Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PEMASARAN PERTANIAN

HASIL ANALISA TERHADAP PENYUSUNAN PENGAWASAN DAN


PENGENDALIAN PERUSAHAAN WINGSFOOD

DISUSUN OLEH :

VITA FEBI AFRIYANI

1804010023

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020
PT. Wings Surya Indonesia didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama
Lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil
menjadi pemimpin pasar (market leader) yang memperkerjakan ribuan tenaga kerja yang
berlokasi di Jakarta dan Jawa Timur Surabaya tersebut sebelum berubah nama menjadi Wings
Surya pada tahun 1991 perusahaan ini telah berganti nama menjadi Fa Wings. Sampai saat ini
Wings surya telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 40 produk, dalam memasarkan
berbagai produk, perusahaan ini membagi jenis produk yang dihasilkan agar lebih terfokus
yaitu ke dalam tiga divisi :

i. Wings Household (Wings Surya dan Lion Wings):


Meliputi Detergen (Daia, Boom), Pewangi Pakaian (Pewangi So Klin), Sabun
Pencuci Piring (Mama Lime), Cairan Pembersih (Wings Porcelain “WPC”, Super Sol)
ii. Wings Care (Wings Surya dan Lion Japan Wings) :
Meliputi Pasta Gigi (Ciptadent), Body Lotion (Emeron Lovely), Shampo
(Emeron Nutrive Shampo dan Zinc), Sabun Mandi (Giv, Nuvo, Botanical)
iii. Wings Food (PT. Tirta Alam Segar) :
Meliputi Produk Makanan seperti (Mie Instan Sedaap, Sambal Sedaap, Mie
Sedaap Cup, dan Kecap Sedaap), dan dengan Produk Minuman seperti (Floridina, Teh
Javana, Ale-Ale, Jas Jus, Tea Jus, Isoplus, Teh Rio, Top Coffee, Golda Coffee, dsb)

Tahap I Lingkungan Pemasaran (Wings Food)

Memfokuskan pada salah satu bagian dari PT. Wings Surya yaitu “Wings Food”
dengan tujuan Wings Food sendiri adalah memproduksi produk-produk yang berkualitas
namun dengan harga terjangkau, Wings Food mampu menguasai setiap lini produk dalam
melakukan kegiatan pemasaran hal ini di maksudkan untuk mencapai sebuah pencapaian
dengan mengungguli produk dari para perusahaan pesaing sejenis dengan produk unggulan
makanannya “Mie Sedaap”. Dengan adanya faktor penentu perilaku konsumen untuk membeli
Mie Instan “Mie Sedaap” mampu mengetahui daya tarik konsumen terhadap produk tersebut
masih diminati, berikut alasannya:
1. Sebagian besar penduduk di berbagai negara setiap harinya mampu mengonsumsi
sekitar dua ratus juta bungkus mie instan.

Sumber : seasia.co
Sementara di Indonesia hampir diperkirakan sekitar 10 miliar bungkus beredar setiap
tahunnya. Indonesia merupakan negara kedua di dunia setelah negara China dan
Hongkong sebagai negara yang mengonsumsi mie instan. Dan diperkirakan ada sekitar
50 brand-names (merek dagang) yang beredar di pasaran (Eviandaru, 2001). Kehadiran
mie instan secara tidak sadar telah menggeser beberapa jenis makanan seperti jajanan
pasar, makanan ringan, dan sebagainya.
2. “ Pada zaman sekarang ini mengonsumsi makanan bukan hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari namun sudah menjadi gaya hidup. Terlebih lagi makanan siap saji
seperti mie instan menjadi pilihan sebagian masyarakat Indonesia, karena efisiensi
waktu, tenaga, serta biaya pengeluaran rumah tangga”.
Maka mie instan telah menjadi salah satu makanan favorit warga Indonesia, bisa
dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mie instan atau mempunyai persediaan di
rumah apalagi sedang musim pandemi saat ini, dan sejarah telah membuktikan bahwa
mie instan tidak hanya sebagai makanan sehari-hari namun mie instan juga kerap hadir
di tempat atau daerah yang sedang tertimpa bencana alam karena kekurangan makanan
sebagai makanan pokok yang di sediakan oleh para donatur dan pihak pemerintah daerah,
mie instan dijadikan pilihan dalam membantu korban bencana alam dalam menyambung
kehidupan karena mie instan merupakan paket nutrisi harga terjangkau sebagai
penyeimbang bagi pola makan di negara berkembang (Harsanto, W.P. 2009). Dalam
pola konsumsi, ada kecenderungan untuk mengonsumsi mie instan sebagai makanan
yang telah diolah dan dikemas dengan lebih menarik serta dipasarkan sebagai makanan
modern dengan beberapa tambahan inovasi sesuai selera konsumen.
3. Selain dari produk Mie Sedaap saat ini Wings, (terutama Wings Food) telah menjadi
perusahaan yang mampu merebut pasar perusahaan lain dengan meminimalkan biaya
untuk mencapai tujuan perusahaan dan tetap memaksimalkan hasil output produk tetap
mempertahankan kualitas dan mampu menambah volume produk setiap hari untuk
memenuhi kebutuhan konsumennya. “Produk dari Wings Food telah memiliki sertifikat
BPOM, sehingga masyarakat percaya terhadap produk tersebut”. Berikut adalah produk
makanan dan minuman yang dihasilkan oleh Wings Food, diantaranya :
✓ Ale-ale ✓ Power F
✓ Choco Drink ✓ Tea Jus
✓ Enerjos ✓ Teh Javana
✓ Floridina ✓ Teh Rio
✓ Golda Coffee ✓ Toop Coffee
✓ Isoplus ✓ Top White Cofee
✓ Jas Jus ✓ Mie Sedaap
✓ Minuman bervitamin C Segar Dingin ✓ Kecap Sedaap
✓ Milk jus ✓ So Yumie Gelas
Sumber : Wikipedia “ Wings (perusahaan)”

4. “Teknologi manufaktur yang canggih dan modern mampu menciptakan produk-produk


sesuai keinginan konsumen serta mampu mengikuti perkembangan pasar sehingga terus
mengembangkan produk sesuai dengan tren pasar yang ada”.
Dengan adanya Teknologi, maka setiap pekerjaan yang dilakukan akan menjadi
praktis, efisien, dan efektif. Pada dasarnya, jenis teknologi sangat bervariasi dan sangat
beraneka ragam sesuai dengan jenis ragam perusahaan itu sendiri (Emigawati, 2009).
Keunggulan adanya teknologi mampu membawa banyak keuntungan pada perusahaan
yang menerapkan adanya teknologi karena dapat mendukung pelaksanaan kerja para
karyawan perusahaan karena dapat meningkatkan kinerja karyawan serta meningkatkan
penjualan produk sesuai target yang diinginkan pasar. Pada tahun 2016 Indonesia telah
di hadapkan pada Asean Economic Community (AEC), Persaingan yang ketat telah
membuat PT. Wings Food Indonesia harus lebih siap bersaing secara global. Tujuan dari
wings corporation adalah memproduksi produk dengan kualitas internasional namun
dengan harga ekonomis, maka dari itu pihak PT.Wings Food yang merupakan produsen
dari salah satu produk mie instan “Mie Sedaap” di tuntut agar lebih kreatif, inovatif untuk
menarik daya beli konsumen terhadap produk “Mie Sedaap” dan dalam hal ini tidak
terlepas dari proses produksi hingga pemasaran yang menggunakan teknologi modern
dan bermanufaktur canggih, fasilitas kelas internasional dan jaminan kualitas ketat pada
produk wings mampu memberi sebuah keyakinan kepada konsumen untuk membeli
produk dari Wings Food.

Tahap II Jenis Produk yang di Unggulkan pada PT Wings Food

Dari berbagai macam produk terdapat 2 Jenis Produk yang di Unggulkan pada
perusahaan ini (Wings Food) yaitu pada makanan perusahaan mengunggulkan produk “
Mie Sedaap” dan pada minuman perusahaan mengunggulkan produk “Teh Javana”.
Kedua produk tersebut memiliki tagline tersendiri seperti pada Mie Sedaap yaitu dengan
dipromosikan penjualan melalui iklan dengan produk Mie Sedaap pertama kalinya yaitu
“Soal Kata, Lidah bisa Bohong tapi Soal Rasa, Lidah Ngga Pernah Bohong..Mie Sedaap”
dari iklan tersebut mampu membantu konsumen untuk mengambil tindakan ekonomis
yang lebih baik diambil setelah mengetahui tentang produk yang di hadirkan PT. Wings
Food. Kemudian produk minuman dari PT. Wings Food memiliki tagline tersendiri juga
seperti Teh Javana “Cita Rasa Teh Indonesia”, selengkapnya tentang kedua produk
unggulan ini sebagai berikut :

1) Mie Sedaap

Seperti yang kita sadari bahwa Mie Instan “Indomie” sangat terkenal
sebelum adanya Mie Instan “Mie Sedaap”, Indomie memiliki brand equity telah
mengalami penurunan pangsa pasar semenjak munculnya Mie Instan dari Wings
Food muncul di pasaran. Dan menurut data yang dikeluarkan majalah SWA (2004:
66), pangsa pasar Indomie di tahun 2002 masih 90% namun semenjak Mie Sedaap
hadir di pasar Mie Instan pangsa pasar Indomie semakin menurun menjadi sekitar
70%. Selama beberapa tahun terakhir ini, Mie Sedaap telah membuktikan
kualitasnya walaupun sebagai pendatang baru yang mampu mengambil 15% pangsa
pasar mie instan yang telah dikuasai oleh Indomie di Indonesia.

Mie instan dengan merek yang populer kedua di Indonesia ini diproduksi oleh
Wings Food. Produk yang diluncurkan pada tahun 2003, tiga puluh satu tahun
setelah Indomie. Selain di wilayah Indonesia produk Mie Sedaap telah terjual di luar
negeri seperti di negara Malaysia dan Nigeria. Pada tahun 2008 Mie Sedaap
meluncurkan kemasan baru dengan formula baru dengan di perkaya kandungan 7
Vitamin di dalamnya. (1) Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya
rasa yaitu “Rasa Kari Spesial” dengan bumbu kari yang kental mampu menambah
kenikmatan makan. (2) Pada Tahun 2011 Mie Sedaap meluncurkan produk barunya
yaitu “Rasa Kaldu Ayam Spesial” dengan tagline “Mantap Kaldunya”. Saat ini, Mie
Sedaap merupakan salah satu saingan Indomie sehingga mengalami persaingan ketat
diantara keduanya (Darmawan dkk,2016). Selain itu terdapat juga varian rasa lain
seperti: (3) Mie Sedaap Sambal Goreng di sajikan dengan bumbu sambal goreng
spesial serta di padukan dengan kesegaran jeruk nipis dan taburan bawang goreng,
(4) Mie Sedaap Goreng memiliki cita rasa original dengan bumbu racikan tradisional
menambah selera makan konsumen dengan tambahan bawang goreng yang kriuk,
(5) Mie Sedaap Soto dengan khas serbuk koya menambah rasa kari semakin gurih,
(6) Mie Sedaap Kari Ayam dengan kuah kental yang dominan dengan tambahan
bumbu koya semakin kental, (7) Mie Sedaap Ayam Bawang dengan perpaduan rasa
ayam serta aroma bawang, (8) Mie Sedaap White Curry dengan khas kari kental
berwarna putih memberi kesan unik saat mengonsumsi, (9) Mie Sedaap Ayam
Bawang Telur kemudian terdapat varian rasa baru (10) Mie Sedaap Goreng Korean
Spicy Chicken mie instan ala korea dengan cita rasa pedas, (11) Mie Sedaap Korean
Spicy Soup dihadirkan mie instan kuah pedas ala korea dengan memiliki 2 level
pedas dalam satu kemasan dengan harga produk mulai dari Rp. 2.100 – Rp. 5.000.
Dengan varian mie instan yang beragam mampu menarik konsumen dan perusahaan
Wings Food berupaya untuk terus menambah varian rasa sesuai dengan tren pasar
dari sini bisa kita pahami Wings Food mengunggulkan produk Mie Sedaap di
banding Mie Instan merek lain.

2) Teh Javana
Teh Javana diproduksi oleh anak perusahaan Wings Food yakni PT. Tirta Alam
Segar, yang bermarkas di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat dan PT. Mitra Alam Segar,
Pasuruan, Jawa Timur selain memproduksi Teh Javana juga memproduksi Teh Rio,
Ale-Ale, Floridina, dan Power F. Teh Javana merupakan teh siap saji atau siap
diminum dalam kemasan botol plastik 350 ml yang diproduksi dari daun teh
berkualitas ekspor. Dengan tagline “Cita Rasa Teh Indonesia” teh ini menawarkan
rasa teh khas Indonesia. Teh kualitas terbaik yang dulu khusus dipersembahkan
untuk jamuan teh para raja dan di ekspor seluruh dunia kini dapat dinikmati oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Sensasi terbaik minum teh adalah ketika kita
mencium wangi pertama kali teh tersebut diseduh. Teh Javana mengembalikan
sensasi tersebut untuk melalui teknologi Aroma Recovery System. Ketika membuka
botol Javana, aroma Teh Javana ketika pertama kali diseduh akan tetap terasa.
Aroma Recovery System, memiliki 3 tahap yaitu Extraction System yaitu proses
pengambilan rasa dan aroma, Repository System yaitu proses penyimpanan rasa dan
Aroma, dan Infusing System yaitu proses mengembalikan kesegaran rasa dan aroma
Teh Javana.
Meskipun usia Teh Javana ini masih terbilang sangat muda, namun dalam
perkembangannya Teh Javana mampu melaju dengan pesatnya. Banyak faktor yang
menyebabkan laju pertumbuhan Teh Javana, seperti kebutuhan masyarakat akan
minuman yang segar dan berkualitas. Cara pemasaran Teh Javana juga sangat
mengedepankan nilai kualitas teh dengan rasa bangga memasukan budaya dan
potensi kekayaan yang ada di Indonesia, dan juga dalam pendistribusian Teh Javana
yang masuk dalam ‘kandang’ yang banyak sekali Pelaku pemasaran. Teh Javana
telah dipercaya oleh konsumen ini dilabeli dengan harga Rp. 3.000 terjangkau untuk
area pulau Jawa dan secara terus menerus akan didistribusikan keseluruh Indonesia
sehingga menjadi suatu alasan jika perusahaan Wings Food mengusahakan produk
minuman Teh Javana ebagai produk unggulan (M. Syaifudin,2017).

Tahap III Keputusan yang diterapkan bila produk telah ditetapkan

Menurut (Istiharini, 2006) dalam dimensi atribut produk ada 6 hal yang diukur yaitu
rasa, aroma mie, kualitas, variasi, kemasan, dan merek. Disamping itu, dalam hal ini
keputusan yang diterapkan perusahaan pada produk yang ditetapkan perlu memiliki
lima unsur pokok yang mempengaruhi keputusan produksi hingga pembelian dari
merek, mutu produk, sifat produk, kemasan, dan label, salah satunya seperti :
a. Merek produk dengan Brand
Terdapat suatu tanda atau simbol untuk memberi identitas untuk produk Wings
Food berupa Tulisan, dan gambar yang mendukung seperti halnya pada Produk
Makanan dan Minuman tiap-tiap produk memiliki ciri khas berbeda untuk memberi
tahukan konsumen tentang informasi produk. Contoh “Mie Sedaap” memiliki
merek yang mempunyai karakteristik Mudah di Ingat, mampu beradaptasi dengan
produk-produk yang telah lama ada. Ataupun contoh pada minuman “Teh Javana”
merek yang ada berfungsi sebagai memberi nilai produsen terhadap nilai merek,
Budaya merek mewakili budaya tertentu dalam hal ini adalah Budaya masyarakat
mengonsumsi teh sehingga cocok jika dipadukan antara kebudayaan Indonesia dan
kekayaan teh di Indonesia serta merek ini mampu diterima oleh masyarakat.
b. Mutu Produk
Mutu adalah salah satu alat yang paling penting bagi perusahaan untuk
menentukan posisi mutu produk, dalam arti kemampuan produk itu melaksanakan
fungsinya, termasuk pada tingkat keawetan, ketepatan, kemudahan dalam
dipergunakan konsumen, serta atribut nilai yang lain (Kotler dan Amstrong, dalam
Bakowatun, 2002: 279). Produk yang dikeluarkan oleh Wings Food telah terjamin
kualitasnya baik produk makanan dan minuman tetap terjaga dengan baik dalam
rasa, aroma maupun penampilan produk. Mie Sedaap memiliki tekstur lembut dan
kenyal serta memiliki rasa yang lezat, gurih dan nikmat. Mie sedaap juga satu-
satunya mie instan yang memiliki sertifikat ISO 22000 diproses secara higienis di
bawah pengawasan para ahli.
c. Kemasan Produk
Diambil sebagai contoh dari produk unggulan, yaitu: “Mie Sedaap” telah
diketahui bahwa varian pada produk Mie Sedaap memiliki rasa yang berbeda-beda
sesuai dengan tren pasar dengan isi perkemasan yaitu mulai dari bentuk instan
dengan isian (91 gr untuk Produk Mie Goreng Original), (88 gr untuk varian
Sambal Goreng), (75 gr untuk varian rasa Soto), (72 gr untuk varian Kari Ayam),
(70 gr untuk varian rasa Ayam Bawang), (69 gr untuk varian rasa Ayam Spesial),
(75 gr untuk varian rasa Kari Spesial), (77 gr untuk varian rasa Baso Spesial), (81
gr untuk varian rasa White Curry), (73 gr untuk Varian rasa Ayam Bawang Telur),
(87 gr untuk varian Mie Sedaap goreng Selection Korean Spicy Chicken), (77 gr
untuk varian baru Mie Sedaap Selection Korean Spicy Soup). Sangat bervariasi
bisa di sesuaikan dengan selera konsumen. kemudian untuk tampilan luar kemasan
sangat menarik dan mampu menggambarkan rasa dan kenikmatan disetiap
variannya.
Pada produk minuman unggulan “Teh Javana” yang diketahui merupakan
produk keluaran baru Wings Food yang mampu diadaptasi oleh konsumen, Teh
Javana sendiri hanya menyajikan Teh Seduh dengan ukuran 350 ml, hal ini
ditetapkan oleh perusahaan karena pada dasarnya minuman siap saji sendiri telah
terbagi dalam 3 segmen yaitu volume 500 ml, 350 ml, dan 200 ml, dan di antara
ketiga segmentasi volume 350 ml minuman siap saji di rasa paling cukup dan
memiliki ukuran gemuk sehingga Wings Food memiliki keputusan untuk
menghasilkan produk Teh Javana dengan volume 350 ml dengan harga Rp.3.000
per produk serta dengan menyajikan tampilan kemasan luar berwarna merah elegan
menggambarkan kemewahan yang terdapat dalam kandungan teh yang berasal dari
kekayaan alam Indonesia dan teh warisan para raja sehingga dinilai mampu
menarik konsumen untuk memutuskan membeli produk ini.
d. Perbandingan Harga produk dengan Harga produk pesaing sejenis
Harga merupakan kesesuaian antara sejumlah uang yang dikeluarkan oleh
konsumen dengan bertujuan menukarkan dan mendapatkan produk serta
manfaatnya yang didapat (Thuraifah Adritaristiyah, 2011) meliputi :
(i) Harga dibandingkan dengan merek produk lain sejenis
(ii) Kestabilan harga
(iii) Harga produk terjangkau
(iv) Kesesuaian harga dengan manfaat dan kualitas produk
Perbandingan Harga Update “Mie Sedaap” dan “Indomie”

Mie Sedaap Indomie


Varian Rasa Harga(satuan) Varian Rasa Harga(satuan)
Mie Goreng original (91 gr) Rp. 2.500 Mie Goreng original (85 gr) Rp. 2.500
Rasa Ayam Bawang (70 gr) Rp. 2.400 Rasa Ayam Bawang (69 gr) Rp. 2.400
Rasa Soto ( 75 gr) Rp. 2.400 Rasa Soto ( 75 gr) Rp. 2.200
Korean Spicy Chicken (87 gr) Rp. 2.500 Hype Ayam Geprek (85 gr) Rp. 2.500
Korean Spicy Soup (77 gr) Rp. 2.600 Seblak Hot Jeletot (75 gr) Rp. 2.400
Dan dapat dinyatakan melalui perbandingan harga update 2019 produk “Mie Sedaap”
dengan “Indomie” diambil dari sample 5 varian rasa sama maka pada keduanya
memiliki harga pada tiap kemasan yang tidak jauh berbeda (bahkan sama) namun jika
dilihat hanya saja isian per gram harga pada “Mie Sedaap” dengan harga jual produk
lebih terjangkau dibanding harga pada “Indomie”. Sehingga harga “Mie Sedaap” dapat
terjangkau dan mampu menarik daya beli masyarakat.
e. Distribusi Produk
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi atau perusahaan yang saling
berkaitan dan terlibat dalam suatu proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa
yang siap untuk dijual dan digunakan oleh konsumen (Kotler,2001). Awal Mie
Sedaap diproduksi dari kelompok Wings yaitu Wings Food, meski produksi
diluncurkan pada Mei 2003 tetapi dalam pendistribusian produk telah dikirim ke
pulau Jawa dan Bali, dan nama merek sudah mulai diperbincangkan di semua
kalangan masyarakat dan beredar diberbagai warung, pasar maupun swalayan dan
masyarakat diberikan kemudahan untuk menjangkau produk “Mie Sedaap”.
f. Strategi Advertensi dan Strategi Penjualan
Mie Sedaap melakukan promosi sangat agresif, yaitu dengan strategi awal Mie
Sedaap yang dijalankan antara lain bermain di harga pasaran yang sangat ekonomis
namun bumbu mie yang diberikan kelas premium dan bercita rasa makanan khas
Indonesia. Strategi pengiklanan cukup gencar, seperti iklan di stasiun televisi
maupun versi review produk di sosial media seperti channel youtube, Website.
Upaya terus dilakukan sesuai dengan tren pasar dan ditahun baru-baru ini Wings
Food menyajikan iklan “ Mie Sedaap” dengan menghadirkan tokoh artis korea
untuk memperkenalkan 2 produk baru seperti Mie Sedaap Selection Korean Spicy
Chicken dan seperti Mie Sedaap Selection Korean Spicy Soup yang dibintangi oleh
Member Suju (Super Junior) yaitu Choi Siwon dan Perusahaan Wings Food
menjadikannya sebagai Brand Ambassador Mie Sedaap pada iklan berdurasi 10
detik, tidak lain untuk menarik daya konsumen terhadap varian rasa terbaru dari
Wings Food khususnya kalangan muda, dan selain itu diharapkan masyarakat
menerima dan mendukung produk baru ini dengan model real Choi Siwon yang
dinilai perusahaan sangat Inspiratif untuk masyarakat Indonesia khususnya iklan
penggemar K-Pop, serta penggemarnya pun mengharapkan perusahaan ini
menambah gambar dari Choi Siwon pada kemasan Mie Sedaap.
Saat ini telah banyak tersedia berbagai minuman teh siap saji dari berbagai
merek, salah satu produk minuman teh cepat saji yang ada yaitu Pada produk
minuman unggulan dari perusahaan Wings Food yaitu produk Teh Javana , dalam
menghadapi persaingan pasar minuman teh siap saji pada awal pengenalan produk
disajikan dalam iklan Teh Javana ini dengan model artis muda Indonesia Maudy
Ayunda pada taanggal 14 Januari 2015, hal ini bertujuan untuk mengajak dan
mempengaruhi daya beli masyarakat akan memilih produk ini. Perusahaan Wings
Food sendiri memilih dengan penyajian iklan dibintangi Maudy Ayunda karena
dianggap sosok anak negeri yang mampu menorehkan prestasi yang
membanggakan dunia internasional sehingga sangat cocok dan sesuai untuk
memodeli produk Teh Javana dengan teh khas Indonesia yang diolah dari teh
kualitas terbaik dan dahulu teh ini disajikan untuk jamuan para raja dan teh
diekspor ke seluruh dunia. Oleh karena itu terdapat tagline “Cita Rasa Teh
Indonesia” melalui kepopuleran dan prestasi yang dimiliki oleh Maudy Ayunda,
Wings Food mengasosiasikan produk Teh Javana dengan Maudy Ayunda sebagai
endorser untuk menyampaikan pesan dan mengenalkan produk agar mampu
diterima oleh konsumen (Pratiwi.I, 2015).

Tahap IV Menetapkan Strategi Gabungan

Penelitian yang dilaksanakan oleh Grigaliunate & Pileliene (2016) dalam jurnal
Desi Utami 2019, menyimpulkan bahwa Brand Awareness dapat mempengaruhi daya
tarik iklan dan pada Brand Attitude Toward Brand karena daya tarik yang tinggi pada
iklan tersebutlah membuat terbentuknya Brand Awareness dan kemudian rendahnya
daya taraik iklan membuat konsumen tidak tertarik karena ketiadaan merek yang
mendasari.Strategi gabungan yang dilakukan oleh PT.Wings Group tersebut yang saya
ketahui adanya pengiklanan gabungan dari Wings Group pada tahun 2018 yaitu terkait
perayaan Anniverasary dari produk Wings ke 70 tahun menemani masyarakat
Indonesia dan iklan ini memiliki durasi 1 menit, di dalamnya terdapat produk dari
Wings Household (Detergen, Pewangi Pakaian), Wings Care (Sabun), dan Wings
Food (Mie Sedaap Cup) yang bertujuan mengenalkan berbagai serangkaian produk
berkualitas dari perusahaan Wings sehingga mampu mengenalkan bahwa produk wings
bisa dinikmati dan dirasakan oleh semua kalangan, dengan menyajikan model anak-
anak juga di dalamnya. Kemudian juga dalam pendistribusian ke toko-toko kelontong,
swalayan, pasar pada produk dari wings menggunakan transportasi Truk (Wings Box)
di dalamnya berisi dari serangkaian produk Wings sesuai dengan permintaan toko
terhadap produk Wings. Dalam proses pendistribusian perlu adanya pendekatan dengan
konsumen secara langsung tidak hanya dengan iklan ada juga upaya lain dari
perusahaan Wings yaitu adanya “sales wings” yaitu pelayanan secara langsung kepada
pelanggan.
Tahap V Menentukan Produktivitas Pemasaran

Pada upaya pemasaran produk perusahaan PT. Wings Group mengedepankan


adanya Brand Awareness menjadikan persoalan nama merek tetap menjadi tujuan utama
perusahaan agar perusahaan Wings tetap menjadi ingatan ketika konsumen berpikir
mengenai suatu kelompok produk tertentu dan terdapat kemudahan saat nama merek
tersebut dimunculkan sehingga tetap dipercaya jika pun meluncurkan produk baru lagi
(Shimp,2014:39). Salah satu dari implementasi Manajemen strategi khususnya pada
produk PT.Wings Food menetapkan tugas untuk berbagai divisi atau dilakukan
penstrukturan sebagai alat managemen untuk mengintegrasikan fungsi, kemudian
dijadikan sebagai suatu keberhasilan dari perusahaan dalam memenejemen sumber daya
manusia di dalam organisasi tersebut. Pembagian Job Description di upayakan untuk
membagi fokus dan dilakukan untuk efisiensi dari operasional hingga pemasaran produk.
Berikut adalah tugas dari bagian Pemasaran dan Penjualan perusahaan Wings Group :

(i) Melakukan identifikasi target pasar dan pesaing yang berpotensial untuk tetap
menjadi perbandingan terhadap produk Wings Food agar tetap diminati dibanding
produk pesaing sejenis, kemudian tugasnya mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan.
(ii) Berupaya untuk tetap melakukan Pengembangan berbagai produk Wings Food
yang terintegrasi strategis untuk setiap merek dan melakukan pengembangan
terhadap produk unggulan “Mie Sedaap” serta menciptakan identifikasi setiap
merek.
(iii) Menganalisis tren pasar dan menyiapkan strategi pemasaran yang tepat untuk target
pasar, dan untuk mendistribusikan produk Wings Food kepada konsumen.
(iv) Mampu mempertahankan hubungan yang baik dengan konsumen setia dan sesekali
membantu perlanggan dan memasarkan kembali produk Wings Food.
(v) Mengidentifikasi peluang usaha yang akan didapatkan (mengestimasi produk
terjual) dan tetap berkomunikasi dengan pelanggan contoh dengan adanya Sales
Wings yang mendatangi langsung Warung atau Toko untuk memudahkan
pemesanan produk dan sesekali menginformasikan produk terbaru ataupun
kelayakan produk.
(vi) Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan sehingga mempermudah perluasan
bisnis dan menghasilkan upaya maksimal dari perusahaan terhadap pelanggan
(Swasti, 2015).
Dalam mekanisme pengendalian kegiatan pemasaran produk Wings Food
dengan pendelegasian wewenang serta tanggung jawab dalam setiap divisi, kemudian
agar terciptanya pimpinan yang kondusif, dalam membuat kebijakan pelaksanaan
Sumber daya Manusia di perusahaan Wings Food tetap sehat serta dalam menjaga
hubungan kerja yang baik diharapkan setiap tugas dan tanggungjawab dilakukan sesuai
tujuan dari perusahaan Wings Food untuk mencapai kesuksesan dan perusahaan Wing
Food merekrutmen setiap SDM yang ada untuk menjadi Manajer sebagai Perwakilan dan
penanggung jawab dalam kegiatan pemasaran khususnya untuk mendorong terciptanya
iklim kerja yang berkompetensi sesuai standar yang ditetapkan dan sesuai dengan
permintaan pasar akan kebutuhan produk Wings Food sebagai produk Unggulan.

Tahap VI Mengidentifikasi dan Mendesain model-model konsumen dengan segala


Karakteristik

Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh


faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan-kebudayaan khusus, kelas sosial,
kelompok sosial, referensi, keluarga ataupun faktor psikologi yang terdiri dari motivasi,
persepsi, proses belajar, kepercayaan, dan sikap individu serta konsep atas diri sendiri.
Maka peran kedua faktor tersebut mempengaruhi keputusan pemilihan produk dengan
merek berbeda juga (Setiadi, 2003). PT. Wings Food Indonesia sebagai salah satu
produsen mie instan dengan merek Mie Sedaap, perusahaan berupaya memenuhi
keinginan dan kebutuhan sehari-hari konsumen dengan menggunakan strategi yang
berhubungan dengan nilai (harga dan kualitas produk, citra merek) serta pendistribusian
suatu produk, sehingga diharapkan konsumen mampu menciptakan pandangan yang tepat
terhadap produk. Dengan adanya upaya pengiklanan menjadi komponen penting dan
perusahaan Wings Food dirasa cukup berhasil dalam menarik daya beli masyarakat tanpa
melihat status ekonomi, dalam artian produk wings terutama “Mie Sedaap” secara cepat
meraih pangsa pasar yang besar di Indonesia yaitu di posisi kedua setelah produk dari
Indofood “Indomie” sehingga tingkat pertumbuhan produksi dan konsumsi mie instan pun
mencapai angka triliun per tahunnya. Pemasarannya cukup luas dan dengan harga yang
terjangkau memiliki kualitas internasional produk dari Wings Group mampu dijangkau
oleh semua kalangan masyarakat dari segi usia dan segi pendapatan masyarakat (ekonomi
menengah ke atas hingga ekonomi menengah ke bawah) dengan alasan pelanggan akan
lebih tertarik pada produk yang menawarkan mutu serta kualitas, kinerja terbaik dari SDM
yang ada serta produk yang inovatif sesuai kebutuhan dirasa memuaskan kebutuhan
konsumen namun harga yang terjangkau.

Tahap VII Menentukan siapa penjual dan cara menjualnya

Dalam hal pendistribusian produk PT. Wings Surya melakukan upaya penyaluran
produk terutama produk Wings Food. Pendistribusian produk diharapkan selalu merata ke
seluruh wilayah Indonesia. PT. Wings Food menggunakan beberapa Model Strategi,
seperti Strategi Distributor, Strategi Retailer, Strategi Sales Representive, Strategi Website
Media Sosial. Saat produk Wings Food telah dihasilkan dengan kapasitas sesuai kebutuhan
konsumen, tentu produk tersebut ingin cepat diterima oleh konsumen. sehingga
berdasarkan pengetahuan penulis perusahaan Wings Food berupaya melakukan penjualan
dengan menggunakan 4 strategi berikut penjelasannya :

a. Strategi Distributor-Retailer yaitu memasarkan produk mengambil langsung dari


perusahaan Wings Food dan menyalurkannya ke Perusahaan Retailer, umumnya
distributor memiliki jaringan penjualan produk lebih luas dan lebih baik, karena
distributor yang akan menjualkan kembali produk perusahan Wings Food dan ada suatu
kebijakan harga yang diberikan oleh perusahaan Wings Food untuk distributor yaitu
mendapatkan harga khusus atau harga lebih rendah 10-20% dari harga pasar.
b. Strategi Retailer yaitu perusahaan memasarkan produk kepada konsumen melalui
Retailer, jadi Retailer merupakan agen atau pihak yang menyalurkan langsung produk
Wings Food kepada konsumen. Adapun pihak retailer dapat di temukan di berbagai
wilayah Indonesia seperti Indomaret atau Alfamart sebagai salah satu pihak retailer
terkenal atau Swalayan, Toko Grosir diwilayah-wilayah setempat yang bisa dijangkau
oleh konsumen. Strategi ini dengan proses penyaluran produk dari distributor kepada
retailer ataupun retailer mengambil produk langsung dari perusahaan Wings Food.
Dalam kebijakan harga, pihak retailer mendapatkan harga khusus lebih rendah 30-50%
dari harga jual produk serta tetap memperhatikan standar mutu dan memberikan syarat
minimal volume produk Wings Food yang akan disuplai untuk periode mendatang.
c. Strategi Sales Representive
Perusahaan Wings Food memiliki upaya penjualan produk melalui tim sales
keliling yang menjelajahi dari warung-warung kecil baik di wilayah pedesaan hingga
sekitar pinggiran wilayah kota kemudian dalam keuntungan bagi sales yaitu
mendapatkan komisi 2-12% setiap produk yang terjual.
d. Strategi Website (Penjualan Online)
Permintaan pasar terhadap produk Wings Food sangatlah bagus terutama pada peminat
Mie Instan, selain perusahaan akan tetap memenuhi permintaan konsumen dengan
menambah kapasitas produksi dan distribusi produk akan lebih merata lagi sehingga
konsumen di tiap wilayah mudah mendapatkan produk dari Wings Food, Namun
ditengah pandemi menjadi pilihan tepat untuk tetap memenuhi kebutuhan konsumen
dengan adanya media sosial untuk dari Website Resmi perusahaan ataupun pemesanan
produk dan siap kirim dapat dicari pada Aplikasi belanja online Shopee, Tokopedia,
BukaLapak dll, penjualan produk Wings Food tersebut bisa dilakukan langsung
perusahaan Wings Food sendiri oleh divisi pemasaran ataupun dari pihak Retailer.
Jadi dapat disimpulkan perusahaan Wings Food melakukan penjualan produk
tidak hanya dilakukan oleh perusahaan Wings itu sendiri, tetapi perlu adanya pihak-
pihak penyalur lain agar produk sampai ditangan konsumen dengan adanya kerja sama,
hubungan yang baik dari pihak terkait, dan motivasi masing-masing pihak (Distibutor-
Retailer) mampu mengupayakan produk Wings Food dan Perusahaan (PT. Wings) tetap
menjadi produk pilihan masyarakat Indonesia.

Tahap VIII Mengidentifikasi pangsa pasar dan keuntungan yang diperoleh

Keuntungan merupakan nilai output yang dihasilkan sebuah perusahaan. Semakin


ketatnya persaingan di dunia usaha atau bisnis membuat manajemen perusahaan harus
menyikapi kondisi persaingan tersebut agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis dan
tetap mempertahankan pangsa pasar untuk tetap memenangkan pasar. Salah satu cara
objektif dapat menggambarkan kondisi perusahaan dan kemudian dilakukan evaluasi
tersebut yaitu melalui hasil pencapaian target keuntungan yang berasal dari laporan laba
rugi. Hasil pencapaian target keuntungan pada tiap periode akuntansi harus di analisa
berdasarkan variabel penyusunnya. Terdapat beberapa variabel dalam perhitungan
Laba/Rugi seperti Biaya/Beban Usaha, Pembelian dan Penjualan Barang, Stok Barang,
dan lainnya (S. Ardiansyah, 2018).

Meskipun Laporan keuangan pada perusahaan Wings Food tidak bisa di akses
begitu saja dikarenakan rahasia perusahaan serta perusahaan Wings Group (PT. Sayap Mas
Utama) bukan merupakan perusahaan terbuka seperti PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
dan PT. Unilever Indonesia Tbk dikarenakan Perusahaan dengan Label “(Tbk)” bagian
dari perseroan wajib yang menyampaikan informasi penting kepada Otoritas Jasa
Keuangan/ Bank Indonesia serta pemegang saham dan instansi pemerintah yang terkait
sebagaimana disyaratkan dalam perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu,
akurat jenis datanya serta jelas tetap objektif sesuai keadaan lingkungan pasar yang terjadi
terkait informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat umum baik itu didalamnya
mengandung Kinerja Perseroan, Tindak Korporasi (Corporate Actions), ataupun
menyangkut kepatuhan pengelolaan perseroan secara transparansi data keuangan
bertujuan untuk melihat kondisi perusahaan apakah berkembang atau tidak (PT.BCA Tbk,
2018).

Berikut adalah contoh kesuksesan penjualan dan daya tarik masyarakat yang tinggi
terhadap Produk Wings Group serta telah ditetapkan sebagai Brand Footprint Indonesia :

No Merek Produk Perusahaan produk Penetrasi Pasar


1 Indomie PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 99,2%
2 Mie Sedaap PT.Sayap Mas Utama (Wings Group) 92,8%
3 Royco PT. Unilever Indonesia Tbk 92,4%
4 Frisian Flag PT. Frisian Flag Indonesia 89,3%
5 So Klin PT.Sayap Mas Utama (Wings Group) 94,1%

Namun dengan adanya data ini mampu menggambarkan sedikit tentang


keuntungan perusahaan PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) terutama Wings Food
sehingga PT. Sayap Mas Utama (Wings Group) bukan merupakan perusahaan terbuka
(Tbk) sehingga tidak ada kewajiban untuk melaporkan data keuangan atau informasi
secara mendalam kepada Otoritas Jasa Keuangan ataupun ke Bapepam, dan hanya
memiliki suntikan modal atau penanaman saham pun tidak terbuka untuk umum hanya
dari pendiri perusahaan dan beberapa investor saja dan belum pernah menawarkan saham
kepada masyarakat luas. Secara tidak di rasakan hampir semua produk toiletris atau
kebutuhan rumah tangga masyarakat tidak terlepas dari kesetiaan produk Wings yang telah
menemani keluarga Indonesia jadi Wings Group mampu bersaing dengan perusahaan
produk sejenis miliki Unilever. Produk wings Group memiliki posisi kuat di dunia bisnis.
Seperti yang terlihat dalam data Brand Footprint menyatakan bahwa perusahaan Wings
Food mampu mengalahkan pesaing dan tetap eksis di kalangan masyarakat. Dalam aspek
keuntungan perusahaan perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian termasuk pada
bagian keuangan dengan cara menganalisis Laporan Keuangan, Manajemen Kas
Perusahaan, Pengelolaan Biaya meliputi biaya produksi hingga biaya pemasaran.
Keberhasilan Wings Group (PT. Sayap Mas Utama) dapat di lihat dari Penjualan produk
konsumer di Indonesia salah satu produk dari Wings Group yaitu Mie Sedaap dan So Klin
sebagai produk pilihan masyarakat Indonesia. Tidak sampai itu perusahaan Wings Group
akan tetap berupaya memenuhi kepuasan pelanggan dari generasi ke generasi, serta dalam
mencapai visi perusahaan, Wings Group masih menerapkan policy untuk terus melakukan
perbaikan terus-menerus terhadap kualitas produk, efisiensi produk, disiplin waktu (baik
waktu produksi, penjualan, pemasaran hingga evaluasi produk), tetap mempertahankan
kualitas produk serta mampu mengikuti perkembangan zaman dalam pengiklanan juga
penting agar terus mendapat perhatian masyarakat.
Daftar Pustaka

D. Darmawan, dkk. 2016. Perbandingan Ekuitas Merek Indomie dan Mie Sedaap. Jurnal
Manajemen, Hal.114 Volume 8, (2), 2016. ISSN print: 2085-6911, ISSN online:
2528-1518. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Indonesia.

Emigawati. 2009, Pengantar Teknologi Informasi. Palembang : Penerbit Pusat Penerbitan dan
Percetakan Universitas Bina Darma Press (PPP-UB PRESS)

Eviandaru, Monika. 2001. Perempuan Poskolonial dan Indentitas Komoditi Global.


Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Grigaliunaite, V., &Pileliene, L. 2016. Emotional or Rational? The Determation of The


Influence of Advertasing Appeal on Advertising Effectiveness. Scientific Annals of
Economics And Business, 63(3), 391-414.

Harsanto, W.P. 2009. Gaya Hidup Modern dan Iklan (Budaya Makan Mi Instan sebagai
Identitas). Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Vol.7,
No. 1, Februari 2009 : 77-87.

Istiharini. 2006. Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi dan Harga Indomie dan Mie
Sedaap terhadap Loyalitas Konsumen Indomie. Vol. 10, No.2, Agustus 2006: 1-
128. Bina Ekonomi, Indonesia.

Kotler, Philip, dan Amstrong, Garry . 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Amstrong, Garry. 2002. Dasar-dasar Pemasaran, Alih BahasaWilhemus W.
Bakowatun. Jakarta : Intermedia.

M. Syaifudin. 2017. Segmentasi Pasar Teh Javana. Manajemen Pemasaran II. Fakultas
Ekonomi Manajemen Universitas Gresik, Indonesia.

Pratiwi.I, Moeliono.N. 2015. Pengaruh Celebrity Endorser Maudy Ayunda Terhadap Minat
Beli Produk Teh Javana. (Studi pada Masyarakat di Kota Bandung). E-Proceding
of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015. ISSN : 2355-9357. Bandung
Indonesia.

PT. Bank Central Asia. 2018. Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Keterbukaan Informasi.
Terbitan tanggal 31 Desember 2019. BAB 15 A-15/1.
S. Ardiansyah. M., M. Nuriadi. 2018. Analisis Pencapaian Keuntungan Perusahaan
Menggunakan Metode Rought Set. Sistem Informasi. STMIK Royal Kisaran Jalan
H.M. Yamin, SH Nomor 173 Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Jurnal Mantik
Penusa. Volume 22, No. 1, Agustus 2018, pp. 18-2. E-ISSN 2580-9741.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Jakarta : Kencana Indonesia.

Swasti, S.P. 2015. PT.Wings Food. All Right Reserved. SCRIBD Inc.

Shimp, T.A. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Periklanan dan Promosi, Jakarta:
Salemba Empat. Indonesia.

Thuraifah Adritaristiyah, 2011. Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Produk, Citra Merek dan
Harga terhadap Keputusan Berhenti Mengonsumsi Produk Mie Sedaap, E-Jurnal
Undip, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Hal.1-26.

Wikipedia. “Wings (Perusahaan). Perusahaan barang konsumer Indonesia”.


https://id.m.wikipedia.org diakses tanggal 16 Juni 23:03 WIB.

Anda mungkin juga menyukai