Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEAM LEARNING VIDEO 2

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepemimpinan dan Berpikir Sistem


Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu: dr. Ngakan Putu D, S., M. Kes.

Disusun Oleh:
Rosiyana/6411418076

Kelas 4B

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Definisi Team Learning.............................................................................3
2.2 Tujuan Team Learning..............................................................................4
2.3 Kegiatan yang Membangun Team Learning.............................................5
BAB III PERMASALAHAN DAN ANALISIS...................................................7
3.1 Analisis Permasalahan Video 2.................................................................7
BAB IV PENUTUP................................................................................................9
5.1 Kesimpulan................................................................................................9
5.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi pada dasarnya seperti makhluk hidup, kelangsungan
hidupnya sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Perubahan lingkungan strategic organisasi yang sangat cepat
dalam berbagai dimensi, seperti teknologi, social, ekonomi, perdagangan
globalisasi dan lain-lain.
Menuntut organisasi untuk beradaptasi dalam perubahan tersebut,
apabila organisasi terlambat untuk berubah maka sangat besar
kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya, bahkan akan punah.
Oleh karena itu, suatu hal yang harus dilakukan oleh organisasi untu tetap
bertahan dan berkembang adalah organisasi yang senantiasa mempeajari
perubahan lingkungan strategis dan segera beradaptasi pada perubahan
tersebut. Dalam dinamika organisasi muncul istilah organisasi
pembelajaran/ belajar dan pembelajaran atau biasa disebut juga team
learning.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Team Learning?
1.2.2 Apa Tujuan dari Team Learning?
1.2.3 Apa saja kegiatan yang membangun Team Learning?
1.2.4 Bagaimana Analisis Team Learning Berdasarkan Video 2 ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari Team Learning.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari Team Learning.
1.3.3 Untuk mengetahui hal yang membangun Team Learning.
1.3.4 Untuk mengetahui Analisis Team Learning Berdasarkan Video 2

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Team Learning

Team learning merupakan salah satu bagian dari lima disiplin ilmu
yang membuat suatu organisasi menjadi organisasi pembelajar. Team
learning merupakan proses mentransformasikan keterampilan komunikasi
dan keahlian berpikir (thinking skill). sehingga suatu kelompok dapat
menyelaraskan dan mengembangkan kapasitas anggota tim yang lebih
besar dibandingkan ketika masing-masing anggota kelompok bekerja
sendiri.
Team learning sangat penting karena team bukanlah individu,
sehingga ini merupakan unit pembelajaran dasar dalam suatu organisasi
modern. Disiplin tentang team learning memiliki tujuan yang baik yaitu
untuk mengintensifkan proses transfer pengetahuan antar sesama anggota
team. Team learning adalah keterampilan yang dikembangkan untuk
pemecahan masalah (problem solving) kelompok dan pembelajaran.
Dalam team learning dibutuhkan suatu komponen agar menjadi efektif,
diantaranya yaitu : diskusi dan dialog (Senge,1990) .
Peter Senge (1990) juga menekankan pentingnya dialog dalam
organisasi , khususnya dengan memperhatikan pada disiplin belajar tim
(team learning). Maka dialog merupakan salah satu ciri dari setiap
pembicaraan sesungguhnya dimana setiap orang membuka dirinya
terhadap yang lain, benar - benar menerima sudut pandangnya sebagai
pertimbangan berharga dan memasuki yang lain dalam batasan bahwa dia
mengerti tidak sebagai individu secara khusus, namun isi pembicaraannya.
Tujuannya bukan memenangkan argumen melainkan untuk pengertian
lebih lanjut. Belajar tim (team learning) memerlukan kapasitas anggota

3
4

kelompok untuk mencabut asumsi dan mesu ke dalam pola “berfikir


bersama” yang sesungguhnya.

2.2 Tujuan Team Learning


Tujuan dari adanya team learning antara lain sebagai berikut :
1. Mencapai konsensus
Rapat adalah cara terbaik untuk memupuk semangat kelompok
dan kebiasaan bekerjasama. Serangkaian rapat pendahuluan para
anggota saling mengenal dan menyamakan pandangan mengenai
tujuan tim. Pastikan tugas tim dan masalah masalah yang akan
dihadapi telah dipahami sepenuhnya oleh setiap anggota. Akhirnya,
bicarakan dan tentukan batas waktu yang dapat dicapai untuk setiap
elemen dalam proyek
2. Menganalisa Tujuan
Tujuan berbeda - beda, tergantung pada keberadaan tim untuk
mengusulkan suatu langkah atau menjalankan sesuatu. Misalnya, suatu
gugus tugas yang membuat suatu usulan dapat mengukur keberhasilan
lewat umpan balik dari organisasi induknya. Misal bidang manufaktur,
harus yang memenuhi target biaya dan kepuasan konsumen. Sementara
tim untuk menjalankan roda pemasaran harus bekerja dengan anggaran
dan jadwal yang ketat .
3. Melecut Motivasi
Tujuan yang ambisius dan menantang lebih mendorong
motivasi daripada yang kecil dan khusus. Misalnya, menjadi yang
terbesar dan terbaik dibidang jasa keuangan lebih memotivasi daripada
mempercepat proses persetujuan kredit menjadi dua hari. Jika
mungkin, tentukan tujuan umum dan khusus, buat sasaran yang tinggi
namun realistis. Pastikan setiap orang berpartisipasi menentukan
tujuan sendiri maupun tim. Cari kombinasi optimal dari kerja sama
yang kuat dan kemampuan teknis.
5

2.3 Kegiatan yang Membangun Team Learning


Kegiatan yang dapat mendorong untuk membangun terbentuknya
team learning antara lain sebagai berikut :
1. Tanamkan Visi Misi Tim pada Anggota Tim
Sebuah kapal dengan banyaknya penumpang di dalamnya akan
sampai ke sebuah dermaga tertentu jika memiliki tujuan dan arahan
yang sama . Demikian halnya juga dengan sebuah perusahaan. Setiap
anggota divisi perlu memiliki visi dan misi yang sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan tersebut. Akan menjadi
kendala yang sangat berarti jika dari awalnya saja sudah berbeda visi.
Tentu Anda dapat memastikan bahwa anggota tim tersebut tidak akan
bertahan lama di tempat perusahaan tersebut. Jika Anda seorang
pemimpin, tanamkan visi misi perusahaan kepada para anggota tim
agar mereka bekerja melakukan tanggung jawab mereka dengan
memiliki tujuan sesuai dengan arahan perusahaan yang Anda pimpin
Seorang bawahan yang bertanggung jawab, akan berkiblat pada tujuan
perusahaan dalam memenuhi setiap tugas pekerjaannya, walaupun
posisi jabatannya tidak terlalu tinggi .
2. Saling Percaya
Dalam sebuah Tim, tidak jarang timbul saling sikut karena
menginginkan kenaikan jabatan dan tentu saja kenaikan gaji. Tak
jarang kerap timbul perselisihan dan timbul rasa tidak percaya.
Atmosfer kerja seperti ini sangatlah tidak sehat dan sudah dipastikan
kehancuran tim akan terjadi. Jika Anda adalah seorang pemimpin
dalam Tim tersebut, gunakan wewenang Anda sebijak mungkin. Ada
baiknya Standard Operational Procedure (SOP) yang seimbang antara
bagian atau divisi sehingga tidak ada ketimpangan atau
ketidakseimbangan pembagian tugas dan tanggung jawab.
3. Membangun Tim
Tujuan utama setiap tim adalah bekerja sama agar berhasil
dalam tugas, bila setiap anggota terus meningkatkan kemampuannya.
6

Pemimpin yang baik mengerti bahwa masa depan suatu tim tergantung
pada perkembangan . Masing masing orang, berlaku lah sebagai
pelatih dan penasihat karir bagi anggota tim, bantu mereka maju.
Dengan mengembangkan bakat alam dan beri pelatihan serta dukungan
meningkat tantangan target yang realistis.
4. Membiarkan Orang Tumbuh
Semakin besar dan semakin luas lingkup suatu tim, semakin
besar kemungkinan bagi seseorang untuk mengembangkan karir
dengan berlatih peran atau naik jabatan. Bila promosi biasanya
vertikal, karir tim cenderung horizontal: berpindah ke tim yang lebih
besar atau yang menangani proyek yang lebih tinggi Jangan
menghambat, bantu rekan yang berbakat. Mendapatkan posisi lain
yang lebih tepat , baik didalam atau diluar tim. Dalam organisasi yang
sulit untuk promosi pun, seseorang masih dapat maju dengan
berpindah dari tim ke tim.
5. Membangun Karier
Seorang anggota harus sadar bahwa mereka bertanggung jawab
penuh atas karier mereka sendiri. Dorong setiap anggota memandang
kerja dalam tim sebagai bagian dari proses belajar, setiap pelajaran
membuka kesempatan baru, untuk membangun kualifikasi ke posisi
selanjutnya. Membangun karier, seperti juga kerja sama, selalu lebih
efektif bila di targetkan. Dimana anggota ingin berada pada usia
tertentu? Apa yang harus dimiliki untuk posisi tersebut? Bantu mereka
melaksanakan jawaban atas pertanyaan diatas dan berikan batu
loncatan menuju keberhasilan.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ANALISIS

3.1 Analisis Permasalahan Video 2


Pada video 2 terlihat bahwa seseorang sedang menggambar sesuatu
di tubuh seekor sapi. Dengan menggunkan team learning maka dapat
diketahui bahwa orang tersebut menggambar dua orang ibu-ibu yang
sedang meminggul hasil ladang dan seorang ibu-ibu yang sedang
meminggul air di punggungnya.

Untuk menggambar di tubuh seekor sapi ini tidaklah mudah, perlu


adanya learning/ belajar dengan sungguh-sungguh apalagi seperti yang
terdapat dalam video tersebut, gambar tersebut dapat berjalan seolah-olah
dua orang ibu-ibu tersebut sedang berjalan dengan barang bawaanya,
padahal yang berjalan ini adalah seekor sapi tersebut.

Untuk mengetahui bagaimana gambar dan warna yang pas agar


gambar tersebut dapat menjadi nyata juga sangat perlu adanya learning/
belajar. Oleh karena itu, team learning sangat dibutuhkan dalam berbagai
hal salah satu contohnya adalah membuat gambar seoalah menjadi nyata
seperti yang ada di video tersebut. Team learning sangat dibutuhkan untuk
mempelajari segala sesuatu.

Dalam video tersebut juga dapat diketahui bahwa kerjasama setiap


anggota dalam team learning ini sangat dibutuhkan karena untuk
menggambar dengan baik dibutuhkan analisis posisi yang tepat, sehingga
membutuhkan kerja sama yang lebih teliti lagi. Kerja sama dalam team
learning memang sangat penting karena untuk mencapai tujuan dari team
learning itu sendiri.

Seperti yang terdapat dalam video tersebut harus terdapat ketepatan


dan bekerjasama dengan team untuk menenangkan sapi tersebut agar dapat

7
8

menggambar sehingga dapat membentuk dua orang ibu-ibu yang sedang


berjalan dengan membawa barang bawaanya. Kesimpulan dari video
tersebut team learning sangat dibutuhkan dalam melakukan banyak hal.
BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Team learning merupakan salah satu bagian dari lima disiplin ilmu
yang membuat suatu organisasi menjadi organisasi pembelajar. Team
learning merupakan proses mentransformasikan keterampilan komunikasi
dan keahlian berpikir (thinking skill). Ada beberapa kegiatan/hal untuk
mendorong team learning salah satunya adalah menanamkan visi dan misi
kepada anggotanya, seperti yang dilakukan oleh Gadjah Mada.

Gajah Mada mendapatkan dukungan (endorsement), pendidikan


(training), pelatihan (coaching), dan pembimbingan (counseling) dari
seniornya yang merupakan Maha Patih Majapahit saat itu, yaitu Arya
Tadah. Gajah Mada didalam upayanya menjadi seorang Maha Patih, mulai
dari idealismenya, kemauannya untuk menempa diri dengan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya (kompetensinya),
kemampuannya didalam menganalisa suatu permasalahan dan
memecahkan masalah, ketegasannya didalam mengambil suatu keputusan,
kewibawaannya (dianggap sebagai titisan Dewa Wisnu), serta yang paling
utama adalah komitmennya didalam memegang janji politiknya yang
merupakan Visinya, yaitu  menyatunya Nusantara.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari makalah ini maka saran yang
diberikan adalah dalam menjadi seorang pemimpin haruslah berpikir
dengan tersistem yang mana untuk membentuk team learning atau sebuah
anggota kepemimpinan, yang mana ini dapat membangun team learning.

9
DAFTAR PUSTAKA

Materi, Mojokerto, Potensi Sumber, and Daya Alam. 2015. “Konseptual , Lesson
Study Sosial November-2015 Halaman:127-132.” 1–11.

Wahyudin, Maguni. 2014. “Manajemen Organisasi Pembelajaran Dan


Kepemimpinan.” Jurnal Al-Ta’dib 7(1):131–48.

Wiyono, Giri. 2017. “Strategi Penerapan Organizational Learning Untuk


Membentuk Guru Pembelajar Di Sekolah.” Strategi Penerapan
Organizational Learning Untuk Membentuk Guru Pembelajar Di Sekolah
1(1):69–77.

Gusrini, Vivi, Rahmadani Pohan, and Djamaludin Ancok. 2015. “Team Learning
Ditinjau Dari Team Diversity Dan Team Efficacy.” Team Learning Ditinjau
Dari Team Diversity Dan Team Efficacy 37(2):203–15.

Junadi, Purnawan (2014). Kepemimpinan dan Team Learning.


http://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/611/mod_resource/content/1/sesi
%209%20-%20Kepemimpinan%20dan%20Team%20Learning%202014.pdf.
Diakses pada tanggal 30 April 2020 Pukul 20:00.

Haryono, Nur. (2013). Mengupas Kisah Seorang Pemimpin Besar Maha


Patih.https://www.kompasiana.com/nur_haryono/552a0711f17e61ef4bd623e
4/mengupas-kisah-seorang-pemimpin-besar-maha-patih-gajah-mada. Diakses
pada tanggal 30 April 19:45.

Gusti. (2013). Tiru Semangatnya Patih Gadjah Mada.


https://ugm.ac.id/id/berita/8161-jk-tiru-semangatnya-patih-gajah-mada.
Diakses pada tanggal 01 Mei 2020 Pukul 06:21

10

Anda mungkin juga menyukai