NIM : 6411418076
Kelas : K3 Reguler
INVESTIGASI K3
A. Kecelakaan Kerja
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa kecelakaan akibat kerja mencakup dua
permasalahan pokok, yaitu :
Teori Tiga Faktor Utama (Three Main Factor Theory) Dari beberapa teori tentang faktor
penyebab kecelakaan yang ada, salah satunya yang sering digunakan adalah teori tiga faktor
utama (Three Main Factor Theory). Menurut teori ini disebutkan bahwa ada tiga faktor yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
1. Faktor Manusia
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Masa Kerja
d. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
e. Tingkat Pendidikan
f. Perilaku
g. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
h. Peraturan K3
2. Faktor Lingkungan
a. Kebisingan
b. Suhu Udara
c. Penerangan
d. Lantai licin
3. Faktor Peralatan
a. Kondisi Mesin
b. Letak mesin
Selain itu ada 2 faktor lain, yaitu faktor langsung dan tidak langsung :
Faktor Langsung
Faktor Langsung (Immediate Causes) adalah perbuatan atau kondisi yang secara
langsung berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
Contoh dari unsafe act seperti : tidak memakai perlengkapan pelindung yang tersedia,
bahaya yang timbul akibat kesalahan penggunaan material, kurang cakap dalam menggunakan
peralatan, bahaya yang timbul akibat suatu gerakan yang berbahaya seperti berlari, melompat,
melempar, dan bahaya yang timbul akibat senda gurau dengan pekerja lain.
Tidak Langsung Suatu kegiatan atau kondisi yang secara tidak langsung dalam pelaksanaannya
dapat berisiko menimbulkan kecelakaan.
Menurut Heinrich (1959) dalam ILO (1989:11) menyusun daftar kerugian terselubung
akibat kecelakaan kerja sebagai berikut :
D. Investigasi K3
Investigasi kecelakaan adalah suatu cara untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan
dengan kecelakaan, penyebab-penyebabnya dan mengembangkan langkah-langkah untuk
mengatasi serta upaya untuk mengendalikan resikonya. Investigasi atau menyelidiki kecelakaan
dilakukan guna mencari sebab-sebab dasar dari suatu kecelakaan sehingga kecelakaan serupa
tidak terulang kembali. Investigasi biasanya dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap
korban, saksi-saksi serta rekonstruksi atau pengulangan kejadian guna mendapatkan data-data
proses terjadinya kecelakaan dimana data-data tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk
menganalisa dalam mencari sebab dasar dari suatu kecelakaan.
a. Tujuan investigasi
Investigasi kecelakaan dapat diperoleh dari saksi jika memungkinkan dari para pekerja yang
terluka. Beberapa orang dapat diwawancarai untuk memberikan kesaksian tentang kecelakaan.
Kesaksian yang lainnya adalah mampu memberikan hanya satu atau dua fakta-fakta yang
berhubungan dengan kecelakaan. Selanjutnya saksi akan memberikan kabar dan informasi.
Semua informasi akan dipilih dalam beberapa bentuk urutan secara logis untuk mendapatkan
fakta-fakta tentang investigasi dengan persfektif yang tepat, urutan selanjutnya penyelidik harus
mempunyai cara kerja sebagai berikut:
Setiap organisasi memilki tempat dan alat-alat khusus investigasi kecelakaan. Berikut alat-
alat yang mudah dan praktis digunakan dan dibawa kemana saja saat bekerja:
Penyebab kecelakaan dan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang
berulang dan untuk dapat diketahui secara pasti dengan investigasi yang tepat dan semua faktor-
faktor yang berhubungan dengan kecelakaan secara langsung dan tidak langsung. Penyelidik
memberikan gambaran secara seksama dan efektif dengan berbagai informasi yang telah
dikumpulkan dan dianalisa. Setelah investigasi selesai, penyelidik mempunayi dua tujuan yaitu:
Untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
Untuk mencegah kejadian yang berulang.
Analisa kecelakaan kerja yang efektif harus dapat:
Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi
Menentukan sebab yang sebenarnya
Mengukur resiko
Mengembangkan tindakan kontrol
Menentukan kecenderungan (trend)
Menunjukan peran serta
Jika ditempat kerja terjadinya pelanggaran peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
standar kesehatan.
Apakah ada kebutuhan standar revisi.
Apakah ada kebutuhan standar pembangunan.
Untuk kebenaran sebuah investigasi, sebuah kecelakaan harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Satu atau lebih kematian, lama atau cepat karyawan masuk rumah sakit dalam sebuah
kecelakaan atau yang lebih dari itu.
Kelakaan yang sering terjadi yang bersifat dasar.
Kecelakaan atau pristiwa yang penting menyangkut masyarakat luas yang bersifat
merugikan dan menyebabkan kematian atau kecelakaan yang parah.
Kecelakaan tersebut terjadi disebuah industri pokok dengan program pemerintah secara
khusus.
Kecelakaan bersifat penting bagi masyarakat.
Systematic Cause Analysis Technique (SCAT) adalah sebuah alat atau metode yang
dikembangkan International Loss Control Institute (ILCI), yang digunakan untuk menyelidiki
dan mengevaluasi kecelakaan kerja dengan menggunakan bagan SCAT.
1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian, misalnya keracunan gas, defisiensi oksigen,
terjepit mesin bergerak atau jatuh dari ketinggian.
2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang menyebabkan kecelakaan,
misalnya pekerja (korban) kontak dengan gas beracun atau kontak dengan peralatan
bertenaga.
3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak
aman (unsafe condition).
Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman
Bekerja tanpa disertai izin kerja
Tidak peduli pada peringatan
Kegagalan untuk bekerja dengan
aman Pengaman/ pembatas di area
Mengoperasikan peralatan melebihi kerja tidak memadai
kecepatan yang ditentukan APD tidak memadai/ tidak sesuai
Tidak menggunakan dengan jenis pekerjaan
perangkat keselamatan Peralatan rusak/ cacat
Menggunakan peralatan yang Ruang kerja sempit/ terbatas
rusak/ tidak layak Tanda peringatan/ rambu K3 tidak
Penggunaan peralatan tidak tepat memadai
Menggunakan APD yang tidak Bahaya kebakaran dan ledakan
layak/ tidak memakai APD Tata graha (housekeeping)
Cara memuat material tidak tepat tidak memadai
Penempatan material/ alat bukan di Paparan bahan kimia berbahaya dan
tempat semestinya beracun
Teknik pengangkatan tidak tepat Paparan kebisingan
Posisi kerja tidak ergonomis Paparan radiasi
Mengoperasikan peralatan yang Paparan suhu ekstrem
sedang diperbaiki/ dipelihara Kurangnya pencahayaan dan ventilasi
Di bawah pengaruh alkohol/ obat-
obatan terlarang
Bercanda ketika kerja
4. Penyebab dasar, terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor manajemen.
Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen
Program K3
Kurangnya tidak memadai/
pengawasan/ tidak efektif
kepemimpinan yang Standar operasional
Kemampuan fisik lemah prosedur (SOP) tidak
dan mental pekerja Rekayasa teknik sesuai
tidak memadai tidak memadai Kurangnya kepatuhan
Kurangnya Peralatan kerja terhadap standar
pengetahuan tidak memadai Kurangnya pelatihan
Kurangnya Perawatan peralatan Tidak ada inspeksi
keterampilan yang tidak memadai dan evaluasi
Stres akibat kerja Prosedur bekerja Tidak ada audit
Kurangnya motivasi aman tidak memadai Budaya keselamatan
kerja Peralatan yang rusak/ yang apatis
aus tetap digunakan Manajemen bersikap
Penyalahgunaan acuh tak acuh
peralatan Komunikasi K3 yang
buruk
Investigasi