REVIEW JURNAL
Oleh :
EMIL AINUL MILAH
111611264
Robbins dan Judge (2015) menyatakan bahwa, stress kerja adalah suatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang
mempengaruhi emosi, proses pikir, dan kondisi seorang karyawan. Stress yang terlalu besar
dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapilingkungan.Sebagai hasilnya,
pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu
pelaksanaan kerja mereka (Gaol 2015).Terdapat banyak bukti yang mengidentifikasikan
bahwa, intention to leaveakan meningkat jika dalam kondisi kerja suatu individu
menghasilkan job stress yang tinggi (Angerer et al., 2015).
Seseorang dapat merespon dan merasakan tingkat stress yang berbeda dengan orang
lain meskipun mendapatkan pemicu stress yang sama, alasannya adalah setiap orang
memiliki perbedaan tingkatan kemampuanuntuk menghadapi stress. Alasan kedua untuk
perbedaan respon stress adalah setiap orang memiliki strategi-strategi yang berbeda dalam
menghadapi suatu stress, dimana antara satu strategi mungkin lebih baik daripada strategi
yang lain, atau mungkin lebih buruk. Alasan ketiga adalah setiap orang memiliki tingkat
resiliansi yang berbeda yaitu merupakan kemampuan seseorang untuk menanggulangi dengan
baik saat berhadapan dengan kesengsaraan, dan perubahan-perubahan yang signifikan.
(Haryanto 2014).
Niat keluar dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh Gaya Kepemimpinan, artinya
apabila Gaya Kepemimpinan baik maka niat keluar menurun yang disebabkan karena
Pimpinan memiliki hubungan yang baik dengan semua pegawai tanpa membeda-bedakan
status kepegawaian, Pimpinan dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif bersama
bawahan, mengkomunikasikan kepada bawahan segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha pencapaian tugas pekerjaan, Pimpinan selalu memberikan pujian dan mendukung
bilamana ada pegawai yang mampu menjalankan tugas pekerjaan dan mencapai target yang
diharapkan, memiliki hubungan yang baik dengan pegawai, pimpinan memberikan kebebasan
dalam berpendapat dan penyelesaian, pimpinan selalu memberikan bimbingan, arahan, dan
dorongan kepada pegawainya, dan pimpinan selalu bersikap ramah, santun terhadap
bawahannya. Dimana seluruh indikator memiliki loading faktor yang tinggi. Hal ini didukung
hasil penelitian yang dilakukan teori Saleem andGul (2013) yang mengatakan hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hasil yang negatif atau signifikan antara intensi turnover dan
gaya kepemimpinan dalam niat pindah, I Gede Diatmika Paripurna, et, at. (2017) yang
mengatakan kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention
karyawan.
H2 = kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention
karyawan.
Review jurnal mengenai Kepuasan Kerja saya kutip dari jurnal Jurnal Ilmiah Manajemen
Volume I Nomor 2, Juni 2017
ISSN 1979-1127
E-ISSN 2502-7433
Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang
menjelaskan hubungan kausal antara variabel– variabel melalui uji hipotesis, untuk memperoleh
fakta– fakta tentang gejala–gejala atas permasalahan yang timbul
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang
yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya (Robbins dan Judge, 2008:40).
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006:121) kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang.
Kemudian Handoko (2013:193), mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah keadaa
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan cermin perasaan seseorang
terhadap pekerjaanya. Berdasarkan definisidefinisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap emosional pekerja yang postif atau negatif
terhadap pekerjaannya. Dalam arti lain emosional yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan.
dengan judul : Dispositional traits and turnover intention Examining the mediating role of job
satisfaction and affective commitment
oleh : Randy K. Chiu and Anne Marie Francesco
dari : Department of Management, School of Business, Hong Kong Baptist
University, Hong Kong
Metode penelitian : menggunakan pengumpulan data kuesioner dari 3 kota.
Robbins, Stephen P. Timothy A. Judge. 2015. Organizational Behavior, 16th edition. The United
States of America: Pearson,
Gaol, Jimmy L. 2015.A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Angerer, Peter. Christiane Degen, and Jian Li. 2015. Physicians’ intention to leave direct patient care:
an integrative review. Dissertation,
Haryanto, Wahyu Dwi.2014. Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja: Hasil
dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Robbin, Stephen P & Timothy A.Judge, 2008 Perilaku Organisasi, Edisi 12, Buku 1, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2013, Manejemen Personalia & Sumber Daya Manusia, Edisi 2. BPFI,
Yogyakarta.
Randy K. C and Anne M F,2002. Dispositional traits and turnover intention Examining the mediating
role of job satisfaction and affective commitment. Journal of Manpower, Vol. 24 Iss 3 pp. 284 – 298
Cropanzano, R., James, K. and Konovsky, M.A. (1993), “Dispositional affectivity as a predictor of
work attitudes and job turnover intentions”, Journal of Organisational Behaviour, Vol. 14,pp. 595-
606.
Necowitz, L.B. and Roznowski, M. (1994), “Negative affectivity and job satisfaction: cognitive
processes underlying the relationship and effects on employee behaviour”, Journal of Vocational
Behaviour, Vol. 45, pp. 270-94.
Judge, T.A. (1993), “Does affective disposition moderate the relationship between job satisfaction and
voluntary turnover?”, Journal of Applied Psychology, Vol. 78 No. 3, pp. 395-401.
Isen, A.M. and Baron, R.A. (1991), “Positive affect as a factor in organisational behaviour”,
Research in Organisational Behaviour, Vol. 13, pp. 1-53.
Iverson, R.D. (1996), “Employee acceptance of organisational change: the role of organisational
commitment”, The International Journal of Human Resource Management, Vol. 7 No. 1,pp. 122-49.