Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena atas
berkat rahmat, hidayah dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammmad Shallahu ‘Alaihi
Wassalam yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik, saran, dan perbaikan dari pembaca dengan senang hati penulis akan terima.
Semoga makalah ini memberikan informasi dan manfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................ 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
a. Lingkungan dan Manajemen SDM
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk Mengetahui Lingkungan dan Manajemen SDM
1
BAB II
PEMBAHASAN
Produktivitas
2
pegawai. Kualifikasi seperti ituialah kesanggupan para pegawai untuk bertindak
dengan penuh percaya diri, antusias serta komitmen yang tinggi. Poduktivitas pun
menggambarkan sudut pandang kelangsungan hidup pegawai juga tergambarkan
secara tingkah laku serta kesehatan yang baik. Oleh karena itu pembisinis serta
pegawai berusaha meningkatkan produktivitas dengan menggunakan cara
kebijakan. (Sulaeman, 2014).
Skill
3
Soft skil ialah kemampuan dalam keterampilan interpersonal dan
keterampilan intra personal yang mampu berkembang secara maksimal
pertunjukan. Soft skill juga bisa diartikan sebagai sikap, perilaku ataupun karakter
individu yang ada dalam diri mereka masing-masing. Lebih banyak soft skill
skewness adalah milik Anda prinsip serta kebiasaan dengan berinteraksi dengan
orang lain. Keterampilan lunak tidak terlihat oleh keterampilan teknis, dan untuk
mendapatkannya Anda melakukannya belum tentu mengikuti kelas pelatihan.
Anda bisa mendapatkan soft skil dengan pengetahuan, pengalaman hidup serta
masa lalu, maupun pengetahuan di tempat kerja yang sedang ditindaklanjuti.
Pengalaman adalah pelajaran berharga agar kamu bisa menjalani peran seorang
profesional yang tidak hanya dapat diandalkan dalam masalah teknis tetapi sangat
baik dalam berhubungan dengan lainnya. (Ali H. , 2017)
Skill sering diartika sebgai kemampuan teknis yang dimiliki para pekerja
yang memiliki keterampilan memakai suatu alat, mengolah data, mengoperasikan
komputer, dan mengetahui pengetahuan tertentu. Keahlian bisa disebut juga
dengan hard skills maupun kemampuan teknis. Ketika seseorang mengatakan hard
skill biasanya mengacu pada skill yang didefinisakan oleh Random House
Dictionary (dalam Robles, 2012), ialah kemampuan yang berasal dari
pengetahuan, kemampuan, atau kecerdasan untuk melakukan sesuatu dengan baik;
kompetensi dalam melakukan sesuatu; keahlian ataupun keterampilan yang
membutuhkan latihan tertentu. Hard skill yang juga sering dikatakan keahlian
yang sangat diperlukan pekerja dalam suatu bentuk dalam melakukan tugas-tugas
pokok agar mencapai tujuan pekerjaannya. (Manara, 2014)
4
Dan adapun lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan akan dapat
meninbulkan semangat dan kegairahan kerja, dan sebaliknya jika lingkungan kerja
yang tidak menyenangkan akan dapat mengurangi semangat dan kegairahan kerja.
Segala sesuatu yang ada dilingkungan para pekerja dan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dierikan kepadanya
misalnya kebersihan, musik, dan sebaginya. (Alex Nitisemito, 2006 : 183).
Lingkungan kerja merupakan suatu yang ada dilingkungan pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya menjalankan tugas seperti temperatur, kelembaban,
ventilasi, penerangan, kebersihan tempat kerja, dan memadai atau tidaknya alat-
alat perlengkapan kerja. (Irsyandi, 2004 : 134).
Semangat kerja tergantung sebagian besar kepada kondisi fisik pekerjaan.
Manajemen tidak hanya akan meneliti dan memperbaiki kekurangan yang
berhubungan dengan ini, tetati juga akan berusaha memberikan lingkungan
pekerjaan yang memuaskan.(Moekijat, 2004: 134).
Kondisi kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para tenaga kerja
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan. Pendapat lain mengatakan bahwa kondidi kerja adalah fisik dimana
seseorang melakukan tugas kewajiban sehari-hari.
Jadi dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan harus mengetahui dan
memperhatikan penerapan lingkungan kerja seperti, Kebersihan, Keamanan, Dan
Keselamatan. Agar semangat kerja karyawan tersebut semakin meningkat,
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
1. Tenaga kerja
2. Pertimbangan-pertimbangan hukum
3. Masyarakat
4. Serikat-serikat pekerja
5. Para pemegang saham
5
Faktor Lingkungan Eksternal yang Mempengaruhi MSDM
1. Persaingan
2. Para pelanggan
3. Teknologi
4. Ekonomi
5. Peristiwa-peristiwa tidak terduga
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antara lingkungan organisasi dan manajemen sumber daya
manusia (SDM) adalah faktor kunci dalam keberhasilan suatu organisasi.
Lingkungan yang dinamis dan terus berubah menuntut responsivitas dan
adaptabilitas dari manajemen SDM. Keberhasilan organisasi tidak hanya
ditentukan oleh kebijakan SDM yang efektif, tetapi juga kemampuan untuk
memahami dan merespons perubahan dalam lingkungan eksternal.
Pentingnya keseimbangan antara kebutuhan organisasi dan kebutuhan
karyawan, dukungan teknologi, komunikasi yang efektif, dan perhatian
terhadap kesejahteraan karyawan adalah poin-poin utama yang muncul dari
hubungan ini. Strategi manajemen SDM yang sukses harus mencakup upaya
untuk membangun budaya organisasi yang positif, melibatkan karyawan dalam
proses pengambilan keputusan, dan secara konsisten mengevaluasi dan
memperbarui kebijakan sesuai dengan perubahan lingkungan.
B. Saran
Perlunya adaptasi dan responsivitas organisasi terhadap perubahan.
Lingkungan yang dinamis memerlukan strategi SDM yang fleksibel dan
berorientasi pada keseimbangan antara kebutuhan organisasi dan karyawan.
Dengan memanfaatkan teknologi secara cerdas, melibatkan karyawan dalam
pengambilan keputusan, dan memastikan kesejahteraan mereka, organisasi dapat
menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan. Pembinaan
pemimpin, evaluasi berkelanjutan, dan komitmen pada pengembangan karyawan
menjadi kunci dalam menghadapi tantangan lingkungan yang terus berkembang.
Melalui implementasi saran-saran ini, organisasi dapat memperkuat fondasi
mereka untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dan meningkatkan kinerja
serta kepuasan karyawan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sudaryo, Yoyo, Agus Aribowo, and Nunung Ayu Sofiati. Manajemen Sumber
Daya Manusia: Kompensasi Tidak Langsung dan Lingkungan Kerja Fisik.
Penerbit Andi, 2019.
Setyawan, Anton Agus, and Rini Kuswati. "Teknologi informasi dan reposisi
fungsi manajemen sumber daya manusia." (2006).