ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP
KELOMPOK XI
SISTEM INFORMASI – D
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, makalah
dengan judul “Estabilishment of Founding Team and Entrepreneurial Leadership” dapat
disusun dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari penyusunan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan dalam Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem
Informasi. Adapun kami tidak lupa berterima kasih kepada pihak yang mendukung
kelancaran penyusunan makalah ini, diantaranya :
1. Dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan Bapak Dr. KARIYOTO S.E., M.M., Ak.,
2. Orang tua kami atas dukungan dan do’anya,
3. Seluruh anggota kelompok yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah,
4. Serta seluruh pihak lain yang terlibat yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Harapan kami makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pembentukan tim pendiri dan kepemimpinan entrepreneurial sehingga apabila
pembaca ingin terun ke dalam dunia wirausaha dapat memiliki bekal tentang rencana
pembentukan tim dan sifat kepemimpinan. Tak lupa harapan kami agar makalah ini dapat
bermanfaat juga bagi masyarakat umum lainnya, khususnya yang ingin mempelajari dan
terjun dalam dunia wirausaha.
Kami menyadari bahwasanya di dalam makalah ini terdapat beberapa kekurangan. Harapan
kami, sekiranya pembaca bisa memberikan saran serta kritik yang membangun agar
kedepannya kami bisa memperbaiki kesalahan ataupun kekurangan tersebut di masa yang
akan datang.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
2.1 Pentingnya Kepemimpinan dan Kewirausahaan .......................................................................... 3
2.2 Pembentukan Tim Pendiri............................................................................................................. 3
2.3 Kunci Sukses dalam Manajemen Perusahaan Kepemimpinan ..................................................... 4
2.4 Kepemimpinan Entreprenurial...................................................................................................... 5
2.5 Pengelolaan Suksesi ...................................................................................................................... 6
2.6 Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan............................................... 7
2.7 Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan ........................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam
kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis
anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Hal tersebut berlaku dalam aspek mendirikan suatu usaha. Maka dari itu mendirikan
usaha secara tim dipercaya lebih menguntukan dari banyak aspek ketimbang
mendirikan usaha secara individual. Oleh karena itu beberapa orang yang memiliki
ketertarikan dan visi yang sama pada suatu usaha membentuk sebuah usaha tim.
Setelah sebuah tim terbentuk, pada suatu usaha tim masing-masing anggotanya
memiliki tugasnya masing-masing sesuai keahliannya. Dan di dalam suatu usaha tim
terdapat seorang pemimpin yang bertugas memimpin usaha yang didirikannya.
Apabila seorang wirausaha merasa bahwa lebih baik membentuk tim pendiri dalam
mendirikan suatu usaha, makai a perlu mencari dan memilik mitra yang tepat. Hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha yang dijalankan untuk jangka
panjang. Setelah suatu usaha didirikan, tentunya diperlukan sosok seorang pemimpin
yang dapat mengarahkan kegiatan usaha agar dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kepemimpinan bagi seorang kewirausahan adalah modal yang sama pentingnya
dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan
adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian
dari luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah
usaha yang efiktif yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi
usaha kecil yang tidak berkembang. Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari
usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang
hebat yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda,
dan pengetahuan atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama
kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun
menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang
bertahan bekerja pada Anda. Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk
usaha Anda menjadi besar dan banyak orang yang mau bekerja dengan Anda.
Kepemimpinan dibentuk bertahap sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi
pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan dan penerimaan.
Dari pemarapan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan ditinjau pada
makalah ini terdapat beberapa poin, antara lain :
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan yang diharapkan
dapat tercapai, antara lain :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Usaha didirikan akan terasa lebih mudah dan ringan karena dikerjakan secara
bersama-sama.
2. Adanya pembagian tugas antara para anggota tim pendiri sehingga masing-masing
dapat fokus pada bagianya masing-masing, sehingga diharapkan hasil usaha
menjadi lebih baik.
3. Adanya berbagai keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing anggota tim pendiri
sehingga dapat meningkatkan kredibilitas tim pendiri.
4. Adanya keanekaragaman pandangan sehingga tim pendiri dapat mengambil
keputusan yang lebih baik dan dapat diterima oleh berbagai pihak.
5. Adanya dukungan antar anggota tim pendiri, baik dari segi dana maupun semangat
kerja sehingga tim pendiri akan lebih kuat dalam menghadapai tantangan dalam
pendirian usaha.
3
Beberapa alasan terbentuknya tim pendiri yang efektif (Allen, 2012):
1. Pemimpin dan anggota tim pendiri berbagi visi yang sama untuk membentuk suatu
usaha baru.
2. Anggota tim memiliki ketertarikan yang kuat pada konsep bisnis dan berusaha keras
dengan pemimpin tim untuk merealisasikan konsep bisnis tersebut.
3. Satu atau lebih anggota tim memiliki pengalaman kerja di industri usaha sejenis yang
akan dijalankan.
4. Tim memiliki kontak dengan sumber dana.
5. Anggota tim memiliki keahlian dan menguasai area fungsional kunci, seperti
keuangan, pemasaran, dan operasi.
6. Anggota tim memiliki kredibilitas yang tinggi sehingga dapat membantu tim dalam hal
keuangan.
7. Tim memiliki waktu yang cukup untuk memulai pembentukan usaha dan dapat
mengatasi hambatan keuangan dalam memulai suatu usaha baru.
Beberapa kunci sukses yag perlu diperhatikan oleh sorang wirausaha dalam
memimpin usaha yang didirikannya atau perusahaannya, yaitu (Allen, 2012):
Pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas sebelum membawa para anggotanya
berjuang bersama menuju kesuksesan usaha.
3. Menjaga citra baik perusahaan dan nama baik wirausaha sebagai seseorang
pemimpin.
Pencitraan diri dan menjaga nama baik perusahaan merupakan salah satu hal
penting dalam menjalankan dan mengembangkan suatu usaha. Ketika kualitas
perusahaan mulai diakui oleh masyarakat luas, maka tidak menutup kemungkinan
peluang bisnis juga semakin terbuka lebar.
4. Memiliki tekad dan niat yang kuat untuk membawa perusahaan menuju kesuksesan.
Modal awal yang dibutuhkan seorang wirausaha, sebagai pelaku pasar adalah
niat yang kuat untuk segera mulai melangkah serta tekad yang kuat agar tidak putus
asa di tengah perjalanan usahanya.
Seorang pemimpin menjadi panutan bagi para karyawannya. Oleh karena itu,
seorang wirausaha sebagai pemimpin harus dapat mengerjakan hal-hal yang positif
4
untuk menginspirasi para karyawan dan memberikan semangat agar produktivitas
kerja karyawannya dapat maksimal.
Sosok pemimpin entrepreneurial adalah mereka yang mampu memahami diri sendiri
serta lingkungan kerjanya sekaligus dapat bertindak dan memanfaatkan semua peluang
yang ada dengan menciptakan NILAI (VALUE) bagi pemangku kepentingan serta
masyarakat luas. Mereka yang dapat memanfaatkan semua peluang sekaligus yang
bertanggung jawab terhadap masyarakat, lingkungan, dan perkembangan ekonomi
pada umumnya.
Tiga komponen kunci kepemimpinan entreprenurial adalah (Katz & Green, 2011):
1. Inovasi
2. Operasi
5
3. Inspirasi
1. Penilaian situasi
2. Pengumuman proses
Setelah penilaian situasi, pemimpin mengumumkan rencana dan proses suksesi
kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), seperti anggota Dewan Direksi,
penasihat, dan karyawan. Hal ini membuat orang-orang dalam perusahan sadar dan
mengetahui bagaimana proses seleksi dilakukan untuk mencegah rumor yang tidak
mendasar dan salah paham.
3. Ekseskusi Pencarian
4. Transisi
Setelah seleksi selesai dilakukan, pemimpin perusahaan saat ini perlu menolong
pemimpin baru selama proses transder kekuasaan, memperhalus proses transisi
dengna para pemangku kepentingan (stakeholders) dan akhirnya benar-benar
melepaskan estafet kepemimpinan kepada penerusnya pada waktu yang tepat.
Lima aspek yang perlu dipertimbangkan agar rencana suksesi dapat berjalan dengan
sukses (Frederick, Kuratko, Hodgetts, 2006):
6
1. Waktu.
2. Tipe Usaha.
Seorang wirausaha yang memiliki usaha dengan jaringan yang luas dan
pengetahuan teknologinya yang tinggi, akan sangat sulit untuk dicari pengganti.
Sebaliknya, wirausahawan yang memiliki usaha dengan keahlian minimum, akan
lebih mudah untuk digantikan.
3. Kapasitas manajer.
4. Visi Wirausaha.
5. Faktor Lingkungan.
Menjadi pemimpin tentunya berani menderita. Tidaklah mudah bagi seorang pemimpin
untuk menuntun perusahaannya, yang tentunya akan menghadapi berbagai tantangan
dan hambatan. Bentuk tantangan dan hambatan yang akan dihadapi antara lain :
1. Ketidakmampuan Manajemen.
2. Kurang Pengalaman.
Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi, yaitu:
kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap pelanggan.
7
Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal
dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat
optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam
bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal yang terlalu
sedikit dan tampaknya permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai
mengingat perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai
pertumbuhannya. Selain itu, tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara kredit
sangat kuat. Dimana, beberapa manajer melihat peluang untuk mendapatkan
keunggulan persaingan terhadap pesaingnya dengan cara menawarkan penjualan
kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan penjualan kredit
secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan
kesehatan keuangan bisnis kecil.
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan suatu
seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih tanpa
penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan
memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat ketidaktepanan lokasi ini,
penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut terancam gagal.
Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil adalah
dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung
jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak
mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang akhirnya
mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
8
seorang wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan
manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan
wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak
mampu dilakukan oleh banyak wirausahwan.
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan
semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang
berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak
efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan
kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
Pengelolaan sumber daya manusia, alam, dana, sarana dan waktu semakin
ekonomis dan efesien.
Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari
semua bagian.
Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan
perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan
ekonomis).
Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial.
Terjadinya proses disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang
tinggi dalam organisasi.
Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang
tinggi dalam organisasi.
Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
Terdapat kegairahan kerja dan loyalitas tinggi oleh pegawai terhadap organisasi.
Tidak banyak terdapat penyelewengan dan kasus negatif dalam organisasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alasan pembentukan suatu usaha secara tim dibandingkan dengan individu, yaitu
pendirian usaha terasa lebih ringan, adanya pembagian tugas, adanya berbagai
ketrampilan, adanya keanekaragaman pandangan, dan adanya dukungan antar
anggota tim pendiri.
Sebuah usaha tim akan berjalan dengan baik jika memiliki seorang pemimpin yang
baik pula. Bagaimana pandangan sebuah perusahaan terlihat dari bagaimana seorang
pemimpinnya bekerja dan bersikap. Kemana arah perusahaan akan dibawa juga sangat
bergantung pada seorang pemimpin perusahaan.
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah
itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan. Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan
terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari
kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya
sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
3.2 Saran
10
Saran bagi Penulis
Meskipun sudah dapat ditarik kesimpulan, namun artikel ini masih belum
komprehensif karena hanya melihat dan menelaah faktor-faktor dari segi literatur.
Pendekatan dan penelitian secara langsung dikhususkan kepada ahli wirausahawan
dirasa perlu agar data yang diperoleh dapat lebih akurat langsung dari objeknya. Untuk
kebutuhan penelitian berikutnya bagi yang berminat meneliti dan mengkaji lebih lanjut
mengenai pembentukan tim pendiri dan kepemimpinan entrepreneurial, dapat
menggunakan pendekatan penelitian secara deskriptif dan korelasional agar output yang
didapat lebih akurat.
11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, Franky. dkk., 2016. Dasar-dasar Kewirausahaan Teori dan Praktik. Edisi Keuda.
Jakarta : Penerbit Indeks.
12