Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI BAHAYA TOKSIK DI UMKM SABLON

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Toksikologi Industri


Dosen Pengampu: Eram Tunggul Pawenang, S. KM., M. Kes.

Disusun Oleh:

Sabrina Aprilia (6411418046)


Qurratul A’yun Azzahra (6411418052)
Lia Aprilia Budiman (6411418059)
Yuka Setiana (6411418070)
Rosiyana (6411418076)
K3 Reguler 2020

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
IDENTIFIKASI BAHAYA TOKSIK

Gambaran Tempat Kerja (UMKM Sablon)


Kegiatan observasi pada UMKM tempat sablon dilakukan di “Blackonyou
Sablon” yang berada di Kota Magelang. Kegiatan imi dilakukan pada hari Minggu,
18 April 2021 oleh Yuka Setiana sebagai perwakilan dari kelompok 6. Gambaran
umum objek observasi profil Blackonyou Sablon merupakan tempat pelaku usaha
berjualan khususnya yang bergerak di industri pakaian. Blackonyou Sablon didirikan
oleh Dodo pada tahun 2016 yang beralamat di Wates, Kecamatan Magelang Utara,
Kota Magelang, Jawa Tengah. Fokus sentra ini adalah memproduksi berbagai macam
jenis sablon kaos, hoodie, jemper, jaket, dan topi. Bahan baku yang digunakan dalam
melakukan produksi sablon seperti bahan baku kaos, dengan jenis kain katun,
polyster, jersey. Dalam Blacknyou Sablon terdapat kurang lebih 4 pekerja sablon
kaos dengan waktu bekerja selama 8 jam per hari. Kapasitas produksi per bulannya
dengan rata-rata sebanyak 250-300 pcs dan kegiatan produksi sablon dilakukan
selama kurang lebih 5 hari kerja per minggunya tergantung dengan banyaknya
pesanan yang tersedia.

Identifikasi Bahaya Toksik


1. Bahan Baku Utama Dan Bahan Baku Sampingan
a) Bahan baku
Bahan baku yaitu bahan yang digunakan dalam membuat produk.
Bahan bakunya antara lain:
 Kaos
 Bahan sablon (Raber, plastisol, discard)
 Meja sablon
 Mesin potong kain
 Mesin cutting
 Printer
 Rakel
 Screen
 Hotgan
 Hetpres
b) Bahan sampingan
Bahan sampingan adalah produk sekunder yang berasal dari suatu
proses produksi atau reaksi kimia. Berikut bahan sampingan antara lain :
 Zat pembersih jaya sol
 M3
2. Identifikasi Penggunaannya
Bahan kimia yang digunakan dalam proses menyablon antara lain
sebagai berikut :
a) M-3
Multi Solvent M-3 digunakan untuk memudahkan dalam hal
membersihkan sisa Tinta bekas menyablon.
b) Super White W-0116
Tinta sablon kaos Matsui Super White W-0116 atau tinta SW adalah
tinta sablon kaos water based dengan hasil sablonan menyatu dengan
bahan dan tidak terasa ketika diraba dengan telapak tangan.
c) Harter-E
Harter-E merupakan cairan yang berwarna merah, yang mana
berfungsi untuk menguatkan hasil afdruk. Cara penggunaan bahan ini,
yaitu dengan cara mengoleskan pada permukaan screen yang sudah selesai
di afdruk, setelah itu diamkan hingga kering.
3. Pengenalan Proses Kerja
a) Pertama, dimulai dari pembuatan design.
b) Kedua, design tersebut di print
c) Ketiga, dibuat pecah warna
d) Kemmpat, setelah dibuat pecah warna lalu dibuat pecah film
e) Kelima, siapkan screen, ukuran sesuai dengan film yang akan dibuat
f) Keenam, screen diberikan rimol
g) Ketujuh, screen dibakar menggunakan beberapa lampu dan kaca
transparan
h) Kedelapan, screen di proses menggunakan air dengan cara di semprot
sehingga membentuk pola sesuai dengan desain yang diinginkan
i) Kesembilan, yaitu tahap pengeringan
j) Kesepuluh, setelah kering dilanjutkan dengan memotong kaos
k) Kesebelas, setelah baju selesai dipotong, dibawa ke ruang produksi
l) Keduabelas, meja sablon diberikan lem agar dapat berlapis lapis agar tidak
menggeser
m) Ketigabelas, mencapur pewarna untuk memberikan gambar atau untuk
menyablon dengan raber
n) Keempatbelas, pewarna ditaruh diatas screen. Setelah itu diukur centre
nya dengan kaos maka proses kesut dimulai
o) Kelimabelas, setelah proses kesut selesai, jika satu warna sudah langsung
selesai, jika dua warna atau tiga warna maka prosesnya pewarnaan
dilanjutkan.
p) Keenambelas, proses selanjutnya yaitu di press, lalu dipanaskan 100
derajat- 160 derajat. Namun, dibeberapa teknik membutuhkan tingkah
derajat yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga membuat hasil maksimal.
q) Setelah itu, melalukan finishing glossi atau finishing dof, sesuai
kebutuhan.
r) Masuk ke proses jahit, kembali ke proses produksi, lalu proses finishing
plastik
4. Identiikasi Pekerja
a) Jumlah pekerja : 4 orang
b) Lama bekerja : 8 jam kerja
c) Identitas pekerja :
 Desain :1
 Marketing :1
 Produksi :1
 Cutting :1
5. Catatan kejadian gangguan kesehatan yang pernah dialami
a) Jumlah : 2
b) Tempat : tempat produksi sablon
c) Jenis gangguan : infeksi saluran pernaasan, dan muskoloskeletal
d) Akibat yang terjadi: sesak napas akibat zak kimia diudara, sekit punggung.
6. APD
Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dalam pekerjaan yang ungsinya mengisolasi tubuh
tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja (Depkenaker, 2006).
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan dalam percetakan sablon
ini adalah :
 Respirator
Respirator atau lebih popular dikenal dengan masker
adalah alat yang digunakan untuk perlindungan pernapasan
terhadap udara yang terkontaminasi. 
 Sarung tangan.
Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan untuk
melindungi tangan dari kontak bahan kimia, tergores atau
lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan
tajam. Sarung Tangan biasanya dipakai pada proses persiapan
bahan kimia, pemasangan komponen yang agak tajam, proses
pemanasan dan lain sebagainya.
7. Pengendalian dan pencegahan
a) Pekerjaan dilakukan sesuai SOP agar kegiatan sesuai dengan pekerjaannya
b) Pekerjaan dilakukan sesuai langkah - langkah agar tertata dengan baik.
c) Teliti dan konsentrasi dalam melakukan pekerjaan agar meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai