Anda di halaman 1dari 23

MARKETING PLAN CREME DE LA CREME

Dosen Pengampu:
Hera Febria Mavilinda, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Annisa Rizka Kusuma (01011182126014)
2. Muhammad Neo Khalifah (01011082223024)
3. Qanita Triana (01011282126135)
4. Regina Mutiara Farhani (01011182126017)
5. Wefo Ganda Saputra (01011182126018)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Tujuan Kegiatan .......................................................................................................... 6
1.3 Manfaat Kegiatan ........................................................................................................ 6
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN .............................................................. 7
2.1 Lingkungan Internal .................................................................................................... 7
2.1.1 Aspek Pemasaran ................................................................................................. 7
2.1.2 Aspek Non Pemasaran ......................................................................................... 8
2.2 Lingkungan Eksternal ................................................................................................. 8
2.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan ........................................................................... 9
2.2.2 Lingkungan Mikro Perusahaan ............................................................................ 9
BAB III ANALISIS STP ........................................................................................................ 11
3.1 Segmenting ................................................................................................................ 11
3.2 Targeting ................................................................................................................... 12
3.3 Positioning................................................................................................................. 13
BAB IV ANALISIS MARKETING MIX ................................................................................ 14
4.1 Analisis Product ........................................................................................................ 14
4.2 Analisis Price ............................................................................................................ 14
4.3 Analisis Place............................................................................................................ 15
4.4 Analisis Promotion.................................................................................................... 15
BAB V ANALISIS STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PENYUSUTAN PASAR .......... 16
5.1 Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration) .......................................................... 16
5.2 Strategi Pengembangan Produk (Product Development) .......................................... 16
BAB VI ANALISIS STRATEGI PENENTUAN PRODUK .................................................. 18
6.1 Perluasan Lini ............................................................................................................ 18
6.2 Pengisian Lini ............................................................................................................ 18
6.3 Modernisasi ............................................................................................................... 19
BAB VII ANALISIS PENENTUAN MEREK....................................................................... 20
7.1 Merek ........................................................................................................................ 20
7.2 Identitas Merek.......................................................................................................... 20
7.3 Ekuitas Merek ........................................................................................................... 22

2
7.4 Strategi Pengembangan Merek.................................................................................. 22
7.5 Strategi Perluasan Merek .......................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Creme De La Creme merupakan UMKM yang memproduksi goguma ppang,
daifuku mochi, maple, garlic cheese bread, bomboloni, cheese cake, all variant cake, pie,
rychee box, dan tart. Creme De La Creme beralamat di Sukabangun II jalan Sukajaya,
Kec. Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30961.
Berdasarkan data yang ada, usaha Creme De La Creme berdiri sejak tahun 2019
akhir. Dimana pada saat itu pandemi covid-19 sedang melanda di Indonesia. Pada
awalnya sang pemilik hanya menjual kue-kue biasa saja, namun melihat situasi pandemi
yang harus dihadapi, pemilik berpikiran untuk melakukan beberapa hal agar bisnis dapat
bertahan bahkan tumbuh, yaitu dengan cara inovasi produk. Hingga akhirnya tercipta lah
produk Creme De La Creme yang baru yakni yang lebih kekinian dan disukai oleh anak-
anak hingga orang dewasa.

PROFIL PRODUK YANG DIJUAL

4
.
Arti/filosofi dari nama “Creme De La Creme” menurut data yang ada ialah “yang
terbaik dari yang terbaik” atau dapat juga diartikan sebagai yang mewah, berkelas, dan
memiliki selera yang tinggi.

Makna dari logo Creame De La Creame yadi desain dengan menggunakan


warna danan jenis huruf yang lucu untuk menyampaikan cita rasa produk dari cake and
cookies.

5
1.2 Tujuan Kegiatan
1. Mengenalkan produk UMKM lokal
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran pada Creme De La Creme
3. Untuk mengetahui lingkungan pemasaran Creme De La Creme

1.3 Manfaat Kegiatan


1. Menambah relasi bisnis
2. Mengaplikasikan dan menerapkan pengalaman
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori
manajemen pemasaran

6
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

2.1 Lingkungan Internal


Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber
daya (resources) (Wheelen & Hunger, 2000; 10). Sumber daya perusahaan ini meliputi
sumber daya manusia (human resources) seperti pengalaman (experiences), kemampuan
(capabilities), pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan pertimbangan (judgment)
dari seluruh pegawai perusahaan, sumber daya perusahaan (organizational resources)
seperti proses dan sistem perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur, budaya,
manajemen pembelian material, produksi/operasi, keuangan, riset dan pengembangan,
pemasaran, sistem informasi, dan sistem pengendalian), dan sumber daya phisik seperti
(pabrik dan peralatan, lokasi geograpis, akses terhadap material, jaringan distribusi dan
teknologi). Lingkungan internal dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek pemasaran dan
aspek non pemasaran. Dari penjelasan tersebut, berikut adalah analisis lingkungan
internal Crème De La Crème dari aspek pemasaran maupun non pemasaran.

2.1.1 Aspek Pemasaran


Pada umumnya, aspek pemasaran meliputi 4P yaitu product, price,
promotion, dan place. Crème De La Crème sendiri menjual berbagai produk
diantaranya mochi, goguma ppang, maple ppang, short cake, korean garlic cheese
bread dan aneka makanan bercita rasa manis dan gurih lainnya. Sebagian besar
produk dengan penualan terbaik dari Crème De La Crème adalah makanan yang
berasal dari negara Jepang dan Korea Selatan. Adapun harga yang Crème De La
Crème tawarkan berada dikisaran 48 ribu sampai 60 ribu per kotak. Harga produk
tersebut masuk ke dalam kategori menengah akan tetapi hal tersebut sebanding
dengan rasa dan kualitas bahan premium yang digunakan dalam pembuatannya.
Dari segi promosi, Crème De La Crème memiliki strategi dalam mempromosikan
produknya dengan mengupload foto dan video produk di sosial media instagram
dan tiktok. Crème De La Crème juga aktif dalam menyapa dan berinteraksi
dengan pelanggan lewat instastory. Hal ini tentu akan menarik pelanggan baru
serta mempertahankan pelanggan lama. Crème De La Crème sendiri tidak
memiliki toko offline karena mereka menggunakan sistem pre order untuk
7
pesanan melalui whatsapp dan dapat pula di pesan melalui go-food. Meskipun
tidak memiliki toko offline, Crème De La Crème sendiri aktif membuka stand di
beberapa food festival yang ada di Palembang sehingga pelanggan dapat
memesan langsung dengan mendatangi food festival tersebut.

2.1.2 Aspek Non Pemasaran


Aspek non pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan operasional perusahaan
selain kegiatan pemasaran antara lain kegiatan produksi, personalia, keuangan,
penelitian dan pengembangan serta administrasi. Pada produk Crème De La
Crème sendiri kami akan membahas mengenai kegiatan produksinya. Produk
yang dijual oleh Crème De La Crème sendiri di produksi dengan bahan kualitas
premium dan juga menggunakan alat berteknologi canggih. Dalam proses
pembuatannya juga sangat memperhatikan kebersihan sesuai standar protokol
kesehatan. Adapun dalam pembuatannya dikelola oleh pemilik dan beberapa
karyawan yang sudah diseleksi untuk menjaga cita rasa dari produk Crème De La
Crème itu sendiri.

2.2 Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu
dianalisis untuk menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath) yang
akan dihadapi perusahaan. Terdapat dua perspektif untuk mengkonseptualisasilkan
lingkungan eksternal. Pertama, perspektif yang memandang lingkungan eksternal
sebagai wahana yang menyediakan sumber daya (resources) (Clark et al., 1994: Tan &
Litschert, 1994). Kedua perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai
sumber informasi. Perspektif pertama berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal
merupakan wahana yang menyediakan sumber daya yang kritikal bagi kelangsungan
hidup perusahaan (Tan & Litschert, 1994).
Perspektif ini juga mengandung makna potensi eksternal dalam mengancam
sumber daya internal yang dimiliki perusahaan. Pemogokan, deregulasi, perubahan
undang-undang, misalnya, berpotensi merusak sumber daya internal yang dimiliki
perusahaan (Clark et al., 1994). Perspektif kedua mengaitkan informasi dengan
ketidakpastian lingkungan (environmental uncertainty). Ketidakpastian lingkungan
mengacu pada kondisi lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya (Clark
et al., 1994). Hal ini berhubungan dengan kemampuan anggota organisasi dalam
8
pengambilan keputusan (decision making) (Clark et al., 1994). Lingkungan eksternal
dibagi menjadi dua yaitu lingkungan makro perusahaan dan lingkungan mikro
perusahaan. Dari penjelasan tersebut, berikut adalah analisis lingkungan eksternal Crème
De La Crème dari segi makro maupun mikro.

2.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan


Lingkungan makro terdiri dari kekuatan yang mempengaruhi struktur,
perilaku, dan kinerja dari sistem pemasaran perusahaan. Kekuatan-kekuatan ini
tidak dapat dipengaruhi oleh perusahaan melainkan perusahaanlah yang
dipengaruhi. Lingkungan makro terdiri dari lingkungan demografis, lingkungan
kondisi perekonomian, lingkungan politik dan perundang-undangan, lingkungan
sosial budaya, lingkungan teknologi, dan lingkungan fisik.
Adapun yang kami bahas mengenai lingkungan makro dari Crème De La
Crème sendiri adalah dari segi lingkungan teknologi dan sosial budaya.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa banyak perubahan
terhadap masyarakat salah satu pengaruh dari perkembangan yang pesat ini
adalah adanya marketplace yang mewadahi dari masyarakat untuk membeli
produk secara online. Crème De La Crème memanfaatkan perkembangan
teknologi ini dengan memasarkan produknya melalui sosial media dan
marketplace sehingga dapat dijangkau lebih banyak konsumen.
Dilihat dari segi lingkungan sosial budaya, maraknya tren K-Pop dan J-
Pop pada saat ini membuat masyarakat menjadi mengenal budaya mereka
termasuk pula dari segi makanan. Minat yang tinggi dari masyarakat
dimanfaatkan dengan baik oleh Crème De La Crème untuk menjual produk
makanan khas Korea Selatan dan Jepang. Dengan peminat yang tinggi serta rasa
dan kualitas terbaik membuat produk Crème De La Crème banyak diminati
terutama penggemar budaya Korea dan Jepang.

2.2.2 Lingkungan Mikro Perusahaan


Faktor lingkungan mikro perusahaan akan memberikan pengaruh yang
lebih bessar terhadap perusahaan dibandingkan dengan faktor lingkungan makro.
Hal ini bertujuan untuk melakukak transaksi yang menguntungkan dengan pasar
yang menjadi sasarannya. Lingkungan mikro terdiri dari berbagai aspek yaitu
aspek pemasaran, aspek perantara, aspek pelanggan dan aspek pesaing.
9
Dari segi pemasaran, Crème De La Crème mampu memasarkan
produknya dengan tepat sasaran. Konsumen terdiri dari berbagai kalangan dan
yang paling banyak adalah kalangan anak muda yang rata-rata menyukai
makanan Korea maupun Jepang.
Sedangkan dari segi perantara, pemilik Crème De la Crème belum
memiliki rencana untuk menyalurkan produknya melalui reseller atau distributor.
Hal ini dikarenakan pemilik Crème De La Crème masih bisa untuk menampung
permintaan konsumen sehingga belum memiliki urgensi untuk membuka reseller
atau distributor.
Adapun dari segi pelanggan, konsumen dari produk yang ditawarkan oleh
Crème De La Crème mayoritas anak muda yang ingin mengkonsumsi sendiri dan
ada juga yang membeli untuk dinikmati bersama teman dan keluarga.
Dari segi pesaing, pemilik Crème De La Crème menyadari adanya banyak
pesaing yang menjual produk yang sama, akan tetapi pemilik Crème De La Crème
tetap percaya diri dengan produknya dan fokus mempertahankan rasa dan kualitas
produk yang sudah pemilik bangun sejak awal berdiri.

10
BAB III
ANALISIS STP

3.1 Segmenting
Segmenting atau segmentasi adalah salah satu strategi pemasaran yang dilakukan
oleh organisasi atau perusahaan untuk menganalisis serta mengidentifikasi pasar untuk
menentukan target pelanggan sebagai pemakai produk yang akan dipasarkan oleh
perusahaan. Segmentasi pasar dibagi menjadi beberapa karakteristik atau kelompok,
yaitu segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku atau tingkah laku.
Dengan adanya segmentasi pasar, perusahaan dapat mengetahui produk yang mereka
produksi akan dipasarkan kemana dan dapat cocok sesuai dengan keinginan konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:215), segmen pasar konsumen
dikelompokkan berdasarkan beberapa segmentasi, yakni segmentasi geografis,
demografis, psikologis, dan perilaku atau tingkah laku. Dari penjelasan segmen pasar
diatas, adapun segmenting atau segmentasi dari produk Creme De La Creme, berikut
penjelasannya:
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis berarti bahwa segmentasi ini dibagi berdasarkan faktor-
faktor geografis, seperti negara, kota, kabupaten, iklim, pemukiman, dan lain sebagainya.
Produk Creme De La Creme melakukan penjualan melalui media online dengan cara
open PO dan melalui Tokopedia, tetapi Creme De La Creme juga menjual produknya di
berbagai event di Palembang, seperti event makanpakereceh, Festival Foodies
Palembang 1 dan 2, dan event-event lainnya. Creme De La Creme memasarkan produk-
produknya dan memasang stand di event-event dikarenakan ramainya pengunjung dan
berlokasi di tengah-tengah kota, sehingga sering dikunjungi oleh berbagai kalangan,
mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan lansia.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis Creme De La Creme dibagi menjadi beberapa kelompok,
yaitu berdasarkan usia dan jenis kelamin. Target konsumen Creme De La Creme, adalah
pria dan wanita dengan rentang usia antara 8 tahun hingga 25 tahun. Creme De La Creme
adalah nama sebuah brand yang memproduksi goguma ppang, mochi, maple, garlic
cheese bread, bomboloni, cheese cake, all variant cake, pie, rychee box, dan tart yang
bisa dimakan oleh hampir semua rentang usia tetapi ditujukan untuk kaula muda, karena

11
makanan ini kekinian dan memiliki cita rasa yang manis. Oleh karena itu, Creme De La
Creme lebih berfokus pada konsumen dengan rentang usia 8 tahun hingga 25 tahun.
Target produk Creme De La Creme tidak ditujukan kepada rentang usia diatas 25 tahun,
karena alasan kesehatan, tetapi usia tersebut juga dapat mengkonsumsi produk yang kami
pasarkan.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis dapat dibagi menjadi beberapa faktor, yaitu faktor kelas
sosial, karakteristik, dan gaya hidup. Segmentasi Creme De La Creme dapat dilihat dari
faktor-faktor diatas, yang dimana produk Creme De La Creme dapat dikonsumsi oleh
berbagai kalangan karena harganya yang murah. Jadi faktor kelas sosial dapat
dikonsumsi oleh berbagai kelas sosial, tetapi kebanyakan yang membeli adalah kalangan
menengah dan kalangan atas. Selanjutnya, karakteristik konsumen yang membeli produk
Creme De La Creme adalah konsumen yang menyukai rasa manis, tetapi tidak hanya
manis saja melainkan rasa asin juga, seperti garlic cheese bread dan cheese bread. Yang
terakhir berdasarkan gaya hidup, konsumen sekarang selalu mengikuti hal-hal trendi dan
modern, sehingga produk yang ditawarkan Creme De La Creme adalah produk
terbarukan dari luar negeri yang makanan tersebut diminati oleh khalayak umum.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku berarti mengelompokkan konsumen berdasarkan pada
sikap, perilaku, penggunaan, dan reaksi terhadap penggunaan produk. Segmentasi dari
Creme De La Creme dalam hal produksi memiliki produk yang berkualitas tinggi dengan
bahan-bahan berkualitas tinggi dan aman untuk dikonsumsi konsumen dengan proses
pembuatan yang bersih. Sehingga produk Creme De La Creme menyediakan makanan
ringan dan makanan penutup yang sehat, higienis, dan aman bagi semua kalangan serta
rentang usia.

3.2 Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting adalah membidik kelompok konsumen
mana yang akan kita sasar atau strategi target market. Setiap perusahaan pasti
mempunyai target penjualan produksinya, dalam hal ini target pemasaran dari Creme De
La Creme adalah pria dan wanita dengan rentang usia 8 tahun sampai 25 tahun, dengan
konsumen yang menyukai makanan kekinian yang memiliki cita rasa manis dan asin.
Target pemasaran Creme De La Creme berada di kota Palembang dan sekitarnya dengan
metode pemesanan melalui open PO (pre order) dan Tokopedia. Creme De La Creme
12
juga membuka stand diberbagai event penting, untuk memasarkan dan mengenalkan
produk yang dipasarkan Creme De La Creme. Produk dari Creme De La Creme tidak
hanya dikonsumsi oleh kaum muda tetapi juga kaum dewasa dan lansia, karena pada
dasarnya produk yang kami tawarkan bisa dikonsumsi oleh siapapun.

3.3 Positioning
Creme De La Creme memposisikan produk makanannya sebagai makanan
penutup yang memiliki cita rasa manis dan asin, dengan ciri khas yang modern. Produk
makanan dari Creme De La Creme memiliki rasa yang nikmat dan berkualitas baik
dengan harga yang sebanding dengan kualitas serta memberikan pelayanan yang terbaik
bagi konsumen. Sehingga konsumen merasa puas dan dapat memesan serta memasarkan
produk Creme De La Creme melalui word of mouth. Produk Creme De La Creme
memusatkan kepada kepuasan pelanggan bukan hanya untuk mencari laba yang banyak.

13
BAB IV
ANALISIS MARKETING MIX

4.1 Analisis Product


Pada awal berdirinya Creme de la Creme, mereka menjual aneka kue yang
didampingi dengan buah-buahan seperti pie buah, tart buah, Strawberry Panna cotta,
pudding, brownies, dan kue dengan topping buah-buahan segar. Kemudian, mereka
mengembangkan produk yang dijual untuk menjangkau konsumen lebih luas dan
menaikkan penjualan atas usaha mereka. Tidak sampai di situ, mereka juga mulai
menjual produk lain yang tidak terkait dengan buah-buahan, seperti Gyu kaku Pudding
dan Korean Garlic Cheese Bread, bahkan mereka sempat menjual makanan asin seperti
Baked Cheese Spaghetti, Beef Bolognese Risoles, dan Crunchy Sausage Bomboloni.
Creme de la Creme terus mengembangkan produk mereka, mencoba untuk menjual
beberapa makanan dengan banyak jenis dan rasa, sampai pada tahun 2022 ini mereka
mulai konsisten dalam menjual produk makanan berupa camilan seperti Daifuku Mochi,
yaitu mochi dengan isi strawberry dengan pasta kacang hijau, kacang merah, matcha, dan
coklat. Goguma Ppang atau Korean sweet potato mochi bread dengan isi ubi kuning dan
keju mozzarella yang gluten free, Maple Ppang atau Korean sweet potato mochi bread
dengan isi ubi ungu dan keju mozzarella yang juga gluten free, Jerry’s Cheesecake,
Korean Garlic Cheese Bread, serta Strawberry Sundae Bomboloni. Makanan yang
mereka kembangkan di tahun 2022 ini adalah makanan-makanan yang masuk ke dalam
daftar menu yang mereka jual sekarang.

4.2 Analisis Price


Dari data serta informasi yang tertera pada halaman penjualan Creme de la
Creme, dapat dilihat daftar harga menu dari produk-produk yang mereka jual saat ini.
Dimulai dari “Ppang Series” yang memiliki harga Rp55.000 per box atau 4 (Empat) buah
untuk Goguma Ppang (Korean sweet potato mochi bread dengan isi ubi kuning dan keju
mozzarella), Rp57.000 per box atau 4 (Empat) buah untuk Maple Ppang (Korean sweet
potato mochi bread dengan isi ubi ungu dan keju mozzarella), dan Rp56.000 per box atau
4 (Empat) buah untuk Mix Ppang yaitu 2 (Dua) Goguma Ppang dan 2 (Dua) Maple
Ppang. Kemudian ada “Daifuku Mochi Series” yang terdiri dari Triple Chocolate dengan
harga Rp46.000 per box isi 4 (Empat) buah, Premium Greentea dengan harga Rp44.000
per box isi 4 (Empat) buah, Red Bean dengan harga Rp40.000 per box isi 4 (Empat) buah,

14
Mungbean dengan harga Rp42.000 per box isi 4 (Empat) buah, dan Ichigo Box atau Mix
Box All Variant dengan harga Rp43.000 per box isi 4 (Empat) buah. Lalu ada Strawberry
Sundae Bomboloni dengan harga Rp36.000 per box isi 6 (Enam) buah, Korean Garlic
Cheese Bread dengan harga Rp21.000 per box isi 2 (Dua) buah. Menu yang terakhir ada
Jerry’s Cheesecake yang dijual dengan harga Rp40.000 untuk 2 (Dua) potong, Rp75.000
untuk 4 (Empat) potong, dan Rp115.000 untuk 6 (Enam) potong.

4.3 Analisis Place


Creme de la Creme tidak memiliki toko fisik karena mereka hanya menjual
produk-produknya secara online, namun lokasi yang tertera untuk pengambilan melalui
kurir atau Gojek ada di Sukabangun II, jalan Sukajaya, Kec. Sukarami, Kota Palembang,
Sumatera Selatan, Nomor 30961.

4.4 Analisis Promotion


Media promosi utama yang digunakan oleh Creme de la Creme adalah secara
online melalui sosial media Instagram. Mereka mempromosikan produk dengan mem-
posting foto serta video dari produk mereka, dari video pembuatan, video hasil jadi
produknya, hingga video pengemasan.

Selain menjual secara online, Creme de la Creme juga melakukan promosi dan
penjualan lewat event makanan di Palembang seperti Festival Foodies Palembang yang
diselenggarakan di tempat tertentu seperti Palembang Trade Center (PTC) dengan
membuka stand makanan mereka di sana.

15
BAB V
ANALISIS STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PENYUSUTAN PASAR

5.1 Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration)


Beberapa strategi yang sudah dijalankan oleh Creme de la Creme berdasarkan
analisa saya, yang pertama ada Market Penetration atau Penetrasi Pasar, yaitu strategi
yang dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang sudah ada saat ini
pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Cara
melaksanakan strategi penetrasi pasar bisa dengan menaikkan jumlah tenaga penjualan,
meningkatkan anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai barang promosi
penjualan, dan meningkatkan aktivitas publisitas. Creme de la Creme menjalankan
strategi ini dengan meningkatkan aktivitas publisitas mereka melalui event-event
makanan yang diselenggarakan di kota Palembang, sebagai contoh ada “Festival Foodies
Palembang” yang baru-baru ini diselenggarakan beberapa kali di Palembang. Festival
Foodies Palembang jilid satu yang diselenggarakan di SRIWALK pada bulan Agustus
dan Festival Foodies Palembang jilid dua yang diselenggarakan di Palembang Trade
Center (PTC) pada bulan September, serta event jilid berikutnya yang masih
direncanakan akan diselenggarakan kembali di Palembang. Dalam event seperti ini,
Creme de la Creme bekerja sama dengan Festival Foodies Palembang untuk membuka
gerai atau stand makanan yang digunakan untuk menjual produk dagangan mereka.
Karena diselenggarakan di tempat umum yang ramai didatangi oleh masyarakat lokal,
event ini tentu saja diketahui oleh masyarakat Palembang secara luas. Jadi, secara tidak
langsung, Festival Foodies Palembang dapat mempromosikan produk-produk Creme de
la Creme kepada pangsa pasar yang lebih luas.

5.2 Strategi Pengembangan Produk (Product Development)


Selain Market Penetration atau Penetrasi Pasar, Creme de la Creme juga
menggunakan strategi Product Development atau Pengembangan Produk, yaitu strategi
yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi
produk yang ada saat ini, atau bisa juga dengan menaikkan penjualan dengan produk baru
pada pasar yang sudah ada. Mereka pada awalnya hanya menjual pie buah, tart buah,
Strawberry Panna cotta, pudding, brownies, dan kue dengan topping buah-buahan. Lalu,
untuk mengembangkan jangkauan konsumen dan menaikkan penjualan, mereka mulai
menjual produk lain, seperti Gyu kaku Pudding dan Korean Garlic Cheese Bread, bahkan
16
mereka sempat menjual makanan asin seperti Baked Cheese Spaghetti, Beef Bolognese
Risoles, dan Crunchy Sausage Bomboloni. Creme de la Creme terus mengembangkan
produk mereka, dan sejak tahun 2022 ini mereka konsisten dalam menjual produk
makanan berupa camilan seperti Daifuku Mochi, yaitu mochi dengan isi strawberry
dengan pasta kacang hijau, kacang merah, matcha, dan coklat. Goguma Ppang atau
Korean sweet potato mochi bread, Maple Ppang, Jerry’s Cheesecake, Korean Garlic
Cheese Bread, serta Strawberry Sundae Bomboloni. Jika dilihat dari produk awal dan
dibandingkan dengan produk mereka yang sekarang, Creme de la Creme tetap konsisten
untuk memakai buah-buahan dalam produk mereka terkhususnya buah stroberi yang
digunakan dalam Daifuku Mochi dan Strawberry Sundae Bomboloni.

17
BAB VI
ANALISIS STRATEGI PENENTUAN PRODUK

6.1 Perluasan Lini


Creme de la creme merupakan toko yang menjual beberapa jenis kue seperti
brownies cheesecake dan cookies. Diawal mereka merintis perusahaannya mereka
menawarkan beberapa makanan seperti bomboloni, kue tart, pudding dan panacotta.
Hampir setiap bulannya creme de la creme mengeluarkan jenis produk baru sebagai uji
coba pasar sehingga pada akhirnya produk yang mereka tawarkan mulai terkenal yaitu
daifuku mochi, goguma ppang dan Korean garlic. karena memang produk yang mereka
pilih untuk dijual tidak banyak saingannya yang ada dipalembang, produk ini juga
banyak diminati oleeh kalangan muda karena rasanya yang unik dan merupakan salah
satu makanan yang cukup viral dan trending di negara korea sehingga pastinya banyak
yang ingin mencoba makanan tersebut. Terlebih sedikitnya pesaing juga salah satu faktor
besar yang mendukung.
Creme de la creme pun memiliki produk tetap atau fix product yang berada di
buku menu, produk tetap ini bisa didapatkan melalui ready stock atau by po. Fix product
tersebut adalah jerry cheese, strawberry sundae bomboloni, daifuku mochi series, ppang
series, drip cake series dan cake series. Walaupun begitu bagi customer yang ingin
memesan produk lama mereka, customer juga masih dapat memesan produk lama yang
mereka miliki yaitu dengan cara by request (melalui via chat atau dm).

6.2 Pengisian Lini


Creme de la creme memanfaatkan Whatsapp dan Direct Message sebagai sarana
pemesanan produk-produk mereka. Creme de la creme meyakinkan para customer bahwa
semua produk yang mereka tawarkan freshly baked, seperti dicantumkan pada Instagram
bisnis mereka. Hal ini dilakukan crème de la crème untuk menjaga kualitas produk yang
mereka tawarkan.
Dapat diketahui bahwa crème de la crème menyajikan berbagai jenis kue dan
sajian manis lainnya secara fresh. Semua produk dibuat sesuai pesanan customer, seperti
telah dijelaskan sebelumnya hal inidilakukan demi menjaga kualitas produk hingga
sampai ke tanganpara customernya.

18
6.3 Modernisasi
Seiring berjalannya waktu, crème de la crème semakin memperbanyak variasi
atau jenis-jenis produk sajian manis yang mereka tawarkan seperti rychee box, gamca
ppang potato mochi bread, choco berry roll cake, strawberry sundae bomboloni, matcha
daifuku mochi, chocolate daifuku mochi, goguma ppang mozarella cheese. Beberapa
contoh produk yangdisebutkan diatasialah produk-produk kekinian yang menjadi variasi
baru untuk sajian crème de la crème. Hal ini tentu mereka lakukan agar dapat tetap
bertahan pada usaha bisnis sajian manis ini. Memberikan ide-ide yang baru dalam dunia
kuliner merupakan cara yang tepat dalam menarik perhatian para customer bisnis.

19
BAB VII
ANALISIS PENENTUAN MEREK

7.1 Merek
Menurut David A. Aaker pengertian merek adalah sebagai berikut. Merek adalah
seperangkat aset (atau kewajiban) yang ditautkan dengan nama dan simbol yang
menambah (atau mengurangi dari) nilai yang diberikan oleh suatu produk atau layanan
merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik berupa logo,
cap/kemasan) untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seorang penjual/kelompok
penjual tertentu.
Seperti halnya dengan crème de la crème, pihak pemilik bisnis memberikan sticker
logo guna mempermudah customer dalam mengenali tiap sajian yang ditawarkan. Adapun
logo perusahaan yang juga diciptakan untuk memberikan identitas kepada produk-produk
sajian yang mereka miliki agar dapat dikenali para customernya.

7.2 Identitas Merek


Identitas merek yang kuat perlu bekerja untuk semua orang, baik tim internal Anda
(misalnya, duta merek, pembuat konten) dan orang-orang yang akan berinteraksi
dengannya (misalnya, pelanggan). Saat Anda memulai proses desain, pastikan identitas
merek Anda adalah:
1. Berbeda: Ini menonjol di antara pesaing dan menarik perhatian orang.
2. Mudah diingat: Ini membuat dampak visual
3. Skalabel dan fleksibel: Dapat tumbuh dan berkembang bersama merek.
4. Kohesif: Setiap bagian melengkapi identitas merek.
5. Mudah diterapkan: Sangat intuitif dan jelas untuk digunakan oleh desainer.

Alasan dari mengapa Brand Identity itu sangat penting:


1. Kepribadian
Identitas merek adalah representasi visual dari nilai-nilai dan “kepribadian”
merek usaha. Crème de la crème telah memiliki logo brand sebagai ciri khas usaha
yang mereka miliki. Logo inipun telah mereka terapkan pada kemasan produk
maupun pada akun social media yang mereka miliki.

20
2. Konsistensi
Mengembangkan identitas merek memungkinkan suatu perusahaan
membuat pesan yang konsisten di semua materi pemasaran. Setiap bagian harus
memiliki gaya dasar dan elemen desain yang sama, menciptakan paket merek yang
kohesif.
Crème de la crème menerapkan identitas usahanya pada akun sosmed
maupun pengemasan produknya, hal ini dimaksudkan agar customer dapat dengan
mudah mengenali produk crème de la crème itu sendiri.

3. Diferensiasi
Identitas merek membantu dalam membedakan bisnis dari satu usaha dengan
para pesaingnya. Mengembangkan desain identitas kreatif dan profesional dapat
membantu usaha dapat lebih menonjol di hadapan customer di pasar.
Crème de la crème menciptakan logo bisnisnya dengan mengambil tema
dasar dari nama usaha mereka, dengan font yang mereka gunakan serta design logo
yang berbeda, crème de la crème berhasil menciptakan identitas dari bisnis mereka
untuk dapat dikenal orang-orang.

4. Kesadaran
Membuat identitas merek memastikan bahwa merek Anda berada di garis
depan semua materi pemasaran, yang membantu meningkatkan kesadaran merek.
Semakin banyak tempat merek ditampilkan maka semakin mudah pula produk dapat
dikenalserta semakin banyak pula kontak yang akan dibuatnya dengan konsumen,
dan akan semakin berkesan. Crème de la crème mencatumkan logo mereka disetiap
pengemasan produk-produk sajian mereka.

5. Loyalitas
Identitas merek yang efektif dapat membantu membangun loyalitas
pelanggan dan kepercayaan pada merek usaha yang dimiliki.

21
7.3 Ekuitas Merek
Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai yang dibawa oleh merek ke perusahaan.
Ekuitas merek mengacu pada emosi dan pengalaman yang muncul dalam pikiran
konsumen saat melihat suatu merek. Hubungan antara merek dan konsumen yang kuat akan
menciptakan ekuitas brand yang tinggi.
Dengan ekuitas merek yang kuat, sebuah perusahaan mampu mendapatkan
pengakuan secara luas. Terkadang, kesuksesan ini berdampak pada merek tertentu menjadi
kosa kata yang diserap dalam percakapan sehari-hari. Secara sederhana, ekuitas merek
adalah merek yang masuk dan memiliki tempat di hati banyak orang.

7.4 Strategi Pengembangan Merek


Strategi pengembangan merek merupakan suatu rencana untuk mengembangkan
suatu brand agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Mengenalkan merek dapat dilakukan
dengan berbagai macam aktivitas atau kegiatan dengan tujuan membentuk suatu brand atau
merek. Dalam strategi pengembangan merek, terdapat beberapa alternatif dalam
menentukan arah perusahaan untuk memilih caranya untuk mengembangkan merek,
alternatif tersebut antara lain:
1. Line Extension (Perluasan Lini Produk Strategi)
Merupakan pengembangan merek dengan menggunakan nama merek yang
sudah dikenal oleh masyarakat luas dan perusahaan memperkenalkan produk
tertentu dengan merek yang sama tetapi dengan varian warna, aroma, bentuk, dan
kemasan yang berbeda.
2. Multibrand (Strategi Banyak Merek)
Merupakan pengembangan merek ini meluncurkan banyak merek pada satu
macam kategori produk yang sama.
3. Brand Extension (Strategi Perluasan Merek)
Pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal
oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru dengan pangsa pasar yang berbeda.
4. New Brand (Strategi Merek Baru)
Merupakan pengembangan merek yang menggunakan merek yang baru
dibuat untuk membuat barang yang baru.

Usaha Creme De La Creme menggunakan alternatif New Brand (Strategi Merek


Baru). Bisa dilihat dari brand Creme De La Creme yang baru diketahui di pasaran
22
Palembang dengan menjual produk yang masih tidak umum bagi masyarakat. Sehingga
produk keluaran Creme De La Creme masih terasa asing di mata orang Palembang.

7.5 Strategi Perluasan Merek


Dalam menjalankan bisnis, perusahaan pastinya ingin selalu berkembang apabila
telah mendapatkan kesuksesan. Tidak hanya itu saja perusahaan yang baru berkecimpung
di dunia bisnis juga ingin berkembang agar dapat menembus pangsa pasar yang lebih luas.
Dari pernyataan diataslah, perluasan merek haruslah dilakukan dengan menambah biaya
iklan yang tinggi untuk membangun brand awareness suatu produk baru dengan merek
yang baru.
Adapun perluasan merek yang harus dilakukan oleh usaha Creme De La Creme,
yaitu dengan memasang gerai resmi serta membuat alamat website sendiri. Karena dengan
memiliki gerai resmi dan alamat website sendiri, maka Creme De La Creme dapat
membuat barang produksinya secara maksimal dan tidak memiliki batasan jumlah
produksi. Tidak hanya itu saja, mungkin karena faktor tenaga kerja juga Creme De La
Creme tidak bisa memproduksi barang secara banyak. Maka dari itu, Creme De La Creme
harus memiliki tenaga kerja tambahan guna memperbanyak produksi variasi makanan yang
diunggulkan dari brand Creme De La Creme.
Dengan pernyataan tersebut, maka perluasan merek dari Creme De La Creme dapat
dilakukan di masyarakat luas. Dengan penambahan produk, maka masyarakat tidak usah
khawatir kehabisan dan harus memesan lewat jauh hari terlebih dahulu. Selain itu, dengan
menambah jumlah produksi juga dapat menjual hasil produksi ke luar Palembang dan
menambah pangsa pasar.

23

Anda mungkin juga menyukai