Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................................3
Pendahuluan.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................................4
Pembahasan..........................................................................................................................................4
A. Kiat-kiat dalam membangun suatu tim yang kuat................................................................4
B. Skema suatu Penyelesaian Konflik di suatu Perusahaan atau Organisasi...........................5
C. Memaparkan Rencana Aksi secara detail yang para mahasiswa persiapkan untuk
menjadi seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin yang baik...............6
BAB III......................................................................................................................................................9
Penutup.................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10

1
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Kiat-kiat Suatu Tim yang Kuat dan
Manajemen Konflik" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ICT Technopreneurship and


Leadership. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas 2.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Iskandar Fitri S.T M.T
selaku Dosen Mata Kuliah ICT Technopreneurship and Leadership. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 25 November 2021

Penulis

2
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Didalam suatu organisasi keberadaan seorang pemimpin sangat penting karena
pemimpin menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi.
Maka tugas pemimpin adalah mempengaruhi bawahannya untuk mencapai perubahan
dengan menciptakan koordinasi yang lebih mudah, membentuk tim kerja dalam
mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin menekan ego sendiri, menghargai
kontribusi orang lain dan menunjukkan pada bawahan bahwa mereka sangat dihargai.
Pemimpin mendorong keberanian untuk menerima kegagalan dan kesalahan,
mendengar apa yang dikatakan bawahan , menunjukkan kepercayaan pada orang lain
dan mau belajar dari orang lain termasuk dengan bawahannya.
Dalam mencapai tujuan organisasi membutuhkan beberapa faktor pendukung
yaitu alat, modal, alam dan manusia. Diantara faktor-faktor tersebut manusialah yang
sangat dominan untuk memegang peranan penting dalam menentukan masa depan
organisasi. Dan perlu di sadari bahwa keberhasilan pengelolaan organisasi sangat
ditentukan oleh sumber daya manusia dengan didukung seorang pemimpin yang
mampu memimpin suatu organisasi, dituntut untuk mempunyai pemikiran terbuka,
mau menerima ide-ide baru, rela menerima kritikan dan mau belajar serta
mendengarkan kebenaran yang disampaikan oleh bawahnnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa kiat-kiat dalam membangun suatu tim yang kuat?
2. Apa kiat-kiat atau skema suatu penyelesaian konflik di sutu perusahaan atau
organisasi ?
3. Apa Rencana Aksi secara detik yang para mahasiswa persiapkan untuk menjadi
seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin yang baik ?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan kiat-kiat dalam membangun tim yang kuat
2. Mendeskripsikan kiat-kiat atau skema suatu penyelesaian konflik di sutu
perusahaan atau organisasi
3. Memaparkan Rencana Aksi secara detail yang para mahasiswa persiapkan untuk
menjadi seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin yang
baik

3
4
BAB II
Pembahasan

A. Kiat-kiat dalam membangun suatu tim yang kuat


Bekerja di perusahaan, kita tidak bisa bekerja sendirian. Walau memiliki
tanggung jawab kerja masing-masing, namun dibutuhkan rekan kerja lain untuk
membantu dan mendukung pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Untuk
membentuk sebuah tim kerja yang efektif dan sekaligus solid. Ada hal yang harus
pertimbangkan dan lakukan. Karena untuk bisa menyatukan pemikiran, bukanlah
perkara yang mudah untuk dilakukan. Bahkan besar kemungkinan kamu bersama tim
lainnya, menemukan jalan buntu yang sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Maka segala tantangan yang diberikan bisa diselesaikan dengan sangat baik dan
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan perusahaan.

Teamwork atau kerjasama tim merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh
setiap tim dalam sebuah perusahaan. Karena dengan tim dengan teamwork yang solid
akan menjadi kunci apakah sebuah organisasi atau perusahaan dapat berkembang atau
tidak. Jika tim kerja dalam perusahaan kurang maksimal dan tidak bisa bekerja sama,
maka perkembangan bisnis akan terhambat dan mengalami banyak kendala. Oleh
karena itu, menjaga kolaborasi tim dan membangun tim yang solid menjadi penting
bagi sebuah perusahaan.

Kiat-kiat dalam membangun suatu tim yang kuat, menurut Wilkes :

1. Tim melibatkan lebih banyak orang, dengan demikian akan ada lebih banyak
sumber daya, ide, dan energi daripada jika kita seorang diri. Contohnya, memberi
ide baru untuk menjalankan bisnis yang lebih maju.
2. Tim memaksimalkan potensi seorang pemimpin dan meminimalkan
kelemahannya. Kekuatan dan kelemahan jauh lebih terlihat jika kita seorang diri.
Contohnya, jika memiliki kekuatan dalam berkomunikasi dengan publik maka
harus dimaksimalkan.
3. Tim memiliki lebih banyak sudut pandang mengenai cara memenuhi kebutuhan
atau mencapai tujuan dan dengan demikian bisa menemukan sejumlah alternatif
untuk setiap situasi. Ketika menyelesaikan masalah, pemikiran individual sangat

5
jarang bisa seluas dan sedalam sudut pandang kelompok. Contohnya, jika ada
masalah lebih baik dibicakan secara bersama.
4. Tim membuat para pemimpin bertanggung jawab atas tujuan. Individu yang tidak
saling terhubung satu dengan yang lain tidak dapat mencapai tujuan tanpa rasa
tanggung jawab. Contohnya, pemimpin bertanggung jawab atas hasil-hasil yang
dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.

B. Skema suatu Penyelesaian Konflik di suatu Perusahaan atau Organisasi


Suatu organisasi memiliki berbagai macam komponen yang berbeda dan
saling memiliki ketergantungan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan.
Perbedaan yang terjadi dalam suatu organisasi sering kali menyebabkan terjadinya
ketidakcocokan yang bisa menimbulkan konflik. Konflik dapat menjadi masalah yang
serius bagi suatu organisasi apabila konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa ada
upaya untuk menyelesaikannya. Konflik dalam organisasi sering kali dilihat sebagai
sesuatu yang negatif, padahal tidak semua konflik selalu negatif dan merugikan jika
bisa ditata dengan baik, bahkan sangat mungkin akan bisa menguntungkan organisasi.

Manajemen konflik merupakan proses mengidentifikasi dan menangani


konflik secara bijaksana, adil, dan efisien dengan tiga bentuk metode pengelolaan
konflik yaitu stimulasi konflik, pengurangan/penekanan konflikdan penyelesaian
konflik. Pengelolaan konflik membutuhkan keterampilanseperti berkomunikasi yang
efektif, pemecahan masalah, dan bernegosiasi dengan fokus pada kepentingan
organisasi. Konflik sebenarnya bisa menjadi suatu potensi yang baik (fungsional)
yang bisa mendorong produktivitas apabila konflik tersebut dikelola dengan baik,
namun konflik biasanya dianggap sebagai suatu yang negatik (difungsional) dan dapat
mengganggu serta menurunkan produktivitas.

Kiat-kiat atau Skema suatu Penyelesaian Konflik di suatu Perusahaan atau


Organisasi :

1. Menerangkan titik-titik pertikaian yang terpenting. Contoh, pemimpin membahas


masalah pertikaian dengan pihak-pihak yang memiliki konflik.
2. Menciptakan keadaan-keadaan yang baik untuk menangani titik-titik pertikaian
itu. Contoh, mengadakan lomba/kebersamaan untuk menciptakan keadaan tenang
tanpa pertikaian.

6
3. Memperbaiki saling komunikasi. Contoh, untuk menghindari miskomunikasi
penyampaian pesan dalam organisasi maka menyampaikannya dengan
komunikasi yang transparan
4. Menumbuhkan aturan-aturan penanganan konflik selanjutnya. Contoh, HRD dapat
menetapkan kebijakan dan menyusun buku pedoman karyawan yang membantu
menjelaskan ekspektasi tentang apa yang dapat diterima serta melatih karyawan
dalam keragaman tempat kerja.
5. Membantu menetapkan pemecahan-pemecahan alternatif. Contoh, Sertakan semua
individu yang terlibat dalam menentukan solusi alternatif yang terbaik, tentukan
solusi alternatif yang sejalan dengan tujuan organisasi atau perusahaan.
6. Membantu supaya pemecahannya dapat diterima. Contoh, orang yang berselisih
akan sama-sama mengalah atau berkorban untuk menemukan jalan keluar.

C. Memaparkan Rencana Aksi secara detail yang para mahasiswa persiapkan


untuk menjadi seorang perofesional sebagai posisi pengikut dan atau pemimpin
yang baik
Kepemimpinan adalah istilah yang sering dibahas dan keterampilan yang
paling didambakan oleh para pemberi kerja atau sebuah organisasi.

Mahasiswa merupakan salah satu bagian kehidupan bermasyarakat, yang


memegang peranan penting dalam memajukan sebuah bangsa. Julukan “agent of
change” melekat pada label mahasiswa, yang sudah seharusnya dipahami secara
mendalam, termasuk memupuk diri sebagai generasi pemimpin bagi negara ke
depannya. Menjadi seorang pemimpin bukanlah sebuah perkara mudah untuk
diemban, sehingga perlunya kesiapan diri merupakan hal penting untuk dimiliki setiap
mahasiswa dalam membawa perubahan pada negaranya.

Mahasiswa sebagai elemen utama penerus bangsa tentunya


merupakankesatuan yang sangat penting untuk memajukan dan menjalankan
kehidupan bangsa di masa mendatang. Mahasiswa sangat dikenal dengan
pemikirannya yangsangat kritis, demokratis dan konstruktif. Suara suara mahasiswa
biasanyadianggap sebagai realita social yang ada dilingkungan masyarakat sehingga
sangat pantas jika mahasiswa dianggap sebagai roda penggerak bangsa.

Pemimpin dan pengikut akan menjadi penting, sebab keduanya saling


membutuhkan. Pemimpin membutuhkan pengikut untuk membantu mereka
mengimplementasikan berbagai macam kebijakan yang telah ditetapkan sekaligus

7
juga memberikan kekuatan akan posisinya sebagai pemimpin. Pengikut membutuhkan
pemimpin untuk menjadi contoh, pembimbing sekaligus pengarah dalam segalan
tindakannya.

Menjadi seorang leader ataupun follower keduanya tidak bisa dilihat sebagai
sesuatu yang parsial, tetapi harus dilihat sekaligus dijalankan secara integratif.
Faktanya, sekalipun dalam kondisi dan jabatan tertentu kita menjadi leader, namun
dalam kondisi yang lain kita juga adalah seorang follower. Sebagai sebuah contoh,
boleh jadi kita menjadi leader salah satu bidang yang ada dalam organisasi, namun
kita juga ternyata adalah follower bagi leader kita dalam satu kesatuan organisasi.

Berikut Strategi mahasiswa menjadi Pengikut yang Professional dan


Pemimpin yang baik :

1. Menantang Diri Masuk Dalam Organisasi Kepemimpinan


Organisasi kepemimpinan ini dengan sengaja dibentuk dan dinaungi oleh pihak
kampus agar para mahasiswa bisa berkembang dan menjadi para pemimpin sukses
hebat masa depan. Jerome T. Murphy, penulis “Dancing in the Rain: Leading
With Compassion, Vitality and Mindfulness in Education,” mengatakan bahwa
para pemimpin di kampus perlu meningkatkan rasa realisme dan kesabaran.
2. Terbuka dengan Ide, Saran, Gagasan, dan Pandangan Orang Lain
Keterbukaan atas segala ide dan pemikiran orang lain akan membuat kamu
memiliki banyak saran pertimbangan sebelum mengambil sebuah keputusan
penting demi keberlangsungan dan kesuksesan dari kepemimpinan yang kamu
jalankan. Meskipun tidak setiap ide, gagasan atau saran bisa diterima, lawan
bicara kamu atau orang yang memberi saran atau anggota tim kamu perlu merasa
bahwa mereka didengar, dihargai, dan merasa memiliki andil atau pengaruh
sebagai anggota komunitas kampus.
3. Gunakan Komunikasi yang Jelas
Gunakan komunikasi yang interaktif, menghargai setiap pemikiran mereka dan
menjalin hubungan yang harmonis dengan setiap anggota tim, tanpa membangun
sebuah perbedaan atau garis pemisah karena jabatan kamu sebagai seorang
pemimpin. Dalam mengutarakan gagasan atau pengambilan keputusan dalam
sebuah pertemuan, komunikasikan secara jelas dan minta umpan balik (feedback)
dari mereka bahwa mereka mengerti apa yang telah kamu sampaikan, di samping
mereka mengerti tujuan bersama yang harus mereka capai.
4. Ketahui SWOT Dalam Dirimu
8
Ketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang
kamu sadari saat kamu sedang berkecimpung dalam sebuah organisasi
kepemimpinan saat ini.
5. Mulai dari Bawah
Ini berlaku dalam setiap aspek hidup manusia, termasuk proses menjadi pemimpin
hebat sukses di kampus, bahkan para pemimpin besar dunia. Tidak ada pemimpin
hebat yang tiba-tiba muncul tanpa mengalami fase atau proses dari bawah dan
belajar dari berbagai pengalaman sehingga dikenal menjadi pemimpin yang
sukses. Para entrepreneur sukses dan hebat pasti juga akan mengalami fase ini.
Mereka belajar dari bawah sebelum mereka membuka sendiri usaha mereka dan
berjuang dalam startup yang mereka tumbuhkan.
6. Mau Bekerja Sama dengan Banyak Kepala
Mengembangkan setiap kemampuan interpersonal ini dengan cara bertemu dan
bertukar pikiran dengan banyak orang, termasuk membuka diri terhadap orang-
orang baru. Minta saran dan masukan serta tanyakan apa saja yang perlu
dikembangkan dalam lingkungan kampus.

9
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Teamwork atau kerjasama tim merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh
setiap tim dalam sebuah perusahaan. Karena dengan tim dengan teamwork yang solid
akan menjadi kunci apakah sebuah organisasi atau perusahaan dapat berkembang atau
tidak. Jika tim kerja dalam perusahaan kurang maksimal dan tidak bisa bekerja sama,
maka perkembangan bisnis akan terhambat dan mengalami banyak kendala. Oleh
karena itu, menjaga kolaborasi tim dan membangun tim yang solid menjadi penting
bagi sebuah perusahaan.
Manajemen konflik merupakan proses mengidentifikasi dan menangani
konflik secara bijaksana, adil, dan efisien dengan tiga bentuk metode pengelolaan
konflik yaitu stimulasi konflik, pengurangan/penekanan konflikdan penyelesaian
konflik. Pengelolaan konflik membutuhkan keterampilanseperti berkomunikasi yang
efektif, pemecahan masalah, dan bernegosiasi dengan fokus pada kepentingan
organisasi. Konflik sebenarnya bisa menjadi suatu potensi yang baik (fungsional)
yang bisa mendorong produktivitas apabila konflik tersebut dikelola dengan baik,
namun konflik biasanya dianggap sebagai suatu yang negatik (difungsional) dan dapat
mengganggu serta menurunkan produktivitas.

Pemimpin dan pengikut akan menjadi penting, sebab keduanya saling


membutuhkan. Pemimpin membutuhkan pengikut untuk membantu mereka
mengimplementasikan berbagai macam kebijakan yang telah ditetapkan sekaligus
juga memberikan kekuatan akan posisinya sebagai pemimpin. Pengikut membutuhkan
pemimpin untuk menjadi contoh, pembimbing sekaligus pengarah dalam segalan
tindakannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kriswangsa Bagus K.Y., S. (2018, May 5). finansialku. Retrieved from


www.finansialku.com: https://www.finansialku.com/pemimpin-sukses-hebat-di-kampus/

Maxwell, J. C. (2014). Teamwork 101 : Cara Membentuk dan Mengembangkan Tim.


Surabaya: MIC Publishing.

Sudarmanto, Eko; Sari, Diana Purnama; Tjahjana, David; S, Edi Wibowo; Mardiana, Sri
Siska; Purba, Bonaraja; Purba, Sukarman; Irdawati; Tjiptadi, Diena D; Kato, Iskandar;
Manalu, Novita Verayanti; SN, Arfandi. (2021). Manajemen Konflik. Jakarta: Yayasan
Kita Menulis.

11

Anda mungkin juga menyukai