Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PERANGKAT KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN ”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran kewirausahaan

Dosen Pengampu: Andrias Nurkamil M.Pd.I

Oleh:

1. De Ima Ismayanti (21030802191070)


2. Lesti Sahita Khairunisa(21030802191016)
3. Novia Yulistia (21030802191039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perangkat Kompetensi Kewirausahaan ” untuk memenuhi tugas mata
kuliahKewirausahaan

Kami mengucapkan terimakasih terhadap semua pihak yang telah berperan serta
dalam pembuatan makalah ini. Ucapan terimakasih kami kepada:

1. Andrias Nurkamil Albusthomi selaku dosen pengampu mata kuliah


Kewirausahaan
2. orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada kami, dan
3. semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga para pihak yang telah mendukung penyusunan makalah ini diridhoi oleh
AllahSWT.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin.

Bandung, 10Maret 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kompetensi Kewirausahaan....................................................3


B. Kompetensi Kewirausahaan ....................................................................3
C. Faktor Faktor Yang berpengaruh Terhadap Kompetensi kewirausahaan. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesmpulan................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun
tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak
berbanding linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah
maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan
mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja
dengan lulusan institusi pendidikan. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama
peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu
permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia
termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah
dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk
mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi
bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain
yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi
memaksa terbukanya kran persaingan global yang tanpa mengenal batas ruang
dan waktu. Setiap kita dituntut untuk dapat berkompetisi secara global diberbagai
bidang, tak terkecuali bidang Sumber Daya Manusia yang merupakan pondasi
dari sebuah negara untuk dapat bercatur pada tataran Internasional.
Kemampuan sumber daya manusia yang harus dimiliki tidak cukup sebatas
mampu bersaing dalam memperebutkan peluang kerja yang ada namun
bagaimana kita dapat menciptakan peluang pekerjaan tersebut bagi banyak orang.
Dengan itu setiap kita dituntut untuk mampu dan mau berjiwa wirausaha
sehingga menjadi kreatif dan inovatif dalam memunculkan ide-ide dan gagasan
baru.
Kewirausahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan
manusia karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh dimaksudkan untuk
memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik (QS. 11/Hud :
61).
Namun kenyataannya tidak mudah bagi kita untuk memulai terjun berwirausaha.
Kendala, rintangan dan kesukaran senantiasa menghampiri aktifitas didalamnya,

4
namun demikian berbagai permasalahan yang datang adalah lembaran utama
berupa proses menuju pendewasaan dan kematangan seorang entrepreneurship
yang bermuara pada kesuksesan dalam mengelola suatu bidang usaha.
Dalam mencari bidang untuk berwirausaha, kita harus melihat peluang
keuntungan yang di berikan bidang tersebut minimal dalam jangka 10 tahun
kedepan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Kompetensi kewirausahaan?
2. Apa saja kompetensi Kewirausahaan?
3. Apa faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kompetensi kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi kewirausahaan?
2. Untuk mengetahui apa saja kompetensi kewirausahan?
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kompetensi
kewirausahaan?

5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi Kewirausahaan
Pengertian kompetensi menurut Menurut Spencer dan Spencer (1993:
9)underlying characteristic of an individual that is causally related to criterion-
referenced effective and/or superior performance in a job or situation (artinya
Kompetensi adalah ciri-ciri yang mendasari seseorang yang biasanya berhubungan
dengan keberhasilan standar acuan dan atau prestasi yang membanggakan dalam
suatu pekerjaan atau situasi). Lebih lanjut dijelaskan bahwa underlying characteristic
(ciri-ciri yang mendasari) berarti ciri-ciri tersebut cukup mendalam dan merupakan
bagian yang penting dari kepribadian seseorang dan dapat diprediksi tingkah
lakunya dalam skala yang besar dari situasi dan pekerjaannya.Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa kompetensi merupakan hasil
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tindakan manusia yang mendasarinya dalam
berperilaku guna mencapai tujuan dalam hidupnya. Kompetensi sebagai wujud
perilaku dan kinerja (hasil kerja) dinyatakan sebagai tingkat kompetensi seseorang
yang dapat digunakan untuk memprediksi bahwa seseorang akan mampu
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau tidak.
Kompetensi seseorang atau individu adalah kompetensi yang memenuhi
harapan kinerja seseorang atau individu tersebut. Bahkan, dalam pelatihan berbasis
kompetensi, faktor pengetahuan, sikap dan keterampilan harus ditangani secara
efektif, dan diajarkan secara terpadu. Ini adalah satu- satunya cara untuk
mendapatkan kinerja yang luar biasa (Inyang dan Oliver, 2009). Evers, James dan
Iris (1998) menambahkan bahwa kompetensi dasar memiliki empat inti penting yaitu
keterampilan manajemen, komunikasi, manajemen manusia dan tugas serta
memobilisasi inovasi dan perubahan. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa dengan memiliki kompetensi seseorang dapat memperoleh
kinerja yang baik dan memiliki empat keterampilan berupa keterampilan
manajemen, keterampilan komunikasi, keterampilan memanajemen manusia dan
tugas serta keterampilan memobilisasi inovasi dan perubahan.
Istilah kewirausahaan saat ini terus berkembang seiring dengan perkembangan
ekonomi dan makin luasnya bidang garapan. Bautista, Barlis, dan Nazario (2007)
mengemukakan bahwa kewirausahaan mencakup seperangkat perilaku,
keterampilan, atribut, dan kompetensi yang kondusif untuk mengembangkan inovasi

6
dan kreativitas. Lee dan Acs (2004) mengemukakan bahwa aktivitas kewirausahaan
tidak hanya membutuhkan iklim usaha yang produktif tetapi juga membutuhkan
lingkungan dimana kreativitas dan inovasi dapat berkembang. Memiliki pengetahuan
yang kuat dengan beragam dasar, jaringan sosial, dan kemampuan untuk
mengidentifikasi peluang juga berkontribusi terhadap perilaku kewirausahaan yang
sukses. Coulter (2009) mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan
dengan proses pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi
pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa
baru yang unik dan inovatif. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan adalah proses pembentukan suatu bisnis baru secara inovatif
yang bertujuan menciptakan nilai tambah suatu produk, lapangan pekerjaan, dan
penghasilan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Inyang dan Oliver (2009) mengemukakan makna kompetensi kewirausahaan
merupakan kemampuan yang terkait dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang harus dimiliki seorang pengusaha melalui pelatihan manajerial dan
pengembangan untuk memungkinkan dia menghasilkan kinerja yang berbeda dan
memaksimalkan keuntungan, Ketika seseorang mengelola sebuah usaha bisnis atau
perusahaan. Kompetensi kewirausahaan sangat penting sebagai faktor keberhasilan
berwirausaha.
Sarwoko, Surachman dan Djumilah (2013) menyatakan bahwa kompetensi
kewirausahaan memberikan peran bagi kinerja bisnis, kompetensi yang tinggi dari
pemilik usaha kecil dan menengah akan menyebabkan kinerja bisnis yang lebih
tinggi. Artinya bahwa karakteristik kewirausahaan berpengaruh terhadap kompetensi
kewirausahaan yang dengan sendirinya dapat meningkatkan kinerja bisnis. Karakter
kewirausahaan yang semakin kuat menyebabkan kompetensi pemilik usaha menjadi
lebih tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan kinerja bisnis yang semakin
tinggi pula.
Kompetensi kewirausahaan adalah dengan pendampingan oleh penyuluh dengan
menitikberatkan padapeningkatan kemampuan manajerial guna merangsang adanya
motivasi yangakan berimplikasi pada peningkatan produksi dan pendapatan.
Tuntutan kemampuan penyuluh saat ini harus disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat dalam pembangunan (Nuryanto, 2008). Kompetensi kewirausahaan juga
dapat didefinisikan sebagai kompetensi yang melibatkan penciptaan, manajemen,

7
dukungan dan pengembangan ide-ide dari pengusaha secara konsekuen serta
berorientasi ke pasar.
Covin and Slevin (1991) menggambarkan bahwa kompetensi kewirausahaan
merupakan faktor utama yang harus dimiliki Ketika seseorang itu melakukan suatu
pekerjaan. Kompetensi kewirausahaan yang diperlukan dalam pekerjaan ada tiga
dimensi yaitu inovatif,proaktif, dan berani mengambil risiko. Dimitratos dan
Plakoyiannaki (2003) mengemukakan bahwa ada 6 kompetensi kewirausahaan yang
harus dimiliki seorang pemilik usaha yaitu berorientasi pasar, jaringan kerja,
inovatif, sikap pengambil risiko, motivasi dan visioner. Seseorang yang memiliki
kompetensi kewirausahaan akan mampu menangkap peluang dari usaha yang
dijalankan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disintesis kan bahwa kewirausahaan
merupakan kemampuan yang terkait dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang harus dimiliki seorang pelaku usaha melalui pelatihan manajerial guna
menghasilkan kinerja yang berbeda serta memaksimalkan keuntungan.
B. Kompetensi Kewirausahaan
Menurut Syafiuddin (2008) kompetensi kewirausahaan sebagai suatu hasil perilaku
dan pengalaman seseorang akan mengalami perubahan ketika orang tersebut belajar.
Proses belajar dapat mengolah informasi menjadi kompetensi baru. Perubahan
kompetensi manusia terjadi setelah belajar secara terus menerus (Sagala, 2011).
Kompetensi kewirausahaan mempunyai beberapa indikator yang dapat
mempengaruhi kinerja usaha diantaranya :
a. Kompetensi untuk mengelola bisnis,
b. kompetensi untuk mengelola SDM,
c. kompetensi unutk mengelola penjualan,
d. kompetensi untuk membuat catatan bisnis,
e. kompetensi untuk mengelola keuangan
Menurut (S. Anil Kumar, 2008)Motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya
pendorong (driving force) yang menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang
diperbuat karena takut akan sesuatu (Mulyadi, 2010). Motif yangkuat ini seringkali
berkurang apabila telah mencapai kepuasan ataupun karena menemukan kegagalan
(A.Hemingway, 2013; Casson,2010; Elgar, 2009, 2010, 2011; Maria Sarmento,
2016;Oosterbeek, van Praag, & Ijsselstein, 2010).Dimensi-dimensi dari teori
Motivasi Kewirausahaan Berprestasi Menurut Mc Clelland di dalam bukunya pada

8
tahun 1961 dan 1985 yang berjudul “Human Motivation” (Winarno, 2011) antara
lain :
a. Need for Power atau kebutuhan akan kekuasaan,
b. Need for Affiliation atau kebutuhan untuk afiliasi,
c. Need for Achievementatau sering disebut kebutuhan untuk pencapaian
(prestasi).

Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut
bersifat profit oriented atau non oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
Secara lebih tegas Armstrong dan Baron mengatakan kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumendan memberikan kontribusi ekonomi (Apriana, 2015).Terdapat
beberapa indikator dari kinerja usaha (Purwaningsih dan Ksuma, 2015:10) yaitu:

a. Pertumbuhan penjualan;
b. pertumbuhan modal;
c. penambahan tenaga kerja;
d. pertumbuhan pasar dan pemasaran;
e. pertumbuhan keuntungan/ laba

C. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kompetensi kewirausahaan


Handerson, Sarah dan Stephan (2007) menyatakan bahwa salah satufaktor yang
berpengaruh terhadap kompetensi kewirausahaan adalah sumberdaya manusia.
Upaya meningkatkan sumber daya manusia terkait kompetensi kewirausahaan dapat
ditempuh melalui kegiatan penyuluhan.Asngari (2003) menyatakan bahwa
penyuluhan adalah kegiatan mendidik orang dengan tujuan mengubah perilaku
sesuai dengan yang direncanakan/dikehendaki yakni orang makin modern.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, faktor yang berpengaruh terhadap
kompetensi kewirausahaan antara lain: proses pembelajaran dalam penyuluhan,
faktor personal pelaku usaha dan kemampuan penyuluh.
Kompetensi kewirausahaan sebagai hasil perubahan perilaku dan
pengalamandiperoleh melalui proses pembelajaran dalam penyuluhan, yang di
dalamnya terdapat interaksi antara pelaku usaha dan penyuluh.Faktor yang
berpengaruh terhadap kompetensi kewirausahaan berdasarkan proses pembelajaran
dalam penyuluhan dari sisi pelaku usaha adalah faktor personal pelaku usaha,

9
sedangkan dari sisi penyuluh adalah kemampuan penyuluh. Dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kompetensi kewirausahaan IKM
meliputi: (1) faktor personal pelaku usaha, (2) kemampuan penyuluh, dan (3) proses
pembelajaran dalam penyuluhan.
a. Faktor personal pelaku usaha
Syarief (2013) mengemukakan bahwa faktor individu (personal factor) adalah
ciri-ciri yang melekat pada individu yang membedakan dirinya dengan orang
lain. Menurut Hendro (2011) yang dimaksud dengan faktor personal adalah
pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik oleh lingkungan
maupun keluarga. Faktor personal yang berpengaruh dalam melakukan
pengembangan usaha ialah: pertimbangan antara pengalaman dengan spirit,
motivasi yang dimiliki, energi dan rasa optimis (Alma, 2002). Mulyasa (2002)
menambahkan bahwa pendidikan berperan dalam mewujudkan masyarakat
yang berkualitas, menampilkan individu-individu yang memiliki keunggulan
yang tangguh kreatif, mandiri dan kompeten dalam bidangnya masing-
masing. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat diketahui bahwa
faktor personal pelaku usaha berkaitan denganpendidikan yang ditempuh,
pengalaman usaha dan motivasi yang dimiliki pelaku usaha.
b. Kemampuan Penyuluh
Sumardjo (1999) mengemukakan bahwa penyuluhan pada dasarnyamerupakan
proses pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai perubahan perilaku
individu melalui metode, materi, media yang disesuaikan dengan kondisi dan
lokasi usaha. Seseorang yang belajar dapat memperoleh atau memperbaiki
kompetensi untuk melaksanakan suatu pola sikap melalui pengalaman dan
praktik (Ban dan Hawkins, 1999). Proses pembelajaran dalam penyuluhan
menurut Widyoko (2011) dapat dikaji melalui kekompakan diantara para
pembelajar (pelaku usaha), keterlibatan pembelajar dalam kegiatan
pembelajaran, dan tingkat kepuasan pembelajar dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaku
usaha merupakan salah satu faktor keberhasilanproses pembelajaran dalam
penyuluhan yang di dalam proses tersebut terjadi interaksi antara pelaku usaha
atau wirausaha sebagai pihak yang menerima penyuluhan dan penyuluh sebagai
pihak yang memberikan penyuluhan.Tujuan jangka pendeknya adalah mengubah
perilaku sumber daya manusia, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan

10
sikap mentalnya. Tujuan jangka panjangnya adalahmeningkatkan pendapatan
pengelola bisnis. Pendapatan yangmeningkat akan menyebabkan sumber daya
manusia dapat hidup lebih baik dan lebih sejahtera. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha merupakan salah satu faktor
keberhasilan proses pembelajaran dalam penyuluhan yang di dalam proses
tersebut terjadi interaksi antara pelaku usaha atau wirausaha sebagai pihak yang
menerima penyuluhan dan penyuluh sebagai pihak yang memberikan
penyuluhan.Orang yang dikatakan berhasil dalam berwirausaha
(memilikikompetensi kewirausahaan) adalah orang yang dapat menggabungkan
nilainilai, sifat-sifat utama (pola sikap) dan perilaku dengan bekal
pengetahuan,pengalaman, dan keterampilan praktis (knowledge and practice).
Salah satufaktor yang berperan sebagai pemicunya adalah personal factor yang
menyangkut aspek kepribadian seseorang (Alma, 2002). Kemampuan penyuluh
merupakan salah satu faktor keberhasilan kegiatan penyuluhan selain pelaku
usaha. Syafiuddin (2008) mengemukakanbahwa salah satu strategi untuk
meningkatkan kompetensi kewirausahaanadalah dengan pendampingan oleh
penyuluh dengan menitikberatkan pada peningkatan kemampuan manajerial
guna merangsang adanya motivasi yang akan berimplikasi pada peningkatan
produksi dan pendapatan.

11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Secara teoritis, ide
bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita
seharihari. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia
tersebut. Ide atau gagasan untuk memulai usaha terkadang sering datang
tanpa disadari. Banyaknya fenomena kehidupan jika dicermati dapat menjadi
peluang. Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada
di sekeliling kita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi
sebagai peluang tersebut. Setelah kita mengenal peluang selanjutnya kita
sesuaikan dengan dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha
yang akan kita mulai itu Sesuai dengan kemampuan kita.
B. Saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan
adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang
membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat
pada makalah ini. Demikianlah makalah ini kami buat dan kami yakin bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan karena
mengingat keterbatasan pemikiran kami. Untuk itu saran dan kritik selalu
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

12
DAFTAR PISTAKA

Purnamasari, P., Mulyadi, H., & Tarmedi, E. (2019). Kompetensi Kewirausahaan dan
Motivasi Kewirausahaan dalam Meningkatkan Kinerja Usaha. Journal of Business
Management Education (JBME), 4(2), 32–41.
https://doi.org/10.17509/jbme.v4i2.17316

Sciences, H. (2016). 済無 No Title No Title No Title. 4(1), 1–23.

13

Anda mungkin juga menyukai