Disusun oleh :
Rosiyana 6411418076
K3 Reguler 2020
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
1.3.2 Untuk mengetahui asas Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.3.3 Untuk mengetahui tujuan Sistem Managemen Keselamatan dan kesehatan
Kerja
1.3.4 Untuk mengetahui Kebijakan pemerintah tentang Sistem Managemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.3.5 Untuk mengetahui Kebijakan Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.3.6 Untuk mengetahui langkah – langkah dalam penerapan Sistem Managemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SMK3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
SMK3 adalah standar yang diadopsi dari standar Australia AS4801 ini serupa
dengan Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001, standar
ini dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia.
SMK3 merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan dan
persyaratan yang ada dan berlaku yang berhubungan dengan jaminan keselamatan
kerja dan kesehatan kerja. SMK3 merupakan sebuah sistem yang dapat diukur dan
dinilai sehingga kesesuaian terhadapnya menjadi obyekti.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja, beberapa diantaranya adalah:
1. Melindungi Pekerja
Tujuan utama penerapan SMK3 adalah untuk melindungi pekerja dari segala
bentuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bagaimanapun pekerja adalah asset
perusahaan yang paling penting. Dengan menerapkan K3 angka kecelakaan dapat
dikurangi atau ditiadakan sama sekali, hal ini juga akan menguntungkan bagi
perusahaan, karena pekerja yang merasa aman dari ancaman kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja akan bekerja lebih bersemangat dan produktif.
Berikut ini beberapa konsep dasar dan prinsip-prinsip SMK3, adalah sebagi
berikut
Planning
Implementation
Checking
1) Tindakan pengendalian
2) perancangan (design) dan rekayasa;
3) prosedur dan instruksi kerja;
4) penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
5) pembelian/pengadaan barang dan jasa;
6) produk akhir;
7) upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri; dan
8) rencana dan pemulihan keadaan darurat
1. Konsultan yang baik tentu memiliki pengalaman yang banyak dan bervariasi
sehingga dapat menjadi agen pengalihan pengentahuan secara efektif,
sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam proses penerapan
Sistem Manajemen K3.
2. Konsultan yang independen kemungkinan konsultan tersebut secara bebas
dapat memberikan umpan balik kepada manajemen secara objektif tanpa
terpengaruh oleh persaingan antar kelompok didalam organisasi/perusahaan.
3. Konsultan jelas memiliki waktu yang cukup. Berbeda dengan tenaga
perusahaan yang meskipun mempunyai keahlian dalam Sistem Manajemen
K3 namun karena desakan tugas-tugas yang lain di perusahaan,akibatnya
tidak punya cukup waktu.
Jika perusahaan akan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja
tersebut terdiri atas seorang wakil dari setiap unit kerja. Biasanya manajer unit
kerja,hal ini penting karena merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab
terhadap unit kerja yang bersangkutan.
Kegiatan penyuluhan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan
pernyataan komitmen manajemen, melalui ceramah, surat edaran atau pembagian
buku-buku yang terkait dengan Sistem Manajemen K3.
Kelompok kerja penerapan yang telah dibentuk kemudian mulai bekerja untuk
meninjau sistem yang sedang berlangsung dan kemudian dibandingkan dengan
persyaratan yang ada dalam Sistem Manajemen K3. Peninjauan ini dapat dilakukan
melalui dua cara yaitu dengan meninjau dokumen prosedur dan meninjau
pelaksanaan.
Setelah melakukan peninjauan sistem maka kelompok kerja dapat menyusun suatu
jadwal kegiatan. Jadwal kegiatan dapat disusun dengan mempertimbangkan hal-hal
berikut:
Setelah semua dokumen selesai dibuat,maka setiap anggota kelompok kerja kembali
ke masing-masing bagian untuk menerapkan sistem yang ditulis. Adapun cara
penerapannya adalah:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setiap tempat kerja baik sektor formal dan non formal sebaiknya
menggunakan sistem managaemen keselamatan dan kesehatan kerja guna
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Apabila tidak
menggunakan SMK3 sebaiknya segera dilaporkan pihak yang terkait agar
ditindak lanjuti. Karena pekerja adalah tanggung jawab pemilik usaha.
DAFTAR PUSTAKA