Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FAKTOR PEMICU ,TAHAPAN PRMULAAN,PERTUMBUHAN


FUNGSI DAN MODEL KEWIRAUSAHAAN
Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengempu : Linda ,SKM.,M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Wahyuni Zaidatul Umrah PO7124320067
Nur Rahmadani PO7124320047
Ni Luh Gita Yanti PO7124320042
Veodora Dewi PO7124320066

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN PRODI STr. KEBIDANAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kami
kesempatan serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang di tentukan. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca terutama mengenai materi yang penulis sampaikan pada Makalah
ini dengan Judul “FAKTOR PEMICU ,TAHAPAN PRMULAAN,PERTUMBUHAN
FUNGSI DAN MODEL KEWIRAUSAHAAN ”

Selaku penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah
yang lebih baik lagi.

Palu, 30 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB 2...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
1. Faktor pemicu kewirausahaan...........................................................................................2
2. Tahapan pemulaan dan pertumbuhan kewirausahaan..................................................2-3
3. Faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan ............................................................4-5
4. Keuntungan dan kerugian berwirausaha.......................................................................5-7
5. Fungsi dan model peran wirausaha...............................................................................7-9
BAB 3..................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
A. Kesimpilan...............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.
Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per
kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis
maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
ikut memiliki andil dalam mendorong praktik- praktik kewirausahaan yang pada
akhirnya memunculkan berbagai penemuan- penemuan produk dan jasa baru bagi
konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan
dalam jangka panjang akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.

Di negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak tumbuh di masyarakat


umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa usaha kecil
merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi signifikan
terhadap penciptaan pendapatan penduduknya. Beberapa fakta tersebut antara lain: 40%
dari volume bisnis di banyak negara dilakukan oleh usaha kecil, 75% dari perkerjaan
baru dihasilkan oleh sektor usaha kecil, usaha kecil menyumbang bagian tersebar dari
penjualan di sektor manufaktur, dan hampir di semua negara usaha kecil adalah tempat
lahirnya kewirausahaan. Namun demikian, terdapat juga fakta bahwa 50% dari usaha
kecil gagal pada dua tahun pertama dan manajemen yang buruk adalah penyebab
tersebar kegagalan usaha kecil (Daryanto 2013,p.2)..

B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor pemicu kewirausahaan ?
2. Apa saja tahapan pemulaan dan pertumbuhan kewirausahaan?
3. Apa saja faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan ?
4. Apa Keuntungan dan kerugian berwirausaha ?
5. Apa fungsi dan model peran wirausaha?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor pemicu kewirausahaan
2. Untuk mengetahui tahapan pemulaan dan pertumbuhan kewirausahaan
3. Untuk mengetahui faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan
4. untuk mengetahui keuntungan dan kerugian berwirausaha
5. Untuk mengetahui fungsi dan model peran wirausaha

1
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Faktor Pemicu Kewirausahaan


Menurut McClelland (1961) dalam Suryana (2001) bahwa kewirausahaan ditentukan
oleh motif berprestasi (achievement), optimisme (optimism), sikap-sikap nilai (value
attitudes) dan status kewirausahaan (entrepreneurial status) atau keberhasilan,
sedangkan menurut Soedjono dan Roopke dalam Suryana (2001) proses
kewirausahaan merupakan fungsi dari hak kepemilikan (property right /PR),
kemampuan/kompetensi (competency/capability/C), insentif (incentive /I), dan
lingkungan eksternal (external environmental /E).Perilaku kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas hak
kepemilikan, kemampuan/kompetensi dan insentif, sedangkan faktor eksternal adalah
lingkungan. Dalam kemampuan afektif (affective ability) mencakup sikap, nilai-nilai,
aspirasi, perasaan, dan emosi yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan yang
ada maka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif (cognitive ability)
merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurial).
Dengan demikian, kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari
perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, keinovasian, kerja
keras, dan keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang.

2. Tahapan Pemulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan

Ada empat tahapan proses kewirausahaan, yaitu:


 Tahap inovasi
 Tahap pemicu
 Tahap implementasi (pelaksanaan)
 Tahap pertumbuhan.

a) Tahap inovasi

Proses kewirausahaan yang pertama adalah munculnya inovasi.Dilansir dari buku


Modul Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan (2020) karya Maryati, inovasi
akan mendorong seseorang untuk berwirausaha.Beberapa faktor personal yang
mendorong munculnya inovasi adalah keinginan berprestasi, munculnya sifat
penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor pendidikan, serta pengalaman.

2
Sementara faktor pendorong inovasi yang datang dari lingkungan sekitar adalah
peluang, pengalaman, dan kreativitas.Sementara faktor pendorong inovasi yang
datang dari lingkungan sekitar adalah peluang, pengalaman, dan kreativitas.

b) Tahapan Pemicu

Tahap pemicu Proses kewirausahaan yang kedua adalah munculnya pemicu.


Merupakan faktor yang memicu timbulnya kewirausahaan. Faktor ini juga bisa
datang dari dalam diri maupun sosial. Menurut Agung Purnomo, dkk dalam buku
Dasar-dasar Kewirausahaan: Untuk Perguruan Tinggi dan Dunia Bisnis (2020),
faktor personal yang memicu seseorang berwirausaha, yakni: Ketidakpuasan terhadap
pekerjaan yang dijalaninya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau tidak memiliki
pekerjaan lain Dorongan faktor usia Keberanian menanggung risiko Komitmen atau
minat yang tinggi terhadap wirausaha.Sementara faktor sosial datang dari hubungan
atau relasi individu dengan orang lain, serta dorongan orang terdekat untuk membuka
usaha.

c) Tahapan Implementasai(pelaksanaan)

Tahap pelaksanaan Proses kewirausahaan yang ketiga adalah pelaksanaan. Adalah


tahapan di mana seseorang mulai mencoba membuka usaha. Faktor personal yang
mendorong tahapan ini, yaitu: Kesiapan mental Adanya manajer pelaksana sebagai
pembantu utama Komitmen tinggi terhadap bisnis Adanya visi dan pandangan yang
jauh ke depan, guna mencapai keberhasilan.

d) Tahapan Pertumbuhan

Tahap pertumbuhan Proses kewirausahaan yang keempat adalah pertumbuhan.


Setelah mencoba berwirausaha, perlahan tapi pasti, usaha tersebut akan mulai
bertumbuh dan berkembang. Tahapan ini didukung dua faktor, yakni organisasi juga
lingkungan. Faktor pendorong yang muncul dari organisasi adalah:Kekompakan tim
Strategi yang mantap Munculnya struktur dan budaya organisasi Adanya produk
yang dibanggakan. Sementara faktor pendorong yang muncul dari lingkungan, yakni:
Unsur persaingan yang cukup menguntungkan Adanya konsumen dan pemasok
barang yang kontinu Munculnya bantuan dari investor atau bank Adanya sumber
yang tersedia dan bisa dimanfaatkan Kebijaksanaan pemerintah yang menunjang
tumbuhnya peraturan tertentu.

3
3. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan
a).Faktor Keberhasilan Kewirausahaan

 . Kerja keras

Setiap orang yang menekuni bidang usaha dituntut memiliki pemikiran untuk selalu
bekerja keras dan tekun dalam menjalankan usahanya.

 . Kerja sama dengan orang lain

Sebagai makhluk sosial, manusia akan senantiasa bergantung pada orang lain. Oleh
karena itu, sudah semestinya manusia belajar bergaul dan membawa diri pada orang
lain, terutama bagi pelaku usaha yang membutuhkan relasi.

 . Penampilan yang baik

Penampilan merupakan cerminan keberhasihan hati dan perilaku seseorang. Oleh


karena itu, penampilan pelaku usaha juga sangat berperan dan dapat menunjang
keberhasilan usaha.

 . Keyakinan

Untuk dapat mewujudkan segala sesuatu yang direncanakan, pelaku usaha harus
memiliki keyakinan bahwa ia bisa.

 . Pandai membuat keputusan

Seorang pelaku usaha dituntut untuk pandai membuat keputusan dalam menjalankan
usahanya.

 . Mau menambah pengetahuan

Seorang pelaku usaha dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.

 . Pandai berkomunikasi

Komunikasi menjadi salah satu hal penting untuk dikuasai demi kelancaran kegiatan
kewirausahaan. Oleh karena itu, pelaku usaha penting untuk belajar mengeluarkan
kalimat yang baik.

4
b).Faktor Kegagalan Kewirausahaan

 . Kurangnya dana untuk modal

Tidak semua kegagalan disebabkan karena tidak adanya modal, tetapi sebagian besar
kegagalan ada karena kurangnya dana.

 . Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis

Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya. termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan
berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat
ditekuni dengan baik.

 . Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang

Dalam berwirausaha, merencanakan atau menyusun sesuatu perlu disiapkan


sebelumnya.

 . Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti

4. Keuntungan Dan Kerugian Berwirausaha

Ada beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausahawan tentu tidak
akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan tanpa pertimbangan dan
perhitungan matang. Dari literatur kewirausahaan kami berbagi sejumlah keuntungan dan
kerugian dalam menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni:

a). Keuntungan berwirausaha

Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang wirausahawan dapat
memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan mencintai
usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap perhatian dan kemampuan
akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang dipilih tersebut
sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang memang dibutuhkan oleh konsumen agar
“profitable”.Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri ; usaha yang dijalankan
merupakan usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya
juga. Ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari
posisinya sebagai pemilik usaha dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya
sebagai manajer.Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan memberikan
kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak langsung akan
memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin lama
semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan mempertebal

5
rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk dengan pelanggan,
pemasok, distributor, perbankan dan investor.Tidak ada yang memerintah; seorang
wirausahawan, ia menjadi pemilik sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga
memegang jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang
akan memerintahnya untuk melakukan tugas- tugas tertentu.Ia hanya diperintah oleh
dirinya sendiri dan ia dapat memerintah orang lain yang bekerja kepada dirinya.Tidak
perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat tertentu seorang
wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya keputusan untuk
melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain, keputusan untuk
mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak tertentu, keputusan joint
venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai pemilik dan manajer perusahaan dapat
memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain,
kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau konsultan dengan alasan agar
keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang paling baik bagi perkembangan
perusahaan. Semua masukan dari pihak lain menjadi pertimbangan seorang
wirausahawan dan pada akhirnya dia sendiri yang akan mengambil keputusan.

b). Kerugian berwirausaha

Jam kerja panjang dan tidak teratur; wirausahawan tidak menutup kemungkinan akan
bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari bangun tidur pagi hari sampai
menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan
usaha apalagi jika usaha yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya
karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar pada periode tertentu. Selain itu jam
kerja wirausahawan tidak menentu. Pada saat tertentu memiliki waktu luang yang cukup
tetapi pada saat lainnya ia sangat sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.Resiko dan
tanggung jawab luas; sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus manajer
bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki tanggung jawab yang luas
terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya. Wirausahawan harus menanggung resiko
pada saat terjadi kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus
dipertanggungjawabkan sampai kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar
perusahaan. Hal ini terutama jika perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga
akan ditutup, maka untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga wirausahawan harus
menutup semua kewajiban tersebut walaupun dengan menggunakan harta yang ada
dirumah.Pendapatan tidak stabil; Salah satu kerugian yang dialami oleh wirausahawan
berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan wirausahawan tidak dapat dipastikan atau
tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan total
pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke
periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil, bahkan pada
periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang
dapat dialami oleh wirausahawan.Sering terlibat masalah keuangan; kerugian lain yang
dialami oleh hampir setiap wirausahawan adalah masalah keuangan. Wirausahawan
harus berpikir keras untuk dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai

6
kepentingan usaha termasuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi
dan lain-lain.Belajar tidak ada akhirnya; wirausahawan dituntut untuk selalu
mengadaptasi berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti
perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha

5. Mengetahui Fungsi dan Model

A. Profil Wirausaha

Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai
berikut.

 . Kewirausahaan Rutin (Wirt)

Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada


pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin
adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan
dan pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang,
pasar, dan teknologi.

 . Kewirausahaan Arbitase

Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan
pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan
pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha, kegiatan-nya
adalah spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.

 . Kewirausahaan Inovatif

Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia
merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi
juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen,
dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil,
sumber pembekalan, dan organisasi yang baru.

B. Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha

Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan fungsi
mikro.

7
 . Fungsi Makro

Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu

perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara di asia,
kewirausahaan menjadi kekuat-an ekonomi negara tertentu, sehingga negara-negara itu
menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam
produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, yang merupakan hasil dari proses
dinamis wirausaha yang dinamis.

Bahkan para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi,
karena ;

 . Usaha kecil dapat memperkokoh pereko-nomian nasional melalui berbagai


keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan
pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
 . Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap
sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal,
dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang
tangguh.
 . Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat
pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar
baik di perkotaan maupun di pedesaan.

 . Fungsi Mikro

Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,


mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi mikronya
menurut marzuki usman (1977) secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu
sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner).

a. Innovator

Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan ;

 Produk baru (the new product)


 Teknologi baru (the new technologi)
 Ide-ide baru (the new image)
 Organisasi usaha baru (the new organization)

8
b. Planner

Wirausaha berperan dalam merancang ;

 Perencanaan usaha (corporate plan)


 Strategi perusahaan (corporate strategy)
 Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
 Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

C. Kewirausahaan Dalam Konteks Global

Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan
yang harus dihadapi.Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan
keunggulan sumber dayanya, negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan
memenangkan persaingan.Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan
bersaing dalam sumber dayanya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan banyak
kemajuan yang dicapainya.Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah
negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonominya dan dapat memberdayakan
sumber daya manusianya secara nyata.Sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila
sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif.Di indonesia sumber
daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneuship) adalah proses mengidentifikasi,mengembangkan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut berupa ide inovatif,peluang,cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Secara makro wirausaha berperan
sebagai penggerak ,penggendali,dan pemacu perekonomian suatu bangsa.Secara
mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidak
pastian ,mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda
untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.Tantangan persaingan
global,pertumbuhan penduduk,pengangguran, tanggung jawab
sosial,keanekaragaman,ketenagakerjaan ,etika,kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan ,dan gaya hidup beserta kecenderungan merupakan tantangan uang
saling terkait.

B. Saran
Untuk para wirausahawan agar lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan
kewirausahaan dalam kontek global.Terus mengembangkan perusahaan-perusahaan
kecil dengan produk-produk yang sesuai minat konsumen.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.com/books/about/Kewirausahaan_dan_Bisnis_Online.html?
hl=id&id=6YzzDwAAQBAJ
https://books.google.com/books/about/
Kewirausahaan_dan_daya_saing_Agribisnis.html?hl=id&id=Xnz7DwAAQBAJ
https://books.google.com/books/about/Kewirausahaan_Biologi.html?
hl=id&id=KzRxEAAAQBAJ
https://books.google.com/books/about/Book_Chapter.html?
hl=id&id=kDE7EAAAQBAJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+kewirausahaan&btnG=#d=gs_qabs&t=167508
6865586&u=%23p%3Dk3eFCa2A5zcJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+kewirausahaan&btnG=#d=gs_qabs&t=167508
6884375&u=%23p%3DbBRqnbWclvAJ
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/15/100000569/4-tahapan-proses-
kewirausahaan?page=all#page2

11

Anda mungkin juga menyukai