Anda di halaman 1dari 4

Risol Maknyuakz

Erza Devarindra S.
Michael Wijaya
Patrick Jehezkiel H.

1. SWOT Analysis
Strength:
1. Kombinasi unik: Risol Mayo menawarkan perpaduan rasa yang unik, memadukan
camilan gurih khas Indonesia, risol, dengan mayones yang kental. Rasa yang khas
ini dapat menarik pelanggan yang mencari rasa baru dan menarik.
2. Keserbagunaan: Risol Mayo dapat digunakan dalam berbagai cara, seperti saus,
olesan, atau bumbu. Keserbagunaannya memungkinkan untuk digunakan dalam
sandwich, burger, bungkus, atau sebagai taburan salad, memberi konsumen banyak
pilihan untuk menikmatinya.
3. Kenyamanan: Risol Mayo menyediakan solusi siap pakai untuk menambah cita rasa
masakan. Ini menghilangkan kebutuhan untuk menyiapkan atau menggabungkan
bahan-bahan terpisah, menghemat waktu dan tenaga bagi konsumen.
Weaknesses:
1. Daya tarik pasar yang terbatas: Kombinasi rasa Risol Mayo yang unik mungkin
tidak menarik bagi semua orang. Beberapa pelanggan mungkin lebih menyukai
mayones tradisional atau bumbu lainnya, sehingga membatasi pasar potensial untuk
Risol Mayo.
2. Preferensi budaya: Keberhasilan Risol Mayo mungkin bergantung pada keakraban
dan penerimaan risol sebagai makanan ringan di pasar yang berbeda. Jika risol tidak
dikenal atau diapresiasi secara luas, mungkin sulit untuk menghasilkan permintaan
Risol Mayo secara luas.
Opportunity:
1. Diversifikasi: Risol Mayo dapat diperluas menjadi varian produk yang berbeda,
seperti Risol Mayo pedas atau versi rendah lemak, untuk memenuhi beragam
preferensi konsumen dan kebutuhan diet.
2. Eksplorasi pasar: Risol Mayo dapat diperkenalkan ke pasar baru atau
didistribusikan melalui berbagai saluran, seperti restoran, kafe, dan platform online,
untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Threats:
1. Persaingan: Pasar bumbu sangat kompetitif, dengan banyak pemain mapan yang
menawarkan berbagai pilihan. Risol Mayo mungkin menghadapi persaingan dari
mayones rasa, saus, atau bumbu lain yang menargetkan preferensi rasa yang serupa.
2. Pertimbangan kesehatan: Mayones sering dikaitkan dengan kandungan lemak
tinggi, yang dapat menghalangi konsumen yang sadar kesehatan. Persepsi mayones
sebagai produk yang tidak sehat dapat menimbulkan tantangan terhadap penerimaan
dan adopsi Risol Mayo.
2. Competitor Analysis
1. Brand: Morisoles
Product : Risoles premium ini dijual dalam bentuk goreng dan frozen, satu boks
berisi 5 buah risoles “gendut” nan padat. Ada Risoles Ayam Bumbu Bali dengan
suwiran ayam dan bumbu pedas Bali, Risoles Smoked Beef Spicy Mentai dengan
saus mentai creamy, hingga Risoles Italian Ragout favorit semua.
Price : Harga dari risol ini dibandrol dengan harga Rp15.000/pcs dan dapat dibeli
dengan sistem per box.
Place : Mall Of Indonesia, RT.18/RW.8, Pasar MOI, MORISOLES, Jakarta, 14240
Promotion : Promosi brand ini menggunakan media sosial seperti Instagram.
2. Brand : Pastellia
Product : Pastellia dikenal sebagai gerai penyedia aneka camilan khas Indonesia
dengan rasa lezat, ukuran cukup besar, dan higienis. Salah satu camilan andalan
Pastellia adalah risoles. Pastellia punya beberapa jenis rasa risoles, antara lain
Risoles Smoked Beef, Risoles Chicken Teriyaki, Risoles Chicken Teriyaki, dan
Risoles Ragout yang selalu laris manis.
Price : Harga dari risol ini dapat dikatakan murah karena dihargai dengan
Rp6.000/pcs
Place : Ps. Modern Paramount Serpong, Jl. Klp. Lilin Utara II Jl. Boulevard Raya
Gading Serpong No.10, Klp. Dua, Kec. Klp. Dua, Kabupaten Tangerang, Banten
15810
Promotion : Promosi brand ini menggunakan media sosial seperti Instagram.
3. Brand : Okky Bakery
Product : Di toko ini bisa mencicipi berbagai jenis risoles dengan isian yang padat
dan berwarna cokelat keemasan yang bikin lapar mata. Risol Telur Mayonaise,
Risol Sayur dan Daging, serta duo klasik, Risol Ragout Ayam dan Risol Ragout
Daging. Rasa risolesnya gurih, dibalut kulit tipis yang crunchy, plus ukuran yang
cukup besar
Price : Harga dari risol ini dibandrol dengan harga Rp15.000/pcs dan dapat dibeli
dengan sistem per box.
Place : Jl. Guntur No.40, RW.1, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980
Promotion : Promosi brand ini menggunakan media sosial seperti Instagram.

3. Target Audience
1. Penggemar Makanan: Individu yang senang bereksperimen dengan rasa yang
berbeda dan terbuka untuk mencoba kombinasi makanan baru dan unik. Perpaduan
Risol Mayo antara risol dan mayones dapat menarik perhatian penonton yang suka
berpetualang dan ingin tahu ini.
2. Pecinta Camilan: Orang yang menghargai camilan dan senang menjelajahi berbagai
opsi. Risol Mayo dapat diposisikan sebagai saus atau olesan makanan ringan yang
nyaman dan beraroma yang menambah sentuhan pada pengalaman ngemil mereka.
3. Kuliner dan Koki Rumahan: Individu yang suka memasak dan bereksperimen
dengan berbagai bahan. Risol Mayo dapat diposisikan sebagai bahan serbaguna
yang dapat meningkatkan cita rasa berbagai masakan, memungkinkan para pecinta
kuliner untuk berkreasi di dapur.
4. Dewasa dan Milenial: Demografi ini cenderung terbuka untuk mencoba rasa dan
pengalaman baru. Mereka seringkali lebih mudah menerima produk makanan yang
unik dan inovatif, menjadikan mereka target audiens yang potensial untuk Risol
Mayo.
5. Penggemar Masakan Indonesia: Individu yang menghargai cita rasa dan hidangan
tradisional Indonesia. Risol Mayo dapat diposisikan sebagai interpretasi modern
atau perpaduan masakan Indonesia, menarik bagi mereka yang menghargai warisan
budayanya sambil merangkul pengalaman rasa baru.
4. Marketing Strategi
1. Pemosisian Produk: Mendefinisikan dengan jelas nilai jual unik Risol Mayo,
dengan menekankan perpaduan rasa dan keserbagunaannya yang khas. Posisikan
sebagai bumbu gourmet premium yang menambahkan sentuhan menarik pada
makanan dan kudapan sehari-hari.
2. Iklan Bertarget: Identifikasi segmen audiens target utama dan kembangkan
kampanye iklan bertarget. Manfaatkan platform seperti media sosial, blog makanan,
dan influencer online untuk membuat konten menarik yang menampilkan manfaat
produk dan mendorong percobaan dan adopsi.
3. Acara Pengambilan Sampel dan Demo: Melakukan kegiatan pengambilan sampel
dan acara demo di supermarket, festival makanan, dan lokasi terkait lainnya agar
konsumen dapat mencicipi dan merasakan Risol Mayo secara langsung. Tawarkan
ide resep dan saran penyajian untuk menunjukkan keserbagunaan dan potensi
kuliner produk.
4. Kolaborasi dengan Influencer: Bermitra dengan blogger makanan populer,
influencer media sosial, dan koki yang selaras dengan audiens target dan memiliki
pengikut yang kuat. Berkolaborasi dalam pembuatan konten, resep, dan dukungan
untuk meningkatkan visibilitas dan kredibilitas merek di antara audiens target.
5. Kemitraan Strategis: Jajaki kemitraan dengan restoran, kafe, atau layanan
pengiriman makanan untuk memperkenalkan Risol Mayo sebagai pilihan bahan
atau bumbu dalam menu mereka. Tawarkan bundel promosi atau penawaran
eksklusif untuk mendorong uji coba dan menghasilkan kesadaran merek.

5. Indicator of marketing activities


1. Pendapatan Penjualan: Pantau pendapatan penjualan yang dihasilkan dari Risol Mayo
untuk menilai keberhasilan upaya pemasaran secara keseluruhan. Bandingkan kinerja
penjualan sebelum dan sesudah menerapkan kampanye pemasaran untuk mengukur
dampaknya terhadap pertumbuhan penjualan.
2. Pangsa Pasar: Mengukur persentase pasar yang direbut Risol Mayo dalam kaitannya
dengan para pesaingnya. Meningkatkan pangsa pasar menunjukkan strategi
pemasaran yang sukses dan positioning merek yang efektif.
3. Kesadaran Merek: Evaluasi tingkat kesadaran merek di antara audiens target melalui
survei, penyebutan media sosial, atau volume pencarian online. Meningkatkan
kesadaran merek menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran berhasil menjangkau dan
beresonansi dengan audiens yang dituju.
4. Keterlibatan Media Sosial: Lacak metrik seperti pengikut, suka, komentar, dan
bagikan di platform media sosial. Tingkat keterlibatan yang lebih tinggi menunjukkan
bahwa konten pemasaran beresonansi dengan audiens dan membangkitkan minat pada
Risol Mayo
5. Traffic Web : Pantau lalu lintas situs web dan analisis jumlah pengunjung unik,
tampilan halaman, dan waktu yang dihabiskan di situs web. Meningkatkan lalu lintas
situs web menunjukkan bahwa upaya pemasaran secara efektif mendorong minat dan
keingintahuan tentang produk.

6. Marketing Expenses
1. Biaya iklan di media sosial Rp600.000/bln
2. Biaya pembuatan video iklan Rp450.000/bln
3. Biaya pembuatan iklan fisik Rp3.000.000/bln
4. Biaya promosi di aplikasi pembelian makanan Rp300.000/bln
5. Biaya desain Rp250.000/bln
6. Biaya admin media sosial Rp500.000/bln

Anda mungkin juga menyukai