Anda di halaman 1dari 22

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP


Dosen Pengampu : Dra. Rosyati, M.Si
Hari Senin Jam 14.00 WIB

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10 ( PEJUANG TOGA )


1. Meika Muna Nurhalita B.211.15.0057
2. Nurus Sa’adah B.211.15.0086
3. Khusni Ameliya B.211.16.0122
4. Novita Qiroati Fadilah B.211.16.0123
5. Yuniar Kusumawardani B.211.16.0149
6. Nanda Afifah Dewayanti B.211.16.0166
7. Sigit Prabowo B.211.16.0209
8. Endang Sri Wulan B.211.16.0218

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Semarang, 10 Juni 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 1
B. TUJUAN MAKALAH ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN AMDAL ............................................................................................. 2
B. DAMPAK YANG DITIMBULKAN ........................................................................... 2
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI AMDAL ......................................................... 5
D. RONA LINGKUNGAN HIDUP .................................................................................. 6
E. PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING ................................................... 10
F. EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING ...................................................... 11
G. RUANG LINGKUP STUDI DAN METODE ANALISIS DATA .............................. 12
H. SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL .......................................... 15
I. KEGUNAAN DAN KEPERLUAN RENCANA USAHA / KEGIATAN .................. 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 21
A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 21
B. SARAN ........................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah
sebelum kita menjalankan suatu bisnis/usaha. Secara khusus pengutamaan telaah AMDAL
meliputi dampak yang bisa ditimbulkan dari suatu usaha/bisnis ke lingkungan di sekitar
tempat bisnis/usaha tersebut dijalankan. Baik dampak positif dan negatif dari usaha
tersebut harus ditelaah terlebih dahulu.
Dewasa ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan sangat
penting. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat, baik terhadap
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Pada akhirnya jika aspek lingkungan dinyatakan
tidak layak untuk dijalankan, maka sebaiknya dibatasi karena akan memperoleh kerugian
lebih besar daripada manfaatnya. Bahkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup
sudah merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus
dijalankan. Hasil studi kelayakan ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana,
serta juga bagi pengambilan keputusan.
Oleh karena itu sebelum suatu usaha/proyek dijalankan, maka sebaiknya dilakukan
terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang
maupun dimasa yang akan datang. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang
bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasinya. Studi inilah yang dikenal
dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup.

B. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai penyelesaian tugas yang
diberikan untuk Studi Kelayakan Bisnis dan untuk mengetahui ruang lingkup analisis
dampak lingkungan hidup (AMDAL) dalam studi kelayakan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AMDAL
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah
sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui dampak positif dan negatif
yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan.
Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih
dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun
mendatang, selain itu juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian kegiatan
studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi kelayakan
ini nantinya akan sangat berguna untuk para perencana serta bagi pengambilan keputusan.
Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.
Arti lain AMDAL adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan
akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif
pencegahannya.

B. DAMPAK YANG DITIMBULKAN


Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-
kegiatan investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu,
menjadi penting untuk memerhatikan komponen-komponen lingkungan hidup sebelum
investasi dilakukan.
Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta
dilestarikan fungsinya antara lain :
1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.
2. Sumber daya manusia.
3. Keanekaragaman hayati.
4. Kualitas udara.
5. Warisan alam dan warisan budaya.
6. Kenyamanan lingkungan hidup.
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
Kemudian komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan
penting bagi masyarakat di sekitar suatu rencana usaha atau kegiatan antara lain :
1. Kepemilikan dan penguasaan lahan.
2. Kesempatan kerja dan usaha.
3. Taraf hidup masyarakat.
4. Kesehatan masyarakat.
Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan
AMDAL secara baik dan benar sebagai berikut :
1. Terhadap Tanah dan Kehutanan
a. Menjadi tidak subur, gersang, atau tandus, sehingga sangat merugikan sektor
pertanian.
b. Berkurangnya jumlah, apabila terjadi pengerukkan atau bahkan hilang, seperti
untuk sektor pertambangan yang pada akhirnya akan berbentuk danau-danau
kecil.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir apabila hutan yang ada di sekitar proyek ditebang
secara tidak teratur.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai
berikut hewan dan tanaman di sekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak lingkungan secara
keseluruhan dan rusaknya hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik fauna maupun flora, akibat rusaknya
hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek / usaha.
2. Terhadap Air
a. Mengubah warna, dari yang semula bening dan jernih menjadi kuning atau hitam,
sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seperti air minum, mencuci,
dan keperluan lainnya.
b. Berubah rasa, mungkin warnanya tidak berubah akan tetapi rasanya menjadi
berubah, sehingga juga berbahaya untuk dijadikan air minum karena mungkin
mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat, sehingga sangat mengganggu lingkungan di
sekitarnya.
d. Mengering, disebabkan proyek yang dijalankan menggunakan air sungai atau air
tanah yang berlebihan, akibatnya air di sekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman di sekitar lokasi akibat daripada air berubah
warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi
atau digunakan untuk berbagai keperluan.
3. Terhadap Udara
a. Udara di sekitar lokasi menjadi berdebu, untuk proyek-proyek tertentu seperti
proyek batu kapur atau semen sehingga udara di sekitarnya menjadi tidak sehat.
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti
proyek bahan kimia.
c. Untuk proyek tertentu dapat menimbulkan suara yang bising seperti proyek
perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma yang tidak sedap seperti berbau tajam, menyengat, busuk
misalnya usaha peternakan atau industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas akibat daripada keluaran industri
tertentu.
4. Terhadap Manusia
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap karyawan perusahaan yang
bersangkutan dan masyarakat sekitar lokasi proyek.
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya
struktur penduduk.
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat seiring dengan perubahan
perkembangan di daerah tersebut.

Adapun alternatif penyelesaian yang dapat dilakukan atas dampak yang


ditimbulkan, sebagai berikut :
1. Terhadap Tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi)
untuk menghindari dampak banjir, longsor atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang.
2. Terhadap Air
a. Memasang filter / saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan sudah
bersih dan sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu sehingga tidak
mengganggu aktivitas masyarakat.
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisasi air yang tercemar seperti bahan-
bahan kimia yang dapat mematikan makhluk yang mengonsumsi atau hidup di
dalam air tersebut.
3. Terhadap Udara
a. Memasang filter / saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau sumber
polusi lainnya.
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising.
4. Terhadap Karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau alat
pengamanan lainnya.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat dalam
perusahaan tersebut.
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat dengan
proyek.
5. Terhadap Masyarakat Sekitarnya
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian yang
wajar jika diperkirakan kondisi proyek benar-benar membahayakan kesehatan.

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI AMDAL


Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak suatu rencana
usaha atau kegiatan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi
AMDAL sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan terutama
yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak
besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.
Adapun kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah :
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain perinci teknis dari usaha atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha atau kegiatan.

D. RONA LINGKUNGAN HIDUP


Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk,
ukuran, tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut
letak geografis, keanekaragaman faktor lingkungan hidup dan pengaruh manusia. Hal-hal
yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup sebagai berikut :
1. Wilayah studi rencana usaha / kegiatan. Dengan mengungkapkan secara mendalam
komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak dan yang memiliki arti
ekonomi dan arti ekologis perlu mendapat perhatian.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah
studi rencana usaha / kegiatan baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan maupun
yang masih dalam bentuk potensi.

Berikut ini contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk ditelaah
berdasarkan hasil penilaian lapangan dalam studi AMDAL yaitu :
 Fisik Kimia, komponen yang penting untuk ditelaah diantaranya :
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata),
kelembaban curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin (arah dan
kecepatan), serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana (siklus tahunan lima tahunan dsb) seperti sering terjadi
angin ribut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha / kegiatan.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili
wilayah studi tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun
pada kondisi cuaca terburuk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana
usaha / kegiatan.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas
tanah, terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus
diuraikan dengan jelas dan seksama (misal : longsor tanah, gempa, kegiatan-
kegiatan vulkanis, dsb).
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan
secara geologis.
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air
tawar).
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan.
c. Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan, dan air tanah.
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam).
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum, mandi, dan
cuci atau kebutuhan lainnya.
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya
seperti pertanian industri.
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter
kualitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.
4. Hidrooseanografi, pola hidrodinamika kelautan seperti :
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang / ombak
c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah
penelitian.
5. Ruang, lahan, dan tanah
a. Investarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha/
kegiatan yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan di masa
datang.
b. Rencana pengembangan wilayah rencana tata ruang (kawasan budi daya seperti
pertanian, perkebunan, hutan, perikanan serta kawasan non budi daya seperti
hutan lindung, suaka margasatwa, taman nasional). Rencana tata guna dan SDA
lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah setempat
baik ditingkat kabupaten, provinsi / nasional.
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata
guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya
pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha / kegiatan.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang
ada di wilayah studi rencana usaha / kegiatan.
 Biologi, komponen yang penting untuk ditelaah diantaranya :
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-
sifat dan kerawanannya yang berada wilayah studi rencana usaha / kegiatan.
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang yang berada
dalam wilayah studi rencana usaha atau kegiatan.
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi
rencana usaha / kegiatan.
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola migrasi,
populasi hewan budi daya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi
undang-undang dalam wilayah studi rencana usaha / kegiatan.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertibrata yang dianggap
penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau
sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting tersebut termasuk cara perkembangbiakan, siklus
dan daur hidupnya, cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara
memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.
 Sosial, komponen yang penting untuk ditelaah diantaranya :
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencahariaan,
pendidikan dan agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi
sirkuler dan permanen).
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengangguran).
2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, dan pola nafkah
ganda).
b. Ekonomi sumber daya alam (pola kepemilikan dan penguasaan sumber daya
alam, pola penggunaan lahan nilai tanah dan sumber daya alam lainnya).
c. Perekonomian lokal dan regional.
3. Budaya
a. Kebudayaan
b. Proses sosial
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi
d. Warisan budaya
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha / kegiatan
h. Adaptasi ekologis
4. Kesehatan Masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
d. Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko.
e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan.
g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
E. PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING
Dalam melakukan AMDAL perlu dijelaskan dampak besar dan penting yang bakal
timbul melalui perkiraan yang benar. Dampak besar dan terpenting dalam studi AMDAL
menurut pedoman penyusunan AMDAL hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Prakiraan secara dampak usaha dan/atau kegiatan pada saat prakonstruksi, kotruksi
operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup. Telaah ini dilakukan dengan
cara menganalisis perbedaan antara kondisi kualitas lingkungan hidup yang
diperkirakan dengan adanya usaha dan/atau kegiatan, dan kondisi kualitas lingkungan
hidup yang yang diperkirakan tanpa adanya usaha dan/atau kegiatan dengan
menggunakan prakiraan dampak.
2. Penetuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat
di wilayah studi rencana udaha dan/atau kegiatan dan pemerintahan dengan mengacu
pada pedoman penentuan dampak besar dan penting.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 diperhatikan dampak yang bersifat langsung
dan/atau tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan secara
langsung oleh adanya usaha dan/atau kegiatan, sedangkan dampak tidak langsung
adalah dampak yang timbul sebagai akibat dari berubahnya suatu komponen
lingkungan hidup dan/atau usaha atau kegiatan primer oleh adanya rencana usaha
dan/atau kegiatan dalam kaitan ini, maka perlu diperhatikan mekanisme aliran dampak
pada berbagai komponen lingkungan berikut :
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
sosial.
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
fisik kimia kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut
terhadap komponen biologi dan sosial.
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
biologi, kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan pada komponen
sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada aspek fisik
kimia dan selanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai diantara komponen sosial itu sendiri.
f. Dampak penting pada butir a, b, c, d dan e yang telah diutarakan selanjutkan
menimbulkan dampak balik pada rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Mengingat usaha dan/atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha
atau kegiatan (lokasi atau teknologi yang digunakan) sehubungan dengan AMDAL
merupakan komponen dari studi kelayakan, maka telaahan dilakukan untuk masing-
masing altenatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-metode
formal secara matematis. Penggunaan metode nonformal hanya dilakukan bila mana
dalam melakukan analisis tersebut tidak tersedia formula-formula matematis atau
hanya dapat didekati dengan metode nonformal.

F. EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING


Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari rencana
usaha dan/atau kegiatan ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi dari rencana usaha
dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam PP No.27 Tahun 1999.
1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting
a. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaah
secara totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup.
Dengan sumber usaha dan/atau kegiatan penyebab dampak beragam komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak penting tersebut (baik positif maupun
negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling pengaruh dan
memengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana pertimbangan dampak besar dan
penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
b. Telaahan secara holistis atas berbagai komponen lingkungan hidup yang
diprakirakan mengalami perubahan yang mendasar. Tealaah ini dilakukan dengan
menggunakan metode-metode evaluasi yang lazim dan sesuai dengan kaidah
metode evaluasi dampak penting dalam AMDAL sesuai keperluan.
c. Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan
sebagai dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.
2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan
a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha dan/atau kegiatan dan rona
lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul
misalnya, mungkin saja dampak besar dan penting timbul dari rencana usaha
dan/atau kegiatan itu dilaksanakan dilokasi yang terlalu padat manusia atau pada
tingkat pendapatan dan pendidikan yang terlampau rendah untuk teknologi tak
sesuai dan sebagainya.
b. Ciri dampak penting ini juga dikemukakan dengan jelas dalam arti apakah dampak
penting baik positif atau negatif akan berlangsung terus selama usaha dan/atau
kegiatan itu berlangsung nanti atau antara dampak-dampak yang satu dan yang
lainnya akan terdapat hubungan timbal balik yang antagonis dan sinergistik.
c. Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak negatif dan kelompok yang
terkena dampak positif indentifikasi kesenjangan antara perubahan yang
diinginkan dan perubahan yang mungkin terjadi akibat usaha dan/atau kegiatan
pembangunan.
d. Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting ini apakah
hanya akan dirasakan dampaknya secara lokal, regional, nasional, atau bahkan
internasional, melewati batas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. Analisis bencana alam dan analisis risiko bila rencana usaha dan/atau kegiatan
berada dalam daerah bencana alam atau didekat sumber bencana alam.

G. RUANG LINGKUP STUDI DAN METODE ANALISIS DATA


Ruang lingkup studi meliputi dampak besar penting yang ditelaah yakni:
1. Rencana usaha dan/atau kegiatan penyebab dampak, terutama komponen langsung
yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya.
2. Kondidsi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan terutama komponen
langsung yang terkena dampak yang ditimbulkannya.
3. Jenis-jenis kegiatan yang ada di sekitar rencana lokasi beserta dampak-dampak yang
ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup.
4. Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana yang dimaksud pada butir-butir 1, 2, 3, 4
dimaksud mengacu pada hasil perlingkupan yang tertuang dalam dokumen kerangka
acuan untuk AMDAL.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan peta yang dapat menggambarkan lokasi rencana
usaha dan/atau kegiatan beserta kegiatan-kegiatan yang berada disekitarnya.

Identitas Pemrakarsa dan penyusunan AMDAL


Indentitas pemrakarsa dan penyusunan AMDAL, terdiri:
1. Pemrakarsa:
a. Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sehingga pemrakarsa rencana
usaha dan/atau kegiatan.
b. Nama dan alamat penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha dan/atau
kegiatan.
2. Penyusun AMDAL:
a. Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan disertai dengan kualifikasi dan
rujukannya.
b. Nama dan alamat penanggung jawab penyusun AMDAL.

Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi mencangkup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam
kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan. Batas wilayah studi
AMDAL dimaksud digambarkan pada peta dengan skala yang memadai.

Pelingkupan Wilayah Studi


Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi AMDAL
sesuai hasil perlingkupan dampak besar dan penting dengan memerhatikan keterbatasan
dan sumber daya, waktu, dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat
yang berkepentingan. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan berdasarkan
pertimbangan batas-batas ruang sebagai berikut :
1. Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan melakukan
kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi. Dari ruang rencana usaha dan/atau
kegiatan inilah berdampak sumber terhadap lingkungan hidup disekitarnya, termasuk
dalam hal ini alternative lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Batas Ekologis
Batas Ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan menurut media transportasi limbah (air,udara), dimana proses alami yang
berlangsung didalam ruangan tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar termasuk dalam ruangan ini adalah ruang disekitar rencana usaha dan
kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan/atau
kegiatan.
3. Batas Sosial
Batas Sosial adalah ruang disekitar rencana dan/atau kegiatan yang yang merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai
tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses
dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Batas Administratif
Batas Administratif adalah ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku didalam ruang tersebut. Batas ruang tersebut dapat berupa
batas administrasi pemerintah atau batas kosesi pengelola sumber daya oleh suatu
usaha dan/atau kegiatan (misalnya batas HPH, batas kuasa pertambangan).
5. Batas Ruang Lingkup Studi AMDAL
Yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah diatas, namun
penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki
keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik, dan metode telaahan.

Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang telah ditetapkan,
sehingga akan menghasilkan studi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, maka studi AMDAL juga dalam analisisnya perlu melakukan metode pengumpulan
dan analisis data yang ilmiah pula.
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih
dan dapat dipercaya (reliable), yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat
sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi
pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti. Lokasi
pengumpulan data agar dicantumkan pada peta dengan skala memadai.
3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonmi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan dan kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi dari
tiga atau lebih metode agar diperoleh data yang realibilitasnya tinggi.

H. SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL


Analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) perlu disusun secara sistematis,
sehingga dapat :
1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi pengambilan
keputusan, perencanaan, dan pengelolaan rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat, bila dipandang
masyarakat, dan mudah disarikan isinya pemuatan dalam media yang selama
menyusun AMDAL.
3. Memuat uraian singkat tentang:
a. Rencana usaha dan/atau kegiatan dengan berbagai kemungkinan dampak besar
dan pentingnya, baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, maupun
pascaoperasi.
b. Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data informasi serta
berbagai kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi selama menyusun AMDAL.
c. Hal ini yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan.

I. KEGUNAAN DAN KEPERLUAN RENCANA USAHA / KEGIATAN


Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha dan/atau kegiatan harus
dilaksanakan baik ditinjau dari segi kepentingan pemrakarsa maupun dari segi menunjang
program pembangunan.
1. Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan digunakan oleh rencana usaha
dan/atau kegiatan harus dinyatakan dengan peta berskala memadai dan dapat
memperlihatkan hubungan tata kaitan dan tata letak antara lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan dengan usaha dan/atau kegiatan lainnya seperti pemukiman
(lingkungan hidup binatang manusia pada umumnya) dan lingkungan hidup alami
yang terdapat disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan hutan lindung, cagar alam,
suaka margasatwa, sumber mata air, sungai, dan kawasan lindung alamnya yang
terletak dekat lokasi harus diberikan tanda istimewa dalam peta.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan jarak dan tersedianya
sumber daya air dan energy, sumber daya alam hayati, perlakuan oleh rencana usaha
dan/atau kegiatan setelah usaha dan/atau ini beroperasi. Hubungan ini perlu
dikemukakan dalam peta dengan skala memadai.
3. Alternatif usaha dan/atau kegiatan berdasarkan hasil studi kelayakan (misalnya:
alternatif lokasi, tata letak bangunan atau sarana pendukung, ataua teknologi proses
produksi) apabila berdasarkan studi kelayakan terdapat beberapa alternatif lokal usaha
dan/atau kegiatan.
4. Tata letak usaha dan/atau kegiatan dilengkapi dengan peta, yang berskala memadai,
yang memuat informasi tentang letak bangunan dan struktur lainnya yang akan
dibangun dalam lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta hubungan bangunan dan
struktur tersebut dengan bangunan yang sudah ada disekitar rencana usaha dan/atau
kegiatan (jalan raya, jalan kereta api, dermaga, dan sebagainya) bila terdapat beberapa
alternatif tata letak dan bangunan struktur lainnya maka alternatif rancangan tersebut
diutarakan pula dalam peta yang berskala memadai.
5. Tahap pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan tahap prakonstruksi, konstruksi, jangka
waktu masa operasi, hingga rencana waktu pascaoperasi.
a. Tahap prakonstruksi/persiapan
Uraikan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan dan jadwal usaha dan/atau
kegiatan pada tahap prakonstruksi. Uraikan secara mendalam difokuskan pada
kegiatan selama masa persiapan (prakonstruksi) yang menjadi penyebab
timbulnya dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
b. Tahap konstruksi
1) Uraikan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan dan jadwal usaha dan/atau
kegiatan pada tahap konstruksi. Uraikan secara mendalam difokuskan pada
usaha dan/atau kegiatan yang menjadi penyebab timbulnya dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup, misalnya :
 Rencana penyerapan tenaga kerja menurut jumlah, tempat asal tenaga
kerja, dan kualifikasi pendidikan.
 Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana (jalan, listrik, dan air) dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
 Kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan atau material yang dapat
menimbulkan dampak lingkungan hidup.
 Jenis-jenis dan tipe peralatan yang digunakan.
2) Uraikan tentang usaha dan/atau kegiatan pembangunan unit atau sarana
pengendalian dampak (misalnya: unit pengelolaan limbah), bila unit atau
sarana yang dimaksud direncanakan akan dibangun oleh pemrakarsa.
Disamping itu, bila ada jelaskan pula upaya untuk mengatasi berbagai
masalah lingkungan hidup yang timbul selama masa konstruksi.
3) Uraikan tentang rencana pemulihan kembali bekas-bekas material, bahan,
gudang,jalan-jalan darurat, dan lain-lain setelah usaha dan/atau kegiatan
konstruksi berakhir.
c. Tahap operasi
1) Uraikan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan dan jadwal usaha dan/atau
kegiatana pada tahap operasi. Uraikan secara mendalam difokuskan pada
usaha atau kegiatan yang menjadi penyebab timbulnya dampak penting
terhadpa lingkungan hidup, misalnya:
a. Desain dan spesifikasi teknologi yang digunakan.
b. Jumlah dan jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam
proses produksi yang mungkin menimbulkan dampak besar dan penting
lingkungan hidup serta cara pengangkutan dan penyimpanan. Perlu juga
diuraikan neraca air (waterbalance) bila usaha atau kegiatan yang akan
dibangun menggunakan air yang banyak, demikian pula neraca bahan
(material balance), sehingga dapat diketahui input-output dan jumlah
serta kualitas limbah.
c. Rencana jumlah tenaga kerja, tempat asal tenaga kerja yang akan diserap
langsung oleh rencana usaha dan/atau kegiatan pada tahap operasi.
d. Rencana penyelamatan dan penanggulangan bahaya atau masalah selama
operasi baik yang bersifat fisik maupun sosial.
e. Karakteristik limbah yang dihasilkan baik limbah padat, cair maupun gas
dan rencana-rencana pengelolaannya dalam kaitan ini perlu diuraikan
pula sifat-sifat limbah B3 maupun non-B3.
2) Rencana rehabilitasi atau reklamasi lahan yang akan dilaksanakan selama
masa operasi termasuk dalam hal ini rencana pengoperasian unit atau saran
pengendalian dampak yang telah dibangun pada masa konstruksi.
d. Tahap pasca operasi
Uraikan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan dan jadwal usaha dan/kegiatan
pada tahap pascaoperasi, misalnya:
1) Rencana merapikan kembali bekas serta tempat timbunan bahan atau material
bedeng kerja, gudang, jalan darurat, dan sebagainya.
2) Rencana rehabilitasi atau reklamasi lahan yang akan dilaksanakan setelah
masa operasi berakhir.
3) Rencana pemanfaatan kembali lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan untuk
tujuan lain bila seluruh rencana usaha dan/atau kegiatan berakhir.
4) Rencana penanggulangan tenaga kerja yang dilepas setelah masa usaha dan
atau kegiatan berakhir.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat. Hal ini
disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan dijalankan,
namun disisi lain dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis
dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan
ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan. Analisis aspek lingkungan tidak hanya
membahas tentang kesesuaian lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan tetapi juga
tentang dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang
akan datang terhadap bisnis. Oleh karena itu, analisis pada aspek ini memerlukan
kemampuan analisis yang lebih komprehensif.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami memerlukan saran yang membangun dari pembaca agar lebih
baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Jakfar. 2012. Edisi Revisi : Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai