Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tentang :

Kualitas dan Etos Kerja ( Kewirausahaan)

Dosen Pengampu: Dr. Komang Agus Budhi Arya Pramana, M.Pd.


Mata Kuliah: Kewirausahaan

Kelompok I
Anggota :
(7) Luh Mulya Eni (2211041045)
(9) Ni Nyoman Sudarmini (2211041047)
(11) Komang Krismayanti (2211041049)
(19) Komang Pariwangi (2211041057)

JURUSAN DHARMA ACARYA


PRODI PG PAUD
STAH N MPU KUTURAN SINGARAJA TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat rahmat dan kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah
Kewirausahaan yang akan membahas tentang Kualitas dan Etos Kerja
Kewirausahaan.
Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Kualitas dan Etos
Kerja seorang wirausahawan dalam berwirausaha yang baik dan benar. Adapun
penjelasan-penjelasan pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber buku
dan website
Kami tau makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan-
kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa
menerima kritik dan saran yang nantinya kami bisa membuat makalah yang jauh
lebih baik lagi. Tak lupa juga kami berterima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Kewirausahaan karena telah membimbing dan memberikan arahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Om shanti, shanti, shanti om

Singaraja, 30 April 2023


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Pengertian etos kerja kewirausahaan.................................................... 3
2.2 Karakteristik kewirausahaan................................................................. 4
2.3 Manfaat dari etos kerja kewirausahaan................................................. 5
2.4 Prinsip etos kerja kewirausahaan.......................................................... 7
2.5 Faktor kode etika dalam kewirausahaan............................................... 8
2.6 Cara menumbuhkan etos kerja dalam wirausaha.................................. 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
3.1 SARAN................................................................................................. 11
3.2 KESIMPULAN..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Terjadinya kegagalan pada model pembangunan di masa lalu, menyadarkan
akan perlunya reorientasi baru dalam pembangunan, yaitu pendekatan pembangunan
yang memperhatikan lingkungan dan pembangunan yang berwajah manusiawi.
Pendekatan tersebut menempatkan manusia sebagai factor kunci yang memainkan
peran penting dalam segala segi. Proses pembangunan hendaknya sebagai suatu
proses yang populis, konsentrasi pembangunan lebih pada ekonomi kerakyatan,
dengan mengedepankan fasilitas pembangunan pada usaha rakyatkecil. Bertolak dari
model pembangunan yang Humanize tersebut maka dibutuhkan program-program
pembangunan yang memberikan prioritas pada upaya memberdayakan masyarakat.

Dalamkonteks Good Governance, ada tiga pilar yang harus menopang jalannya
proses pembangunan, yaitu masyarakat sipil, pemerintah dan swasta. Oleh karena itu
SDM/ masyarakat menjadi pilar utama yang harus diberdayakan sejak awal. Dalam
pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah disertai
transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social, budaya maupun
politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan ekonomi, budaya,
social dan budaya. Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan
pembangunan dengan diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada.
Masyarakat miskin diberikan kesempatan untukmerencanakan dan melaksanakan
pogram pembangunan yang telah mereka tentukan.

Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan untuk mengelola dana sendiri,


baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain. Menurut Winarni dalam
Sulistiyani (2004:79), inti dari pemberdayaan ada tiga hal, yaitu pengembangan
(enabling), memperkuat potensi atau daya (empowering), dan terciptanya
kemandirian. Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau
iklim yangmemungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang. Setiap masyarakat
pasti memiliki daya, akan tetapi masyarakat tidak menyadari, atau bahkan belum
diketahui. Oleh karena itu, daya harus digali, dan kemudian dikembangkan.
Pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) di Indonesia masih kurang
memperoleh perhatianyang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan, masyarakat,
maupun pemerintah. Banyak praktisi pendidikan yang kurang memperhatikan aspek-
aspek penumbuhan mental, sikap, dan prilaku kewirausahaan peserta didik, baik di
sekolah kejuruan maupun professional sekalipun. Orientasi mereka, pada umumnya,
hanya pada upaya-upaya menyiapkan tenaga kerja yang siap

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun beberapa masalah-masalah yang di
antaranya:
a. Apa pengertian dari etos kerja kewirausahaan?
b. Apa saja karakteristik etos kerja kewirausahaan?
c. Apa saja manfaat etos kerja kewirausahaan?
d. Bagaimana Cara menumbuhkan etos kerja dalam wirausaha?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari perumusan masalah di astas adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian dari etos kerja kewirausahaan?
b. Mengetahui karakteristik etos kerja kewirausahaan?
c. Mengetahui manfaat etos kerja kewirausahaan?
d. Mengetahui Cara menumbuhkan etos kerja dalam wirausaha?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Dari Etos Kerja Kewirausahaan
Etos kerja merupakan istilah yang kerap kali didengar dalam dunia kerja dan
masuk dalam salah satu syarat kualifikasi sebuah lowongan kerja. Istilah yang erat
kaitannya dengan cata menilai kerja seseorang, meskipun penggunaannya tak selalu
melulu berkaitan dalam dunia kerja. Termasuk sesuatu yang sangat berpengaruh
terhadap kesuksesan orang.

Masyarakat Eropa Barat, Amerika dan Jepang dikenal dengan kegilaan dalam
bekerja dalam artian positif. Bagi orang-orang ini membuang waktu dengan
bermalas-malasan menjadi hal yang merugikan, tak memberi keuntungan dan hanya
membuat hidup tidak lebih baik. Meskipun penerapannya juga meluas ke berbagai
bidang kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Etos Kerja?

Etos kerja adalah keyakinan yang dimiliki seseorang ketika melakukan sesuatu
dengan tekad dalam bekerja dan memberi hasil terbaik. Pengertian menurut KBBI
adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu
kelompok. Dalam dunia kerja, sikap ini sangat penting karena mencerminkan
kualitas diri seseorang.

Seseorang dengan etos kerja biasanya akan lebih mendapat respek karena
memiliki tanggung jawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Etos kerja yang
tinggi dari seorang wirausaha terletak pada tanggung jawab. Adanya tekad dan
dedikasi terhadap pekerjaan yang dilakukan dapat membuat mereka yang memiliki
kepribadian ini dampaknya terhadap kesuksesan karier.

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa bukan hal mustahil bagi seseorang


dengan etos kerja mampu mencapai kesuksesan. Dana Brownlee sebagai seorang
corporate trainer profesional menyebut jika kecerdasan, bakat hingga tingkat
keterampilan menjadi penentu utama suatu keberhasilan meski tekad dan kesabaran
lebih penting.

Etos kerja sebagai sesuatu yang bisa dikendalikan meski adanya anggapan
bahwa gelar yang tinggi dengan sertifikasi hingga bahkan pengalaman menjadi
segalanya. Pada umumnya semua akan kembali pada diri sendiri, seperti seberapa
keras bekerja dan sejauh mana tingkat kreativitas yang digunakan dalam
memecahkan masalah dan seberapa besar tekad mencapai tujuan.

Jika seseorang tak memiliki etos kerja yang baik, tak hanya diri sendiri yang
bisa mendapat manfaatnya namun juga orang lain. Hal ini dikarenakan etos kerja

3
mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif, selain itu kerja keras dan rasa
bertanggung jawab dapat ditunjukkan mempengaruhi kinerja rekan kerja hingga
pemimpin perusahaan, sehingga harus paham pengertian etos kerja.

Contoh mudahnya seperti menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu,


sesuatu yang dapat mengubah cara pandang terhadap seseorang dengan etos kerja
tersebut. Penilaian sebagai sosok yang disiplin dan bertanggung jawab, sehingga
tanpa sadar membuat orang lain sungkan dalam menunda-nunda suatu pekerjaan.

2.2. Karakteristik Orang yang Memiliki Etos Kerja


Karakteristik

Etos kerja dapat kita lihat dalam kehidupan pribadi sehari-hari. Karakteristik etos
kerja yang tinggi dan rendah dapat kita lihat melalui daftar berikut ini:

A. Etos Kerja Tinggi


1. Memiliki motivasi kerja yang tinggi baik eksternal maupun internal
2. Memiliki orientasi masa depan
3. Moralitas adalah keseriusan dalam hal bekerja
4. Kerja keras serta menghargai waktu
5. Kedisiplinan dalam bekerja
6. Hemat dan sederhana
7. Tekun dan ulet
B. Etos Kerja Rendah
1. Merasa bahwa bekerja adalah suatu hal yang membebani
2. Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja
3. Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan
4. Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan
5. Kerja dihayati hanya sebagai rutinitas hidup

Berikut merupakan karakteristik etos kerja yang dimiliki oleh seseorang :


1. Disiplin

Sikap disiplin tak pernah lepas dari yang namanya keberhasilan, disiplin dalam
hal etos kerja tak hanya terbatas pada ketetapan waktu atau sebagainya. Melainkan
bagaimana seseorang mampu berkomitmen pada hal yang sudah direncanakan
sebelumnya. Orang yang disiplin akan fokus pada tujuan jangka panjang dan tidak
teralihkan dengan kepuasan bersifat sementara.

4
2. Menghargai Waktu

Disiplin berjalan beriringan dengan berjalannya proses dan bagaimana seseorang


bisa menghargai waktu. Meningkatkan etos kerja harus didasari dengan menghargai
waktu, orang dengan karakteristik seperti ini enggan melakukan kegiatan kurang
penting, istilah waktu adalah uang menjadi salah satu penilaian yang dipegang teguh
orang-orang dengan memiliki etos kerja.

3. Inisiatif

Menjadi poin cukup penting, orang dengan etos kerja tak akan ragu dalam
mengemukakan pendapat jika saat itu memiliki sebuah ide. Orang-orang ini
cenderung akan membuat mereka merasa kurang puas, khususnya tidak ikut terlihat
ketika adanya aktivitas.

4. Bertanggung Jawab

Rasa tanggung jawab menjadi dasar dari timbulnya kepercayaan, orang dengan
etos kerja yang baik selalu menepati janji. Mereka akan selalu memprioritaskan
pekerjaan yang sudah diambil, prioritas dan komitmennya adalah menyelesaikan
tugas yang diemban.

5. Memiliki Dedikasi yang Tinggi

Orang yang mempunyai etos kerja akan selalu memberi 100 persen kemampuan
yang dimiliki, karena memang sangat jarang terlihat ragu. Hal ini berdampak pada
kualitas yang dihasilkan, selain itu pekerjaan yang dilakukan juga memiliki hasil
memuaskan hingga jauh dari kata mengecewakan.

2.3. Manfaaat etos kerja


Hukum alam akan selalu memberikan hasil yang adil bagi setiap makhluk
hidup yang tinggal. Menerapkan etos kerja yang baik akan memberikan seseorang
manfaat yang baik. Ada beberapa manfaat yang dapat diraih seseorang saat
menerapkan etos kerja dalam rutinitasnya.

5
1. Kenaikan status sosial

Seakan-akan memancarkan sinar, naiknya status sosial membuat kepribadian


seseorang lebih dikenal baik oleh keluarga hingga rekan kerja. Peluang untuk
promosi kenaikan jabatan sangat tinggi karena kepribadian yang disiplin dan baik
adalah salah satu sifat pemimpin.

2. Status ekonomi membaik

Bekerja dengan giat dan semangat di lingkungan kerja membuat Anda menonjol
di hadapan atasan. Atasan akan sangat peka terhadap etos kerja bawahannya
sehingga akan memberikan dampak positif bagi insentif yang didapatkan. Hal ini
berlaku juga dengan para freelancer atau wirausaha dengan etos kerjanya.

3. Kesehatan

Seseorang yang selalu positif akan memberikan dampak luar biasa bagi
kesehatannya. Pekerjaan baik membuat karir juga baik, sehingga membuat mental
pekerja sangat kuat. Ingat! makanan yang sehat juga akan mempengaruhi etos kerja
seseorang.

4. Rohani

Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak akan pernah melupakan pencipta
sekaligus penguasa langit dan bumi ini. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh-Nya
akan selalu dilaksanakan tanpa menunda-nunda.

5. Membangun Citra Diri yang Baik

Adanya dedikasi dan kerja keras membuat seseorang selalu mendapatkan


peningkatan kepercayaan yang dirasa rekan kerja. Tidak akan ragu untuk berbagi ide
yang diajukan, dan saat seseorang itu ditunjuk sebagai pemimpin atau ketua tim, hal
inilah yang bisa digunakan sebagai langkah tepat membangun citra diri yang baik.

6. Meningkatkan Produktivitas

Tak terlepas dari kedisiplinan dan bagaimana cara menghargai waktu, seseorang
akan terus meningkatkan etos kerja dan berpikir dua kali ketika dihadapkan dengan
kegiatan yang dirasa tidak penting. Lebih menghargai waktu yang dimiliki dalam
menyelesaikan pekerjaan, sehingga juga akan berdampak pada kualitas yang baik.

7. Kepuasaan Kerja

Dalam melakukan pekerjaan, apabila dikerjakan sesuai dengan rencana maka


akan berdampak pada kepuasaan kerja. Pekerjaan yang diselesaikan dengan tepat
waktu dan hasil yang baik tak lepas dari etos kerja, hingga munculnya perasaan

6
bangga yang sudah dilakukan dijadikan sebagai modal yang baik tentunya di masa
depan.

2.4. Prinsip etos kerja kewirausahaan


Pada bagian prinsip, referensi diambil melalui penulis terkenal Jaysen Sinamo
dari bukunya “8 Etos Kerja Profesional”. Ada 8 prinsip yang perlu dimaknai untuk
memiliki etos kerja profesional. Berikut prinsip-prinsipnya:

1. Kerja adalah Rahmat

Bekerja dengan ketulusan dan selalu bersyukur membuat kita lebih dekat pada
Sang Pencipta. Apapun pekerjaan yang dilakukan harus selalu disyukuri karena
banyak orang di luar sana yang menginginkan pekerjaanmu.

2. Kerja adalah Amanah

Bekerja dengan tanggung jawab dan kejujuran merupakan amanah dari Tuhan
yang diberikan kepada manusia. Seorang parlemen DPR yang amanah dalam bekerja
akan selalu berakhir baik melalui takdir-Nya.

3. Kerja adalah Panggilan

Menganggap sebuah pekerjaan adalah kesucian, membuat seseorang melahirkan


sifat integritas dalam hidupnya. Pekerjaan yang sudah didapatkan saat ini,
sesungguhnya panggilan dari Tuhan untuk umatNya.

4. Kerja adalah Aktualisasi

Kerja merupakan aktualisasi diri, menjelaskan bahwa pekerjaan apapun yang


didapatkan merupakan peluang kepada kita untuk mengembangkan potensi berbagai
bidang.

5. Kerja adalah Ibadah

Banyak sekali ulama-ulama besar yang memberi penjelasan bahwa ibadah tidak
sekadar solat 5 waktu dan sebagainya. Mencukupi kebutuhan keluarga dengan
bekerja merupakan ibadah utama bagi seorang lelaki.

6. Kerja adalah Seni

Semua pekerjaan merupakan peluang untuk kita menuangkan kreativitas


sebanyak mungkin. Semakin banyak kreativitas yang bisa kita berikan pada
perusahaan, membuat umur sumber rezeki semakin panjang.

7
7. Kerja adalah Kehormatan

Semua orang tidak terlepas dari sifat ingin dihormati. Bekerja dengan penuh
sungguh-sungguh membuat diri kita semakin disegani.

8. Kerja adalah Pelayanan

Pekerjaan apapun itu sesungguhnya memiliki latar belakang berupa pelayanan.


Pelayanan terhadap konsumen, atasan, hingga masyarakat luas.

2.5. Faktor Kode Etika dalam kewirausahaan


Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya etos kerja pada diri
pribadi kita. Faktor tersebut berupa:

1. Agama

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang pasti dipengaruhi oleh


agamanya jika menganut agama dengan sungguh-sungguh. Semua agama
memberikan ajaran berupa nilai-nilai pembangunan diri sendiri yang baik.

2. Budaya

Hidup dalam masyarakat dengan budaya yang maju akan memberikan etos kerja
yang tinggi. Begitupun sebaliknya, jika hidup dalam masyarakat dengan budaya yang
konservatif membuat etos kerja seseorang menjadi rendah.

3. Sosial Politik

Struktur politik suatu negara tanpa disadari memberikan dampak pada


masyarakat luas melalui etos kerja yang dimiliki. Sistem politik akan mendorong
masyarakatnya untuk berpikir maju dan etos kerja tinggi.

4. Kondisi Lingkungan

Keadaan lingkungan suatu daerah memiliki peran juga terhadap etos kerja
seseorang. Lingkungan yang panas membuat etos kerja masyarakat menurun, maka
dari itu banyak perkantoran di perkotaan memberikan fasilitas AC untuk
kenyamanan karyawan.

5. Pendidikan

Etos kerja tidak dapat dipisahkan oleh peran pendidikan seseorang. Seseorang
dengan rentang waktu lama dalam proses belajar, memberikan etos kerja yang tinggi.
Peran pendidikan membentuk jati diri seseorang melalui kurikulum dan kebiasaan
yang diberikan.

8
6. Motivasi intrinsik

Faktor terakhir etos kerja adalah melalui diri sendiri. Pribadi dengan motivasi
hidup yang tinggi membuat semangat dan etos kerja tinggi. Keyakinan pada diri
sendiri yang membuat motivasi kerja sangat tinggi.

2.6. Cara menumbuhkan etos kerja dalam wirausaha


Menumbuhkan Etos Kerja di dalam wirausaha bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

1. Awali dari Diri Sendiri

Mengawali dari diri sendiri menjadi hal yang paling mendasar, karena setiap hal
yang ingin dicapai berawal dari diri sendiri. Saat ingin menumbuhkan etos kerja,
harus dengan keyakinan diri sendiri dalam melakukan segala hal untuk bisa
mencapainya. Mengingat tidak adanya pemicu kuat, meskipun dapat menjadikan
orang terdekat sebagai sumber inspirasi. Bisa dimulai dari hal yang paling sederhana,
lakukan kebiasaan tidur yang cukup dan bangun sesuai dengan jam di pagi hari.
Dengan kondisi tubuh yang fit, seseorang bisa melakukan pekerjaan dengan penuh
semangat dan berbagai aktivitas positif lainnya.

2. Tanamkan Sikap Disiplin

Untuk bisa menumbuhkan rasa disiplin, seseorang harus mengawalinya dengan


menghindari kebiasaan menunda. Ketika terdapat hal yang bisa segera diselesaikan,
coba untuk segera menyelesaikan. Meskipun banyak hal yang akan menggoda,
karena menjadi disiplin memang tidak mudah untuk dilakukan.

3. Gunakan Waktu dengan Bijak

Membiasakan menggunakan waktu untuk hal-hal yang penting, meskipun


terkadang dalam bekerja seseorang juga membutuhkan hiburan. Namun harus
dibatasi dan tidak sampai menguras waktu, jangan sampai pekerjaan utama
teralihkan dan waktu habis untuk hiburan. Jika sudah terbiasa menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu maka hasilnya akan baik.

4. Hindari Segala Gangguan Sebanyak Mungkin

Gangguan pasti ada walaupun seseorang sudah merencanakan sistem kerja


mereka, fokus akan teralihkan dengan mudah. Karena itu untuk sebisa mungkin
menghindar dari gangguan yang ada, fokus menyelesaikan kerja tepat waktu hindari
kebiasaan menghabiskan waktu untuk bermain media sosial.

9
5. Jangan Biarkan Kesalahan Mematahkan Semangat

Dalam melakukan pekerjaan, tak luput dari adanya kesalahan baik itu secara
sengaja terjadi maupun tidak sengaja. Meski begitu, usahakan untuk tidak patah
semangat jika melakukan kesalahan karena hal itu sangat berdampak pada motivasi
bekerja. Luangkan waktu untuk bersantai, memperbaiki kondisi tubuh dan jiwa untuk
kemudian kembali bekerja lagi.

6. Tetap Seimbangkan Waktu Bekerja

Melakukan pekerjaan secara terus menerus bisa membuat gila seseorang, contoh
mudahnya banyak orang Jepang stres karena bekerja. Dedikasi yang terlalu tinggi
terhadap pekerjaan juga tidak baik, apalagi terhadap kondisi kejiwaan. Harus dapat
membagi waktu antara pekerjaan dan waktu istirahat, usahakan keduanya tidak
dicampur adukkan.

10
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas, dapat kami simpulkan bahwa, etos kerja
merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencangkup motivasi yang
menggerakkan mereka, yang diantaranya : karakteristik utama, spirir dasar, pikiran
dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-
keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar yang menjadi dasaran seseorang
membangun wirausaha yang nantinya akan mencapai suatu keberhasilan.

B. Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalan ini penulis banyak menemukan
kesulitan dan kemampuan penulis juga terbatasa, untuk itu penulis meminta kritik
dan saran yang membangan, semoga makalah ini bermaanfaat untuk kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/240375856/ETOS-KERJA-DALAM-WIRAUSAHA-docx

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-etos-kerja-karakteristik-
manfaat-cara-menumbuhkan/#:~:text=Etos%20kerja%20yang%20tinggi%20dari,ini
%20dampaknya%20terhadap%20kesuksesan%20karier.

12

Anda mungkin juga menyukai