Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau sering disingkat PT


PELNI adalah perusahaan pelayaran nasional yang menyediakan jasa transportasi
laut, berupa jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan barang antarpulau. PT
PELNI mengoperasikan 26 kapal penumpang, 46 kapal perintis, 6 kapal barang tol
laut dan 1 kapal ternak. PT PELNI tidak hanya melayani rute komersial tetapi
juga melayani rute pulau-pulau kecil terluar di Indonesia. Ada 95 pelabuhan kapal
penumpang yang disinggahi oleh kapal Pelni. Kala ini, PT PELNI
mengoperasikan 28 unit kapal penumpang yang dibagi berdasarkan daya muat
penumpang yaitu kapal tipe 3.000 pax, tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500
pax, tipe Ro-Ro atau Rooll on-Roll off dan 1 armada kapal ferry yang
berkapastitas 36.913 penumpang.

PT PELNI selain melayani jasa angkutan penumpang antar pulau, Pelni


juga melayani jasa pengiriman barang antar provinsi dan antar kota. Ada 2 kapal
penumpang yang singgah di pelabuhan Serui yaitu KM. Labobar dan KM.
Dobonsolo. Pelayanan PT PELNI cabang Serui yaitu melayani transportasi antar
pulau, calon penumpang dapat mengantri dan membeli tiket di kantor cabang
Serui. PT PELNI juga menyediakan jasa pengiriman barang. Orang dapat
mengirim barang ke berbagai tempat sesuai dengan pelabuhan yang akan
disinggahi oleh kapal Pelni. Barang yang dikirim boleh berupa kendaraan, karung,
karton dan peti kemas (container). Dalam perkembangannya PELNI telah
mendirikan sebuah perusahaan yang memberikan pelayanan bongkar muat barang
dari dan ke kapal perusahaan induk (PELNI). Perusahaan ini telah berdiri sejak
tahun 1986, PT. Sarana Bandar Nasional (SBN) dengan nama lain Pelni Logistics.
Melalui perkembangannya usaha yang dijalankan dari Pelni Logistics beragam,
meliputi: bongkar muat, freight forwarding, warehousing, transportasi dan

1
distribusi perdagangan dan retail yang berada di lima puluh enam cabang dan sub
cabang di Indonesia.

Alur pengiriman barang dari PT PELNI diketahui dengan melakukan


observasi dan wawancara di kantor cabang PT PELNI Serui, dimana calon
penumpang/pengirim (shipper) yang hendak mengirimkan barang atau kendaraan
dapat langsung ke kantor Pelni dan melapor ke bagian pemasaran untuk barang
atau kendaraan yang hendak dikirim, jika pengirim hendak mengirimkan
kendaraan maka terlebih dahulu membuat surat jalan kendaraan di kantor polisi.
Lalu, bagian pemasaran berkoordinasi dengan pihak kapal untuk memastikan agar
mendapat tempat dikapal, calon penumpang atau pengirim mengisi form
pengiriman, petugas ukur timbang mengecek barang yang akan dikirim, bagian
pemasaran membuat Resi Mualim dan Manifest untuk barang tersebut. Dari alur
bisnis yang terjadi penelitian dilakukan untuk merancang proses bisnis ke dalam
sistem. Penelitian akan menganalisis proses bisnis pengiriman barang yang ideal.
Dengan memanfaatkan hasil dari analisis tersebut akan dibangun sistem yang
nantinya dapat membantu Pelni dalam melakukan proses pengiriman barang.

1.2 Visi dan Misi

A. Visi :

“Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan”

B. Misi :
1. Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin
aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan
nusantara
2. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta
berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada
masyarakat
3. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan
pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia

2
4. Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat
bagi semua pihak yang terlibat (Stakeholders), dan menerapkan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

1.3 Tujuan

Sesuai dengan pasal 3 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan maksud dan


tujuan Pendirian PT PELNI (Persero) adalah melakukan usaha di bidang
Pelayaran serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan
untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

1.4 Proses Bisnis

1. General manager cabang melakukan koordinasi dengan nahkoda/mualim I


dan instansi terkait tentang persiapan perencanaan pelayanan penumpang;
2. Mengkoordinir petugas embarkasi/debarkasi dan petugas muatan untuk
pelayanan penumpang;
3. Mualim I menyiapkan Tim embarkasi/debarkasi kapal dan stowage
plan/bay plan;
4. Memeriksa tiket pada penumpang;
5. Memastikan barang bawaan penumpang maksimal sebesar seberat 30kg
per 1 orang penumpang;
6. Batasan over bagasi setiap penumpang ditetapkan maksimum:
a) Penumpang kls I : 3 colly
b) Penumpang kls II : 2 colly
c) Penumpang kls II : 1 colly
7. Melakukan pengawasan disekitar dermaga, dan yang dapat berada di
sekitar dermaga adalah petugas, penumpang dan instansi terkait;

3
8. Memastikan barang bawaan penumpang bukan barang berbahaya antara
lain : Senjata api, senjata tajam atau sejenisnya
9. Memastikan barang banana penumpang bukan barang berbahaya beracun
atau tergolong B3
10. Petugas Embarkasi/Debarkasi harus proaktif dalam meningkatkan
pelayanan terhadap penumpang;
11. Koordinasi dengan petugas cargo dan container terkait jalur penumpang
yang naik dan turun dari atas kapal, agar tidak tumpang tindih antara jalur
penumpang dan jalur barang cargo atau container;
12. Memastikan jalur penumpang untuk naik dan turun dari atas kapal aman
dan nyaman;
13. Melaksanakan monitoring penumpang mulai dari naik hingga turunnya
penumpang dari kapal;
14. PT. Pelni cabang Makassar menyerahkan dokumen kapal, manifest
penumpang dan muatan kepada pihak kapal dan memberitahukan muatan
ke cabang tujuan;
15. Melakukan evaluasi secara periodik setiap akhir perjalanan tentang hasil
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan;
16. Mualim I menyiapkan perhitungan stabilitas dan rencana penyimpanan
sementara/rencana ruang
17. Melaporkan dan berkoordinasi dengan kantor pusat jika terjadi masalah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Organisasi PT. PELNI

PT. PELNI menerapkan struktur organisasi garis lini dan staf. Struktur
organisasi terdiri dari beberapa direktorat serta biro yang saling terkait. Uraian
tanggung jawab dan tugas pokok tersebut adalah sebagai berikut :

5
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA(PERSERO)

Sumber: Situs Resmi PT. PELNI

6
1. DEWAN DIREKSI

Tanggung jawab dan tugas pokok Dewan Direksi adalah, sebagai


berikut:

a) Pelaksana pengurusan perusahaan untuk memenuhi kepentingan dan


mencapai tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam atau
pun di luar pengadilan;
b) Mengelola kegiatan perusahaan secara terpadu, memelihara dan mengurus
kekayaan perusahaan;
c) Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan serta
pengendali atas pelaksanaannya sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh Pemegang Saham;
d) Mengembangkan organisasi dan manajemen perusahaan;
e) Menyiapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan, penyampaian laporan
pertanggung jawaban dan perhitungan hasil usaha perusahaan menurut
ketentuan serta waktu yang telah ditetapkan oleh Pemegang Saham;
f) Mengusahakan serta mengembangkan pelayanan jasa angkutan laut. Biro
merupakan unit kerja di bawa
g) Dewan Direksi yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
setiap Biro dipimpin oleh seorang Senior Manager yang membawahi unit
kerja Bagian yang dipimpin oleh Manager dengan susunan organisasi
sebagai berikut:
1) Biro Sekretariat Perusahaan

Tanggungjawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,


pengendalian dan pelaporan kegiatan pelayanan bidang
hubungan korporat, tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) dan kesekretariatan Direksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai citra positif dan
harmoni hubungan perusahaan dengan instansi di lingkup

7
internal dan eksternal perusahaan serta tata kelola perusahaan
yang baik, tertib administrasi dan layanan umum
kerumahtanggaan institusi Direksi yang optimal.
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang hubungan
korporat;
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang good
corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik dan
kesekretariatan Direksi. Biro Sekretariat Perusahaan, secara
teknis dikoordinir oleh Direktur Utama dan terdiri atas unit
kerja:
I. Bagian Hubungan Korporat;
II. Bagian Sekretariat Direksi dan Good Corporate
Governance

2) Biro Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Sistem Informasi


Manajemen Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai
berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan kegiatan perencanaan, penelitian,
pengembangan berskala korporat dan sistem informasi
manajemen sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tersedia
perencanaan strategik, hasil penelitian dan pengembangan
perusahaan serta alat bantu pengambilan keputusan (decision
making support system) manajemen perusahaan yang optimal.
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang perencanaan,
penelitian dan pengembangan;

8
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang sistem
informasi manajemen.

Biro Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Sistem


Informasi Manajemen, secara teknis dikoordinir oleh Direktur
Usaha dan terdiri atas unit kerja:

I. Bagian Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan;


II. Bagian Sistem Informasi Manajemen.

3) Biro Hukum dan Manajemen Risiko

Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan kebijakan, penelaahan, pelaksanaan, pengendalian


dan pelaporan kegiatan bidang hukum dan manajemen risiko
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tercipta
tertib hukum, pencegahan dan penanggulangan risiko kerugian
perusahaan yang optimal.
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang layanan hukum
perusahaan;
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang manajemen risiko
perusahaan.

Biro Hukum dan Manajemen Risiko, secara teknis dikoordinir oleh


Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum serta terdiri atas unit kerja:

I. Bagian Hukum;
II. Bagian Manajemen Risiko.

9
4) Biro Pengadaan.

Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan, pengendalian


dan pelaporan kegiatan administrasi pengadaan, pembelian barang
dan jasa serta pergudangan suku cadang armada dan barang
persediaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tercipta
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran,
efektivitas dan efisiensi pengadaan barang dan jasa perusahaan
yang optimal.
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang administrasi
pengadaan serta pembelian barang dan jasa perusahaan;
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang pergudangan
suku cadang kapal, fasilitas penunjang dan barang persediaan.

Biro Pengadaan, secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan


dan terdiri atas unit kerja:

I. Bagian Administrasi Pengadaan dan Pembelian;


II. Bagian Pergudangan.

5) Designated Person(s) Ashore.

Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :

a) Menyelenggarkan pengelolaan kegiatan pengawasan keselamatan


dan keamanan operasi angkutan laut dan penyiapan saran-saran
ahli dalam rangka penerapan ketentuan International Maritime
Organization (IMO) tentang ISM-Code dan ISPS-Code serta
ketentuan International Labour Organization (ILO) tentang
OHSAS/SMK-3 agar pengoperasian usaha jasa angkutan laut

10
perusahaan dan lingkungan kerja yang aman dan sehat berlangsung
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat dicapai kinerja
keselamatan, keamanan dan kesehatan di lingkup kerja perusahaan
yang optimal.
b) Melaksanakan kegiatanpengawasan dan pemberian saran ahli di
bidang penerapan ketentuan IMO tentang ISM-Code dan ISPS-
Code serta ketentuan ILO tentang OHSAS/SMK-3;
c) Melaksanakan kegiatan pendampingan (counterpart) bagi kegiatan
pemeriksaan atas penerapan ketentuan IMO tentang ISM-Code dan
ISPS-Code serta ketentuan ILO tentang OHSAS/SMK-3 oleh
auditor eksternal dan supervisi tindak lanjut temuan pada seluruh
armada kapal dan kegiatan operasional serta lingkungan kerja
perusahaan.

2. DIREKTUR UTAMA

Tanggung jawab dan tugas pokok Direktur Utama, adalah sebagai berikut:

a) Menjalankan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan yang


berlaku bagi perusahaan dan melakukan tugas lain sesuai dengan yang
ditetapkan oleh Pemegang Saham;
b) Melaksanakan Program Pemerintah dalam sub sektor Perhubungan Laut
diseluruh wilayah nusantara.
c) Melaksanakan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan
PT.PELNI Persero beserta ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Akte
Notaris Soeleman Ardjasasmita No. 31 Oktober 1975.

11
3. DIREKTUR USAHA

Tanggungjawab dan tugas pokok Direktur Usaha, adalah sebgai berikut :

a) Membina pengelolaan kegiatan pemasaran, pengembangan usaha dan


pelayanan jasa-jasa perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
agar dicapai jumlah produksi, pangsa pasar, pendapatan usaha,
jaminan kualitas pelayanan jasa angkutan laut dan usaha jasa
penunjangnya yang optimal;
b) Menyiapkan pengaturan kebijaksanaan berskala korporat dibidang
pemasaran, pengembangan usaha, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian operasi dan jaminan kualitas pelayanan jasa angkutan
laut, emploi dan jasa-jasa penunjang lainnya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku;
c) Menyiapkan laporan berkala hasil kegiatan pengusahaan jasa-jasa
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Direktorat Usaha, terdiri atas unit kerja:

1) Divisi Pemasaran dan Pengembangan Usaha

Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :

a) Menyiapkan perumusan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,


pengendalian dan pelaporan kegiatan pemasaran, penjualan dan
pengembangan usaha jasa angkutan laut dan aneka usaha jasa
penunjangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai
pangsa pasar (market share), pengembangan aneka usaha potensial
dan pendapatan perusahaan yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan pemasaran dan
penjualan usaha jasa perusahaan;
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan pengembangan
usaha jasa-jasa perusahaan.

12
Divisi Pemasaran dan Pengembangan Usaha, membawahi unit
kerja:

I. Bidang Pemasaran.
II. Bidang Pengembangan Usaha.

2) Divisi Pelayanan Jasa.


Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan kegiatan operasi pelayanan kapal,
emplooi dan penjaminan kualitas (quality assurance) pelayanan
jasa-jasa perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
agar dicapai efektivitas dan efisiensi pengoperasian layanan
kapal dan pemenuhan standar kualitas pelayanan jasa-jasa
perusahaan yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan operasi
pelayanan kapal;
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan jaminan
kualitas pelayanan jasa-jasa perusahaan.

Divisi Pelayanan Jasa membawahi unit kerja :

I. Bidang Operasi Kapal.


II. Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan.

4. DIREKTUR ARMADA
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan rencana kerja jangka panjang, jangka menengah, jangka
pendek dan program kerja perusahaan di bidang pemeliharaan,
perawatan, perbaikan alat produksi jasa angkutan laut dan fasilitas

13
penunjang usaha-usaha perusahaan serta penyelenggaraan pelayanan
dan perbekalan di kapal (prepost on board services);
b) Mengkoordinir, mengorganisasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan penyiapan pakai alat produksi angkutan laut
melalui kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kapal dan
fasilitas penunjangnya agar kapal kelaikan laut (sea worthiness), siap
pakai serta kesiapan penyelenggaraan pelayanan dan perbekalan di
kapal (prepost on board services) agar dicapai keselamatan pelayaran
dan kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction) yang optimal;
c) Menyiapkan laporan berkala kondisi kelaikan laut (sea worthiness) dan
penyiapan pakai kapal sebagai alat produksi dan fasilitas penunjang
usaha angkutan laut perusahaan serta penyelenggaraan pelayanan dan
perbekalan di kapal (prepost on board services) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Direktorat Armada, terdiri atas unit kerja:
1) Divisi Teknika
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan bidang penyiapan pakai fasilitas
teknik mesin kapal, pemeliharaan fasilitas mekanikal kapal dan
perbekalan teknik kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku
agar dicapai kelaikan laut (sea worthiness) dan kesiapan pakai
(serviceability performance) kapal sebagai alat produksi usaha
jasa-jasa perusahaan yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang perencanaan
dan pengendalian teknik kapal;
c) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang pemeliharaan
kapal.
Divisi Teknika, membawahi unit kerja:
I. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Teknik;

14
II. Bidang Pemeliharaan Kapal;

2) Divisi Nautika.
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan kegiatan pemeliharaan dan
sertifikasi kapal, penyiapan pakai fasilitas dan peralatan
telekomunikasi, elektronika, navigasi kapal, perlengkapan deck
kapal, pelayanan dan perbekalan kapal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku agar dicapai kesiapan pakai (serviceability
performance), kelaikan laut (sea worthiness) fasilitas nautika
kapal, keselamatan pelayaran serta kepuasan pengguna jasa
(customer satisfaction) atas pelayanan penumpang di kapal
(pre/post on board services) yang optimal.
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang penyiapan
pakai fasilitas dan peralatan telekomunikasi, elektronika,
navigasi dan perlengkapan deck kapal;
Divisi Nautika, membawahi unit kerja:
I. Bidang Pemeliharaan dan Sertifikasi Kapal
II. Bidang Telekomunikasi dan Elektronika.
III. Bidang Pelayanan dan Perbekalan Kapal.

5. DIREKTUR KEUANGAN
Tanggung jawab dan tugas pokok Direktur Keuangan adalah
sebagai berikut :
a) Penyelenggaraan pengelolaan keuangan perusahaan yang meliputi
anggaran, akuntansi, perbendaharaan, program kemitraan dan bina
lingkungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja
pengelolaan keuangan perusahaan yang optimal.
b) Membina pengelolaan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku agar dicapai kinerja keuangan perusahaan yang optimal;

15
c) Mengkoordinir, mengorganisasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan pengelolaan keuangan yang meliputi
anggaran, akuntansi, perbendaharaan, program kemitraan dan bina
lingkungan perusahaan;
Direktorat Keuangan, terdiri atas unit kerja:
1) Divisi Akuntansi.
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen dan anggaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku agar dicapai pengelolaan data dan laporan keuangan
yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan akuntansi manajemen
dan anggaran perusahaan.
Divisi Akuntansi, membawahi unit kerja:
I. Bidang Akuntansi Keuangan;
II. Bidang Akuntansi Manajemen dan Anggaran.

2) Divisi Perbendaharaan.
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan kegiatan administrasi keuangan,
pengelolaan dana serta program kemitraan dan bina lingkungan
(PKBL) sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai
hasil pengelolaan perbendaharaan serta perwujudan tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
melalui PKBL yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kegiatan pengelolaan
dana serta program kemitraan dan bina lingkungan.

16
Divisi Perbendaharaan membawahi unit kerja:
I. Bidang Administrasi Keuangan;
II. Bidang Pengelolaan Dana, Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan.

6. DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM


Tanggung jawab dan tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia
dan Umum adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan rencana kerja jangka panjang, jangka menengah, jangka
pendek dan program kerja perusahaan di bidang pemeliharaan,
perawatan, perbaikan alat produksi jasa angkutan laut dan fasilitas
penunjang usaha-usaha perusahaan serta penyelenggaraan pelayanan
dan perbekalan di kapal (prepost on board services);
b) Mengkoordinir, mengorganisasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan penyiapan pakai alat produksi angkutan laut
melalui kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kapal dan
fasilitas penunjangnya agar kapal kelaikan laut (sea worthiness), siap
pakai serta kesiapan penyelenggaraan pelayanan dan perbekalan di
kapal (prepost on board services) agar dicapai keselamatan pelayaran
dan kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction) yang optimal;
Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum, terdiri atas unit kerja:
1) Divisi Sumber Daya Manusia.
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan bidang administrasi personalia,
pengembangan sumber daya manusia dan organisasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai produktivitas
sumber daya manusia dan organisasi yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang
pengembangan sumber daya manusia dan organisasi.

17
Divisi Sumber Daya Manusia, membawahi unit kerja:
I. Bidang Administrasi Personalia;
II. Bidang Pengembangan SDM dan Organisasi.
2) Divisi Umum.
Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan, pelaksanaan, penelaahan,
pengendalian dan pelaporan bidang administrasi perkantoran,
layanan umum kerumahtanggaan kantor, pengamanan dan
pengelolaan asset umum perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku agar dicapai tertib dan kelancaran administrasi
perkantoran, pengamanan dan pendayagunaan asset umum
perusahaan yang optimal;
b) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan bidang
pendayagunaan dan pengamanan asset umum preusan
Divisi Umum, membawahi unit kerja :
I. Bidang Administrasi dan Rumah Tangga Kantor
II. Bidang Pendayagunaan dan Pengamanan Asset Umum.

7. SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI)


Tanggung jawab dan tugas pokok adalah sebagai berikut :
a) Menyelenggarakan pengawasan internal dan penyiapan saran-saran
konstruktif agar pengurusan perusahaan berlangsung sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, wajar tanpa pengecualian dan dapat dicapai
kinerja perusahaan sesuai dengan yang direncanakan.
b) Melaksanakan kegiatan pengawasan intern dan pemberian saran
pengelolaan perusahaan agar berlangsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, wajar tanpa pengecualian dan dicapainya target
perusahaan sesuai dengan yang direncanakan pada unit kerja Kapal,
Kantor Cabang dan SBU;
c) Menyiapkan laporan berkala hasil kegiatan pengawasan intern
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

18
2.2 Budaya Organisasi PT. PELNI

Budaya organisasi yang dianut di Perusahaan PT. PELNI terdiri dari 3 hal,
yaitu peduli, ekselen dan inovasi.

1. Peduli artinya setiap orang bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat


tanggap dan memiliki keperdulian terhadap lingkungannya baik internal
maupun eksternal, setiap orang juga mampu melayani dengan tulus dan
ramah serta bijaksana dalam menghadapi keluhan pelanggan internal
maupun eksternal.
2. Ekselen artinya setiap orang bisa bekerja keras, tepat, akurat dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan amanah yang memberikan
manfaat dan kinerja yang terbaik, selalu mengambil keputusan sesuai
dengan prinsip bisnis, bisa diandalkan untuk mencapai standar kualitas
yang berdaya saing tinggi.
3. Inovasi artinya setiap orang berinisiatif tinggi, kreatif dan proaktif dalam
mencari peluang baru, bertanggung jawab penuh untuk berupaya
meningkatkan daya saing terhadap dirinya sendiri, perusahaan dan
lingkungannya agar mampu bersinergi secara optimal.

Selain itu, budaya perusahaan tersebut tercermin dalam perwujudan tiga


prima:

1. Prima Layan Insan PELNI wajib memberikan layanan prima kepada setiap
pengguna jasa;
2. Prima Sikap Insan PELNI menjujung tinggi nilai-nilai keunggulan dalam
segala hal yang diperbuat.
3. Prima Kreatifitas Insan PELNI menghargai kreatifitas dan inovasi dalam
bekerja dan mengembangkan usaha.

19
2.3 Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam mempermudah
Hubungan Pelanggan dan PT. PELNI

Sistem informasi memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk meraih


pelanggannya maupun sebaliknya. Dengan sistem informasi, PT. PELNI
menciptakan berbagai aplikasi di bidang yang dijalankan oleh perusahaan, seperti
pengiriman barang, perjalanan wisata, dan rumah sakit. Salah satunya adalah
“Pelni Logistics” yang merupakan aplikasi untuk pelayanan pengiriman barang.
Aplikasi ini merupakan upaya perusahaan untuk mempermudah pelanggan Pelni
di jasa pengiriman barang. Dengan aplikasi ini, pemilik barang dapat melakukan
pemesanan kontainer lebih cepat dan pasti tanpa harus mendatangi atau
menghubungi perusahaan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, keunggulan lain yang
diberikan aplikasi ini adalah pemilik barang dapat mencari tahu (tracking) posisi
barangnya sehingga hubunga antara pemilik barang dengan perusahaan lebih
transparan.

2.4 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dapat Membantu Perusahaan dalam


Mengembangkan Strategi Kompetitif dengan Menggunakan Model Daya
Kompetitif Michael Porter

Model daya kompetitif Michael Porter menyajikan gambaran umum


tentang suatu perusahaan, pesaingnya, serta lingkungan di perusahaan tersebut.
Dalam model ini, terdapat 5 daya kompetitif yang dianggap menentukan
nasib sebuah perusahaan:

1. Pesaing Tradisional
Setiap perusahaan berbagi ruang pasar dengan pesaing lain yang
terus-menerus merancang cara baru yang lebih efisien untuk diproduksi
dengan mengenalkan produk dan layanan baru, dan mencoba menarik
pelanggan dengan mengembangkan merek mereka dan menerapkan biaya
switching pada pelanggan mereka.
2. Pendatang Baru di Pasar
Dalam ekonomi bebas dengan tenaga kerja dan sumber daya
keuangan, perusahaan baru selalu memasuki pasar. Dalam beberapa

20
industri, hambatan masuk pasar sangat rendah, namun di industri lain,
masuk pasar sangat sulit. Misalnya, cukup mudah untuk memulai bisnis
pizza atau hanya tentang ritel kecil bisnis, tetapi jauh lebih mahal dan sulit
untuk masuk computer bisnis chip, yang memiliki biaya modal yang
sangat tinggi dan membutuhkan keahlian yang signifikan dan pengetahuan
yang sulit untuk mendapatkannya.
3. Produk dan Jasa Pengganti (Produk Substitusi)
Di hampir setiap industri, muncul produk pengganti yang
pelanggan gunakan jika harga barang utama terlalu tinggi. Munculnya
teknologi baru menyebabkan muncul pula produk pengganti baru
sepanjang masa: Ethanol dapat menggantikan bensin di mobil; minyak
sayur untuk bahan bakar diesel di truk; dan angin, surya, batubara, dan
tenaga air untuk bahan bakar.
4. Pelanggan
Perusahaan yang menguntungkan sangat bergantung pada
kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pelanggan (sambil
menolak pesaing mereka), dan mengenakan harga tinggi. Kekuatan
pelanggan tumbuh jika mereka dapat dengan mudah beralih ke produk dan
layanan pesaing, atau jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya
bersaing dengan harga saja di pasar yang transparan dimana hanya ada
sedikit diferensiasi produk, dan semua harga diketahui secara instan
(seperti internet). Misalnya, di pasar buku teks kuliah yang digunakan di
Internet, siswa (pelanggan) dapat menemukan banyak pemasok dari
hampir semua buku teks perguruan tinggi saat ini. Dalam hal ini,
pelanggan online memiliki kekuatan luar biasa atas perusahaan buku
bekas.
5. Pemasok
Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak signifikan
terhadap keuntungan perusahaan, terutama bila perusahaan tidak dapat
menaikkan harga secepat mungkin pemasok. Pemasok yang lebih berbeda
yang dimiliki perusahaan, kontrol yang lebih besar dapat dilakukan
terhadap pemasok dalam hal jadwal harga, kualitas, dan pengiriman.

21
Misalnya, produsen laptop hampir selalu memiliki beberapa pemasok
komponen kunci bersaing, seperti keyboard, hard drive, dan layar monitor.

Terdapat 4 strategi umum, yang masing – masing menggunakan sistem


dan teknologi informasi:

1. Biaya Kepemimpinan/Manajemen yang Rendah


Gunakan sistem informasi untuk mencapai harga dan biaya
operasional yang serendah-rendahnya.
Salah satu usaha PT. Pelni untuk mengurangi biaya manajemen
adalah dengan menciptakan aplikasi “Pelni Logistics” untuk memudahkan
pelanggan di bidang pengiriman. Dengan adanya aplikasi ini, tentu akan
mengurangi pengeluaran biaya percetakkan kertas – kertas atau file karena
data – data semuanya sudah terkoneksi secara online dan berada dalam
suatu aplikasi. Selain itu, dengan adanya aplikasi tersebut, tentu akan
mengurangi biaya komunikasi melalui telepon pulsa atau operator karena
hanya perlu menggunakan paket layanan internet. Dengan begitu, harga
yang diberikan oleh PT. PELNI akan tetap bersaing dan dapat dicapai oleh
pelanggan.
2. Diferensiasi Produk
Gunakan sistem informasi untuk menciptakan produk atau layanan
baru, atau mengubah secara signifikan keyakinan konsumen dalam
menggunakan barang atau jasa yang dimiliki sekarang.
PT. PELNI menjual produk nya melalui program “Pelni Logistics”
untuk produknya di bidang pengiriman barang. Setelah itu, PT. Pelni
meluncurkan aplikasi yang disebut “PELNI Mobile”. Disana, pelanggan
dapat dengan mudah reservasi tiket, mengelola jadwal keberangkatan,
memilih kanal pembayaran, melihat fitur riwayat perjalanan, dan
mengetahui informasi promo tiket dan paket tour yang menarik. PT.
PELNI juga bergerak di bidang kesehatan seperti rumah sakit, bahkan PT.
PELNI memiliki aplikasi televisinya sendiri untuk penumpangnya.
Terlihat bahwa PT. PELNI cukup menggunakan sistem informasi untuk
menciptakan produk atau layanan yang baru.

22
3. Fokus pada Ceruk Pasar
Gunakan sistem informasi untuk memfokuskan perusahaan pada
pangsa pasar yang spesifik, layani pangsa pasar yang sempit ini lebih baik
daripada pesaing-pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan
menghasilkan dan menganalisis data guna disesuaikan dengan teknik
penjualan dan pemasaran. Sistem informasi memungkinkan perusahaan
menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan hal-hal yang disukai
secara lebih jelas sehingga perusahaan mampu mempromosikan kampanye
iklan dan pemasaran secara focus dan terarah.
PT. PELNI menggunakan sistem informasi untuk menyimpan data
penjualannya dan menganalisis bidang yang memiliki penjualan tinggi.
Sehinnga PT. PELNI dapat melakukan pemasaran secara lebih focus.
Sebagai contoh, PT. PELNI melakukan iklan dan promosi di situs resmi
perusahaan. Iklan berupa harga promosi dalam layanan wisata ke pulau –
pulau yang terkenal akan keindahannya dan disukai banyak orang seperti
Raja Ampat, Pulau Komodo, Selat Lombok, dan lain-lain. Selain itu, PT.
PELNI juga melakukan promosi harga dalam jasa pengiriman di situs
resmi nya, agar dapat menarik pihak yang ingin mengirim barang terutama
bergerak di bidang ekonomi yang sedang berkembang pesat.
4. Memperkuat keakraban dengan pelanggan dan pemasok
Gunakan sistem informasi untuk memperkuat hubungan dengan
pemasok serta kembangkan keakraban dengan pelanggan.
PT. PELNI menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi
akses langsung dari pelanggan ke perusahaan. Misalnya di website
perusahaan, terdapat fitur untuk meninggalkan pesan. Lalu, melalui
aplikasi PT. PELNI, pelanggan juga dapat menghubungi perusahaan.
Perusahaan juga merekomendasikan paket wisata lain yang sering dibeli
oleh pelanggan lain.

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Proses bisnis PT. Pelni adalah sebagai berikut:


a) General manager cabang melakukan koordinasi dengan
nahkoda/mualim I dan instansi terkait tentang persiapan
perencanaan pelayanan penumpang;
b) Mengkoordinir petugas embarkasi/debarkasi dan petugas muatan
untuk pelayanan penumpang;
c) Mualim I menyiapkan Tim embarkasi/debarkasi kapal dan stowage
plan/bay plan;
d) Memeriksa tiket pada penumpang;
e) Memastikan barang bawaan penumpang maksimal sebesar seberat
30kg per 1 orang penumpang;
f) Batasan over bagasi setiap penumpang ditetapkan maksimum:
 Penumpang kls I : 3 colly
 Penumpang kls II : 2 colly
 Penumpang kls II : 1 colly
g) Melakukan pengawasan disekitar dermaga, dan yang dapat berada
di sekitar dermaga adalah petugas, penumpang dan instansi terkait;
h) Memastikan barang bawaan penumpang bukan barang berbahaya
antara lain : Senjata api, senjata tajam atau sejenisnya
i) Memastikan barang banana penumpang bukan barang berbahaya
beracun atau tergolong B3
j) Petugas Embarkasi/Debarkasi harus proaktif dalam meningkatkan
pelayanan terhadap penumpang;
k) Koordinasi dengan petugas cargo dan container terkait jalur
penumpang yang naik dan turun dari atas kapal, agar tidak

24
tumpang tindih antara jalur penumpang dan jalur barang cargo atau
container;
l) Memastikan jalur penumpang untuk naik dan turun dari atas kapal
aman dan nyaman;
m) Melaksanakan monitoring penumpang mulai dari naik hingga
turunnya penumpang dari kapal;
n) PT. Pelni cabang Makassar menyerahkan dokumen kapal, manifest
penumpang dan muatan kepada pihak kapal dan memberitahukan
muatan ke cabang tujuan;
o) Melakukan evaluasi secara periodik setiap akhir perjalanan tentang
hasil pelaksanaan pengendalian dan pengawasan;
p) Mualim I menyiapkan perhitungan stabilitas dan rencana
penyimpanan sementara/rencana ruang
q) Melaporkan dan berkoordinasi dengan kantor pusat jika terjadi
masalah.
2. PT. PELNI memanfaatkan sistem informasi untuk mempermudah
hubungan pelanggan dengan mitra usaha serta untuk mengembangkan
strategi kompetitif perusahaan, terutama melalui aplikasi-aplikasi yang
diluncurkan oleh PT. PELNI seperti “Pelni Logistics”, “PELNI Mobile”,
“PELNI TV”, dan “Rumah Sakit Pelni Mobile App”.

25
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth C & Laudon, Jane P. 2014. Sistem Informasi Manajemen:


Mengelola. Perusahaan Digital. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

https://1600495ssrahma.wordpress.com/2017/12/17/bab-3-sistem-informasi-
organisasi-dan-strategi/

https://adityaputra813266362.wordpress.com/2017/12/14/chapter-3-sistem-
informasi-manajemen/

https://core.ac.uk/download/pdf/77621693.pdf

https://docplayer.info/32096253-Bab-3-gambaran-umum-sistem-informasi-pt-
pelayaran-nasional-indonesia-pt-pelni.html

https://www.google.com/amp/s/ekbis.sindonews.com/newsread/1289095/34/tingk
atkan-layanan-pelni-kembangkan-aplikasi-dan-infrastrukur-it-1520862219

https://www.google.com/amp/s/ekbis.sindonews.com/newsread/1289095/34/tingk
atkan-layanan-pelni-kembangkan-aplikasi-dan-infrastrukur-it-1520862219

http://patriarahadian.blogspot.com/2015/09/makalah-evaluasi-renstra-pt-pelni-
di.html?m=1

https://www.pelni.co.id

https://play.google.com/store/apps/details?id=id.co.pelni&hl=in

http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/72120054/46082dbdc6be7
13a0f62ef038b00530e/intro.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai