Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN PERKANTORAN

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SUMEDANG

Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Administrasi


Perkantoran

Disusun Oleh :

Kelompok 5A

Administrasi Pemerintahan 2017

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2018
ii

DAFTAR NAMA KELOMPOK

1. Annisa Nabilah Da’ub Masnun (170204170039)


2. Fena Pebriana (170204170025)
3. Nanda Aismayani Surur (170204170073)
4. Akhmad Habib Zamakhsari (170204170057)
5. Samuel Evandro Sianipar (170204170055)
6. Haniwin Sekar Tanjung (170204170015)
7. Abdul Majid (170204170097)
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, dan karunia kami dapat menyelesaikan makalah manajemen
perkantoran ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
iv

DAFTAR ISI

DAFTAR NAMA KELOMPOK........................................................................................ii


KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Perkantoran.........................................................................3
2.2 Pengertian Kantor Pelayanan Pajak..........................................................................3
2.3 Struktur Organisasi dalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang..................5
2.4 Tugas dan Fungsi Setiap Bidang..............................................................................7
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
NASKAH DIALOG.........................................................................................................11
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan Publik adalah pelayanan yang di tujukan untuk melayani
masyarakat dengan melayani berbagai segala bentuk pelayanan jasa baik
dalam bentuk barang publik atau jasa publik yang prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di
daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk mencapai itu semua pemerintah berusaha membangun kantor-


kantor pelayanan publik pada setiap provinsi, kota maupun daerah. Salah satu
kantor pelayanan publik yang di ada pada setiap provinsi, kota dan daerah
adalah kantor pelayanan pajak.

Oleh karena itu kami memilih kantor pelayanan pajak sumedang untuk
dijadikan salah satu bahan kajian kelompok kami dalam rangka memenuhi
nilai tugas untuk mata kuliah administrasi perkantoran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian manajemen perkantoran?
2. Apa pengertian dari kantor pelayanan pajak?
3. Bagaimana struktur organisasi dalam kantor pelayanan pajak?
4. Apa tugas dan fungsi setiap bidang yang ada dalam kantor pelayanan
pajak?
2

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen perkantoran dan kantor pelayanan
pajak
2. Mengetahui struktur organisasi dalam kantor pelayanan pajak pratama
sumedang
3. Mengetahui tugas dan fungsi setiap bidang yang ada dalam kantor
pelayanan pajak pratama sumedang

1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi penulis : Memahami manajemen perkantoran serta
memahami kegiatan di kantor pelayanan pajak pratama sumedang
2. Manfaat bagi pembaca : Mengetahui arti dari Manajemen Perkantoran dan
Mengetahui isi dari kantor pelayanan pajak pratama sumedang secara
ringkas
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Perkantoran


Manajemen perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan
informasi yang dilakukan secara teratus, sistematik dan terus menerus,
mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas
organisasi yang bersangkutan. Manajemen perkantoran adalah pengarahan
menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari sebuah kantor
untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya ( seefisien
mungkin) Yang harus diadakan penataan agar pekerjaan tersebut berjalan
dengan baik. Penataan atau pengelolaan terhadap pekerjaan kantor itu disebut
manajemen perkantoran. (Office Management).

Manajemen perkantoran dapat dikatakan sebagai kekuatan yang tidak


terlihat (tidak terwujud) yang merencanakan, mengorganisasi dan
mengkoordinasikan manusia, uang, metode, material, mesin-mesin, dan pasar
(GM) dalam pekerjaan kantor serta mengarahkan dan megawasinya sesuai
dengan tujuan pembinaan, serta tujuan organisasi tercapai.

2.2 Pengertian Kantor Pelayanan Pajak


Kantor Pelayanan Pajak adalah unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak
yang melaksanakan pelayanan di bidang perpajakan kepada masyarakat baik
yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak maupun belum, di dalam lingkup
wilayah kerja Direktorat Jenderal Pajak. KPP Pratama mempunyai tugas
melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di
bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan
serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, KPP Pratama


menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek
pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;
b. penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
c. pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
d. penyuluhan perpajakan;
e. pelayanan perpajakan;
f. pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;
g. pelaksanaan ekstensifikasi;
h. penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
i. pelaksanaan pemeriksaan pajak;
j. pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
k. pelaksanaan konsultasi perpajakan;
l. pembetulan ketetapan pajak;
m. pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan; dan
n. pelaksanaan administrasi kantor.

KPP Pratama terdiri atas:

- Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal;

- Seksi Pengolahan Data dan Informasi;

- Seksi Pelayanan

- Seksi Penagihan

- Seksi Pemeriksaan

- Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan;

- Seksi Pengawasan dan Konsultasi I;


5

- Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;

- Seksi Pengawasan dan Konsultasi III;

- Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV; dan

- Kelompok Jabatan Fungsional.

2.3 Struktur Organisasi dalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang


(Gambar berada di halaman selanjutnya)
6
7
8

2.4 Tugas dan Fungsi Setiap Bidang


a. Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan
urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan pengelolaan
kinerja pegawai, pemantauan pengendalian intern, pemantauan
pengelolaan risiko, pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin,
dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyusunan rekomendasi
perbaikan proses bisnis.
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen
perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak
Bumi dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan
aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP danSIG, serta
pengelolaan kinerja organisasi.
c. Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan
produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta
penerimaan surat lainnya, serta pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak.
d. Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan
piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif,
usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen
penagihan.
e. Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan,
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, dan administrasi
pemeriksaan perpajakan lainnya, serta pelaksanaan pemeriksaan oleh
petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala kantor.
f. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan
pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak,
pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam
9

menunjang ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru,


serta penyuluhan perpajakan.
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I mempunyai tugas melakukan proses
penyelesaian permohonan Wajib Pajak, usulan pembetulan ketetapan
pajak, bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak,
serta usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi
III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-masing
mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja
Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan
intensifikasi dan himbauan kepada Wajib Pajak.
i. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
10

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam suatu perkantoran mulai dari kepala kantor, staff yang ada pada
bidang di dalam kantor tersebut maupun staff yang bukan berada di dalam
bidang-bidang tersebut seluruhnya saling berkaitan atau saling membutuhkan
untuk memenuhi atau mencapai tujuan nasional maupun tujuan kantor
tersebut.

3.2 Saran
Lebih mempercepat dalam hal pelayanan dan mempermudah alur
koordinasi wajib pajak.
11

DAFTAR PUSTAKA

1. http://izudinjosep.blogspot.co.id/2013/10/manajemen-perkantoran.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_Pelayanan_Pajak
3. http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/62~PMK.01~2009Per.htm
4. http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/62~PMK.01~2009Per.htm
12

NASKAH DIALOG
“Penyitaan Aset Wajib Pajak”

Fungsional diperintahkan untuk memeriksa wajib pajak A, dari hasil pemeriksaan


itu mengakibatkan timbulnya utang pajak, hasil pemeriksaan tersebut dicetak dan
dikirimkan oleh seksi pelayanan kepada wajib pajak yang bersangkutan melalui
jasa kurir pengiriman berupa surat ketetapan tagihan pajak. Dalam kurun waktu 1
bulan setelah surat ketetapan tagihan pajak tersebut dikirimkan surat tersebut
sudah jatuh tempo pembayaran. Seksi penagihan dapat melakukan tindakan
penagihan berupa surat teguran dapat diterbitkan setelah 7 hri jatuh tempo. setelah
2x24 jam dari diterbitkannya surat teguran juru sita dapat menerbitkan surat
paksa. Setelah 21 hari jika wajib pajak belum merespon, juru sita melakukan
penyitaan atas aset yang dimiliki wajib pajak.

(Fungsional sudah melakukan pemeriksaan kepada wajib pajak A)

Fungsional : (Ketuk pintu) Permisi Pa, maaf mengganggu

Kepala Kantor : Iya, ada apa mas?

Fungsional : (masuk ruangan) Ada berkas yang harus Bapa tanda tangan,
berkas ini menyangkut dengan wajib pajak A, yang sudah saya periksa bahwa
ternyata wajib pajak A mempunyai utang pajak.

Kepala Kantor : Coba saya lihat dulu ya mas berkasnya (dilihat berkasnya). Oke
nanti mas koordinasikan saja ke seksi penagihan ya mas agar segera dapat disita
aset-aset miliknya jika tidak merespon.

Fungsional : Baik Pa, Terima Kasih (keluar ruangan)

(Fungsional Menuju Seksi Pelayanan)


13

Fungsional : Mba (memberikan berkas) ini ada berkas hasil pemeriksaan wajib
pajak A, tolong cetak dan kirimkan surat tersebut ke alamat wajib pajak A
secepatnya dan jangan lupa koordinasikan ke seksi penagihan ya.

Pelayanan : Oke mas nanti saya langsung koordinasikan ke seksi penagihan


ya mas.

(Setelah surat dicetak dan dikirmkan, Seksi pelayanan mengkoordinaksikan hal


tersebut kepada seksi penagihan)

Pelayanan : Mba (kasih berkas) ini ada berkas yang sudah saya cetak dan
kirimkan kepada wajib pajak A, jatuh temponya tanggal 2 juni mba

Penagihan : Oh gitu? Oke deh nanti saya kasih tau mas juru sita ya, makasih
mba

Pelayanan : Oke mba

(pelayanan pergi dari ruang seksi penagihan)

Penagihan : Mas, tadi ada pelayanan ngasih tau kalo ada berkas yang jatuh
tempo tanggal 2 juni atas nama wajib pajak A

Juru sita : Oke deh siapin aja ya surat teguran, takutnya dia ga respon berkas
itu. Jangan lupa koordinasikan ke kepala seksi penagihan ya.

(7 hari lebih dari jatuh tempo dan wajib pajak tidak merespon)

Juru sita : Mba, kepala seksi penagihan suruh keluarin surat teguran, karena
wajib pajak tidak merespon

Pengihan : Oke mas

(Juru sita menuju ruang subbagian umum)

Juru Sita : Mba, ada motor ga? Mau dipake nganter surat teguran

Subbagian : Ada, pake yang supra ya mas


14

(Juru Sita segera menyiapkan motor)

(Juru sita dan pelaksana penagihan mengantarkan surat teguran ke alamat wajib
pajak A)

(2 hari surat teguran sudah diterima wajib pajak A namun wajib pajak A tidak
juga merespon)

Juru Sita : Mba keluarkan surat paksa untuk wajib pajak A

Penagihan : Belum merespon juga Mas? Oke deh

Juru Sita menuju ruangan subbagian umum

Juru Sita : Mba, ada motor ga? Mau anter surat Paksa

Subbagian : Loh? Wajib Pajaknya belum juga merespon mas?

Juru Sita : Belum mba makanya ini mau anter surat paksa

Subbagian : Oh gtiu, Mas pake yang yamaha ya

Juru Sita : Siap Mba

(Juru Sita menyiapkan motor)

(Surat sudah dikeluarkan dan segera diantarkan kepada wajib pajak A)

(21 hari dari surat dikeluarkan wajib pajak A tidak juga merespon)

Juru Sita : Mba, kita ke alamat wajib pajak A, karena wajib pajak A tidak
merespon terus, bawa semua berkas berkas yang berhubungan dengan aset asetnya
dan juga berkas hutang pajaknya ya

Penagihan : Oke Mas, saya siapkan dulu

(Juru sita menyiapkan kendaraan)

(Pelaksana Penagihan segera menuju parkiran)


15

Penagihan : Mas sudah siap semua berkasnya

Juru Sita : Oke sekarang kita ke alamat wajib pajak A ya

(pelaksana penagihan dan juru sita segera menuju alamat wajib pajak A untuk
menyita semua aset-asetnya agar menggantikan hutang pajaknya kepada KPP
yang bersangkutan)

Anda mungkin juga menyukai