindakan seperti berikut ini :

Menghentikan pendarahan.
Mencegah kontaminasi dan infeksi.
Mencegah atau penanganan bila terjadi syok.
Hubungi petugas medis bila luka semakin
bertambah parah atau bila korban belum
mendapatkan suntikan tetanus selama 5 7 tahun
terakhir

Luka Tertutup
Luka seperti ini tidak dapat dilihat dari luar permukaan kulit dan tidak
terlihat adanya goresan pada kulit.
Penanganan :
1. Buka jalan perbapasan dan lakukan pernapasan buatan bila
diperlukan.
2. Hubungi segera petugas medis.

Perawatan Lanjutan :
1. Usahakan korban dalam posisi tidur dan tenang.
2. Bila korban muntah, miringkan kepala untuk mencegah tersedak.
3. Bila korban kesulitan dalam bernapas, letakkan bantal dibawah bahu.
4. Perioksa bila ada luka seperti luka patah tulang misalnya.
5. Usahakan korban sehangat mungkin.
6. Jangan memberi sesuatu pada korban seperti makan atau minum.

Anda mungkin juga menyukai