Disusun untuk Memenuhi Keselamatan dan Kerja Terapan
Dosen Pengampu: Drs. Herry Koesyanto, M. S.
Disusun Oleh :
Rosiyana (6411418076)
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2021 A. Audit Audit merupakan langkah terakhir dalam siklus pengawasan manajemen kesehatan dan keselamatan pekerja adalah audit dan review kinerja . Organisasi harus mampu untuk meningkatkan, menjaga dan mengembangkan kemampuan untuk mengurangi risiko. ‘feedback loop’ dihasilkan dalam proses final ini sehingga memungkinkan untuk memastikan melanjutkan efektivitas sistem manajemen kesehatan dan keselamatan. Audit sangat penting untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan, tetapi bukanlah yang sangat penting pada bagian dari sistem. Perusahaan membutuhkan sistem untuk mengelola arus kas dan membayar tagihan. Hal ini tidak dapat berhasil dengan audit tahunan. Dengan cara yang sama , kesehatan dan keselamatan perlu dikelola setiap hari, dan untuk ini , organisasi harus memiliki sistem yang semestinya. Audit periodik tidak akan mencapai hal tersebut. Tujuan audit yaitu untuk membangun agar tiga komponen utama dari system manajemen keselamatan bekerja semestinya dan beroperasi secara efektif. Hal tersebut harus menunjukan : Aturan manajemen yang sesuai Terdapat RSCs, dan diimplementasikan juga konsisten terhadap profil bahaya bagi organisasi Tindakan pencegahan tempat kerja yang sesuai Dalam proses melakukan audit melibatkan beberapa hal antara lain sebagai berikut : Mengumpulkan informasi dari setiap level di organisasi mengenai system manajemen kesehatan dan keselamatan. Membuat penilaian yang diinformasikan mengenai kesesuain dan kinerjanya. B. Manfaat Audit Mejemen ketahui kekurangan unsur system operasi sebelumnya muncul masalah operasi, insiden atau kecelakaan yang merugikan shingga kerugian bisa ditekan serta keandalan dan efisiensi bisa ditingkatkan Diperoleh deskripsi yang pasti serta komplit mengenai status kualitas proses keselamatan serta kesehatan kerja yang ada waktu minim tujuan apa yang menginginkan dicapai dimasa yang akan datang serta tingkat pemenuhan pada ketentuan perundang-undangan keselamatan serta kesehatan kerja yang berlaku Didapat penambahan pengetahuan, kematangan serta kesadaran mengenai K3 untuk karyawan yang ikut serta dalam proses audit keselamtan serta kesehatan kerja Penigkatan citra perusahaan Saat ini telah jelas kalau Audit tidaklah mencari kekeliruan yang bisa merugikan Kamu namun dengan lakukan audit atau di audit jadi Kamu telah terbantu untuk mengidentifikasi system apa yang berbeda serta selekasnya memperbaikinya sebelumnya terlambat. Dai segi pengawasan pun tersusun rapih sehingga meminimalisisr terjadinya kecelakaan kerja. C. Jenis Audit Selain itu, audit K3 juga dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis audit berdasarkan cakupan auditnya atau audit scope. Ketiga jenis-jenis audit K3 tersebut adalah: management system audit compliance audit program audit Kita mulai dari yang pertama, yaitu management system audit. Pada audit K3 seperti ini, audit dilakukan pada seluruh aspek, yang meliputi implementasi standar sistem manajemen K3, audit kepatuhan serta pelaksanaan program K3. D. Pelaksanaan Audit Sebelum proses audit K3 dilaksanakan, maka ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan. Jika yang akan dilaksanakan adalah audit eksternal, maka auditor akan mengirimkan terlebih dahulu jadwal audit. Jadwal audit berisikan informasi mengenai standar yang digunakan, cakupan area audit, metode audit, nama-nama auditor dan waktu pelaksanaan audit. Kadang auditor akan mengirimkan pula kuestioner yang harus diisi oleh pihak yang akan diaudit sebelum pelaksanaan audit. Setelah diisi, kuestioner dikembalikan kepada pihak auditor beserta dengan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan. Jika audit internal yang akan dilaksanakan, maka jadwal audit yang telah dibuat akan didistribusikan baik kepada pihak auditee atau yang akan diaudit maupun auditor. Agar audit K3 internal dilakukan secara sistematis dan memenuhi semua unsur yang dipersyaratkan, maka audit checklist akan didistribusikan kepada semua auditor K3 internal. Tibalah saatnya waktu pelaksanaan audit. Jika audit dilaksanakan secara regular, maka auditor akan meminta bukti perbaikan temuan audit sebelumnya. Setelah itu, baru dilaksanakan. Desk based audit atau site based audit. Atau kombinasi keduanya. Diakhir proses audit akan dijelaskan secara garis besar temuan-temuan audit atau audit finding. Setelah itu, secara resmi temuan audit akan dikirimkan beserta batas waktu perbaikan setiap temuan beserta status temuan auditnya; observasi, rekomendasi, minor atau major.