BISNIS START UP
NAMA KELOMPOK 2
DOSEN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat
serta salam tak lupa penulis haturkan pula kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang
ini.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bisnis Start Up. Dalam penyusunan
makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Sebagai ungkapan rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. IbuYuliarni Putri. SE,.MM selaku dosen mata kuliah Bisnis Start Up
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi
3. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan ide-ide kepada penulis
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca. Penulis mengucapkan
terima kasih dan permohonan maaf apabila tedapat kata-kata di dalam makalah ini yang
kurang berkenan bagi pihak-pihak tertentu. Untuk itu demi perbaikan makalah ini untuk
kedepannya, penulis berharap pembacabisa memberikan saran maupun kritikan yang
membangun.
Penulis
Daftar Isi
BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Kepemimpianan.........................................................................
B. Pentingnya Pemimpin dalam Startup.............................................................
C. Perbedaan Penguasa dan Pemimpin...............................................................
D. Sifat yang Dibutuhkan untuk Menjadi Pemimpin..........................................
E. Peran Kepemimpinan CEO Dalam Kemajuan Startup..................................
A. Kesimpulan ..................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis startup adalah bisnis rintisan yang diharapkan dapat tumbuh dan menguasai
ceruk pasar secara cepat dan selanjutnya menjadi perusahaan yang besar. Bisnis startup
biasanya lebih mengutamakan ide-ide baru dan memberi solusi permasalahan bagi konsumen.
Startup adalah bisnis yang memiliki tujuan untuk membangun ide dan inovasi agar dapat
bertumbuh dengan cepat. Selain meningkatkan produk, perusahaan startup juga ingin
memperluas pelanggan dengan cepat agar dapat membantu mereka membangun pasar yang
semakin besar. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu organisasi
dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan
signifikan dalam organisasi pada perusahaan tertentu, kepemimpinan menjadi kepribadian
yang memiliki dampak dan kepemimpinan merupakan seni dalam menciptakan kesesuaian
dan kestabilan organisasi. Seorang pemimpin bertugas untuk memastikan setiap anggota
kelompok merasa aman dalam bekerja. Ketika semua merasa aman, setiap anggota kelompok
akan dapat bekerja bersama-sama, sehingga dapat menghadapi bahaya di luar lingkaran
kelompoknya dengan lebih baik.
Tanggung jawab dari seorang pemimpin adalah 2 hal, yaitu menentukan siapa yang
dapat masuk ke dalam lingkaran kelompok, dan menentukan seberapa besar lingkaran
keamanan tersebut. Inilah mengapa sangat penting untuk memastikan sebuah startup
memiliki landasan misi yang kuat, dan memilih orang-orang yang memiliki misi yang sama
dengan startup tersebut. Seorang pemimpin yang baik juga harus dapat mempercayai anggota
kelompok untuk menjadi pemimpin. Mungkin ia adalah orang yang paling hebat dan
kompeten, tetapi ia harus sadar bahwa ia tidak dapat membantu semua orang. Oleh karena
itu, ia harus mau mendelegasikan tanggung jawab untuk kepentingan bersama. Dalam bagian
ini, tugas seorang pemimpin adalah memastikan bahwa anggota yang dia kenal telah
mendapatkan rasa aman, dan mempercayai mereka untuk memberikan rasa aman pada
anggota dibawahnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Kepemimpinan
2. Apa Pentingnya Pemimpin Dalam Startup
3. Apa Perbedaan Penguasa Dan Pemimpin
4. Apa Saja Sifat Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pemimpin
5. Apa Peran Kepemimpinan CEO Dalam Kemajuan Startup
6. Apa Saran Untuk CEO Startup
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Pentingnya Pemimpin Dalam Startup
3. Untuk mengetahui Perbedaan Penguasa Dan Pemimpin
4. Untuk mengetahui Apa Saja Sifat Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pemimpin
5. Untuk mengetahui Peran Kepemimpinan CEO Kalam Kemajuan Startup
6. Untuk mengetahui Saran Untuk CEO startup
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen kepemimpinan
Membangun budaya oraganisasi seperti orang mandi harus dibasahi dari atas
kebawah, bukan sebaliknya, banyak pengalaman kami melakukan pelatihan, peserta
memberi komentar harusnya materi ini diberikan juga buat bos-bos diatas, justru mereka
yang perlu, ya memang banyak organisasi melakukan pelatihan kepemimpinan untuk
bawahan namun lupa untuk diri dan tim manajemen ditingkat atas.
Tim manajemen tingkat atas sering juga terdiri dari orang-orang baru yang
direkrut dari luar tidak selalu merupakan kader pemimpin yang dibangun dari bawah,
mereka duduk diposisinya karena harapan untuk efektif dibagiannya masing-masing,
namun dalam interaksinya sering terjadi miskomunikasi atau kesalahpahaman dan dilihat
bawahan sebagai tim manajemen yang tidak kompak.
Siapapun yang ada dalam perusahaan memiliki latar belakang yang berbeda,
pendidikan, pengalaman, minat, ketertarikan, motivasi dan gaya yang berbeda-beda,
bagaimana mencari dan membangun perekat kebhinekaan agar tim manajemen ini
menjadi efektif? kami melakukan pelatihan manajemen kepemimpinan dengan
pendekatan teknologi Mind power dan modul dibuat customize sesuai dengan kondisi
riel dalam perusahaan.
Berikut adalah contoh program pelatihan manajemen kepemimpinan yang kami
customized :
1. Assessment mindset kepemimpinan untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan
bagaimana seharus nya yang ideal, gap inilah yang nantinya menjadi individual
development. Assessment mindset dengan menggunakan Identity compass.
2. Memahami mindset kepemimpinan dikaitkan dengan tantangan perusahaan disaat ini
dan dimasa datang, menggunakan materi strategic direction dalam perusahaan bila
sudah ada.
3. Memahami gaya kepemimpinan masing-masing manajer dan bagaimana melakukan
penyesuaian perilaku interpersonal dengan pendekatan NLP (Neuro linguistic
programming).
4. Memahami dan menjadi role model dari penerapan tata nilai yang berlaku dalam
perusahaan, dan memunculkan perilaku spesifik difungsinya masing-masing
5. Komitmen melakukan perubahan perilaku untuk bersama membangun tim manajemen
yang solid.
Tanggung jawab dari seorang pemimpin adalah 2 hal, yaitu menentukan siapa yang
dapat masuk ke dalam lingkaran kelompok, dan menentukan seberapa besar lingkaran
keamanan tersebut. Inilah mengapa sangat penting untuk memastikan sebuah startup
memiliki landasan misi yang kuat, dan memilih orang-orang yang memiliki misi yang
sama dengan startup tersebut. Pemimpin yang baik memperluas lingkaran keamanan
sampai kepada anggota terendah dalam kelompoknya, tidak hanya pada level manajer.
Apabila organisasi hanya memberikan rasa aman kepada level atas, dan tidak
memperhatikan level bawah (misalnya office boy, satpam), maka organisasi tersebut akan
menghadapi bahaya lebih besar.
C. Perbedaan Penguasa dan Pemimpin
Untuk mengetahui perbedaan ini, mari kita ilustrasikan dengan kelompok serigala.
Pemimpin alfa biasanya mendapatkan urutan pertama dalam makan, memilih pasangan,
dan fasilitas terbaik lainnya. Akan tetapi hal ini tidak datang dengan gratis. Ketika
kawanan serigala mendapatkan bahaya, anggota kawanan serigala mengharapkan serigala
alfa akan berlari paling pertama menghadapi bahaya dan menyelamatkan anggota yang
lain. Ilustrasi ini juga berlaku bagi startup. Sebagai founder, mungkin ia mendapatkan
penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan, tetapi ingat bahwa
ekspektasi anggota kelompok adalah rasa aman. Ketika ada bahaya, ia diharapkan
akan menghadapi bahaya dan bukan malah berlari mengorbankan karyawannya. Inilah
mengapa orang-orang merasa marah dengan pemecatan ketika kondisi buruk (bahaya).
Bisnis tidaklah rasional, tetapi tentang merasa aman. Menjadi seorang pemimpin
harus memiliki sifat "manusiawi," memberikan perhatian, waktu, dan bukan uang.
Pemimpin yang baik tidak menyelesaikan masalah dengan "berapa banyak yang harus
saya bayar?" Tetapi dengan "bagaimana saya dapat membantu anda?" Dengan
memberikan waktu dan tenaga, seorang pemimpin akan dapat membuat ikatan yang kuat
di dalam anggota kelompoknya.
1. Courtship (paEi) Courtship adalah tahapan awal dimana pendiri melahirkan sebuah
perusahaan melalui gagasan-gagasan yang dibuat oleh pendiri itu sendiri (Adizes,
1988: 11). Dalam masa ini, pendiri membangun sebuah komitmen yang kuat (Fenyves
et. al., 2015: 465). Dalam membangun sebuah komitmen, pendiri akan
mempromosikan idenya untuk mewujudkan seberapa hebat bisnis tersebut.
Maka dari itu, pada tahap ini lebih dibutuhkan budaya kepemimpinan seorang
entrepreneuring dibandingkan budaya kepemimpinan performing, administering, atau
integrating (Domnariu & Furtunescu, 2014). Dalam proses pembangunan komitmen,
pendiri akan sering berjanji dan membagikan masa depan perusahan ke keluarga,
teman, dan orang terdekat.
Ini dilakukan agar pendiri mendapatkan dukungan secara emosional dari orang-
orang yang dipercayainya karena perusahaan belum memiliki bentuk secara fisik.
Pada tahapan ini pendiri harus menjadi product-oriented sampai kualitas, kapabilitas
dan fungsi dari produk diterima. Ketika Courtship tidak dilakukan pengujian secara
nyata, maka dianggap Affair. Pada tahap ini, perusahaan Courtship membutuhkan
konsumen, manajemen yang baik, kapital, organisasi, dan pekerja.
2. Infancy (Paei) Infancy adalah tahapan awal dimana gagasan telah dipilih dengan
mempertimbangkan risiko (Adizes, 1988: 20). Pada tahapan ini, membutuhkan lebih
banyak aksi karena gagasan sudah terpilih maka disebut tahap percobaan (Nagui,
2015: 13). Semakin besar risiko yang dihadapi harus semakin besar pula komitmen
yang dibutuhkan untuk mengukur sebuah kesuksesan.
Pada tahapan ini perusahaan membutuhkan pekerja keras dan pendiri yang
berorientasi terhadap hasil. Hampir semua orang berada di perusahaan termasuk
presiden direktur, keluar untuk melakukan penjualan. Oleh karena itu, pada tahapan
Infancy, lebih dibutuhkan pemimpin yang memiliki budaya performing dibandingkan
entrepreneuring, administering, atau intergrating (Domnariu & Furtunescu, 2014).
Karakteristik dari organisasi Infant adalah berorientasi terhadap aksi; sedikit
sistem dan peraturan; performa yang tidak konsisten; rentan krisis; manajemen terjadi
karena krisis; sedikit delegasi sehingga manajemen menjadi orang yang melakukan
sendiri; komitmen dari pendiri terus diuji (Adizes, 1988: 23). Dalam hal ini,
organisasi membutuhkan dua hal penting yaitu, dana untuk modal dan komitmen
pendiri.
Perusahaan Infancy yang sehat adalah memiliki dana yang cukup, dimana pemilik
merasa memiliki kontrol atas operasi perusahaan, ada dukungan dari orang terdekat,
dan masalah-masalah sehari-hari yang tidak fatal (Adizes, 1988: 32). Perusahaan
Infancy membutuhkan konsumen. Pada masa ini, organisasi Infant memiliki tugas
untuk menganalisa lingkungan, merencanakan keuangan perusahaan, dan meramalkan
penjualan, produksi, dan kebutuhan karyawan. (Adizes, 1988: 325-326)
3. Go-Go (PaEi) Go-Go organization adalah tahapan dimana sebuah perusahan sudah
berjalan dan arus kas serta penjualan meningkat (Sabdybayev & Derkan, 2014: 56).
Pada tahap ini, pendiri tidak bisa hanya menggunakan budaya performing saja tetapi
harus diikut dengan entrepreneuring. Keberhasilan ini membuat pendiri melakukan
setiap peluang, sehingga banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan saat
bersamaan. Cara menanganinya adalah perusahaan harus membuat rencana kerja
selama satu tahun untuk setiap proyek yang merupakan prioritas untuk dikerjakan.
Organisasi ini masih tidak memiliki sistem atau peraturan. Ambiguitas terhadap
tugas dan tanggung jawab membuat manajer organisasi ini berpindah dari tugas satu
ke tugas yang lain untuk mengatur semua simulasi dasar. Hal ini membuat organisasi
dan manajer tidak fokus dan jika ini berlanjut, maka organisasi akan mengalami
likuidasi.
Presiden direktur dari perusahaan ini harus merangkap tugas menjadi pembeli
barang, penjual yang handal, dan juga perancang. Sedangkan anggota yang lain
biasanya merupakan pekerja paruh waktu atau memiliki tugas pembelian yang sedikit.
Organisasi ini belajar dari kesalahan.
Ketika kesalahan besar terjadi serta kehilangan uang dan client, maka organisasi
mulai sadar pentingnya suatu peraturan. Ketika peraturan dibuat, maka organisasi
akan berlanjut ke tahap berikutnya.
Faktor-faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan
1. Efektifitas Organisasi akan menjadi efektif ketika kebutuhan dari konsumen terpenuhi
karena organisasi hadir (Adizes, 1988: 120). Gaya Kepemimpinan yang memiliki
kuadran efektif adalah performing (jangka pendek) dan entrepreneuring (jangka
panjang).
2. Efisiensi Organisasi yang efisien adalah organisasi yang sistematik, memiliki rutinitas,
dan memiliki program yang aktif dikerjakan pada saat yang tepat secara insentif
(Adizes, 1988: 121). Gaya Kepemimpinan yang memiliki kuadran efisien adalah
administering (jangka pendek) dan integreting (jangka panjang).
Dalam Corporate Lifecycle terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya setiap
tahapan. Berikut adalah faktor-faktor tersebut (Adizes, 1988: 106):
1. Peran pemimpin pada perusahaan start-up adalah sebagai operasional dan perancang
strategi, Hal ini ditunjukan pada pernyataan-pernyataan informan yang mendukung
penelitian ini bahwa setiap kegiatan baik operasional, pembagian tugas, pengambilan
keputusan, dan menentukan visi perusahaan kedepan merupakan peranan dari CEO
untuk melakukan itu.
Walaupun dalam start-up business memiliki pendiri dua orang atau lebih dengan
saham yang sama, seorang CEO tetap yang mengambil keputusan untuk visi
perusahaan kedepan setelah melakukan rundingan dengan para pendiri lain.
2. CEO dari salah satu perusahan startup memiliki gaya kepemimpinan berdasarkan PAIE
management style adalah performing dan sedikit entrepreneuring serta integrating.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Adizes, Ichak dalam Domnariu & Furtunescu (2014)
bahwa untuk melewati perusahaan courtship dibutuhkan seorang leader yang memiliki
visi kedepan atau gaya kepemimpinan entrepreneuring.
Bagi CEO dan Perusahaan startup lain Berdasarkan implikasi manajerial yang
dijelaskan, maka saran yang dapat diberikan kepada CEO startup untuk
mengembangkan start-up business adalah sebagai berikut:
2. Saran untuk perusahaan startup agar SOP yang sudah dibuat khususnya dalam
marketing dapat dilakukan secara rutin sehingga perusahaan dapat berkembang
dengan baik. Rencana – rencana yang sudah dibuat oleh para pendiri untuk mencapai
cita-cita perusahaan dalam membuka kafe dapat dilaksanakan agar arus kas yang ada
didalam perusahaan dapat berjalan dan kerugian di masa lalu dapat tertutup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi. Hal
ini dikarenakan kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan signifikan dalam
organisasi, kepemimpinan menjadi kepribadian yang memiliki dampak dan
kepemimpinan merupakan seni dalam menciptakan kesesuaian dan kestabilan organisasi.
Seorang pemimpin bertugas untuk memastikan setiap anggota kelompok
merasa aman dalam bekerja. Ketika semua merasa aman, setiap anggota kelompok akan
dapat bekerja bersama-sama, sehingga dapat menghadapi bahaya di luar lingkaran
kelompoknya dengan lebih baik. Tanggung jawab dari seorang pemimpin adalah 2 hal,
yaitu menentukan siapa yang dapat masuk ke dalam lingkaran kelompok, dan
menentukan seberapa besar lingkaran keamanan tersebut. Inilah mengapa sangat penting
untuk memastikan sebuah startup memiliki landasan misi yang kuat, dan memilih orang-
orang yang memiliki misi yang sama dengan startup tersebut. Pemimpin yang baik
memperluas lingkaran keamanan sampai kepada anggota terendah dalam kelompoknya,
tidak hanya pada level manajer.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam hal penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/bisnis-startup/
https://uzone.id/kepemimpinan-yang-tepat-untuk-membangun-startup
https://hr.proxsisgroup.com/3-alasan-mengapa-kepemimpinan-yang-baik-dibutuhkan-
agar-bisnis-sukses/
https://www.klobility.id/post/pentingnya-kepemimpinan-di-dunia-startup