OLEH :
NAMA : ALI KHADLIRIN
NPM : 20.61.0220
PROGRAM PASCASARJANA
INDONESIA (STIEPARI)
2021
i
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa. atas rahmat dan hidayah-nya, penulis
Sumber Daya Manusia selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis
dosen pengampu.
Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna. oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan proposal ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
PRAKATA...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................12
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................12
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................13
BAB II....................................................................................................................14
LANDASAN TEORI.............................................................................................14
2.1 Kinerja Karyawan........................................................................................14
2.1.1 Pengertian Kinerja.................................................................................14
2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja..........................................15
2.1.3 Teori Kinerja........................................................................................17
2.1.4 Penilaian Kinerja.......................................................................................18
2.1.5 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja.....................................................19
2.1.6 Indikator Kinerja.......................................................................................21
2.2 Kepemimpinan.............................................................................................22
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan....................................................................22
2.2.2 Teori-teori Kepemimpinan....................................................................24
2.2.3 Tipe Kepemimpinan..............................................................................25
2.2.4 Fungsi-fungsi Kepemimpinan...............................................................28
2.2.5 Indikator Kepemimpinan......................................................................30
2.3 Motivasi.......................................................................................................33
iii
2.3.1 Pengertian Motivasi..............................................................................33
2.3.2 Teori-teori Motivasi..............................................................................34
2.3.3 Teknik Motivasi Kerja Pegawai............................................................37
2.3.4 Indikator Motivasi.................................................................................38
2.4 Hubungan antar variabel..............................................................................39
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu...........................................................................40
2.6 Kerangka Berfikir........................................................................................41
2.7 Hipotesis.......................................................................................................45
BAB III..................................................................................................................46
METODE PENELITIAN.......................................................................................46
3.1 Populasi dan Sampel....................................................................................46
3.1.1 Populasi.................................................................................................46
3.1.2 Sampel.......................................................................................................46
3.1.3 Gambaran Umum Responden...............................................................47
3.2 Definisi Operasional Variabel......................................................................49
3.3 Metode Pengumpulan Data..........................................................................51
iv
BAB I
PENDAHULUAN
swasta maupun pemerintah, tentunya memiliki tujuan baik itu jangka pendek
sumber daya manusia merujuk pada individu-individu yang ada dalam organisasi
dalam Mangkunegara,2001:23)
kinerja yang maksimal diperlukan perlakuan yang adil dan memuaskan pada
dalam persaingan global. Strategi untuk selalu dapat berkompetisi adalah dengan
cara memperkuat kapasitas organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki
1
tantangan tersendiri bagi manajemen karena keberhasilan manajemen tergantung
pada kualitas sumber daya manusia. Apabila sumber daya manusia dalam
perusahaan dapat berjalan efektif maka perusahaan pun tetap berjalan efektif,
sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya
catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan tertentu atau
suatu hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan
karakteristik pribadi yang ditujukan oleh seseorang, melainkan hasil kerja yang
output serta keandalan dalam bekerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila
memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik pula.
Dengan adanya kinerja yang tinggi yang dimiliki karyawan, diharapkan tujuan
organisasi dapat tercapai. Sebaliknya, tujuan organisasi susah atau bahkan tidak
dapat tercapai bila karyawannya bekerja tidak memiliki kinerja yang baik
2
sehingga tidak dapat menghasilkan kerja yang baik pula. Dalam suatu organisasi
orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain
pengarahan kepada karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana semua
Sebagai seorang pemimpin ia mempunyai peranan yang aktif dan senantiasa ikut
campur tangan dalam segala masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota
3
Salah satu tantangan yang cukup berat yang sering harus dihadapi oleh
bawahannya. Hal ini jelas akan menimbulkan suatu hubungan yang tidak
orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati
Setiap tindakan manusia mempunyai suatu tujuan atau motivasi baik itu
4
yang bersangkutan. Demikian pula setiap pekerjaan atau kegiatan karyawan
makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga
dihargai oleh sesama karyawan, diapun juga akan lebih berbahagia apabila dapat
yang timbulnya karena adanya dorongan dari dalam pribadi karyawan yang
sifat yang tidak lepas dari sifat manusia yang secara individual mempunyai
kualitas yang berbeda satu sama lain. Menurut Kamery (2004: 141) motivasi
organisasi maupun perusahaan, interaksi yang terjadi adalah antar manusia yang
berperilaku berbeda. Oleh karena itu, motivasi ini merupakan subyek yang amat
penting bagi seorang pimpinan atau manajer, karena seorang pimpinan atau
Semarang yang dikenal sebagai PT. DAS Cargo didirikan pada bulan juni 1990
5
di Surabaya,Indonesia. Dengan adanya krisis ekonomi diawal tahun 1990. PT.
Das Cargo memperluas jaringannya di lima kota strategis di Pulau Jawa dan
Bali. Berawal sebagai airfreight forwader, PT. Das Cargo sekarang menyediakan
layanan di setiap aspek bisnis transportasi. PT. DAS Cargo melayani dalam
bidang jasa perantara pengiriman barang seperti barang elektronik, mebel, beras,
yang penuh dengan ketidakpastian mengenai resiko di masa datang dan resiko
yang akan terjadi nantinya.Dari data absensi dapat dilihat bahwa jumlah absensi
karyawan di PT. Daya Anugerah Semesta Semarang masih dirasa terlalu banyak,
terdapat beberapa karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan dan ada
juga yang cuti kerja. Adanya fluktuasi kenaikan dan penurunan presentase
absensi, dibulan tertentu persentase absensi diatas 10%. Hal ini menunjukan
bahwa tingkat absensi yang cukup tinggi dan belum lagi masih ditambah dengan
6
Tabel 1.1 Tahun 2011 Absensi karyawan PT. Daya Anugerah Semesta
Semarang
%
1 MEI 28 2 30 6,67
2 JUNI 27 3 30 10,00
3 JULI 28 2 30 6,67
4 AGUSTUS 26 4 30 13,33
5 SEPTEMBER 29 1 30 3,33
6 OKTOBER 28 2 30 6,67
7 NOVEMBER 27 3 30 10
8 DESEMBER 28 2 30 6,67
7
Persentase Absensi Karyawan
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
MEI JUNI JULI AGUS SEPTE OKTO NOVE DESE
menyebabkan kinerja menurun. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa jika karyawan
tidak hadir atau terlambat dalam bekerja maka tugas yang dibebankan kepadanya
akan terbengkalai atau tidak selesai sesuai yang diharapkan. Hal ini akan
8
dan lebih jauh lagi dapat menurunkan kinerja. Dalam jangka panjang hal ini
Sales Report
2011
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000 650.000,00
0 21-Jan-11
650.000,00
12345678910 11 12
9
Dari hasil sales report atau laporan pembayaran tahun 2011 pada PT.
seperti mebel, beras, tepung terigu dan barang elektonik dari perusahaan
melalui jalur udara dan jalur laut. Sedangkan jalur laut menggunakan container
yang di dalam container barang yang ada 1 (satu) pengiriman barang dan ada
yang menggunakan beberapa shipper (pengirim barang melebihi satu agent atau
Dari data laporan keuangan pembayaran tahun 2011 mengalami kenaikan dan
Rp50.000,00 dan menggunakan mata uang asing USD 70,00 sedangkan dari
data pengiriman barang eksport dan import dengan menggunakan jasa jalur laut
diperoleh data jumlah kontainer pengiriman barang eksport dan import dari
angka tertinggi pada bulan Januari berjumlah 265 kontainer dan angka terendah
pemberian sanksi terhadap karyawan yang mangkir atau tanpa alasan tidak
10
masuk kerja. Namun hal ini belum sepenuhnya meningkatkan kinerja karyawan,
hal ini membuktikan bahwa tingkat kedisiplinan karyawan yang masih rendah,
tanggung jawab terhadap pekerjaan yang kurang baik, dan sebagainya. Dan
kinerja karyawan pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja
11
1.2 Rumusan Masalah
Semarang.
12
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
kinerja karyawan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau performance yang
berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang
yang produktif dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai
standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.
seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat
disamakan dengan individu yang lain. Kesuksesan yang dicapai individu adalah
dengan tujuan atau sebagai suatu hasil dari perilaku kerja individu, hasil yang
diharapkan dapat merupakan tuntutan dari individu itu sendiri (Lewa dan
Subowo,2005)
14
Hasibuan dalam Sujak (1990) dan Sutiadi (2003:6) mengemukakan
bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hasil dari pekerjaan tersebut
dapat membuat mereka bekerja secara maksimal dan menunjukkan hasil terbaik.
15
kegairahan kerja dengan memberikan motivasi perlu diciptakan agar karyawan
Menurut Tiffin dan Mc. Cormick (dalam As’ad, 1991: 49) ada dua variabel
a) Faktor Kemampuan
ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu,
16
b) Faktor Motivasi
a. GOAL THEORY
Teori ini dikemukakan oleh Georgopoulus (1975) yang disebut path goal
performance yang tinggi itu merupakan jalur (path) untuk memuaskan need
(goal) tertentu, maka ia akan berbuat mengikuti jalur tersebut sebagai fungsi dari
oleh kebutuhan yang mendasari tujuan yang bersangkutan dan merupakan alat
Pertama kali dikemukakan oleh Heider (1958), pendekatan teori atribusu ini
P=MxA
17
Keterangan:
P = Performance (kinerja)
A = Ability (kemampuan)
M = Motivation (motivasi)
(Sulistiyani, 2003:223).
2003:223)
18
Penilaian kinerja adalah salah satu tugas yang perlu dilakukan oleh
dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mereka.
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna
secara baik atas sumber daya manusia dalam organisasi (Sulistyani, 2003:224).
mereka.
19
c. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui
membantu menyelesaikannya.
20
a. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan karyawan.
1. Kuantitas
Merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit,
jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan, dan jumlah aktivitas yang
dihasilkan
2. Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
karyawan.
3. Ketepatan waktu
21
4. Kehadiran
Kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk kerja, pulang kerja, izin,
5. Kemampuan bekerjasama
bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna
yang sebesar-besarnya.
Atau karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja
yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan,
2.2 Kepemimpinan
kepemimpinan adalah cara untuk memengaruhi orang lain agar menjadi efektif
22
tentu setiap orang bisa berbeda dalam melakukan. Kepemimpinan merupakan
seni, karena pendekatan setiap orang dalam memimpin orang dapat berbeda
(Sudarmanto,2009:133)
untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar
23
Berdasarkan pengertian kepemimpinan dari beberapa pendapat ahli diatas,
seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan
a. Teori Kelebihan
memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup 3 hal yaitu kelebihan ratio, kelebihan
b. Teori Sifat
Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik
bersifat adil, suka melindungi, penuh rasa percaya diri, penuh inisiatif,
24
c. Teori Keturunan
Menurut teori ini, seseorang menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan,
d. Teori Kharismatik
biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.
e. Teori Bakat
Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin lahir
f. Teori Sosial
Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin.
Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi
pengalaman praktek.
25
2.2.3 Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratik
pada umumnya negatif, mempunyai sifat egois yang besar sehingga akan
ini segalanya akan diputuskan sendiri, serta punnya anggapan bahwa bawahanya
2. Tipe Paternalistik
keputusan sendiri.
3. Tipe Kharismatik
26
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki kekuatan energi, daya tarik dan
wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain itu
supernatural dan mempunyai daya yang istimewa. Kemampuan ini tidak dimiliki
oleh orang biasa karena kemampuan ini bersumber dari Illahi, dan berdasarkan
ekspektasi kinerja yang tinggi dan meyakini dengan meningkatkan ras percaya
melalui kata-kata dan tindakan, serta memberikan teladan supaya ditiru para
bawahannya.
bersifat suportif. Pemimpin ini tidak senang mengambil risiko dan lebih
5. Tipe Demokratik
27
Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang selalu mendelegasikan
individu dengan karakteristik dan jati diri. Pemimpin ini dihormati dan disegani
dan kreatifitasnya.
- Fungsi Instruktif
- Fungsi konsultatif
28
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Konsultasi itu dimaksudkan untuk
- Fungsi Partisipasi
- Fungsi Delegasi
- Fungsi Pengendalian
mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
29
efektif sehingga memungkinkan tercipnya tujuan bersama secara maksimal.
- Bersifat adil
Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para anggota adalah
- Memberi sugesti
menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat
penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta rasa pengabdian,
- Mendukung tujuan
didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap organisasi
dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
30
setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan keadaan organisasi
- Katalisator
selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada, berusaha
semaksimal mungkin.
Dan ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin mampu memelihara
Setiap bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu memandang
Seorang pemimpin adalah segala- segalanya, oleh karena itu segala perilaku,
terhadap organisasinya.
31
32
- Sumber inspirasi
memahami tujuan organisasi dengan antusias dan bekerja secara efektif ke arah
- Bersikap menghargai
diri pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam organisasi
memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasan. Oleh karena itu,
mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja
33
2.3 Motivasi
beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan
serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. (Motivasi
tertentu).
merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi
34
2.3.2 Teori-teori Motivasi
isi dan teori proses. Teori isi atau disebut juga teori kebutuhan adalah teori yang
perilaku tersebut. Yang termasuk didalam teori isi diantaranya: 1) teori hierarki
kebutuhan dari Abraham H. Maslow. 2) teori motivasi dua faktor dari Frederick
Herzberg. 3) teori motivasi prestasi dari David McClelland, dan 4) teori ERG
untuk berperilaku. Yang termasuk didalam teori proses ini diantaranya: 1) teori
penghargaan dari Victor H. Vroom, dan 2) teori keadilan dari Adam Smith.
kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah
sampai yang tertinggi. Kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti
terbagi menjadi lima tingkatan yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa
aktualisasi diri.
35
Dalam tingkatan tersebut, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi
terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti sandang, pangan dan papan
berikutnya akan menjadi kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini
berprestasi dan prestasi dan sukses pelaksanaan. Menurutnya ada tiga dorongan
untuk berprestasi merupakan dorongan yang kuat untuk berhasil atau unggul
menetapkan sasaran cukup sulit bagi mereka sendiri dengan mengambil resiko
tinggi akan cenderung termotivasi dengan situasi kerja yang penuh tantangan
36
berprestasi jelek dalam situasi kerja yang sama. Kebutuhan untuk berafiliasi
motivasi seseorang. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dari teori hierarki
harga diri.
37
2.3.3 Teknik Motivasi Kerja Pegawai
kerja dan tidak mungkin memotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan apa
Jika tidak terpenuhi maka pegawai tersebut mengalami konflik diri, keluarga,
dan bisa juga menjadi penyebab terjadinya konflik kerja, dengan demikian jika
A = Attention (Perhatian)
I = Interest (Minat)
D = Desire (Hasrat)
Ds = Decision (Keputusan)
A = Action (Tindakan)
38
S = Satisfaction
(Kepuasan)
kerja yang berpengaruh terhadap motivasi kerja, sedangkan faktor dari luar
Suasana harmonis antar pegawai terjalin di tempat kerja dan selalu terjalin
2. Lingkungan kerja
pegawainya.
4. Pemberian tunjangan
39
Perusahaan / organisasi telah memberikan tunjangan yang layak bagi
pegawainya.
kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu
Motivasi adalah sekelompok faktor yang ada dalam diri maupun di luar diri
seseorang yang mendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
cara mencurahkan segala daya dan potensi yang ada. Sehingga pemberian
dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi dapat meningkatkan gairah kerja
Hubungan motivasi dan kinerja mempunyai bentuk linear dalam arti dengan
pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan
meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang
ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara
lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang
telah ditetapkan.
40
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu
Daerah Air Minum Surakarta. Tetapi Nilai F-hitung sebesar 29,809. Artinya
Minum Surakarta.
Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia).
yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dan variabel
kinerja perusahaan.
41
3. Imam Fauzi (2011)
Kinerja Karyawan pada unit SKT Brak BL 53 PT. Djarum Kudus. Hasil
maupun simultan.
Conselling)
Oyo State, Nigeria menyatakan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan
penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diketahui skema
42
Setiap karyawan dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang baik dan
dan proses sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan
tugas. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja. Dalam penelitian ini
lebih baik harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya
minat dan daya pendorong untuk bekerja dengan baik, dari dalam diri individu
membuat seseorang mempunyai tujuan dan ukuran standar yang akan dicapai.
Indikator dari motivasi meliputi hubungan dengan rekan kerja dan atasan,
pemberian tunjangan.
lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara produktif guna
43
pencapaian tujuan tertentu. Indikator yang digunakan dalam
bersikap menghargai.
44
Dari penjelasan di atas dapat digambarkan sebuah model kerangka berfikir
sebagai berikut:
Kesempatan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan
Pemberian tunjangan
45
2.7 Hipotesis
terbukti melalui data yang terkumpul. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga
sebagai berikut:
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Daya Anugerah
3.1.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang diteliti. Apabila dalam menentukan jumlah sampel yang diteliti
subjeknya kurang dari 100 (seratus), maka sampel tersebut lebih baik diambil
penelitian populasi.
tekhnik sensus. Digunakan tekhnik ini karena populasi yang akan diteliti
47
kurang dari 100 (seratus) orang sehingga sampel yang diambil berasal dari
keseluruhan populasi yang ada dalam perusahaan yang berjumlah 30 (tiga puluh)
orang.
gambaran umum responden akan dapat diketahui lebih jelas tentang identitas
responden yang dimaksud identitas responden adalah segala sesuatu yang erat
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dalam dilihat pada tabel 3.1 di
bawah ini :
Tabel 3.1.
Kelamin n
1 Laki-Laki 23 Orang 76.7%
48
B. Berdasarkan Usia
Tabel 3.2.
Usia Responden
1 26 – 30 16 Orang 53.3 %
2 31 – 40 10 Orang 33.3 %
3 43 – 49 4 Orang 13.4 %
Dari tabel 3.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbesar berusia :
49
C. Berdasarkan Pendidikan Responden
Berkaitan dengan pendidikan terakhir responden dapat dilihat dalam tabel 3.3
di bawah ini :
No Pendidikan
Terakhir
Responden Persentase
1 SMU 6 Orang 20.0 %
3 S1 14 Orang 46.7 %
Dari tabel 3.3 secara umum dapat dilihat bahwa dari 30 responden yang mengisi
orang), diploma sebesar 33,3% (10 orang) dan SMU sebesar 20.0% (6 orang).
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
Variabel diartikan sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi titik
adalah:
50
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
a. Kepemimpinan ( )
Dalam penelitian ini yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dalam mempengaruhi tingkah laku orang lain atau
kelompok agar bekerja sama di dalam situasi tertentu dalam pencapaian tujuan.
b. Motivasi ( )
Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi adalah suatu perbuatan usaha untuk
menggerakkan dan mendorong orang lain agar mereka mau bekerja sama dalam
lainnya. Indikator dari motivasi ialah: hubungan dengan rekan kerja dan atasan,
pemberian tunjangan,
2. Variabel Terikat
51
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:4). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah :
a. Kinerja (Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan PT.
Daya Anugerah Semesta Semarang, yaitu bagaimana hasil dari kerja karyawan
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu
52
daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden secara langsung di lokasi
dan motivasi kerja karyawan. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
data kualitatif yang dikuantitatifkan, maka perlu diubah ke dalam bentuk skor,
2. Metode Dokumentasi
mengenai jumlah karyawan, data absensi karyawan tahun 2011, fasilitas, dan lain
meliputi nama dan jumlah karyawan, uraian tugas dan wewenang, dan sebagainya
Semarang.
53