Anda di halaman 1dari 11

KONSEP MANAJEMEN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

R O S I YA N A / 6 4 1 1 4 1 8 0 7 6
PENGERTIAN MANAJEMEN K3

• Manajemen dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau


keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian
tujuan melalui kegiatankegiatan orang lain. Manajemen merupakan
suatu proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, melalui
pengarahan, penggerakan dan pengendalian kegiatan‐kegiatan yang
dilakukan oleh orang‐orang yang tergabung dalam suatu bentuk kerja
sama.
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara
normatif sebagaimana terdapat pada PER.05/MEN/1996 pasal 1, adalah
bagian dari sistem manajemen keseluruhan  yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
TUJUAN

• SMK3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan 10 resiko kecelakaan


kerja akibat (zero accident). Dalam menetapkan tujuan dan sasaran SMK3
perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar
penilaian kinerja SMK3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai
keberhasilan pencapaian SMK3. Dengan adanya indikator kinerja maka akan
dihasilkan suatu sasaran SMK3 yang khusus, dimana sasaran tersebut dapat diukur,
dicapai, sesuai dengan kenyataannya sertam emiliki jangka waktu pencapaiannya.
Contoh :
Tujuan  Mengurangi cidera akibat penanganan man ual di gudang
Sasaran  Pengurangan cedera sebesar 50% dari data tahun lalu
Indikator  % jumlah cedera akibat penanganan manual
Sasaran khusus  Mengurangi jumlah cedera akibat penanganan manual di gudang
sebesar 50% dari data cidera tahun lalu.
DASAR HUKUM MANAJEMEN K3

• 1.Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
• 2.UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan
• a.Pasal 3 Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan
• b.Pasal 9 Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
• c.Pasal 10 Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi:
• a.Norma keselamatan kerja
• b.Norma kesehatan kerja
• C.Norma kerja
• D.Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal  kecelakaan kerja
• 3.Pasal 86   UU No.13/2003 Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas
• a.Keselamatan dan kesehatan kerja;
• b. Moral dan kesusilaan; dan Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
Serta  nilai-nilai agama
• 4.Pasal 87  UU No.13/2003
• Setiap perusahaan  wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
MANFAAT SISTEM MANAJEMEN K3

• Karena SMK3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, masyarakat, pasar,


atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk
menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan
SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri kita antara lain :
• 1.Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
• 2.Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
• 3.Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja
merasa aman dalam bekerja.
• 4.Meningkatkan image market terhadap perusahaan.
• 5.Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan.
• 6.Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat
umur alat semakin lama.
MODEL DALAM PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN K3

• Dalam penerapan sistem manajemen keselamatan ditemukan


ada dua model yaitu rational organisation theory dan socio-
technical system theory. Rational organisation
theory menekankan pada pendekatan top-down,penerapan
sistem manajemen keselamatan  didasarkan pada kebijakan
atau instruksi dari top level manajemen dan diteruskan sampai
pada level yang paling bawah.
• Sementara socio-technical system theory melakukan
pendekatan dengan intervensi organisasi yang didasarkan pada
analisa hubungan antara teknologi,orientasi dari pekerja dan
struktur organisasi (Gallagher,2001).
PROSES SISTEM MANAJEMEN K3

• Pendekatan kesisteman dalam mengelola K3 menggunakan


konsep manajemen modern yaitu mengikuti proses
manajemen, salah satu yang populer adalah siklus PDCA
(Plan-Do-Check-Action) Sama seperti sistem manajemen lain
seperti manajemen mutu, manajemen lingkungan dan
manajemen produksi, maka manajemen K3 juga
dikembangkan dengan siklus manajemen mulai dari
perencanaan, penerapan atau implementasi, pengukuran dan
pemantauan dan koreksi untuk peningkatan berkelanjutan.
• Tujuan umum dari standar ini adalah untuk menunjang dan menumbuhkembangkan
pelaksanaan K3 yang baik, sesuai dengan kebutuhan sosial ekonomi. Keberhasilan
penerapan dari standar ini dapat digunakan oleh organisasi untuk memberi jaminan
kepada pihak yang berkepentingan bahwa SMK3 yang sesuai telah diterapkan.
• Plan(Perencanaan):Menetapkan tapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk
mencapai hasil sesuai dengan kebijakan K3 organisasi.
• Do (Pelaksanaan) :  Melaksanakan proses.
• Check(Pemeriksaan):Memantau dan mengukur kegiatan proses terhadap kebijakan,
sasaran, peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 Iainnya
serta melaporkan hasilnya.
• Act(Tindakan):Mengambil tindakan untuk perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.
• Pada umumnya organisasi mengelola kegiatannya melalui penerapan sistem proses dan
interaksinya, yang dikenal dengan istilah "pendekatan proses" seperti pada ISO 9001.
Karena metode PDCA ini dapat diterapkan pada semua proses, maka dua metode ini
dianggap sesuai (kompatibel).
 PRINSIP DASAR SISTEM MANAJEMEN K3

• Penetapan kebijakan K3 


• Perencanaan penerapan K3
• Penerapan K3
• Pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3
• Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3
secara berkesinambungan
PEDOMAN PENERAPAN SMK3
1. Komitmen dan kebijakan • 2. Perencanaan
a. Kepemimpinan dan komitmen
• Manajemen Resiko
• organisasi K3
• menyediakan anggaran, SDM dan
• Peraturan perundangan
sarana • Tujuan dan sasaran :
• penetapan tanggung jawab, wewenang • 1)dapat diukur
dan kewajiban • 2)indikator pengukuran
• perencanaan K3
• 3)sasaran pencapaian
• melakukan penilaian
b.Tinjauan awal K3
• 4)jangka waktu pencapaian
• identifikasi kondisi dan sumber • Indikator Kinerja
bahaya • Perencanaan awal dan
• pengetahuan dan peraturan perencanaan kegiatan yang sedang
perundangan K3 berlangsung
• membandingkan penerapan
• meninjau sebab akibat
• efisiensi dan efektifitas sistem
• 3. Penerapan
c. Identifikasi bahaya, penilaian dan
a. Jaminan kemampuan
pengendalian resiko
• SDM, sarana dan dana
• integrasi
• manajemen resiko
• tanggung jawab dan tanggung gugat • perencanaan (design) dan rekayasa
• konsultansi, motivasi dan kesadaran • pengendalian administratif
• pelatihan dan kompetensi kerja • tinjauan kontrak
b. Kegiatan pendukung • pembelian
• komunikasi • prosedur menghadapi keadaan
• pelaporan darurat atau bencana
• pendokumentasian • prosedur menghadapi insiden
• pengendalian dokumen • prosedur rencana pemulihan
• pencatatan dan manajemen informasi keadaan darurat

Anda mungkin juga menyukai