Anda di halaman 1dari 35

Kata Pengantar

A
manat Presiden untuk menjadikan
“Laut adalah Masa Depan Bangsa”
telah dijabarkan oleh Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam
Rencana Strategis KKP Tahun 2015-2019
ke dalam 3 (tiga) pilar misi pembangunan
kelautan dan perikanan, yakni Kedaulatan
(Sovereignty), Keberlanjutan (Sustainability),
dan Kesejahteraan (Prosperity). Tiga pilar
pembanguan tersebut kemudian jabarkan
lebih lanjut oleh KKP menjadi program dan
kegiatan.

Tahun 2017 merupakan tahun ke-3 pelaksanaan Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, program dan kegiatan
pembangunan kelautan dan perikanan telah menunjukkan dampak signifikan,
yang ditandai dengan pencapaian indikator-indikator pembangunan kelautan
dan perikanan pada tahun 2017.

Buku Laporan Tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun


2017 memberikan gambaran atas apa yang telah dilaksanakan dan hasil-hasil
yang telah dicapai. Masukan yang konstruktif bagi pembangunan kelautan
dan perikanan akan menjadi bahan perbaikan ke depan.

Jakarta, Februari 2018

Sekretaris Jenderal
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Rifky Effendi Hardijanto

LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 iii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1

BAB 2 KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN 2017


A. Pelaksanaan Kebijakan ........................................................ 3
1. Pelaksanaan Pilar Kedaulatan ....................................... 3
  2. Pelaksanaan Pilar Keberlanjutan .................................. 9
3. Pelaksanaan Pilar Kesejahteraan.................................... 17
B. Dampak Kebijakan ............................................................. 37
1. Produksi Perikanan........................................................ 37
2. Produksi Garam............................................................ 39
3. Pendapatan Nelayan dan Pembudidaya........................ 40
4. Nilai Tukar Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah dan .
Pemasar Hasil Perikanan ............................................... 41
5. Investasi di Sektor Perikanan ........................................ 43
6. Realisasi Kredit Bidang Kelautan dan Perikanan............. 45
7. Konsumsi Ikan per Kapita.............................................. 46
8. Nilai Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan
Perikanan...................................................................... 47
9. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)........................ 51
10. Konservasi ................................................................... 51 
11. Produk Domestik Bruto Perikanan ................................ 52

BAB 3 RENCANA PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


TAHUN 2018
  A. Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2018 ...................................... 54
1. Perikanan Tangkap ....................................................... 54
2. Perikanan Budidaya....................................................... 55
© Kementerian Kelautan dan Perikanan 3. Penguatan Daya Saing Produk KP................................. 55
Laporan Tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 4. Pengelolaan Ruang Laut............................................... 56
ISBN : 978-602-52195-0-4 5. Pengawasan SDKP........................................................ 56
Disusun : Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal KKP RI 6. Riset dan SDM.............................................................. 57
Diproduksi : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI 7. Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu........................ 57
Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018
vi + 68 halaman; 19 cm x 27 cm B. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu .............................. 58

BAB 4 PENUTUP................................................................................... 61
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau
seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 v


BAB
1 PENDAHULUAN

T
ahun 2017 merupakan tahun ketiga Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pembangunan Kelautan
dan Perikanan sebagai bagian dari RPJMN 2015-2019 terus berusaha
mewujudkan butir-butir nawacita yakni nomor 1, 4, 6 dan 7 dan visi Presiden
untuk menjadikan “Laut sebagai Masa Depan Bangsa”.

Pembangunan kelautan dan perikanan pada tahun 2017 merupakan


pelaksanaan visi Presiden dan butur-butir nawacita dalam RPJMN 2015-
2019. Pelaksanaan visi dan nawacita tersebut di jabarkan dalam 3 (tiga) pilar
atau misi pembangunan kelautan dan perikanan di KKP, yakni kedaulatan,
keberlanjutan dan kesejahteraan. Ketiga pilar tersebut diimplementasikan
dalam program dan kegiatan KKP dengan target dan indikator utama yang
telah ditetapkan untuk dicapai setiap tahunnya.

Pilar kedaulatan dilaksanakan melalui program dan kegiatan


pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem perkarantinaan
ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan
hayati ikan. Program dan kegatan tersebut bertujuan untuk menciptakan
kemandirian dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan
dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional untuk melakukan
penegakkan hukum di laut demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi,
yang dilakukan melalui penegakan hukum, pembangunan infrastruktur
pengawas dan stasiun karantina ikan, dan pembakuan nama pulau.

Pilar keberlanjutan bertujuan untuk mengelola dan melindungi sumber


daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab dengan prinsip ramah
lingkungan sebagai upaya peningkatan produktivitas. Pilar ini dilaksanakan
melalui pengelolaan ruang laut; pengelolaan keanekaragaman hayati laut;
keberlanjutan sumber daya dan usaha perikanan tangkap dan budidaya; serta
daya saing produk hasil kelautan dan perikanan.

Pilar ketiga adalah pilar kesejahteraan yang dilaksanakan melalui


program dan kegiatan pengembangan usaha perikanan tangkap dan
budidaya; peningkatan daya saing produk hasil kelautan, pengembangan
kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat; serta inovasi IPTEK kelautan
dan perikanan. Tujuan dari program dan kegiatan ini adalah mewujudkan
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat, yang dilakukan melalui bantuan nelayan, bantuan
pembudidaya ikan, bantuan pengolah dan pemasar ikan, bantuan usaha
garam rakyat, bantuan masyarakat pesisir, peningkatan kapasitas SDM,
dukungan inovasi IPTEK dan pembangunan SKPT

vi LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 1
BAB
2 KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM
TAHUN 2017
A. Pelaksanaan Kebijakan
1. Pelaksanaan Pilar Kedaulatan

a. Penegakkan Hukum

Konsistensi penegakan hukum di laut dalam wilayah


Republik Indonesia merupakan aspek penting keberhasilan
pelaksanaan pilar kedaulatan. KKP tetap berkomitmen untuk
melaksanakan regulasi-regulasi dalam upaya melindungi
sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.

Beberapa regulasi adalah Peraturan Menteri Kelautan dan


Perikanan No. 56/2014 tentang Penghentian Sementara
(Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Peraturan tersebut bertujuan untuk penghentian sementara
(moratorium) perizinan usaha perikanan tangkap kapal ikan
eks-asing. Peraturan tersebut kemudian disempurnakan
menjadi Pemen KP No. 57/2014 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Per.30/Men/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Peraturan ini ditetapkan terkait dengan kebijakan untuk
penghentian kegiatan alih muatan (transhipment) di laut
dalam rangka pengelolaan sumber daya perikanan yang
bertanggung jawab dan pencegahan unrepoted di wilayah
pengelolaan perikanan Indonesia.

KKP tetap konsisten dalam menentukan kebijakan untuk


mengendalikan penggunaan alat penangkapan ikan pukat
hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan
perikanan Indonesia yang telah mengakibatkan menurunnya
sumber daya ikan dan mengancam kelestarian lingkungan
sumber daya ikan, sehingga KKP berkomitmen melaksanakan

2 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 3
Peraturan Menteri KP No. 2/2015 yang berisikan pelarangan TABEL 2.2
penggunaan kedua alat penangkapan tersebut secara penuh REKAPITULASI KAPAL IKAN ILEGAL ASING DAN INDONESIA
DI TENGGELAMKAN TAHUN 2014-2017
pada tahun 2018.
KIA KII
KKP dalam melaksanakan pilar kedaulatan tetap bekerja
sama dan berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki PERIODE
NO. TOTAL
kewenangan hukum di laut, melalui pembentukan satuan PENENGGELAMAN
tugas atau yang biasa dikenal dengan Satgas 115 yang PAPUA
FILIPINA VIETNAM THAILAND MALAYSIA TIONGKOK BELIZE NIGERIA INDONESIA
dibentuk melaui Perpres No.115/2015 yang beranggotakan NUGINI

KKP, kejaksaan, PPATK, Polri, Bakamla, TNI-AL, Kemenkeu, Periode Oktober


1 1 3 2 2 8
Kemenhub, serta Kemenlu untuk memberantas illegal fishing. s.d Desember 2014
Periode 9 Februari
Pada tahun 2017, KKP telah berhasil melakukan pemeriksaan 2 1 1
2015
terhadap 3.727 kapal perikanan di laut yang terdiri dari
Periode 20 Mei
3.636 uni kapal ikan Indonesia dan 91 unit kapal ikan asing. 3 18 11 10 4 1 44
2015
Berdasarkan jumlah kapal ikan yang diperiksa tersebut,
sebanyak 130 unit kapal ditangkap yang terdiri dari 45 unit Periode 18 Agustus
4 11 13 6 2 4 36
2015
kapal Indonesia dan 85 unit kapal ikan asing. Negara asal
kapal yang ditangkap tersebut terdiri dari 5 unit kapal Filipina, Periode 19 dan
5 4 6 2 12
68 unit kapal Vietnam, 11 unit kapal Malaysia dan 1 unit kapa 20 Oktober 2015
Timor Leste. Rekapitulasi pemeriksaan dan penangkapan Periode 31 Oktober
6 6 6
kapal ikan ilegal di Indonesia pada tahun 2014-2017 seperti 2015
berikut: Periode 15
7 4 4
Desember 2015
TABEL 2.1.
REKAPITULASI KAPAL DIPERIKSA DAN DITANGKAP TAHUN 2014-2017 Periode 31
8 2 2 6 10
Desember 2015
DIPERIKSA DITANGKAP Periode 22 Februari
9 1 1
TAHUN KI KI KI KI 2016
JUMLAH JUMLAH
INDONESIA ASING INDONESIA ASING Periode 14 Maret
10 7 11 8 1 4 31
2016
2014 2.028 16 2.044 22 16 38
Periode 5 April
2015 6.720 62 6.782 48 60 108 11 13 10 23
2016
2016 3.995 149 4.144 23 140 163 Periode 17 Agustus
12 16 35 9 60
2016
2017 3.636 91 3.727 45 85 130
Periode 1 April
13 19 46 12 4 81
JUMLAH 16.379 318 16.697 138 301 439 2017
Periode 29 Oktober
Salah satu aspek penting dari penegakkan hukum di laut 14 44 1 1 46
2017
adalah implementasi UU No. 45/2009 tentang perikanan
yang terkait dengan penenggelaman kapal-kapal ikan ilegal. JUMLAH 78 188 22 52 1 1 1 2 18 363
Sepanjang tahun 2017 jumlah kapal yang ditenggelamkan
mencapai 127 kapal ikan ilegal dengan rincian sebagai Di samping tindakan penenggelaman kapal ikan ilegal,
berikut; 123 kapal ikan asing dan 4 kapal ikan Indonesia. jumlah kasus penanganan tindak pidana perikanan pada
Negara asal kapal ikan asing yang ditenggelamkan adalah 90 tahun 2017 mencapai 193 kasus dengan keputusan incracht
unit kapal ikan Vietnam, 19 unit kapal ikan Filipina, 13 unit atau telah mendapat kekuatan hukum tetap mencapai 57
kapal Malaysia dan 1 unit kapa Thailand. Rekapitulasi jumlah kasus. Sepanjang periode 2014-2017 jumlah tindak pidana
kapal ikan ilegal asing dan Indonesia yang ditenggelamkan perikanan mencapai 621 kasus dengan jumlah kasus tindak
tahun 2014-2017 seperti tabel berikut: pidana perikanan yang telah mendapat kekuatan hukum

4 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 5
tetap (incracht) sebanyak 266 kasus. Rekapitulasi jumlah hari operasi yang ditargetkan yang mencakup 14 pangkalan
kasus pelanggaran tindak pidana perikanan pada periode operasi. Untuk mendukung operasi kapal pengawas, maka
2014-2017 sebagai berikut: pada tahun 2017 ini telah dipasang 37 unit transmiter blue
sky VMS di 37 unit kapal pengawas.
TABEL 2.3.
REKAPITULASI KASUS PELANGGARAN TINDAK PIDANA PERIKANAN b. Pembangunan Infrastruktur Pengawas dan Stasiun
TAHUN 2014-2017 Karantina Ikan
KASUS PELANGGARAN Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengawasan sumber
TAHUN
KASUS INCRACHT daya kelautan dan perikanan maka pada tahun 2017, KKP
membangun berbagai infrastruktur pendukung pengawasan,
2014 58 38 seperti kantor pengawasan dan
2015 198 116 bangunan operator. Pembangunan
tersebut dilaksanakan tersebar
2016 237 55 di wilayah yang rawan tindak
2017 197 67 pidana pencurian ikan, sehingga
keberadaan kantor pengawas
JUMLAH 690 276
dapat memberikan dukungan
Masalah lain yang ditangani dalam tindak pidana perikanan untuk mobilitas yang baik bagi
adalah penanganan Anak Buah Kapal (ABK) asing yang PPNS KKP dalam menjaga sumber
ditangkap. Pada tahun 2017, jumlah ABK kapal illegal fishing daya kelautan dan perikanan
asing yang ditangkap mencapai 1.415 awak kapal ikan asing. Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 728 awak kapal telah dipulangkan, Pembangunan infrastruktur penga-
160 awak kapal belum dipulangkan, 378 awak kapal tidak wasan pada tahun anggaran 2017
diproses dan 149 awak kapal lainnya berstatus non justisia. meliputi:
Pada tahun 2017, KKP bersama 1) Kantor pengawas sebanyak
dengan Kementerian Luar Negeri 6 (enam) unit di Kupang, Surabaya, Lamongan, Juana,
melaksanakan advokasi nelayan Ketapang dan Pandeglang;
Indonesia di luar negeri yang 2) Bangunan operator sebanyak 5 (lima) unit di Lampulo,
ditangkap oleh pemerintah Kupang, Moro/Kepri, Pandeglang dan Cirebon;
Malaysia, Australia dan India. 3) Detention center sebanyak 2 (dua) unit di Kepulauan
Jumlah nelayan Indonesia yang Anambas dan Pulau Tiga/Natuna; serta
diadvokasi mencapai 170 orang
4) Mess awak kapal pengawas 5 (lima) unit di Bitung.
nelayan dengan status saat ini
109 nelayan telah dibebaskan Disamping melaksanakan pembangunan kantor pengawas
dan dipulangkan serta 61 nelayan SDI, pada tahun 2017, KKP juga memperkuat stasiun
masih dalam proses hukum, karantina ikan dalam rangka pengawasan lalu lintas
sehingga belum dibebaskan. komoditas perikanan dari dan ke dalam wilayah Indonesia.
Tujuan dari kegiatan ini adalah Indonesia bebas dari penyakit
Mendukung penegakkan hukum
ikan yang berbahaya seperti TILV, AHPND, CCVD, SVC dan
di laut sepanjang tahun 2017, KKP
sebagainya, termasuk mengendalikan mutu produk impor
telah melaksanakan operasi airborne surveillance sebanyak
dan meningkatkan mutu hasil perikanan Indonesia agar
142 hari operasi dari target operasi sebanyak 140 hari.
dapat diterima di 129 negara tujuan ekspor, serta penurunan
Operasi tersebut didukung oleh 2 pesawat udara dengan
dwelling time dari 4,2 jam pada tahun 2016 menjadi 1,8 jam
luas coverage area mencapai 907 Ribu NM2 yang mencakup
pada tahun 2017.
5 wilayah prioritas operasi dan 22 pangkalan operasi. Selain
dukungan airborne surveillance, KKP tetap melaksanakan Penguatan tersebut diantaranya melalui pembangunan
operasi kapal pegawas selama 124 hari operasi dari 120 gedung layanan dan laboratorium di 13 lokasi termasuk

6 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 7
d. Sertifikasi Pulau Kecil

Persoalan dalam pengelolaan pulau-pulau kecil di Indonesia,


khususnya pulau-pulau kecil terluar adalah belum jelasnya
status kepemilikan pulau-pulau tersebut. Merujuk pada
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1980 tentang Pokok
Agraria menegaskan bahwa warga negara asing (WNA)
ataupun badan hukum asing tidak dapat memperoleh
hak untuk memiliki tanah di Indonesia, termasuk hak milik
atas pulau mana pun. KKP selaku pemerintah akan segera
mendaftarkan hak pengelolaan lahan di pulau kecil dan
terluar atas nama negara di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berdasarkan
UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa kedaulatan


negara terjaga dan aset negara bertambah. Untuk itu KKP
bekerjasama dengan Kementerian ATR/BPN akan melakukan
di wilayah perbatasan. Lokasi-lokasi tersebut adalah pendataan, penataan, penertiban, dan pendaftaran pulau.
bandara Sota, Biak, Tarakan, Palembang, Atambua, Timika, Melalui langkah tersebut keabsahan kepemilikan tanah
Bitung, Entikong, Medan, Simeuleu, Surabaya II, semarang menjadi jelas, terutama pemohon izin pemanfaatan pulau-
dan Balikpapan. Disamping itu, dilaksanakan penguatan pulau tersebut.
laboratorium yang mencakup penambahan 76 ruang
Pada tahun 2017 ditargetkan 37 pulau-pulau kecil dan
lingkup uji lab di 47 UPT yang mencakup 108 wilayah kerja.
terluar telah disertifikasi dan saat ini telah disusun dokumen
Sedangkan penguatan sarana dan prasarana dilaksanakan di
prasertifikasi sebanyak 21 pulau, yakni:
47 UPT yang mencakup fasilitas perkantoran, alat studio dan
pengolah data serta sarana pemeriksaan agar dapat melayani • Pulau Tokongmalangbiru, Pulau Damar, Pulau Tokong-
234 wilayah kerja karantina ikan dan pengawasan mutu hasil nanas, Pulau Tokongbelayar di Kab. Kep. Anambas;
perikanan. • Pulau Simeulu Cut dan Pulau Salaut Besar di Kab.
Simeulue;
c. Pembakuan Nama Pulau
• Pulau Malangberdaun dan Pulau Berakit di Kab. Bintan;
Tahun 2017, KKP membakukan nama-nama pulau yang • Pulau Lingayan dan Pulau Salando di Kab. Tolitoli;
belum memiliki nama. Kegiatan pembakuan nama-nama • Pulau Kei Besar (Nuhu Yut) di Kab. Maluku Tenggara;
pulau bertujuan untuk mengetahui nama pulau, sejarah
• Pulau Mangudu di Kab. Sumba Timur;
pulau, sebaran pulau, titik koordinat, lokasi pulau dan jumlah
pulau di Indonesia. • Pulau Manuk dan Pulau Batukolotok (Nusamanuk) di
Kab. Tasikmalaya;
Target pembakuan nama-nama pulau pada tahun 2017 • Pulau Sambit di Kab. Berau;
mencapai 550 pulau dan berhasil direalisasikan sebanyak
• Pulau Marampit dan Pulau Intata di Kab. Kep. Talaud;
1.370 pulau di 14 provinsi yakni Jambi, Sumatera Selatan, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan • Pulau Yiew Besar di Kab. Halmahera Tengah;
Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, NTT, Maluku, Maluku • Pulau Lumpur Sidoarjo (LUSI) di Kab. Sidoarjo;
Utara, Papua dan Papua Barat. Disamping itu, jumlah pulau • Pulau Moff (Budd) di Kab. Raja Ampat;
kecil yang telah didaftarkan ke PBB sebanyak 16.056 pulau.
• Pulau Raya di Prov. Aceh.
Pembakuan nama-nama pulau akan terus dilakukan karena
saat ini masih terdapat 1.288 pulau yang perlu divalidasi yang 2. Pelaksanaan Pilar Keberlanjutan
terdiri dari 775 pulau masih berstatus telah diverifikasi dan
513 pulau yang belum diverifikasi. Mengelola dan melindungi sumber daya kelautan dan perikanan
secara bertanggung jawab merupakan pilar pembangunan

8 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 9
kelautan dan perikanan. Tanggung jawab tersebut merupakan
tugas KKP dalam pilar keberlanjutan yang mengandung prinsip
bahwa pembangunan kelautan dan perikanan harus ramah
lingkungan dalam rangka upaya meningkatkan produktivitas.
Prinsip ini diterapkan melalui seluruh aktivitas pengelolaan ruang
laut, pengelolaan keanekaragaman hayati laut, keberlanjutan
sumber daya dan usaha perikanan tangkap dan budidaya dan
daya saing produk hasil kelautan dan perikanan.

a. Perlindungan Pantai

Garis pantai Indonesia sebagai negara kepulauan terbentang


sepanjang 99,093 km dan merupakan garis pantai terpanjang
kedua di dunia. Persoalan pokok dalam mengelola pantai di menggunakan teknologi karung geotekstil memanjang
Indonesia adalah menjaga keseimbangan antara aktivitas yang diisi pasir laut untuk memecah gelombang,
usaha manusia dan keberlanjutan sumber daya. Berbagai mengurangi erosi, dan menahan sedimen pada pesisir
ancaman dalam pengelolaan SDA di pantai, seperti bencana bersubstrat pasir/kerikil. Pada tahun 2017 lokasi terdapat
alam ataupun kerusakan lingkungan banyak dirasakan di 2 lokasi pembangunan sabuk pantai, yakni:
daerah pesisir seperti tsunami, abrasi, alih fungsi lahan, dan
• Kab. Karawang sepanjang 3.300 m;
pencemaran limbah industri.
• Kab. Kotawaringin Timur sepanjang 1.260 m.
Salah satu tantangan dalam kegiatan perikanan adalah 3) Struktur hybrid adalah struktur pelindung pantai
abrasi pantai yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia menggunakan bahan lokal (bambu, ranting, atau
seperti penambangan pasir dan gejala alam belukar) untuk menangkap sedimen, mengurangi erosi,
seperti ketidakseimbangan ekosistem laut dan dan mengembalikan fungsi pantai yang hilang dari tanah
pemanasan global atau yang umum disebut timbul yang terbentuk. Pada tahun 2017 terdapat 5 lokasi
global warming. Dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan struktur hybrid yakni:
abrasi pantai diantaranya penyusutan areal pantai,
• Kab. Serang sepanjang 2 km;
kerusakan hutan bakau dan hilangnya habitat
ikan-ikan pantai yang menjadi bagian mata rantai • Kab. Cirebon sepanjang 1,85 km;
ekosistem di laut. Beberapa upaya yang dilakukan • Kab. Demak sepanjang 3,5 km;
KKP untuk melakukan rehabilitasi wilayah pesisir • Kab. Rembang sepanjang 1,1 km; dan
di antaranya penanaman mangrove dan vegetasi
• Kab. Gresik sepanjang 1,2 km.
pantai sebagai pelindung alami.
b. Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi
Pada tahun 2017, KKP telah membangun
perlindungan pantai yang mengalami ancaman abrasi Usaha untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan
perlindungan pantai tersebut sebagai berikut: dan perikanan pada tahun 2017 dilaksanakan dengan
1) Strukture concrete adalah pemecah ombak untuk mengu­ mendorong keterlibatan aktif masyarakat khususnya sebagai
rangi gelombang di pelabuhan/tempat pendaratan kapal penggerak konservasi. KKP memperkarsai pembentukan
dan mengendalikan abrasi di pantai. Struktur concrete di kelompok masyarakat penggerak konservasi yang disingkat
bangun pada 5 lokasi yakni: KOMPAK. Untuk mendukung aktivitas KOMPAK, KKP
• Kab. Aceh Barat sepanjang 145 m; memberikan bantuan sarana pendukung KOMPAK yang terdiri
dari: perahu dan mesin, alat selam, alat pemantau, pondok
• Kab. Padang Pariaman sepanjang 120 m;
informasi, pondok wisata, kios portabel, bak penangkaran,
• Kab. Pangandaran sepanjang 180 m; genset, papan informasi dan sarana kebersihan.
• Kab. Pati sepanjang 240 m; dan
Berdasarkan lokasi dan jumlah kelompok masyarakat
• Kab. Mempawah sepanjang 30 m.
penggerak konservasi (KOMPAK) yang diberi bantuan adalah
2) Sabuk pantai adalah struktur pelindung pantai sebagai berikut:

10 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 11
• Kab. Sabang : 5 kelompok; tahun 2017 di bangun PRPM di Pulau Lusi Kab. Sidoarjo,
• Kota Padang : 2 kelompok; Jawa Timur. PRPM akan berfungsi sebagai lokasi pemulihan
• Kab. Buleleng : 1 kelompok; ekosistem mangrove yang dikembangkan menjadi sarana
• Kab. Pangkajene Kepulauan : 1 kelompok; edukasi, penelitian, dan wisata melalui pembangunan sarana/
prasarana pendukung lainnya, seperti tracking mangrove,
• Kab. Polimali Mandar : 1 kelompok;
gardu pandang, pusat bibit, dan sebagainya.
• Kab. Maluku Tenggara : 2 kelompok;
• Kab. Raja Ampat : 3 kelompok; d. Pembentukan Kelembagaan Pengelolaan WPP NRI
• Kab. Anambas : 4 kelompok;
Untuk mewujudkan tujuan pilar keberlanjutan dalam
• Kab. Banggai Laut : 5 kelompok;
pembangunan kelautan dan perikanan, maka pengelolaan
• Kab. Banggai Kepulauan : 5 kelompok; dan perikanan di 11 WPP-NRI (Wilayah Pengelolaan Perikanan
• Kota Manado : 1 kelompok. Negara Republik Indonesia (WPP-NRI). Pembenahan tersebut
dilaksanakan agar perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan
c. Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove
WPP data dilaksanakan terkoordinasi dan sinergi. Salah
Mangrove merupakan hutan yang tumbuh di air payau dan satu langkap pembenahan tersebut adalah pembentukan
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove tumbuh kelembagaan pengelolaan WPP yang memiliki tugas dan
di lokasi pelumpuran dan akumulasi bahan organik di teluk- fungsi utama sebagai pengelola sumber daya ikan di setiap
teluk yang terlindung dari gempuran WPP-NRI. Hal ini terkait dengan amanat RPJMN 2005-2009
ombak, maupun di sekitar muara sungai yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
dan di daerah pengendapan lumpur. 2015 bahwa perlunya pengembangan kelembagaan dan
skema kerjasama untuk mengelola WPP-NRI yang berjumlah
Ekosistem mangrove bersifat khas dan 11 WPP.
dapat abrasi tanah, sehingga mangrove
berperan penting sebagai pelindung Terkait dengan rencana pembentukan kelembagaan
pantai, habitat berbagai satwa dan pengelola WPP NRI tersebut, pada tahun 2017 KKP telah
tempat pembesaran beberapa jenis ikan menyusun langkah-langkah sebagai berikut:
laut. Di samping itu, secara ekonomi • Penyiapan payung hukum berupa SK Tim Penyiapan
mangrove menghasilkan beberapa jenis Lembaga WPPNRI, Permen KP tentang Organisasi dan
kayu yang berkualitas baik, dan juga Tata Kerja, Kepmen KP tentang Pengelolaan Perikanan
hasil-hasil non-kayu berupa arang kayu, WPPNRI, Petunjuk Teknis Lembaga WPPNRI, SOP
tanin, bahan pewarna dan kosmetik; Pelaksanaan Lembaga Pengelolaan Perikanan WPPNRI;
serta bahan pangan dan minuman. • Penyiapan Infrastruktur dengan membangun kantor
secretariat, pelaatan kantor dan perlengkapan komunikasi
Berdasarkan manfaat mangrove yang sangat penting
di 11 lokasi;
tersebut, maka KKP membangun pusat restorasi dan
pembelajaran mangrove yang bertujuan menjaga kelestarian • Penyiapan SDM yang meliputi coaching clinic, pemanta-
hutan mangrove. Pembanguan tersebut dilaksanakan di pan mekanisme dan peran stakeholder lembaga penge-
daerah yang rawan abrasi pantai dan daerah yang berpotensi lola WPPNRI;
tsunami karena mangrove juga berfungsi sebagai green • Penyiapan Tata Kelola melalui penyusunan karakteristik
belt atau sabuk hijau yang mampu menahan gelombang WPPNRI.
tsunami. Indonesia sebagai Negara Kepulauan memiliki 28
wilayah yang berpotensi terkena tsunami. Untuk itu menjaga Lokasi 11 kantor kelembagaan pengola WPPNRI yang diba­
dan melestarikan mangrove menjadi agenda penting dalam ngun pada tahun 2017 adalah:
pembangunan kelautan dan perikanan • PPS Cilacap;
• PPN Brondong;
Pada tahun 2016, KKP telah membangun dua lokasi • PPN Pemangkat;
pembangunan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Magrove • PPN Ambon;
(PRPM) di Kab. Pangandaran, Jawa Barat dan Kab. Sinjai, • PPN Tual;
Sulawesi Selatan. Untuk memperluas cakupan PRPM, pada • PPN Ternate;

12 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 13
• PPS Kendari; diharapkan pelabuhan perikanan akan sehat, bersih, tidak
• PP Untia; bau ikan dan tidak menjadi sumber kontaminasi terhadap
• PPS Bitung; ikan yang didaratkan.
• PPS Bungus;
• PPS Belawan. Revitalisasi yang dilakukan berupa perbaikan lantai,
penambahan selasar, penambahan dinding TPI, fasilitas
e. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Prioritas dan penunjang lainnya dan pengadaan ice flake machine. Di
Tempat Pelelangan Ikan samping itu, melalui revitalisasi pelabuhan perikanan, dapat
mendorong nelayan dan stakeholder perikanan untuk
Kondisi pelabuhan perikanan harus saniter sesuai dengan menerapkan sistem jaminan mutu dalam penanganan hasil
standar TPI higienis yang tertuang dalam regulasi FAO tahun perikanan sejak dari proses penangkapan, penanganan di
2009 tentang Code of Practice for Fish and Fisheries Product. atas kapal, pembongkaran dan sampai pemasaran ikan.
Aturan tersebut telah diratifikasi dan dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No.57 tahun 2015 tentang Sistem Melalui revitalisasi ini diharapkan dapat mengurangi tingkat
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dan Keputusan losses ikan, meningkatnya mutu serta harga jual. Hal ini dapat
Menteri Kelautan No. 52A tahun 2013. Selain itu, Uni Eropa mendorong produk hasil perikanan Indonesia mempunyai
juga telah menerapkan standar mutu produk perikanan yang daya saing yang kuat di pasar internasional.
harus dipenuhi oleh eksportirnya. Aturan ini tercatat dalam
Regulation EC No. 854/2004. Lokasi pelabuhan prioritas yang masuk dalam revitalisasi ini
adalah PN Pengambengan, PPN Palabuhanratu, PPN Ternate,
Saat ini terdapat 816 pelabuhan perikanan yang ada di PPN Pemangkat, PPP Pondok Dadap, PP Untia, PP Cikidang,
Indonesia yang terdiri dari 7 Pelabuhan Perikanan Samudera, PP Jayanti.
17 Pelabuhan Perikanan Nusantara, 32 Pelabuhan Perikanan
Pantai, 12 Pangkalan Pendaratan Ikan, 2 Pelabuhan Perikanan Untuk lokasi pengembangan TPI Higinies dilaksanakan di 4
Swasta dan 746 pelabuhan yang belum terklasifikasi kelasnya. (empat) UPT Daerah dan 16 (enam belas) UPT Pusat. Keempat
Dari ke 816 pelabuhan tersebut, 483 diantaranya layak guna, UPT Daerah tersebut adalah PP Paotere, PP Sodohoa, PP
dan 333 tidak layak. Berdasarkan kondisi tersebut maka KKP Bajomulyo, PP Lempasing, PP Klidanglor, PP Banjarmasin dan
pada tahun 2017 telah melakukan revitalisasi pelabuhan PP Wameoa. Sedangkan UPT Pusat terdiri dari PPS Bitung,
perikanan dalam rangka mendukung meningkatkan kualitas PPS Cilacap, PPS Kendari, PPN Brondong, PPN Karangantu,
mutu produk kelautan dan perikanan. PPN Kejawanan, PPN Kwandang, PPN Palabuhanratu, PPN
Pemangkat, PPN Prigi, PPN Sibolga, PPN Sungailiat, PPN
Pelaksanaan revitalisasi dilakukan di 36 pelabuhan seluruh Tanjung Pandan, PPN ternate dan PPP Teluk batang.
Indonesia. Revitalisasi ini dilaksanakan karena pelabuhan
perikanan memiliki peranan strategis dalam mendorong KKP juga mengembangkan TPI Perairan Umum Darat (PUD)
pertumbuhan ekonomi perikanan. Melalui revitalisasi di 5 (lima) lokasi, yaitu di Sungai Asahan, Sungai Musi, Sungai
Kampar, Sungai Mahakam dan Sungai Kapuas.

f. Pengembangan PUD

Salah satu persoalan dalam pengembangan TPI perairan


umum darat adalah berkurangnya populasi ikan endemik di
perairan umum. Kondisi tersebut disebabkan oleh pencema-
ran yang berasal dari limbah rumah tangga dan pencemaran
dari industri. Di sisi lain, pemanfaatan perairan umum yang
berlebihan dapat menurunkan keseimbangan ekosistem
perairan, sehingga keseimbangan tersebut perlu dikemba-
likan melalui restocking atau penebaran kembali benih ikan
di perairan umum.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan restrocking untuk pengem-


bangan Perairan Umum adalah:

14 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 15
• Meningkatkan stock populasi ikan atau sumberdaya ikan 3. Pelaksanaan Pilar Kesejahteraan
di Perairan umum dalam rangka pengelolaan sumberdaya
perikanan melalui pengendalian dan pemanfaatan yang a. Bantuan Nelayan
berpedoman pada kaidah-kaidah pelestarian sumberdaya Salah satu bentuk bantuan pemerintah KKP melalui bantuan
hayati perairan; kapal ikan diberikan kepada nelayan pada koperasi/kelompok
• Meningkatkan produksi ikan di perairan umum; nelayan yang belum memiliki kapal, atau mengganti kapal
• Melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan di per­ nelayan yang telah rusak/tua dengan
airan umum; dan kapal baru (tidak layak layar), upgrading
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat/nelayan di kapal ikan ke ukuran yang lebih besar
sekitar perairan umum melalui peningkatan pendapatan kepada kelompok nelayan yang
dari sektor perikanan dan kesempatan kerja tambahan memiliki kapal kecil. Melalui bantuan
dari sektor perikanan. tersebut, KKP mengharapkan nelayan
mampu meningkatkan produksi dan
Pada tahun 2017 ini, KKP melalui 13 Unit pendapatannya.
Pelaksana Teknis (UPT) telah melaksanakan
restocking sebanyak 43 juta ekor untuk Pada tahun 2017 KKP telah
restocking di 193 Perairan Umum daratan memberikan bantuan kapal melalui
di seluruh Indonesia. Revitalisasi Kawasan mekanisme Bantuan Pemerintah
Budidaya sebanyak 501 unit kapal dari 755 kapal
yang direncanakan. Sisa target kapal
KKP menjalin kerjasama dengan pihak terkait sebanyak 254 akan direalisasikan pada tahun 2018. Selain itu,
mendorong p ­ enataan kawasan perikanan bu- KKP telah menyelesaikan juga rencana pengadaan kapal yang
didaya melalui pembangunan dan perbaikan semestinya diselesaikan pada tahun 2016. Sisa target pada
infrastruktur. Kerjasama tersebut dilatarbe- tahun 2016 yang diselesaikan dan diserahkan pada tahun
lakangi oleh kondisi tambak yang mengala- 2017 sebanyak 696 unit kapal. Pada tahun 2017, KKP juga
mi penuruan kualitas lingkungan yang akan memberi bantuan kapal dalam mendukung pengembangan
memicu munculnya hama s­ erta penyakit ikan. SKPT di 12 lokasi. Jumlah kapal yang diserahkan untuk
mendukung pengembangan SKPT sebanyak 274 unit kapal.
Sebagai jawaban atas masalah turunnya kualitas lingkungan
tersebut, maka salah satu prioritas KKP tahun 2017 adalah Selain kegiatan bantuan kapal, KKP memberikan bantuan
melakukan revitalisasi kawasan perikanan budidaya melalui premi asuransi bagi nelayan. Bantuan Premi Asuransi
rehabilitasi saluran irigasi tersier tambak udang Vannamei Nelayan dimaksudkan untuk menjamin kegiatan nelayan
dan kolam udang Galah. Revitalisasi tersebut bertujuan dalam usaha penangkapan ikan sehingga nelayan menjadi
untuk mendukung beroperasinya sistem produksi perikanan akan terlindungi dalam kegiatan usaha penangkapannya.
budidaya udang yang menerapkan teknologi budidaya yang Bantuan kapal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
maju, efisien, efektif dan berkelanjutan. nelayan untuk melanjutkan asuransi secara mandiri. Nilai
manfaat bantuan premi asuransi bagi nelayan terdiri dari
Revitalisasi kawasan perikanan budidaya tahun ini akan santunan kecelakaan akibat melakukan aktivitas penangkapan
difokuskan di 11 kabupaten. Rehabilitasi saluran irigasi tersier ikan dan santunan kecelakaan akibat melakukan aktivitas di
tambak udang vannamei dilakukan di Lampung Timur, dan luar penangkapan ikan.
Kolaka. Sedangkan untuk tambak windu dilakukan di Kutai
Kartanegara, Pangandaran, dan Kota Tarakan. Untuk program Selain itu dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas
silvofishery (polikultur udang windu, bandeng dan rumput nelayan dalam usaha penangkapan ikan dan mengganti alat
laut) di Bekasi. Sedangkan untuk kolam Udang Galah akan tangkap yang tidak ramah lingkungan yang berdampak pada
dilakukan Kabupaten Pangandaran, Garut, Banjar, Ciamis, keberlanjutan sumber daya ikan dengan lingkungannya. KKP
Subang, dan Kabupaten Tasikmalaya. Melalui revitalisasi memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang terdiri dari
tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas alat penangkap ikan gillnet permukaan, gillnet pertengahan,
budidaya, dan mendorong peningkatan pendapatan gillnet dasar, rawai dasar, pancing tonda, pancing ulur,
pembudidaya. pole and line, bubu ikan dan bubu rajungan. KKP selama

16 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 17
kurun waktu 2015-2017 telah menyalurkan 9.021 unit alat
penangkapan ikan yang ramah lingkungan dengan rincian
sebagai berikut: tahun 2015 sebanyak 237 unit disalurkan
ke 11 Kabupaten/Kota, tahun 2016 sebanyak 1.529 paket
disalurkan ke 20 kabupaten/kota dan tahun 2017 sebanyak
7.255 paket disalurkan ke 41 kabupaten/kota

TABEL 2.4.
BANTUAN NELAYAN TAHUN 2017

PENYELESAIAN PENYELESAIAN
TARGET 2017
JENIS TARGET TARGET 2017 BANTUAN
NO DISELESAIKAN
BANTUAN TAHUN 2016 DISELESAIKAN SKPT
2017
DI TAHUN 2017 2018
dapat memproduksi ikan sebesar 7.738 ton dengan nilai
1 Kapal Nelayan 696 unit 501 unit 254 unit 274 unit sebesar Rp186 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak
9.100 orang.
– Kapal < 5 GT 320 unit 220 unit - 200 unit
– Kapal 5 GT 184 unit 173 unit 208 unit 59 unit KKP juga memberikan bantuan pakan mandiri sebanyak
105 paket bahan baku, 200 paket mesin pakan dan 40
– Kapal 10 GT 120 unit 87 unit 46 unit 10 unit paket pakan alami yang tersebar di 85 kabupaten/kota di
– Kapal 20 GT 59 unit 15 unit - 5 unit 24 provinsi. Dengan realisasi tersebut diproyeksikan dapat
memproduksi ikan sebesar 16.000 ton dengan nilai produksi
– Kapal 30 GT 13 unit 6 unit -
sebesar Rp96 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak
1.884 paket 2.000 orang.
Alat Penangkapan
2 (APBN 2016, 6.579 unit -
Ikan Untuk meningkatkan jumlah produksi perikanan, KKP pada
diserahkan 2017)
tahun 2017 melanjutkan program bantuan Keramba Jaring
3 Asuransi Nelayan 500.000 orang - Apung (KJA). KJA merupakan sarana pemeliharaan ikan atau
biota air yang mengapung di atas air yang efektif untuk pem-
b. Bantuan Pembudidaya Ikan budidayaan ikan. Tahun 2017, KKP telah memberi bantuan
revitalisasi 474 unit KJA. Pada tahun ini KKP juga mengem-
KKP terus berupaya mendorong peningkatan produksi bangkan 3 unit KJA lepas pantai (offshore) di Kota Sabang,
perikanan budidaya melalui pemenuhan komponen produksi Kabupaten Pangadaran dan Kepulauan Karimunjawa. KJA
secara mandiri. Tahun 2017, KKP telah memberikan 165,50 lepas pantai diharapkan dapat memproduksi 1.623 ton kakap
juta ekor benih ikan yang terdiri dari komoditas budidaya air putih senilai Rp114,24 miliar dengan menyerap tenaga kerja
tawar, air payau dan air laut. Bantuan benih didistribusikan sebanyak 966.
oleh 14 UPT lingkup DJPB dan 34 Dinas Provinsi melalui
masing-masing UPTD. Jumlah bantuan benih ikan yang KKP juga mendorong untuk pengembangan pembudidaya
didistribusikan sesuai kebutuhan dari usulan masyarakat. ikan yang efektif, efisien dan ramah lingkungan melalui
Proyeksi outcome sebesar 11.923 ton produksi ikan atau sarana dan prasarana minapadi sebanyak 195 hektar kepada
setara dengan Rp411 miliar dengan penyerapan tenaga kerja 21 kelompok di 9 kabupaten/kota dengan proyeksi outcome
8.250 orang. Selain itu, untuk menjaga kelestarian jenis ikan, sebesar 420 ton produksi ikan senilai 8,4 miliar nilai produksi
KKP juga telah melakukan restocking sebanyak 43 juta ekor dan menyerap tenaga kerja sebanyak 610 orang. Tahun 2017,
di 193 perairan umum. KKP juga melanjutkan membangun percontohan budidaya
lele dengan sistem bioflok sebanyak 206 paket yang tersebar
Pada tahun 2017 KKP telah memberikan bantuan sarana di 103 kabupaten/kota di 26 provinsi dengan proyeksi 2.192
dan prasarana budidaya ikan pada kelompok pembudi daya ton produksi dengan nilai Rp32,89 miliar dan menyerap
ikan dan kelembagaan sebanyak 802 paket dengan rincian tenaga kerja 2.040 orang.
72 paket untuk lembaga dan 722 paket untuk kelompok.
Bantuan ini disalurkan ke 115 kabupaten/kota di 24 provinsi. Untuk rehabilitasi dan pengembangan areal tambak KKP
Dengan realisasi sebesar 802 paket tersebut diproyeksikan memberikan bantuan untuk pembudi daya berupa alat berat

18 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 19
sebanyak 72 unit ekskavator yang tersebar di 44 kabupaten/ c. Sistem Rantai Dingin dan Logistik
kota di 21 provinsi. Sementara penataan tambak/kolam
sebanyak 11 paket untuk 18 kelompok penerima manfaat. Mutu dan kualitas produk perikanan merupakan syarat
KKP juga memberikan bantuan alih usaha bagi eks-penangkap penting dalam perdagangan perikanan. Persoalan mutu dan
lobster di Pulau Lombok sebanyak 2.246 pembudidaya kualitas produk perikanan yang dihadapi dalam pemasaran
dengan proyeksi outcome sebesar 2.495,3 ton atau senilai hasil perikanan adalah sifat komoditas perikanan yang mudah
Rp190 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9.100 rusak (varishable food), lokasi produksi yang jauh dari pasar
orang. Alih usaha eks-penangkap lobster berupa bantuan dan faktor musim yang mempengaruhi pola produksi. Hal ini
sarpras budidaya ikan kerapu, bandeng, vaname, lele, bawal mengakibatkan panjangnya rantai distribusi yang bermuara
bintang dan nila. pada kesenjangan harga dan kontinuitas komoditas serta
rendahnya mutu ikan yang dipasarkan.
KKP juga telah mendorong pengembangan budidaya rumput
laut dengan membangun 185 kawasan Kebun Bibit Rumput Mengatasi persoalan tersebut maka dikembangkan sistem
Laut dan budidaya rumput laut dengan target total proyeksi rantai dingin yang terintegrasi. Untuk itu diperlukan sistem
outcome sebesar 1.245,2 ton senilai Rp7,42 miliar dengan rantai dingin dan logistik untuk mempertahankan mutu dan
menyerap tenaga kerja sebanyak 399 orang. kualitas produk perikanan mulai dari penanganan pascapanen
komoditas ikan, penyimpanan hingga transportasi ke pasar.
Pada tahun 2017, KKP memberi bantuan Asuransi Usaha Mengatasi persoalan tersebut maka dikembangkan sistem
Pembudidaya Udang kepada 2.004 pembudidaya udang rantai dingin yang terintegrasi. Untuk itu diperlukan sistem
di 37 kabupaten/kota di 14 provinsi. Lahan tambak udang rantai dingin dan logistik untuk mempertahankan mutu dan
yang telah terlindungi asuransi pembudidaya sebanyak 3.300 kualitas produk perikanan mulai dari penanganan pascapanen
hektar. komoditas ikan, penyimpanan hingga transportasi ke pasar.

TABEL 2.5. Untuk mendukung pembangunan sistem rantai dingin


BANTUAN PEMBUDIDAYA IKAN TAHUN 2017 tersebut, maka KKP pada tahun 2017 telah menyediakan
sarana dan prasarana sebagai berikut:
NO JENIS BANTUAN JUMLAH
• Pengadaan 8 unit integrated cold storage di Aceh Selatan,
1 Benih Ikan 177,56 juta ekor Flores Timur, Halmahera Timur, Gorontalo, Simeule,
Bantuan Sarana dan Prasarana kepada Jember, Malang dan Sumenep;
2 722 paket
Kelompok Pembudidaya • 235 unit ice flake machine yang tersebar di berbagai
Bantuan Sarana dan Prasarana kepada lokasi produksi perikanan, khususnya di TPI dan SKPT;
3 80 paket
Lembaga • 150 unit chest freezer yang tersebar dibergai lokasi sentra
4 Asuransi Budidaya 3.300 orang produksi perikanan; dan
• 25 paket peralatan pengolahan di beberapa lokasi.
5 Alih usaha ex-penangkap benih lobster 2.246 orang
6 Ekskavator 72 unit Dalam rangka mendukung pengembangan sistem logistik
perikanan, KKP telah menyediakan sarana dan prasarana
7 Revitalisasi Keramba Jaring Apung 474 unit
sebagai berikut:
8 Revitalisasi Tambak 11 paket • Pengadaan 14 unit cold storage 200 Ton di Padang,
9 Gerakan Pakan Mandiri : Mesin 200 unit Cilacap, Gorontalo Utara, Ternate, Cirebon, lamongan,
10 Gerakan Pakan Mandiri : Bahan Baku 105 paket Trenggalek, Jembrana, Sula, Banggai Laut, Toli-Toli,
Kendari, Kupang dan Belitung;
11 Gerakan Pakan Mandiri : Pakan Alami 40 paket
• Pengadaan 82 unit kendaraan pengangkut yang terdiri
13 Bioflok 206 paket dari 61 unit kendaraan roda 6 (enam) dan 21 unit
14 Minapadi 195 Ha kendaraan roda 4 (empat) yang tersebar di berbagai
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
15 Budidaya dan Kebun Bibit Rumput Laut 120 paket
16 Restocking (non-BP) 25 lokasi

20 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 21
TABEL 2.6. yang menjadi pusat pemasaran produk hasil perikanan dan
BANTUAN PENGOLAH DAN PEMASAR IKAN TAHUN 2017 mempromosikan produk-produk olahan hasil perikanan khas
daerah serta menjadi pusat kuliner serba ikan.
NO JENIS BANTUAN JUMLAH
1 Integrated Cold Storage 8 paket PIM Muara Baru adalah pusat pemasaran hasil jual beli ikan
segar, beku dan olahan yang sehat dan higienis, sehingga
2 Cold Storage : 14 paket pasar tersebut akan dilengkapi dengan sentra kuliner ikan, hall
3 Ice Flake Machine 1,5 ton 235 unit pertemuan, pusat perlatan kelengkapan kapal dan maritime.
Pasar tersebut akan dilengkapi 900 lapak ikan basah dan 232
4 Chest Freezer 150 unit lapak ikan kering, 65 lapak maritime, 16 kios ikan bakar serta
Kendaraan Berpendingin 19 kios fish packing. Ditargetkan pada tahun 2018 Pasar Ikan
Muara Baru rampung pengerjaannya.
5 - Roda 6 61 unit
Pencanangan pembangunan PIM Muara Baru telah
- Roda 4 21 unit
dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2018 oleh Menteri
6 Sentra Kuliner 6 unit kelautan dan Perikanan dan Gubernur DKI Jakarta di atas
7 Revitalisasi Pasar Ikan Bersih 6 unit lahan seluas 22.444 meter dengan mengusung konsep one
stop shopping aneka produk perikanan. untuk itu pasar akan
8 Pembangunan Pasar Ikan Bersih 7 unit dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti chiling room,
9 Sarana Peralatan Pengolahan 20 paket ice storage, layanan perbankan, klinik kesehatan, wisata
kuliner, laboratorium, masjid, pengepakan ikan, gardu PLN,
d. Pemasaran Hasil Perikanan dan instalasi pengelolaan air limbah.

Permintaan pasar dan ketersediaan produk perikanan yang GAMBAR 2.1


bermutu, bersih dan sehat merupakan faktor-faktor yang SKEMA KEGIATAN DI PASAR IKAN MUARA BARU JAKARTA
menentukan keberlanjutan usaha di industri perikanan.
Pemerintah berusaha untuk dapat mendukung usaha
perikanan dengan menyediakan lokasi pasar yang bersih
dan sehat serta modern, sehingga produk-produk perikanan
dapat sampai ke konsumen dengan mutu terjamin.

Untuk mendukung kegiatan pemasaran hasil perikanan, maka


KKP pada tahun 2017 membangun sarana dan prasarana
pemasaran ikan yang terdiri dari :
• Pembangunan 10 sentra kuliner yang berlokasi di Kab.
Bengkulu, Kab. Bulukumba, Kab. Tanggamus, Kab.
Palembang, Kab. Sabang, Kab. Belitung, Kab. Morotai,
Kab. Sangihe, Kab. Jombang dan Kab. Aceh Selatan;
• Pembangunan 8 unit pasar ikan bersih yang berlokasi
di Kab. Kutai Timur, Kab. Jembrana, Kab. Banyuwangi,
Kab. Manggarai Barat, Kab. Maluku Tengah (Mamala dan
Morela), Kab. Bone Bolango dan Kab. Buru;
• Revitalisasi 5 unit pasar ikan tradisional yang berlokasi e. Bantuan Usaha Garam Rakyat
di Kab. Tasikmalaya, Kab. Banyumas, Kab. Kulon Progo,
Kab. Singkawan dan Kab. Magelang. KKP telah melakukan Pengembangan Usaha Garam
Rakyat (PUGAR) pada tahun 2017 di 15 Kabupaten yaitu
Disamping memberikan bantuan untuk pengolah dan Cirebon, Indramayu, Brebes, Demak, Rembang, Pati, Tuban,
pemasar, pada tahun 2017 telah dicanangkan pembangunan Lamongan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Bima, Kupang,
Pasar Ikan Modern (PIM) di Muara Baru Jakarta. Pembangunan Jeneponto, dan Pangkep. Gudang Garam Nasional di Brebes,
tersebut mengikuti bentuk pasar modern Tsukiji di Jepang Rembang, Sampang, Demak, Tuban dan Kupang.

22 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 23
Untuk mengatasi penurunan produksi akibat musim
kemarau maka kegiatan produksi garam didukung dengan
manajemen sistem integrasi lahan. Manajemen tersebut
dilaksanakan melalui konsolidasi atau penggabungan lahan
dalam satu kesatuan proses produksi. Prinsip utama dalam
konsep lahan integrasi adalah untuk mensinergikan kegiatan
produksi bahan baku, pengolahan dan pemasaran dalam
satu rangkaian kegiatan besar dalam satu kawasan guna
mendapatkan peningkatan nilai tambah produk garam.
Peningkatan nilai tambah tersebut akan mendapatkan hasil
keuntungan usaha petambak garam rakyat. Gambar 2.3
Program PUGAR pada tahun 2017 sama seperti tahun menunjukkan alur proses Integrasi penggaraman
sebelumnya yang lebih menekankan pada pengembangan
GAMBAR 2.2
produksi garam berupa peralatan dan infrastruktur
ALUR PROSES INTEGRASI PERGARAMAN
pendukung produksi garam rakyat. Bentuk bantuan fisik
tersebut disesuaikan kebutuhan masyarakat di berbagai
lokasi, yaitu pembangunan 6 unit Gudang Garam Nasional,
integrasi lahan, geomembran, perbaikan saluran irigasi,
jalan produksi, kolam penampungan, excavator mini, truk
pengangkut garam, kendaraan roda 3, alat uji garam dan
pompa air.
TABEL 2.7.
BANTUAN USAHA GARAM RAKYAT TAHUN 2017

NO JENIS BANTUAN JUMLAH


1 Gudang Garam Nasional 6 unit
2 Resi gudang 3 lokasi
3 Integrasi lahan 268 Ha
4 Excavator Mini 15 unit
Penerapan manajemen integrasi lahan diharapkan dapat
5 Truk Pengangkut Garam 12 unit mendorong peningkatan produksi dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan pola produksi garam selama ini yang
6 Kendaraan Roda 3 46 unit
dikerjakan oleh masing-masing petambak. Produksi melalui
7 Alat uji mutu garam 6 unit integrase lahan ini harus didukung dengan manajemen
waktu produksi yang tepat watu dan penerapan teknologi
geomembran/geo-isolator sehingga kualitas garamnya akan
lebih baik. Melalui manajemen integrase lahan ini diharapkan
target produksi garam nasional dapat tercapai.

Pada tahun 2017 jumlah integrasi lahan pergaraman


telah mencapai luasan sebesar 258,55 ha. Luasan lahan
penggaraman terintegrasi tersebut mencakup 15 desa di 15
kabupaten penghasil gara nasional. Tabel 2.8 menunjukan
lokasi integrasi lahan penggaraman dan luasan lahan yang
terintegrasi.

24 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 25
TABEL 8.
LOKASI DAN LUASAN INTEGRASI LAHAN PENGGARAMAN
TAHUN 2017

NO DESA KABUPATEN LUAS HA


1 Ds. Krimun Indramayu 18,64 Ha
2 Ds. Bungko Cirebon 18,53 Ha
3 Ds. Purworejo Rembang 17,99 Ha
4 Ds. Raci Pati 15,12 Ha
5 Ds. Babalan Demak 15,33 Ha
6 Ds. Pengaradan Brebes 18,54 Ha
7 Ds. Ketambul Tuban 17,16 Ha
Pemberian bantuan sarana usaha ekonomi sebagai stimulan
8 Ds. Sentol Daya Sumenep 16,51 Ha
untuk menggerakkan dinamika perekonomian yang berbasis
9 Ds. Disanah Sampang 19,60 Ha kebutuhan serta meningkatkan partisipasi dan kapasitas
10 Ds. Labuan Lamongan 16,82 Ha masyarakat dalam pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Bantuan Sarana Usaha Ekonomi Produktif diberikan kepada
11 Ds. Padelegan Pamekasan 15,69 Ha 28 penerima di Indragiri Hilir, Wakatobi (2 paket), Cilacap,
12 Ds. Soro Bima 18,28 Ha Lampung Selatan, Kota Sabang, Malang, Sorong (2 paket),
Buton Selatan (2 paket), Kota Tanjungpinang, Lombok Barat
13 Ds. Bipolo Kupang 16,53 Ha (2 paket), Pesisir Selatan, Kota Tidore, Manggarai Barat,
14 Ds. Borimasunggu Pangkep 18,09 Ha Belitung Timur, Bone Bolango, dan Selayar, Kep. Anambas,
Natuna, Pulau Morotai (2 paket), Maluku Tenggara,
15 Ds. Boronglamu Jeneponto 15,71 Ha
Pangandaran, Maluku Tengah, dan Kota Tual
TOTAL 258,55 Ha
Bantuan untuk kelompok masyarakat penggerak konservasi
(Kompak) tahun 2017 ditujukan kepada 30 kelompok
f. Bantuan Masyarakat Pesisir masyarakat konservasi: kelompok masyarakat pengawas
Bantuan Pemerintah untuk masyarakat pesisir berupa sarana (Pokmaswas) konservasi, pelestari biota laut dilindungi,
dermaga apung (jetty apung), sarana usaha ekonomi produktif wisata konservasi, pelestari terumbu karang, dan kelompok
di Wilayah P3K, bantuan untuk kelompok masyarakat masyarakat pemanfaat kawasan konservasi. Bantuan berupa
penggerak konservasi (Kompak), dan pengembangan wisata jungkung, multipurpose floating shelter, mesin tempel,
bahari. peralatan selam, pondok wisata, pos jaga, peralatan
pemantau, mooring bouy, rehabilitasi homestay, kios
Tahun 2017, KKP membangun 4 dermaga apung di portable, alat tangkap ramah lingkungan, sarpras budidaya
Pulau Cawan, Indragiri Hilir; Pulau Tangah, Pariaman; PPI ramah lingkungan, sarpras transplantasi karang dan sarpras
Nusawiru, Pangandaran; dan Pulau Wangi-wangi, Wakatobi. penangkaran biota yang dilindungi.
Dermaga apung di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
guna memenuhi kebutuhan transportasi bagi masyarakat. Bantuan Sarana dan Prasarana Wisata Bahari pada tahun
Dermaga apung diperuntukkan sebagai tempat untuk 2017 terdiri dari 5 paket di 4 kabupaten yaitu di Kulonprogo,
menambatkan kapal pada suatu platform yang mengapung Bintan, Bima dan Lombok Barat. Selain itu, untuk mendukung
di atas air dan berfungsi sebagai penghubung antara kapal pengembangan wisata bahari KKP juga membangun Sarana
dengan dermaga atau daratan agar perpindahan/mobilisasi Terpadu Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove
barang dan penumpang dari dan ke arah keduanya menjadi (PRPM) di Pulau Lusi, Sidoarjo dan menyusun Masterplan
lebih mudah. pengembangan wisata bahari di 2 lokasi yaitu Pulau Lusi,
Sidoarjo dan Pulau Cemara Besar, Kepulauan Karimunjawa.

26 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 27
TABEL 2.9. Disamping itu, pada tahun 2017, KKP telah melaksanakan
BANTUAN MASYARAKAT PESISIR TAHUN 2017 pelatihan untuk masyarakat, aparatur dan enumerator. Jumlah
masyarakat yang dilatih di bidang kelautan dan perikanan
NO JENIS BANTUAN JUMLAH mencapai 6.290 orang, aparatur KKP sebanyak 2.090 orang
1 Sarana Dermaga Apung 4 unit dan enumerator sebanyak 3.810 orang. Sedangkan pelatihan
keahlian telah berhasil memberikan sertifikasi kompetensi
2 Sarana Usaha Ekonomi Produktif 28 paket
kepada 6.110 orang.
Bantuan Sarana dan Prasarana Wisata
3 5 paket Pada tahun 2017, sesuai dengan UU No. 23/2014 tentang
Bahari
Pemerintah Daerah, KKP mulai mengimplementasikan
4 Sarana Terpadu PRPM 1 unit
pengalihan penyuluh perikanan dari pemerintah daerah
Kelompok Masyarakat Penggerak ke pemerintah pusat. Jumlah penyuluh perikanan yang
5 30 paket
Konservasi (Kompak) dialihkan ke KKP sebanyak 3.161 orang telah menyelesaikan
6 Alat Pengolah Sampah Plastik 12 unit pengalihan dengan pemberian gaji dan tunjangan, serta
menyiapkan kelembagaan bagi penyuluh serta menyebarkan
Pengolah Sampah Organik Pembuat
7 6 unit tenaga penyuluh pada:
Kompos
• BPPP Medan : 340 orang;
g. Peningkatan Kapasitas SDM • BRPPUPP Palembang : 384 orang;
• BRPBATPP Bogor : 231 orang;
KKP mendorong pembentukan SDM kelautan dan perikanan
• BPPP Tegal : 472 orang;
yang berwawasan luas dan berdaya saing tinggi. Pembentukan
SDM tersebut membutuhkan kelembagaan yang andal dan • BPPP Banyuwangi : 387 orang;
mampu berkerja sama yang intensif dengan semua pihak. • BBRBLPP Gondol : 366 orang;
SDM yang dibentuk melalui pembentukan kelembagaan • BRBAPPP Maros : 432 orang;
dapat menjadi SDM kelautan dan perikanan yang mampu
• BPPP Bitung : 268 orang, dan
menciptakan terobosan baru pada penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan, serta penyuluhan dan pemberdayaan • BPPP Ambon : 289 orang.
masyarakat. Disamping itu, KKP sedang menyiapkan MoU kerjasama
Pada tahun 2017, KKP mulai membangun politeknik dengan Pemerintah Kabupaten/Kota berkaitan dengan
kelautan dan perikanan di 4 (empat) lokasi, yakni Politeknik penempatan wilayah kerja penyuluh perikanan dan
Pangandaran dengan peserta didik sebanyak 75 orang; pemantauan kinerjanya serta meningkatkan kapasitas
Politeknik KP Jembrana dengan peserta didik 75 rang; teknis dan fungsional penyuluh perikanan pada tahun 2017
Politeknik KP Dumai dengan peserta didik 75 orang dan sebanyak 2.129 orang.
Akademi Komunitas Wakatobi dengan peserta didik h. Dukungan Inovasi dan IPTEK
sebanyak 50 orang. Pembukaan empat politeknik tersebut
telah mendapat persetujuan Kemenristekdikti melalui Surat Kegiatan Riset difokuskan pada 10 topik, yaitu: sustainable
No. 261/M/IX/2017 tanggal 26 September 2017 perihal fisheries, sustainable aquaculture, perubahan iklim, jasa
Persetujuan Usul Pendirian Politeknik KP Pangandaran, Poltek kelautan, kemandirian pangan dan bahan baku industri,
KP Jembrana, Poltek KP Dumai dan Akademi Komunitas konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi, inovasi teknologi,
Wakatobi. proverty reduction dan pemberdayaan masyarakat,
pengembangan usaha, sistem bisnis dan trading, kajian
Jumlah peserta didik lembaga pendididkan di KKP pada tahun kewilayahaan dan geopolitik. Kegiatan riset diprioritaskan
2017 mencapai 7.541 peserta didik. Presentase jumlah peserta untuk berperan sebagai In House Consultant Kementerian
didik dari pelau usaha utama bidang kelautan dan perikanan Kelautan dan Perikanan. KKP selama tahun 2017 telah
mencapai 46,89% dari total peserta didik. Anak-anak pelaku mengeluarkan 20 rekomendasi kebijakan, 18 rekomendasi
utasa tersebut adalag anak nelayan, pembudidaya, pengolah teknologi, 55 data informasi, 55 riset inovasi, dan 5 stock
dan sebagainya. Jumlah lulusan pada tahun 2017 mencapai assessment.
1.998 lulusan dan 1.333 orang diantara lulusan tersebut telah
bekerja di dunia usaha dan industri.

28 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 29
i. Sistem Rantai Dingin dan Logistik sehat serta modern, sehingga
produk-produk perikanan dapat
Mutu dan kualitas produk perikanan merupakan syarat sampai ke konsumen dengan
penting dalam perdagangan perikanan. Persoalan mutu dan mutu terjamin.
kualitas produk perikanan yang dihadapi dalam pemasaran
hasil perikanan adalah sifat komoditas perikanan yang mudah Untuk mendukung kegiatan
rusak (varishable food), lokasi produksi yang jauh dari pasar pemasaran hasil perikanan,
dan faktor musim yang mempengaruhi pola produksi. Hal ini maka KKP pada tahun 2017
mengakibatkan panjangnya rantai distribusi yang bermuara membangun sarana dan
pada kesenjangan harga dan kontinuitas komoditas serta prasarana pemasaran ikan yang
rendahnya mutu ikan yang dipasarkan. terdiri dari :
• Pembangunan Pasar Ikan
Mengatasi persoalan tersebut maka dikembangkan sistem
Modern (PIM) di Muara
rantai dingin yang terintegrasi. Untuk itu diperlukan sistem
Baru, Jakarta;
rantai dingin dan logistik untuk mempertahankan mutu dan
kualitas produk perikanan mulai dari penanganan pascapanen • Pembangunan 10 sentra
komoditas ikan, penyimpanan hingga transportasi ke pasar. kuliner yang berlokasi
di Kab. Bengkulu, Kab.
Untuk mendukung pembangunan sistem rantai dingin Bulukumba, Kab. Tanggamus, Kab. Palembang,
tersebut, maka KKP pada tahun 2017 telah menyediakan Kab. Sabang, Kab. Belitung, Kab. Morotai, Kab.
sarana dan prasarana sebagai berikut: Sangihe, Kab. Jombang dan Kab. Aceh Selatan;
• Pengadaan 8 unit integrated cold storage di Aceh Selatan, • Pembangunan 8 unit pasar ikan bersih yang berlokasi
Flores Timur, Halmahera Timur, Gorontalo, Simeule, di Kab. Kutai Timur, Kab. Jembrana, Kab. Banyuwangi,
Jember, Malang dan Sumenep; Kab. Manggarai Barat, Kab. Maluku Tengah (Mamala dan
• 235 unit ice flake machine yang tersebar di berbagai Morela), Kab. Bone Bolango dan Kab. Buru;
lokasi produksi perikanan, khususnya di TPI dan SKPT; • Revitalisasi 5 unit pasar ikan tradisional yang berlokasi
• 150 unit chest freezer yang tersebar dibergai lokasi sentra di Kab. Tasikmalaya, Kab. Banyumas, Kab. Kulon Progo,
produksi perikanan; dan Kab. Singkawan dan Kab. Magelang
• 25 paket peralatan pengolahan di beberapa lokasi.

Dalam rangka mendukung pengembangan sistem logistik


perikanan, KKP telah menyediakan sarana dan prasarana
sebagai berikut:
• Pengadaan 14 unit cold storage 200 Ton di Padang,
Cilacap, Gorontalo Utara, Ternate, Cirebon, lamongan,
Trenggalek, Jembrana, Sula, Banggai Laut, Toli-Toli,
Kendari, Kupang dan Belitung;
• Pengadaan 82 unit kendaraan pengangkut yang terdiri
dari 61 unit kendaraan roda 6 (enam) dan 21 unit
kendaraan roda 4 (empat) yang tersebar di berbagai
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

j. Pemasaran Hasil Perikanan

Permintaan pasar dan ketersediaan produk perikanan yang


bermutu, bersih dan sehat merupakan faktor-faktor yang
menentukan keberlanjutan usaha di industri perikanan.
Pemerintah berusaha untuk dapat mendukung usaha
perikanan dengan menyediakan lokasi pasar yang bersih dan

30 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 31
k. Pembangunan SKPT 3) SKPT Merauke
Pembangunan SKPT Merauke
1) SKPT Natuna difokuskan pada pembangunan di
Pembangunan SKPT Natuna difokuskan pada pemban- PP Merauke. Pelaksanaan kegiatan
gunan di PP Selat Lampa. Pelaksanaan kegiatan pemban- pembangunan SKPT Merauke pada
gunan SKPT Natuna pada tahun 2017 mencakup: tahun 2017 mencakup:
• Kapal 5 GT 50 unit • Pembangunan Integrated Cold
Storage 200 Ton
• Kapal 10 GT 5 unit
• Pembangunan Dermaga, Tempat
• Kapal 20 GT 5 unit
Pemasaran/Pelelangan Ikan (TPI)
• Alat Tangkap untuk kapal 5 GT sebanyak 50 unit Higienis
• Alat Tangkap untuk kapal 10 GT sebanyak 5 unit • Ice Flake machine (IFM) 10 ton dan Penyediaan Air
• Alat Tangkap untuk kapal 20 GT sebanyak 10 unit • Pembangunan Kios Perbekalan Melaut
• Alat Penangkap Ikan SKPT Natuna • Pemasangan Lampu Penerangan dan Penambahan
• Bangunan Sipil (Jalan kawasan, dermaga, drainase, Daya Listrik.
trotoar, causeway dll) PP. Selat Lampa
• Gedung dan Lanscape PP. Selat Lampa 4) SKPT Saumlaki
• Kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit Pembangunan SKPT Saumlaki
• Truck mini crane, 1 unit difokuskan pada pembangunan di
PP Saumlaki. Pelaksanaan kegiatan
• Kendaran roda 2
pembangunan SKPT Saumlaki pada
• Kendaraan roda 3 pengangkut sampah 1 unit tahun 2017 mencakup:
• Truk Tangki Air 1 unit • Kapal 3 GT (20 unit) reguler
• Peralatan Rantai Dingin 1 unit • Kapal 10 GT (5 unit) reguler
• Sarana dan Prasarana Penunjang ICS • Coolbox (50 unit)
• Pembuatan Sertifikat Kapal.
• Penyusunan DELH dan izin lingkungan
• Sarana perkantoran (1 paket)
2) SKPT Nunukan • Pengolah data (1 paket).
Pembangunan SKPT Nunukan difokuskan pada • Sekretariat di Saumlaki, promosi saumlaki, FGD
pembangunan di PP Sebatik. Pelaksanaan kegiatan dengan Pemda MTB;
pembangunan SKPT Sebatik pada tahun 2017 mencakup:
• Trestle (700 x 7 m) dan Causeway (200 x 7 m) (1 5) SKPT Sabang
paket) Pembangunan SKPT Sabang pada
• Pembangunan Sarana Perikanan Tangkap SKPT tahun 2017 mencakup pelaksanaan
Sebatik kegiatan-kegiatan diantaranya:
• Integrated Cold Storage 50 ton • Kapal 5 GT (30 unit)
• Genset 500 kVA • Pancing untuk kapal 5 GT (30
• Pemasangan kWH meter dengan total daya 197 kVA paket)
• Kendaraan Roda 4 (2 unit) • Bangunan TPI dengan pallet
• Kendaraan Roda 2 (4 unit) penyimpanan (40 x 20 m),
• Pekerjaan jalan masuk (10 X 70
meter), sebanyak 1 paket
• KJA Offshore terpadu (1 paket),

32 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 33
• Cages 8 lubang • Penyusunan perencanaan PPI Tulandale
• Feed Barge (Kapal Statis untuk storage pakan dan • Penyusunan UKL/UPL PPI Tulandale
sebagai monitoring vessel) • Perencanaan BBI Mokdale
• Working Boat, dan • Perencanaan tambak serbaguna UPT
• Net Cleaner • UKL/UPL tambak, cold storage (50 ton) dan IFM di
• Pengadaan Benih 300.000 Ekor Papela
• Bantuan Pakan 43.000 Kg • Perencanaan gudang RL (300 ton).
• Ice Flake Machine 10 Ton (1 unit)
• Integrated Cold Storage (ICS) 100 ton (+ ABF dan 8) SKPT Morotai
tunnel) Pembangunan SKPT Morotai difokuskan
• Peralatan operasional ICS (1 paket), pada pembangunan di PPI Daeo Majiko.
• Penyusunan dokumen lingkungan DELH (1 paket) Pelaksanaan kegiatan pembangunan
• Penyusunan UKL/UPL KJA Offshore (1 paket) SKPT Morotai pada tahun 2017
• Penyusunan Business Plan. mencakup:
• Kapal < 3 GT (90 unit)
6) SKPT Sumba Timur • Kapal 5 GT (12 unit)
Pembangunan SKPT Sumba Timur pada tahun 2017 • Sertifikasi Kapal < 3 GT (90 unit) dan
dengan kegiatan-kegiatan diantaranya: Kapal 5 GT (12 unit)
• Sarana Budidaya • Mobil Berpendingin Roda 4 (2 unit)
• Kebun Bibit RL (75 paket) • Motor Roda 3 (2 unit)
• Sarana Budidaya RL (100 paket) • Cool Box (102 unit)
• Sarana budidaya air tawar (2 paket) • Chest freezer (25 unit)
• Perahu fiber (50 unit) • Pembangunan sarana dan prasarana PPI (jalan, TPI,
• Para-para (100 unit) IPAL, tanggul, toilet, tempat perbaikan jaring, kios
nelayan, masjid, fasilitas tambat labuh, sumber air
• Rumah ikat (10 unit)
baku dan tanki air, tempat pengolah sampah terpadu,
• BBI Lewa (jaringan listrik, hatchery indoor, semenisasi
sarana loading/unloading di ICS 50 dan 200 ton)
kolam, pengadaan induk dan pakan)
• Bimtek pengolahan dan pengoperasian Rawai
• Sarana Penangkapan
• Review Masterplan, Kajian Lingkungan dan DED
• Kapal <5 GT (30 unit)
Pembangunan SKPT Morotai (1 paket).
• Coolbox (9 unit)
• Sarana Penanganan dan Pengolahan
9) SKPT Talaud
• Gudang RL (1 paket)
Pembangunan SKPT Talaud pada
• Lantai jemur (1 paket)
tahun 2017 difokuskan pada PPI
• Kendaraan pick up (4 unit). Salibabu. Kegiatan-kegiatan yang
diselesaikan pada pembangunan SKPT
7) SKPT Rote Ndau Talaud adalah:
Pembangunan SKPT Rote Ndau pada tahun 2017 men- • Kapal 3 GT dan mesin 15 HP (60
cakup kegiatan-kegiatan diantaranya: unit)
• Kebun Bibit RL (70 unit) • Alat penangkapan ikan (60 unit)
• Sarana Pembesaran Budidaya RL (200 unit) • Pembangunan sarana dan
• Pengadaan para-para (200 unit) prasarana pelabuhan
• Kendaraan truck berpendingin roda 6 (2 unit) • Genset 250 kVA
• Excavator (2 unit) • Kendaraan pengangkut ikan berpendingin (1 unit)
• Buldozer dan drum fibrating roller (@ 1 unit) • Ice Flake Machine 1,5 ton (2 unit).
• Reviu Master Plan

34 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 35
10) SKPT Kepulauan Mentawai • Ice Flake Machine 1,5 ton
Pembangunan SKPT Kepulauan Mentawai pada tahun • Integrated Cold Storage 200 ton
2017 difokuskan pada BBIP dan PPP Sikakap. Kegia- • Kendaraan roda 4
tan-kegiatan yang diselesaikan pada pembangunan SKPT • Kendaraan roda 6 Berpendingin.
kepulauan Mentawai adalah:
Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap 12) SKPT Mimika
• Portable Ice storage 15 ton (1 unit) Pembangunan SKPT Mimika pada
• Sistem Air Tawar tahun 2017 dalam proses perencanaan
• LTS (8 titik) terutama kegiatan review master plan
• Fasilitas Kebersihan dan penyusunan dokumen lingkungan.
• Kendaraan bak terbuka Roda 4 (1 unit) Kegiatan-kegiatan yang telah
• Gapura dan fontbox direncanakan untuk dilaksanakan di
• Penimbunan, pemadatan dan pemasangan conblock SKPT Mimika adalah
• Penambahan jalan (40 meter) • Perencana Teknis Single Cold Storage
Balai Benih Ikan Pantai Sikakap 200 Ton
• Air Bersih Melalui Pipanisasi (1.200 meter) • Perencana Teknis Ice Flake Machine
• Bak Pendederan (42 unit) 10 Ton
• LTS (8 titik) • Perencana Teknis Kapal 3 GT
• Fasilitas Kebersihan • Perencana Teknis Kapal Pengumpul 10 GT
• Rumah Genset dan Genset 35 KVA (1 unit)
• Penyusunan Dokumen Lingkungan
• KJA Indukan dan Percontohan (2 unit)
• Reviu Master Plan dan DED Pengembangan Zona Inti
• Instalasi Jaringan Listrik PLN (1 paket)
SKPT.
• Pompa Air Laut dan Instalasi (1 paket)
• Speedboat (1 unit)
• Gapura dan fontbox
• Peralatan kantor dan meubelair
B. Dampak Kebijakan
• Magang ke BBAP Batam (10 orang) 1. Produksi Perikanan
Bantuan ke Masyarakat
• Kapal 5 GT dan Alat Tangkap (Gillnet) (15 unit) Total Produksi Perikanan Nasional pada
tahun 2017 mencapai 24,21 juta ton.
• Pakan dan Obat-obatan (1 paket)
Produksi tersebut terdiri dari produksi
• Benih Kerapu (32.000 ekor)
perikanan budidaya sebesar 17,22 juta
• Alat Pembersih Jaring (11 unit)
ton dan produksi perikanan tangkap
• Coolbox 50 Liter (172 unit) dan 1 Ton (5 unit) sebesar 6,99 juta ton. Tingkat per-
• Bimtek budidaya kerapu dan penangkapan. tumbuhan produksi perikanan Tahun
2015-2017 sebesar 3,97% per tahun.
11) SKPT Biak Numfor Konstribusi pertumbuhan tersebut ter-
Pembangunan SKPT Biak Numfor difokuskan pada diri pertumbuhan produksi perikanan
PPI Fandoi dan kegiatan pada tahun 2017 mencakup tangkap sebesar 1,95% per tahun dan
kegiatan-kegiatan: perikanan budidaya sebesar 4,96%.
• Fasilitas Umum PPI Fandoi (Pekerjaan drainase, Jalan
Perkembangan dari produksi perikanan
di dalam lokasi, IPAL, Sarana air bersih, Pos jaga,
Indonesia, berdasarkan data produksi perikanan di BPS tahun
Gedung genset & panel LVMDP, Pekerjaan gardu PLN
2017 menunjukkan peningkatan produksi dari tahun ke tahun.
dan Rumah Trafo, termasuk ME)
Volume produksi perikanan pada tahun 2014 mencapai 20,94
• Pangkalan Pendaratan Ikan (Tempat Pelelangan Ikan)
juta ton dan menjadi 22,31 juta ton pada tahun 2015 yang terdiri
• Chest freezer, 388 unit dari 6,68 juta ton produksi perikanan tangkap dan 15,63 juta
• Cool box, 603 unit

36 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 37
ton produksi perikanan budidaya. Produksi tersebut kemudian GAMBAR 2.4.
meningkat pada tahun 2016 sebesar 23,26 juta ton yang terdiri PERKEMBANGAN POTENSI SDI DI INDONESIA
TAHUN 1997-2016
dari produksi perikanan tangkap sebesar 6,58 juta ton dan
perikanan budidaya sebesar 16,68 juta ton. Jumlah produksi
meningkat lagi pada tahun 2017 mencapai 24,21 juta ton, terdiri
dari 6,99 juta ton produksi perikanan tangkap dan 17,22 juta ton
produksi perikanan budidaya.

GAMBAR 2.3.
PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN INDONESIA
TAHUN 2011-2016

2. Produksi Garam

Jumlah produksi garam rakyat pada tahun 2017 telah mencapai


1.111.394 ton. Hasil produksi 1.111.394 ton terdiri dari produksi
PUGAR 786.939 ton, Non PUGAR 129.831 ton dan PT. Garam
194.296 ton merupakan hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat
Statistik (BPS) di 51 kabupaten pada 10 provinsi. Jumlah produksi
garam dari setiap kabupaten/kota adalah sebagaimana terlihat
* 2016 - angka sementara pada Tabel 2.10.
** 2017 - angka sangat sementara
Sumber : BPS dan One Data KKP 2017 TABEL 2.10
PRODUKSI GARAM RAKYAT MENURUT DAERAH TAHUN 2017

Konstribusi produksi perikanan tangkap sebagian besar berasal KABUPATEN PRODUKSI KABUPATEN PRODUKSI KABUPATEN PRODUKSI
dari jenis ikan cakalang (skipjack tuna), layang (scad), kembung
Aceh Timur 622 Lembata 2.334 Buleleng 4.572
(short-bodied mackerel), madidihang (yellowfin tuna) dan tongkol
krai (frigate tuna), sedangkan di perairan umum didominasi oleh Tuban 12.080 Cirebon 47.885 Palu 597
ikan jenis gabus (snakehead murrel), baung (asian redtail catfish), Kota Bima 671 Sumenep 126.662 Demak 40.304
nila (nile tilapia), lele (walking catfish) dan patin jambal (cat fishes).
Aceh Besar 414 Flores Timur 172 Lombok Barat 257
Sedangkan produksi perikanan budidaya didominasi oleh rumput
laut dan jenis-jenis ikan Nila, Lele, Udang, Bandeng, dll. Lamongan 13.245 Indramayu 97.820 Selayar 113
Sumba Timur 259 Pasuruan 2.731 Brebes 10.433
Peningkatan produksi perikanan selain didorong oleh perikanan
budidaya juga didorong oleh peningkatan stock perikanan laut Pidie 7.764 Ende 411 Lombok 3.480
Indonesia. Pada tahun 2017 stock perikanan laut mencapai 6,19 Tengah
juta ton menjadi 12,54 juta ton pada tahun 2016 (Kepmen KP Gresik 3.646 Karawang 3.354 Jeneponto 5.664
No. 50/KEPMEN-KP/2017). Kondisi ini menjadi peluang untuk Kupang 868 Kota Surabaya 17.687 Probolinggo 15.832
terus meningkatkan jumlah produksi perikanan tangkap nasional.
Perkembangan jumlah stock atau potensi sumber daya ikan (MSY) Bireuen 6.454 Manggarai 643 Lombok Timur 4.183
di Indonesia dapat dilikat pada Grafik 2.5 Bangkalan 3,352 Rembang 76.486 Takalar 4.872

38 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 39
GAMBAR 2.5.
KABUPATEN PRODUKSI KABUPATEN PRODUKSI KABUPATEN PRODUKSI PERKEMBANGAN RATA-RATA PENDAPATAN NELAYAN DAN RTP
TTU 224 Klungkung 9 Pasuruan 14.427 TAHUN 2014-2017

Aceh Utara 1.342 Rote Ndao 15 Sumbawa 2.029


Sampang 110.343 Pati 115.949 Pangkep 8.088
Alor 6 Karang Asem 358 Sidoarjo 11.989
Pidie Jaya 676 Nagekeo 1.373 Bima 80.4 70
Pamekasan 40.613 Jepara 12.579 Pohuwato 716
Total Produksi Garam: 1.111.394 ton

3. Pendapatan Nelayan dan Pembudidaya

Peningkatan pendapatan merupakan salah satu indikator


peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui peningkatan
pendapatan menunjukkan bahwa intervensi kebijakan mampu
meningkatkan produktivitas pelaku usaha, sehingga pelaku usaha Pendapatan pembudidaya ikan juga mengalami peningkatan pada
yang menjadi sasaran pembangunan mampu meningkatkan tahun 2017 dibandingkan tahun 2016. Pendapatan pembudidaya
kesejahteraannya. adalah uang yang diterima oleh pembudidaya yang merupakan
hasil dari kegiatan membudidayakan ikan, sehingga bisa diukur
Sejak tahun 2014-2017 pendapatan rata-rata nelayan dalam
seberapa jauh kegiatan pembudidayaan ikan dapat memberikan
rumah tangga atau individu terus mengalami peningkatan.
pendapatan yang layak bagi pembudidaya. Pendapatan pembudi-
Pendapatan rata–rata nelayan merupakan total pendapatan per
daya ikan pada tahun 2016 mencapai Rp2,021 juta dan menjadi
orang nelayan yang berasal dari aktivitas penangkapan ikan yang
Rp3,3 juta pada tahun 2017.
diperoleh dari hasil penjualan dan tangkapan/produksi setelah
dikurangi modal kerja dalam 1 (satu) bulan. Pada tahun 2014 Pendapatan pembudidaya ikan secara garis besar dibagi menjadi
pendapatan rata-rata nelayan sebesar Rp2,15 juta per bulan dan tiga sektor; pendapatan pembudidaya laut termasuk ikan hias air
pada tahun 2017 telah meningkat menjadi Rp2,70 juta juta per laut, pendapatan pembudidaya ikan air payau dan pendapatan
bulan. Peningkatan pendapatan rata-rata perusahaan perikanan pembudidaya ikan di air tawar termasuk budidaya ikan hias dan
juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 pendapatan rata- pembenihan ikan air tawar.
rata perusahaan perikanan sebesar Rp6,04 juta per RTP/PP dan
terus meningkat menjadi Rp8,48 juta per RTP/PP. Perkembangan 4. Nilai Tukar Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah dan
peningkatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Pemasar Hasil Perikanan

Pendapatan pembudidaya ikan mengalami peningkatan pada Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan salah satu indikator
tahun 2017 dibandingkan tahun 2016. Pendapatan pembudidaya untuk mengukur tingkat kesejahteraan nelayan yang diperoleh
adalah uang yang diterima oleh pembudidaya yang merupakan dari perbandingan besarnya harga yang diterima oleh nelayan
hasil dari kegiatan membudidayakan ikan, sehingga bisa diukur dengan harga yang dibayarkan oleh nelayan. NTN menjadi alat
seberapa jauh kegiatan pembudidayaan ikan dapat memberikan ukur kemampuan tukar barang yang dihasilkan nelayan terhadap
pendapatan yang layak bagi pembudidaya. Pendapatan barang/jasa yang diperlukan untuk kebutuhan konsumsi rumah
pembudidaya ikan pada tahun 2016 mencapai Rp2,021 juta dan tangga maupun kebutuhan produksi. NTN didapatkan dari rasio
meningkat menjadi Rp3,3 juta pada tahun 2017. antara indeks harga yang diterima nelayan (It) dengan indeks harga
yang dibayar nelayan (Ib), yang dinyatakan dalam persentase. NTN
Pendapatan pembudidaya ikan dibagi menjadi tiga sektor; lebih dari 100 artinya nelayan memiliki pendapatan lebih tinggi
pendapatan pembudidaya laut termasuk ikan hias air laut, dibandingkan pengeluarannya, atau mengalami surplus.
pendapatan pembudidaya ikan air payau dan pendapatan
pembudidaya ikan di air tawar termasuk budidaya ikan hias dan Pada tahun 2014 nilai NTN telah surplus di atas 100, yakni mencapai
pembenihan ikan air tawar. nilai rata-rata sebesar 104,63. Pada tahun 2015 nilai NTN rata-
rata mengalami peningkatan menjadi 106,14 dan tahun 2016
terus mengalami peningkatan menjadi 108,24. Pada tahun 2017

40 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 41
Secara keseluruhan perkembangan kesejahteraan nelayan dan
pembudidaya ikan dalam kurun waktu tahun 2014-2017 dapat
dilihat pada Gambar 6. Nilai tukar usaha nelayan (NTUN) dan
Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengalami peningkatan yang signifikan
dibandingkan indikator-indikator lainnya.
GAMBAR 2.6.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN, PEMBUDIDAYA
DAN USAHA PERIKANAN TAHUN 2014-2017

nilai NTN terus mengalami peningkatan menjadi rata-rata sebesar


109,86. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2014-2017
nelayan Indonesia terus mengalami surplus pendapatan atau
pendapatan yang terus meningkat diatas pengeluarannya.

Di samping NTN sebagai ukuran kesejahteraan nelayan, dapat di-


ukur dari Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUN). Indikator ini menun-
jukkan bahwa usaha nelayan dapat memberikan peningkatan
kesejahteraan para pelaku usahanya nya. NTUN menunjukkan 5. Investasi di Sektor Perikanan
peningkatan yang signifikan sejak tahun 2014. NTUN tahun 2017
sebesar 123,02. Investasi di sektor kelautan dan perikanan tahun 2017 mencapai
Rp4,83 triliun yang terdiri dari kredit investasi sebesar Rp2.184,72
Perkembangan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) terus menga­ milyar atau 46,26%; Penanaman Modal Asing atau PMA sebesar
lami peningkatan seiring dengan peningkatan pendapat pem- Rp1.649,07 milar atau 34,16%; dan Penanaman Modal Dalam
budidaya ikan. Pada tahun 2014 NTPi sebesar 101,42 dan tahun Negeri atau PMDN sebesar Rp994,30 milyar atau 20,59% dari
2017 mengalami penurunan menjadi 99,09. Banyak faktor yang total investasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebegai besar
mempengaruhi perkembangan NTPi diantaranya: 1) harga faktor investasi di sector kelautan dan perikanan bersumber dari kredit
input produksi, seperti pakan dan obat-obatan; 2) harga kebutu- investasi.
han pokok pengeluaran pembudidaya; 3) nilai tukar rupiah.
GAMBAR 2.7.
Indikator nilai tukar lainya di budidaya perikanan adalah Nilai Tukar GRAFIK SUMBER INVESTASI DI SEKTOR KELAUTAN
DAN PERIKANAN TAHUN 2017
Usaha Pembudidaya Ikan (NTUPi). Pada tahun 2014 nilai NTUPi
mencapai 105,90 dan naik pada tahun 2017 menjadi 110,23.
Hal ini menunjukkan bahwa usaha perikanan budidaya mampu
meningkakan kesejahteraan pelakunya.

TABEL 2.11.
PERKEMBANGAN NTN, NTUN, NTPi DAN NTUPi

NT RATA-RATA 2014 2015 2016 2017


NTN 104,63 106,14 108,24 109,86
NTUN 107,37 108,63 117,57 123,01
NTPi 101,42 99,65 98,96 99,09
NTUPi 105,90 106,61 108,62 110,23

42 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 43
Investasi sektor kelautan dan perikanan tahun 2017 sebagian besar sebesar Rp303,47 milyar atau 18,40% dan Jepang dengan
ditujukan untuk kegiatan pengolahan yang mencapai 52,63% dari investasi sebesar Rp151,38 milyar atau 9,18%. Selanjutnya diikuti
keseluruhan investasi atau mencapai Rp2.541,10 milyar. Kemudian oleh Belgia, Taiwan, Tiongkok dan Negara lainnya.
diikuti oleh kegiatan penangkapan ikan sebesar 15,46% atau
Rp746,62 milyar dan kegiatan lainya seperti budidaya perikanan GAMBAR 2.10.
GRAFIK PMA DI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
sebesar 17,73% atau Rp856,25 milyar; perdagangan sebesar MENURUT NEGARA TAHUN 2017
11,07% atau Rp534,41 milayar dan jaa perikanan sebesar 3,10%
atau Rp149, 81 milyar.

GAMBAR 2.8.
GRAFIK TUJUAN INVESTASI DI SEKTOR KELAUTAN
DAN PERIKANAN TAHUN 2017

Provinsi yang menjadi tujuan utama investasi sektor kelautan


dan perikanan pada tahun 2017 adalah Provinsi DKI Jakarta yang
mencapai nilai investasi sebesar Rp846,64 milyar atau sekitar
17,54% dari keseluruhan inevstasi. Kemudian diikuti oleh Provinsi
jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp785,13 milyar atau
sekitar 16,24% dan provinsi lainnya seperti Jawa Timur, Sulawesi
GAMBAR 2.9.
GRAFIK PMA DI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Utara, Sulawesi Selatan dan provinsi lainnya
MENURUT NEGARA TAHUN 2017
6. Realisasi Kredit Bidang Kelautan dan Perikanan

Pembiayaan usaha sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2017


bersumber dari lembaga keuangan perbankan dan non perbankan.
Jumlah permodalan pada tahun 2017 yang dikucurkan untuk
pembiayaan usaha kelautan dan perikanan mencapai Rp7,03 triliun
atau 234% dari target sebesar Rp3
triliun. Pertumbuhan kredit sektor
kelautan dan perikanan mencapai
14,7% atau melebihi target OJK
tahun 2017 sebesar 8 – 10%.

Pembiayaan usaha kelautan dan


perikanan yang disalurkan oleh
lembaga perbankan mencapai
nilai Rp6,49 triliun. Jumlah debitur
Negara yang menjadi sumber investasi utama pada tahun 2017 yang mendapatkan pembiayaan
adalah Singapura dengan investasi mencapai Rp538,74 milyar mencapai 38.667 orang debitur.
atau 32,67%. Kemudian diikuti oleh Filipina dengan investasi Rasio non performing loan (NPL)

44 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 45
usaha kelautan dan perikanan mencapai 2,17% atau hanya 2,17% Peningkatan konsumsi ikan Indonesia menunjukkan bahwa daya
kredit yang bermasalah di sektor kelautan dan perikanan. serap atau permintaan pasar komoditas perikanan semakin
tinggi, sehingga produksi perikanan semakin baik terserap oleh
Sedangkan pembiayaan dari lembaga keuangan non bank pada pasar. Disamping itu, peningkatan konsumsi ikan menunjukkan
tahun 2017 mencapai Rp535,39 milyar. Jumlah debitur penerima perubahan pola konsumsi dalam masyarakat, komoditas perikanan
kredit mencapai 34.786 orang debitur. Rasio non performing loan mulai menjadi salah satu sumber protein dan pangan di Indonesia.
(NPL) usaha kelautan dan perikanan mencapai 1,93% atau hanya Berdasarkan prefensi konsumen di Indonesia, komoditas ikan
1,93% kredit yang bermasalah di sektor kelautan dan perikanan. yang dikomsumsi terdiri dari ikan segar, kelompok ikan dalam
GAMBAR 2.11. makanan jadi dan ikan asin. Presentase komoditas ikan yang
NILAI REALISASI KREDIT DAN NILAI REALISASI PEMBIAYAAN dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah 76% komoditas
ikan segar 76%; 19% merupakan Kelompok Ikan dalam Makanan
Jadi (KIMJ) 19%; dan 15% merupakan ikan asin diawetkan.

GAMBAR 2.13.
GRAFIK PERTUMBUHAN ANGKA KONSUMSI IKAN PER KAPITA
TAHUN 2014-2017

7. Konsumsi Ikan Per Kapita

Tingkat konsumsi ikan Indonesia meningkat sebesar 21.9%


sepanjang periode 2014-2017. Pada tahun 2014 jumlah konsumsi
ikan mencapai 38,14 kg/kapita/tahun. Jumlah konsumsi tersebut
meningkat pada tahun 2015 menjadi 41,11 kg/kapita/tahun.
Peningkatan konsumsi ikan juga terjadi pada tahun 2016
menjadi 43,94 kg/kapita/tahun. Pada tahun 2017 tercatat angka
konsumsi ikan telah mencapai 47,34 kg/kapita/tahun. Gambar 10
menunjukkan perkembangan angka konsumsi ikan Indonesia dari
tahun 2014-2017.

GAMBAR 2.12. 8. Nilai Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan


GRAFIK PERTUMBUHAN ANGKA KONSUMSI IKAN PER KAPITA Perikanan
TAHUN 2014-2017
Perkembangan ekspor perikanan dari tahun 2012-2017
menunjukkan rata-rata peningkatan nilai ekspor komoditas
perikanan, terutama ekspor ke USA, negara-negara ASEAN, China
dan Uni Eropa. Pada tahun 2012 nilai ekspor perikanan Indonesia
mencapai USD3,87 juta dan pada tahun 2017 telah mencapai
USD4,51 juta.

Sepanjang tahun 2016-2017 nilai ekspor perikanan Indonesia


mengalami peningkatan ke China sebesar 14,47%; Amerika
Serikat sebesar 12,92%; Uni Eropa sebesar 9,69%; Jepang sebesar
7,81%; negara-negara ASEAN sebesar 3,28%. Sedangkan yang
mengalami penurunan adalah ke negara lainnya sebasar 2,94%

46 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 47
GAMBAR 2.14. Untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan
GRAFIK NILAI EKSPOR PRODUK PERIKANAN MENURUT NEGARA Indonesia maka dilaksanakan berbagai upaya diantaranya:
TUJUAN UTAMA PERIODE JANUARI-NOVEMBER TAHUN 2012-2017
(SUMBER: BPS DIOLAH PDS-KKP) 1. Pembangunan Sistem Rantai Dingin di sentra industri
perikanan untuk menjaga kualitas mutu hasil tangkapan dan
peningkatan nilai tambah.
2. Penyediaan kapal angkut untuk sarana angkutan produk
perikanan dari sentra perikanan ke collecting point.
3. Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)
di pulau terluar/kawasan perbatasan sebagai gateway ekspor
hasil perikanan.
4. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, penyuluhan,
dan kerjasama dengan lembaga terkait lain.
5. Peningkatan kepatuhan pemenuhan persyaratan negara tu-
juan ekspor (Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan/SHTI, Marine
Mammals Protection Act, Seafood Import Monitoring Pro-
gram/SIMP, dll).
6. Keikutsertaan dalam pameran internasional dan penguatan
branding produk seafood Indonesia.
7. Bersama Kemenko Perekonomian, Kemenlu, Kemendag,
Berdasarkan jenis komoditasnya, ekspor perikanan Indonesia
dan Kemen Perindustrian mengusulkan penurunan Tarif Bea
pada periode 2016-2017 mengalami peningkatan nilai ekspor
masuk (TBM) produk perikanan ke beberapa negara tujuan
pada komoditas Rajungan-Kepiting (RK) sebesar 27,81%; Rumput
sebagai prioritas tertinggi (early harvest), yakni ke Jepang dan
Laut (RL) sebesar 26,69%; Cumi-Sotong-Gurita (CSG) sebesar
ke Uni Eropa.
17,70%; Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC) sebesar 16,57%; dan
Udang sebesar 11,31%, Sedangkan yang mengalami penurunan 8. Untuk meningkatkan daya saing, bersama Kemen BUMN
adalah Jenis Ikan lainnya sebesar 10,03%. melakukan:
• Harmonisasi cargo untuk menurunkan atau
GAMBAR 2.15. mengefisienkan biaya logistik, terutama dari wilayah
GRAFIK NILAI EKSPOR PRODUK PERIKANAN
Timur Indonesia.
MENURUT KOMODITAS TAHUN 2012-2017
(SUMBER: BPS DIOLAH PDS-KKP) • Perubahan jalur logistik untuk menurunkan jumlah hari
logistik.

Perkembanngan impor perikanan Indonesia pada periode


2016-2017 mngalami kenaikan pada komoditas Sarden sebesar
137,49%, Makarel sebesar 68,93%, Salmon-Trout (ST) sebesar
19,68%, Lemak-Minyak Ikan (LM) sebesar 18,09%, Rajungan-
Kepiting (RK) sebesar 7,80%, dan Tepung Ikan-Pellet (TP) sebesar
7,14%. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah komoditas
ikan lainnya turun 16,19%. Komoditas impor tersebut umumnya
diperuntukkan bagi kebutuhan bahan baku industri dan ekspor,
seperti:
• Tepung ikan-pellet sebagai bahan baku/pakan ikan;
• Makarel dan sarden sebagai bahan baku pemindangan dan
industri pengalengan yang sebagian untuk tujuan ekspor;
• Rajungan-kepiting sebagai bahan baku industri dengan
Keterangan: tujuan ekspor;
o Data sementara sampai dengan Desember 2017 • Salmon-Trout untuk memenuhi kebutuhan Horeka-Pasmod;
o Produk udang pada tahun 2017 tidak termasuk kerupuk dan pasta udang
karena perubahan kode HS 2017, pada tahun 2016 produk tersebut
• Lemak-minyak Ikan sebagai bahan baku industri farmasi.
mencapai volume 23.62 ribu ton dengan nilai USD 123.85 juta

48 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 49
GAMBAR 2.16. 9. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
GRAFIK NILAI IMPOR PRODUK PERIKANAN MENURUT
KOMODITAS UTAMA PERIODE TAHUN TAHUN 2012-2017 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2016-2017
(SUMBER: BPS DIOLAH DITJEN PDS-KKP) mengalami peningkatan yang sangat signifikan. PNBP tahun 2016
mencapai Rp357,88 milyar dan naik pada tahun 2017 mencapai
Rp491,08 milyar. Capaia PNBP tahun 2017 merupakan capaian
tertinggi sepanjang periode 2013-2017. Hal ini menunjukkan
bahwa kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan saat ini
mulai memberikan konstribusi bagi pembangunan nasional.

GAMBAR 2.18.
GRAFIK PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
PERIKANAN TAHUN 2013-2017

Berdasarkan data ekspor impor tersebut maka pada periode


2012-2016 neraca perdagangan komoditas perikanan Indonesia
mengalami tren pertumbuhan nilai yang lebih tinggi dari
negara-negara pesaing lainnya, terutama di negara-negara Asia
Tenggara. Berdasarkan perbandingan neraca perdangang maka
neraca perdangan komoditas perikanan Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Indonesia naik 2,67% per tahun
2. China naik 0,60% per tahun
10. Konservasi
3. Thailand turun 15,14% per tahun
4. Viet Nam turun 21,39% per tahun Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kelautan
5. Philippina turun 6,75% per tahun dan perikanan adalah semakin tingginya ancaman kerusakan
terhadap ekosistem laut Indonesia. Tingkat kerusakan terumbu
GAMBAR 2.17. karang berdasarkan data yang dirilis Lembaga Ilmu Pengetahuan
GRAFIK NERACA PERDAGANGAN EKSPOR-IMPOR PRODUK Indonesia (LIPI) pada tahun 2016, telah mencapai 30% dan hanya
PERIKANAN TAHUN 2012-2017 5,32 persen dalam tingkat masih sangat baik. Konstribusi kerusakan
lingkungan laut berasal dari tingginya tingkat penangkapan ikan
yang berlebihan dan merusak, pencemaran dari daerah aliran
sungai (DAS), pembangunan pesisir yang tidak terencana, dan
terjadinya perubahan iklim.

Untuk mencegah rusaknya terumbu karang, maka ekosistem di


laut harus dilindungi melalui penerapkan kawasan konservasi
perairan. Konsep tersebut, harus diterapkan di seluruh Indonesia,
utamanya di kawasan perairan yang dinilai rawan dari ancaman
kerusakan. Konservasi perairan merupakan salah satu solusi terbaik
untuk menekan ancaman terhadap ekosistem laut dan melindungi
habitat penting untuk ikan memijah, tumbuh, berkembang dan
mencari makan.

Untuk bisa melindungi ekosistem di laut, Pemerintah berupaya


keras membentuk kawasan konservasi perairan dan menambahnya
hingga mencapai 20 juta ha pada tahun 2020. Pada tahun 2016,
Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADE didownload luas kawasan yang telah dibentuk mencapai 17,98 juta ha. dan
9 Agustus 2017 (292 produk HS 6 digit 2012)
* Data sementara meningkat pada tahun 2017 menjadi 19,14 juta ha.

50 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 51
GAMBAR 2.19.
GRAFIK PERKEMBANGAN LUAS KAWASAN KONSERVASI
TAHUN 2014-2017

BAB
3 RENCANA PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN TAHUN 2018

M
emasuki tahun 2018 yang merupakan tahun keempat RPJMN
Memasuki tahun 2018 yang merupakan tahun keempat RPJMN
2014-2019, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah
menargetkan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan
mencapai 11%. Untuk pencapaian target pertumbuhan PDB tersebut,
maka KKP mengarahkan program dan kegiatannya untuk terus mendorong
peningkatan produksi perikanan pada tahun 2018 sebesar 33,53 juta ton.
Sumber : Ditjen PRL, 2017 Konstribusi produksi tersebut terdiri dari 9,45 juta ton produksi perikanan
tangkap dan 24,08 juta ton dari perikanan budidaya dengan rincian 7,91 juta
11. Produk Domestik Bruto Perikanan ton ikan dan 16,17 juta ton rumput laut. Peningatan produsi juga dilakukan
Pertumbuhan PDB perikanan sepanjang tahun 2014-2017 selalu pada produksi garam nasional sebesar 4,10 juta ton.
di atas pertumbuhan PDB Nasional dan PDB Pertanian. Pada
Selain meningkatan produksi, KKP juga menargetkan ekspor hasil
tahun 2014 pertumbuhan PDB perikanan mencapai 7,35% di atas
perikanan sebesar USD 5,0 miliar, peningkatan konsumsi ikan nasional
pertumbuhan PDB Nasional sebesar 5,02% dan PDB pertanian
sebesar 4,24%. Pertumbuhan PDB perikanan tetap konsisten di sebesar 50,65 kg/kapita, capaian indeks Nilai Tukar Nelayan (NTN) 112, dan
atas PDB nasional dan pertanian pada tahun 2015 dan 2016, yakni perluasan kawasan konservasi sebesar 19,3 juta Ha. Indikator kinerja utama
7,89% pada tahun 2015 dan mengalami kenaikan 5,15% pada KKP pada tahun 2018 seperti pada Gambar 17. Dalam rangka mewujudkan
tahun 2016. target kinerja tahun 2018 sebagaimana yang telah ditetapkan tersebut,
maka KKP telah menyusun program dan kegiatan prioritas tahun 2017 serta
Pada tahun 2017 pertumbuhan PDB perikanan mencapai 5,95% melanjutkan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di pulau-
dengan nilai Rp227.278,9 miliar. Pertumbuhan tersebut masih di pulau kecil dan perbatasan.
atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,07% dan PDB pertanian
sebesar 3,81%. GAMBAR 3.1.
GAMBAR 2.20. TARGET PDB PERIKANAN, PERTANIAN DAN NASIONAL
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERIKANAN TAHUN 2018

52 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 53
A. Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2018 2. Perikanan Budidaya

Dalam rangka meningkatkan peran KKP secara nasional, maka KKP Program kegiatan prioritas perikanan budidaya pada tahun
menekankan kebijakan pada kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju pada 2018 meliputi : (a) bantuan benih ikan sebanyak 200 juta ekor
target sasaran, yakni melalui pemberian bantuan pemerintah ke nelayan, dan produksi induk unggul sebanyak 1,2 juta ekor; (b) asuransi
pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar serta masyarakat di pesisir pada pembudidaya ikan untuk 5000 Ha; (d) 50 paket bahan baku dna
umumnya. Pemberian bantuan tersebut untuk mendukung peningkatan mesin pakan; (e) bantuan sapras budidaya sebanyak 111 paket; (g)
produktivitas para pelaku melalui peningkatan sarana dan prasarana bantuan minapadi untuk 250 Ha; (h) bantuan 150 unit bioflok;
perikanan dan kelautan. Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya: (i) bantuan 40 unit excavator; (j) operasional 3 unit budidaya
offshore; (k) 20 paket produksi bibit rumput laut kultur jaringan; (l)
1. Perikanan Tangkap pembangunan 1 lokasi pabrik pakan; (m) lanjutan pembangunan
SKPT di 3 lokasi..
Program kegiatan prioritas perikanan tangkap pada tahun 2018
meliputi : (a) bantuan kapal perikanan sebanyak 508 unit berbagai 3. Penguatan Daya Saing Produk KP
uikuran dan jenis; (b) bantuan alat penangkapan ikan sebanyak
1.702 unit termasuk di dalamnya alih fungsi dari alat tangkap yang Program kegiatan prioritas penguatan daya
tidak ramah lingkungan ke alat tangkap yang ramah lingkungan; saing produk kelautan dan perikanan pada ta-
(c) bantuan asuransi nelayan sebanyak 500.000 premi untuk hun 2018 meliputi : (a) 300 paket sarana sistem
nelayan; (d) bantuan mesin kapal perikanan sebanyak 1.000 rantai dingin (chest freezer, dan thermal ice gel),
unit; (e) sertifikasi ha katas tanah bagi nelayan sebanyak 15.000 (b) Ice Flake Mechine sebanyak 60 unit; (c) Sara-
bidang; (f) pembangunan TPI higinies di 16 lokasi; (g) percontohan na pengolahan bagi UKM sebanyak 56 paket;
kampung nelayan di 10 lokasi; (h) pembangunan TPI perairan (d) Kendaraan Berpendingin sebanyak 40 unit;
darat di 4 lokasi; (i) pembangunan 1 lokasi bengkel kapal; (j) (e) Promosi GEMARIKAN dengan 32 mitra;
percontohan kedai nelayan di 3 lokasi; dan (k) 250 orang observer (f) Cold Storage 30-100 ton sebanyak 8 unit;
di atas kapal perikanan. (g) 12 event Marine and Fisheries Business Forum;
(h) Gedung beku terintegrasi (ICS) sebanyak 2
GAMBAR 3.2 unit; (i) Pameran internasional 5 paket; (j) Sen-
RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2018 tra Kuliner 3 unit; (k) Pasar Ikan Modern 3 unit;
BIDANG PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA
(l) Cold Storage 1000 ton 1 unit; dan SKPT di
2 Lokasi.

GAMBAR 3.3
RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2018 BIDANG
PENGUATAN DAYA SAING DAN PENGELOLAAN RUANG LAUT

54 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 55
4. Pengelolaan Ruang Laut 6. Riset dan SDM

Program kegiatan prioritas Pengelolaan Ruang Laut pada tahun Program kegiatan prioritas riset dan
2018 meliputi : (a) Bantuan Pugar seluas 1200 Ha; (b) Gudang SDM pada tahun 2018 meliputi:
garam Ber-SNI sebanyak 6 unit; (c) bantuan sarpras wisata bahari (a) Pelatihan masyarakat KP untuk
sebanyak 4 kawasan; (d) pusat restorasi & pembelajaran mangrove 12.000 orang; (b) penyuluhan
sebanyak 4 lokasi; (e) bantuan kelompok masyarakat penggerak kelompok pelaku utama/usaha
konservasi sebanyak 70 kelompok ; (f) sertifikasi hak atas tanah KP sebanyak 40.000 kelompok;
pulau kecil dan terluar di 37 pulau; (g) sarpras pesisir & pulau- (c) bantuan operasional penyuluh
pulau kecil 31 lokasi; (h) sabuk pantai, struktur hybrid, struktur perikanan sebnayk 5.820 orang;
concrete di 11 lokasi ; (i) Penyusunan Rencana 47 kawasan KSN (d) lanjutan pembangunan pusat
dan KSNT, Zonasi WP3K di 23 Provinsi dam 5 kawasan zonasi riset kelautan sebanyak 2 unit; (g)
laut; (j) lanjutan pembangunan SKPT di 4 lokasi; (kl) survey dan pendidikan vokasi sebanyak 7.943
operasional BMKT 2 paket. orang; (h) Sertifikasi kompetensi
6.500; (i) Data dan informasi SD
5. Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Perikanan di 11 WPP; (j) Data dan informasi SD Perikanan PUD
(SDKP) yang dihasilkan; (k) Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan
Program kegiatan prioritas pengawasan SDKP pada tahun 2018 sebanyak 4 paket; (l) Inovasi teknologi adaptif lokasi garam
meliputi : (a) hari operasi kapal pengawas sebanyak 145 hari; sebanyak 1 paket; dan (m)Pembangunan 2 unit politeknik KP.
(b) kapal pengawas 1 unit; (c) airborne surveilance sebanyak
GAMBAR 3.5
100 hari; (d) operasional speedboat/rigit inflatable boat/rubber RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2018
boat sebanyak 50 hari; (e) pemeliharaan kapal pengawas 34 BIDANG KARANTIKA DAN PENGENDALIAN MUTU
unit; (f) bangunan/pos pengawas sebanyak 10 unit; (g) bantuan
pokmaswas untuk 1000 kelompok; (i) operasional perangkat
sistem pemantauan SDKP 1 paket; (j) layanan operasional SATGAS
pemberantasan illegal fishing sebanyak 4 layanan; (k) speedboat 2
unit; dan (l) operasional penyidikan kasus tindak pidana kelautan
dan perikanan sebanyak 200 kasus.

GAMBAR 3.4
RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2018
BIDANG PENGAWASAN SDKP DAN RSDM

7. Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu

Program kegiatan prioritas Karantina Ikan dan Pengendalian


Mutu pada tahun 2018 meliputi : (a) operasional pengawasan
kesehatan ikan ekspor, impor, dan domestik di 154 lokasi; (b)
penanganan pelanggaran dan penegakan hukum di 35 lokasi;
(c) gedung, sarana dan prasarana layanan pengguna jasa di 47
satker; (d) standarisasi sistem manajemen mutu (pembentukan lab
reference, uji profisiensi, validasi metode uji, akreditasi lembaga
penguji dan inspeksi ISO 17020, 17025, 9001 sebanyak 76 paket;
(e) pengawasan mutu, keamanan hasil perikanan dari residu dan
bahan berbahaya di sentra perikanan di 25 lokasi; (f) operasional
pengawasan mutu produk hasil perikanan ekspor, impor, dan
domestik di 35 lokasi; (g) layanan dan pengawasan di wilayah
perbatasan di 30 lokasi; (h) operasional dan layanan INSW di 5
lokasi.

56 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 57
B. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu 6. SKPT Biak Numfor
• Peralatan ICS
1. SKPT Sabang • Kapal 3 GT (50 unit)
• Kapal 5 GT (35 unit) • Bantuan operasional melaut (50 unit)
• Kapal 10 GT (1 unit) • Sambung Daya Listrik
• Kapal angkut 30 GT (1 unit) • Peralatan PPI
• Pancing handline/tonda untuk kapal 5 GT (35 paket) • Bantuan operasional ICS
• Ice Flake Machine 1,5 ton (1 unit) • Pembangunan fasilitas umum PPI Fandoi (lanjutan tahun 2017)
• Sarpras budidaya : benih dan pakan (10 paket) • Chest freezer dan cool box (lanjutan tahun 2017)
2. SKPT Kepulauan Mentawai 7. SKPT Mimika
Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap • Kapal <3 GT (23 unit)
• Pembangunan tempat pendaratan ikan (TPI) • Alat Penangkapan Ikan (Gill Net, Trammel Net, Jala)
• Kapal Angkut Ikan 10 GT (2 unit) • Pembahasan Teknis Izin AMDAL
• Integrated Cold Storage 50 Ton (1 paket) • Sarana Pengolahan dan Pemasaran (Coolbox 40 unit, SRD 20
• Pembangunan IPAL paket, dll)
• Talud (150 meter) • Cold Storage 200 Ton + ABF 2 unit @4 Ton
Balai Benih Ikan Pantai Sikakap • Sarana operasionalisasi Cold Storage
• Mess Pegawai/karyawan • Jalan dan Pengurukan Lahan
• Pos keamanan • Operasionalisasi Sekretariat SKPT Mimika
• Pemasangan Conblock • FGD Percepatan pembangunan SKPT Mimika
Bantuan ke Masyarakat
• Pendampingan pengoperasian Kapal 5 GT 8. SKPT Talaud
• Pendampingan Budidaya • Pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan (Pelindung
pantai, IPAL, sumur bor dalam)
3. SKPT Natuna • Kapal 3 GT dan mesin 15 HP (50 unit)
• Pembayaran kapal 5 GT (17 unit) (lanjutan TA. 2017 ) • Alat penangkapan ikan 50 unit
• Sertifikasi kapal dari BKI (17 unit) (lanjutan TA. 2017) • Kendaraan pengangkut ikan berpendingin 2 unit
• Pembangunan Jaringan tegangan menengah • Ice Flake Machine 1,5 ton (4 unit).
• Kapal < 5GT (20 unit) • Pelatihan pengoperasian alat tangkap
• Sertifikasi BKI (20 unit)
9. SKPT Merauke
4. SKPT Nunukan • Pembangunan masjid
• Lanjutan PP Sebatik • Pembangunan rumah dinas
• Kapal < 5 GT (60 unit) • Tempat perbaikan jaring
• Jalan beton dan trotoar
5. SKPT Morotai
• Pematangan lahan
• Kapal ≤ 3 GT (148 unit)
• Talud Penahan tanah
• Sertifikasi Kapal Penangkapan Ikan ≤ 3 GT (148 unit)
• Brackish Water Riverse Osmosis (BWRO)
• Ice Flake Machine 1,5 Ton (4 unit)
• Cold Storage
• Kapal angkut 30 GT (1 unit)
• MCK
• Cool Box (300 unit)
• Pos Pengawas dan gerbang masuk
• Chest freezer (200 unit)
• Kapal <5 GT (60 unit)
• Mobil berpendingin roda 4 (2 unit)
• Truk sampah (1 unit)
• Mobil Tangki BBM (1 Unit)
• Pengerukan kolam pelabuhan (1 paket)

58 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 59
10. SKPT Saumlaki
• PP Ukurlaran (Reguler) (1 paket) termasuk Pekerjaan Tandon
dan instalasi jaringan air
• Kapal < 5 GT (60 unit)

11. SKPT Moa


• Survei lapang yang terdiri dari survei topografi, soiltest, sosial
ekonomi lanjutan, aset dan Mekanikal-Electrical
• Penyusunan masterplan pelabuhan perikanan dan pasar ikan BAB
Tiakur 4 PENUTUP
• Penyusunan businessplan SKPT Moa
• Identifikasi kapal tangkap ikan di Tiakur

B
• Penyusunan DED pembangunan pelabuhan perikanan dan uku Laporan Tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan merupakan
pasar ikan Tiakur (hibah JICA) laporan pelaksanaan kegiatan dan program prioritas KKP tahun 2017
12. SKPT Rote Ndao yang berisikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dan dampak
positif yang berkaitan dengan tiga pilar pembangunan kelautan dan
• Ice flake machine 1,5 ton dan mess operator di Papela (1 paket)
perikanan, yaitu Kedaulatan (Sovereignty), Keberlanjutan (Sustainability),
• Gudang RL di Landuleko (1 paket)
dan Kesejahteraan (Prosperity). Berbagai hasil pembangunan kelautan
PPI Tulandale dan perikanan yang telah dicapai dijadikan sebagai indicator keberhasilan
• Mess operator 2 unit, dalam menyejahteraan masyarakat, menjaga keberlangsungan sumber daya
• Sumur bor, kelautan dan perikanan dan mewujudkan kedaulatan Negara Kesatuan
• Jalan dan drainase Republik Indonesia.
• Area parkir,
• IPAL, Capaian pembangunan KP tahun 2017 adalah pertumbuhan PDB
• Ruang pengolahan dan ABF (2 Unit) Sektor Perikanan sebesar 5,95%; yang didukung dengan peningkatan
• Penyambungan listrik (300 kVA) produksi perikanan sebesar 24,21 juta ton; Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar
Bantuan Masyarakat 109,86; tingkat konsumsi ikan sebesar 47,34 kg/kapita; nilai ekspor hasil
• Kapal < 5 GT (53 unit) perikanan sebesar USD4,51 juta; dan kawasan konservasi seluas 19,14 miliar
• Perahu jukung (108 unit) ha.

13. SKPT Sumba Timur Target utama pembangunan KP tahun 2018 adalah Pertumbuhan PDB
• Sarana Budidaya Sektor Perikanan sebesar 11%; yang akan didukung dengan peningkatan
• Induk di BBI Lewa (nila dan lele) produksi perikanan sebesar 33,53 juta ton, garam nasional 4,1 juta ton; Nilai
• Pakan induk (1 paket) Tukar Nelayan (NTN) sebesar 112; tingkat konsumsi ikan sebesar 50,65 kg/
• Sarpras budidaya air tawar (2 paket) kapita; nilai ekspor hasil perikanan sebesar USD 5,0 miliar; dan kawasan
• Sarana Penangkapan konservasi seluas 19,3 juta ha.
• Kapal <5 GT (58 unit)
Permasalahan yang dihadapi dan upaya-upaya yang telah dilakukan
• Kapal angkut ikan 20 GT (1 unit)
akan terus menjadi langkah perbaikan ke depan untuk mewujudkan Laut
• Sertifikasi kapal <5 GT (58 unit) dan kapal angkut ikan 20 GT
sebagai Masa Depan Bangsa.
(1 unit)
• Sarana Penanganan dan Pengolahan
• Integrated Cold Storage 50 ton (1 unit)
• IFM 1,5 ton + genset 35 kVA (4 unit)
• Garam
• Geomembran (20 paket)
• Pendukung
• Bangunan kantor managemen (1 paket)
• Excavator (1 unit)
• Carry over dan lanjutan TA. 2017
• Gudang RL, Rumah ikat, perahu fiber, hatchery, DED dan SRC

LAPORAN TAHUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 61

Anda mungkin juga menyukai