Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................................3
Pendahuluan.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................................4
Pembahasan..........................................................................................................................................4
A. Kiat-kiat dalam membangun suatu tim yang kuat................................................................4
B. Skema suatu Penyelesaian Konflik di suatu Perusahaan atau Organisasi...........................5
C. Memaparkan Rencana Aksi secara detail yang para mahasiswa persiapkan untuk
menjadi seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin yang baik...............6
BAB III......................................................................................................................................................9
Penutup.................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10
1
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Kiat-kiat Suatu Tim yang Kuat dan
Manajemen Konflik" dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Iskandar Fitri S.T M.T
selaku Dosen Mata Kuliah ICT Technopreneurship and Leadership. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Didalam suatu organisasi keberadaan seorang pemimpin sangat penting karena
pemimpin menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi.
Maka tugas pemimpin adalah mempengaruhi bawahannya untuk mencapai perubahan
dengan menciptakan koordinasi yang lebih mudah, membentuk tim kerja dalam
mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin menekan ego sendiri, menghargai
kontribusi orang lain dan menunjukkan pada bawahan bahwa mereka sangat dihargai.
Pemimpin mendorong keberanian untuk menerima kegagalan dan kesalahan,
mendengar apa yang dikatakan bawahan , menunjukkan kepercayaan pada orang lain
dan mau belajar dari orang lain termasuk dengan bawahannya.
Dalam mencapai tujuan organisasi membutuhkan beberapa faktor pendukung
yaitu alat, modal, alam dan manusia. Diantara faktor-faktor tersebut manusialah yang
sangat dominan untuk memegang peranan penting dalam menentukan masa depan
organisasi. Dan perlu di sadari bahwa keberhasilan pengelolaan organisasi sangat
ditentukan oleh sumber daya manusia dengan didukung seorang pemimpin yang
mampu memimpin suatu organisasi, dituntut untuk mempunyai pemikiran terbuka,
mau menerima ide-ide baru, rela menerima kritikan dan mau belajar serta
mendengarkan kebenaran yang disampaikan oleh bawahnnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kiat-kiat dalam membangun suatu tim yang kuat?
2. Apa kiat-kiat atau skema suatu penyelesaian konflik di sutu perusahaan atau
organisasi ?
3. Apa Rencana Aksi secara detik yang para mahasiswa persiapkan untuk menjadi
seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin yang baik ?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan kiat-kiat dalam membangun tim yang kuat
2. Mendeskripsikan kiat-kiat atau skema suatu penyelesaian konflik di sutu
perusahaan atau organisasi
3. Memaparkan Rencana Aksi secara detail yang para mahasiswa persiapkan untuk
menjadi seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin yang
baik
3
4
BAB II
Pembahasan
Teamwork atau kerjasama tim merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh
setiap tim dalam sebuah perusahaan. Karena dengan tim dengan teamwork yang solid
akan menjadi kunci apakah sebuah organisasi atau perusahaan dapat berkembang atau
tidak. Jika tim kerja dalam perusahaan kurang maksimal dan tidak bisa bekerja sama,
maka perkembangan bisnis akan terhambat dan mengalami banyak kendala. Oleh
karena itu, menjaga kolaborasi tim dan membangun tim yang solid menjadi penting
bagi sebuah perusahaan.
1. Tim melibatkan lebih banyak orang, dengan demikian akan ada lebih banyak
sumber daya, ide, dan energi daripada jika kita seorang diri. Contohnya, memberi
ide baru untuk menjalankan bisnis yang lebih maju.
2. Tim memaksimalkan potensi seorang pemimpin dan meminimalkan
kelemahannya. Kekuatan dan kelemahan jauh lebih terlihat jika kita seorang diri.
Contohnya, jika memiliki kekuatan dalam berkomunikasi dengan publik maka
harus dimaksimalkan.
3. Tim memiliki lebih banyak sudut pandang mengenai cara memenuhi kebutuhan
atau mencapai tujuan dan dengan demikian bisa menemukan sejumlah alternatif
untuk setiap situasi. Ketika menyelesaikan masalah, pemikiran individual sangat
5
jarang bisa seluas dan sedalam sudut pandang kelompok. Contohnya, jika ada
masalah lebih baik dibicakan secara bersama.
4. Tim membuat para pemimpin bertanggung jawab atas tujuan. Individu yang tidak
saling terhubung satu dengan yang lain tidak dapat mencapai tujuan tanpa rasa
tanggung jawab. Contohnya, pemimpin bertanggung jawab atas hasil-hasil yang
dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.
6
3. Memperbaiki saling komunikasi. Contoh, untuk menghindari miskomunikasi
penyampaian pesan dalam organisasi maka menyampaikannya dengan
komunikasi yang transparan
4. Menumbuhkan aturan-aturan penanganan konflik selanjutnya. Contoh, HRD dapat
menetapkan kebijakan dan menyusun buku pedoman karyawan yang membantu
menjelaskan ekspektasi tentang apa yang dapat diterima serta melatih karyawan
dalam keragaman tempat kerja.
5. Membantu menetapkan pemecahan-pemecahan alternatif. Contoh, Sertakan semua
individu yang terlibat dalam menentukan solusi alternatif yang terbaik, tentukan
solusi alternatif yang sejalan dengan tujuan organisasi atau perusahaan.
6. Membantu supaya pemecahannya dapat diterima. Contoh, orang yang berselisih
akan sama-sama mengalah atau berkorban untuk menemukan jalan keluar.
7
juga memberikan kekuatan akan posisinya sebagai pemimpin. Pengikut membutuhkan
pemimpin untuk menjadi contoh, pembimbing sekaligus pengarah dalam segalan
tindakannya.
Menjadi seorang leader ataupun follower keduanya tidak bisa dilihat sebagai
sesuatu yang parsial, tetapi harus dilihat sekaligus dijalankan secara integratif.
Faktanya, sekalipun dalam kondisi dan jabatan tertentu kita menjadi leader, namun
dalam kondisi yang lain kita juga adalah seorang follower. Sebagai sebuah contoh,
boleh jadi kita menjadi leader salah satu bidang yang ada dalam organisasi, namun
kita juga ternyata adalah follower bagi leader kita dalam satu kesatuan organisasi.
9
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Teamwork atau kerjasama tim merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh
setiap tim dalam sebuah perusahaan. Karena dengan tim dengan teamwork yang solid
akan menjadi kunci apakah sebuah organisasi atau perusahaan dapat berkembang atau
tidak. Jika tim kerja dalam perusahaan kurang maksimal dan tidak bisa bekerja sama,
maka perkembangan bisnis akan terhambat dan mengalami banyak kendala. Oleh
karena itu, menjaga kolaborasi tim dan membangun tim yang solid menjadi penting
bagi sebuah perusahaan.
Manajemen konflik merupakan proses mengidentifikasi dan menangani
konflik secara bijaksana, adil, dan efisien dengan tiga bentuk metode pengelolaan
konflik yaitu stimulasi konflik, pengurangan/penekanan konflikdan penyelesaian
konflik. Pengelolaan konflik membutuhkan keterampilanseperti berkomunikasi yang
efektif, pemecahan masalah, dan bernegosiasi dengan fokus pada kepentingan
organisasi. Konflik sebenarnya bisa menjadi suatu potensi yang baik (fungsional)
yang bisa mendorong produktivitas apabila konflik tersebut dikelola dengan baik,
namun konflik biasanya dianggap sebagai suatu yang negatik (difungsional) dan dapat
mengganggu serta menurunkan produktivitas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmanto, Eko; Sari, Diana Purnama; Tjahjana, David; S, Edi Wibowo; Mardiana, Sri
Siska; Purba, Bonaraja; Purba, Sukarman; Irdawati; Tjiptadi, Diena D; Kato, Iskandar;
Manalu, Novita Verayanti; SN, Arfandi. (2021). Manajemen Konflik. Jakarta: Yayasan
Kita Menulis.
11