PROPOSAL
Disusun dan diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Riau
OLEH:
LIZA RAHMADANI
195210452
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
i
ii
PENDAHULUAN
organisasi atau perusahaan. Karena sumber daya manusia merupakan subyek dari
perkembangan suatu perusahaan khusus di era globalisasi saat ini. Yang menjadi
salah satu indikator yang menandakan aktifitas manajemen berjalan dengan baik
baik antara pemimpin maupun karyawannya. Kerjasama yang baik bisa terlihat
dari komunikasi internal dan team work yang dilakukan oleh karyawan dalam
2017: 43).
strukturnya yang khas (organisasi), dan pertukaran gagasan secara horizontal dan
1
2
dan juga kelengkapan informasi yang dibutuhkan bagi karyawan berkaitan dengan
Team work atau kerjaama tim dapat didefinisikan sebagai kolaborasi atau
kerja tim. Team work adalah jenis kerja kelompok dimana individu dengan
yang telah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama dengan cara
yang efektif dan efisien. Kerja sama tim berarti menyatukan berbagai individu
menjadi satu orang untuk mencapai tujuan bersama. Untuk menyelesaikan suatu
tugas, sebuah tim benar-benar perlu mau berkolaborasi satu sama lain. Ada
kemungkinan satu orang tidak dapat menyelesaikan tugas atau tidak ahli dalam
hal itu, tetapi anggota tim lain bisa. Inilah inti dari kerjasama tim: individu bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama dan saling melengkapi. Menurut Safrudin
dkk, (2018: 55) kerjasama tim adalah jenis kerja kelompok di mana individu
Jika komunikasi internal dan team work berjalan baik maka kinerja yang
internal dan team work tidak berjalan baik maka kinerja yang dihasilkan
karyawan dalam perusahaan juga tidak akan baik. Komunikasi internal dan team
Jika komunikasi internal dan team work berjalan baik maka kinerja yang
internal dan team work tidak berjalan baik maka kinerja yang dihasilkan karyawan
dalam perusahaan juga tidak akan baik. Komunikasi internal dan team work juga
karyawannya.
adalah salah satu perusahaan pembiayaan terbesar & terpercaya yang sudah
berdiri sejak 1982. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan didukung oleh
lebih dari 2.300 dealer dilebih dari 30 kota serta dipercaya oleh lebih dari 670.000
penelitian karna mempunyai visi “Become the 1st choise financing company with
total sulution” siap bersaing untuk menjadi yang terbaik. Berikut data pencapaian
pencapaian terget belum terealisasi, hal ini menunjukan bahwa kinerja yang
pembayaran, serta yang berkaitan dengan perjanjiaan kontrak apabila kredit telah
di setujui, d) Membina dan menjaga hubungan baik dengan dealer dan showroom
pencapaian target pembiayaan yang telah di tetapkan kepada sales officer head.
Service haed (ASH) dalam pembuatan surat, b) Melayani customer yang ingin
dan register BPKB yang masuk, baik kendaran baru maupun bekas, d) Mengirim
yang terjadi yaitu kurangnya teamwork (kerjasama tim) dimana satu bagian jika
mempunyai waktu luang tidak mau membantu bagian lain yang sedang
anggota tim yang kurang maksimal yang menyebabkan pekerjaan dalam tim
maupun antara atasan dengan bawahan belum berjalan dengan baik. Hal ini
pertemuan antara karyawan termasuk atasan untuk melaporkan hasil kerja dan
pada PT. Penta Valent Denpasar menunjukan bahwasanya (1) adanya pengaruh
positif dan signifikan teamwork terhadap kinerja karyawan. (2) adanya pengaruh
positif dan signifikan komunikasi internal terhadap kinerja karyawan (3) terdapat
pengaruh positif dan signifikan secara simultan teamwork dan komunikasi internal
Medika Putri (2022) berjudul pengaruh komunikasi internal dan kerjasama tim
kerja sama tim terhadap kinerja karyawan RSI Mabarrot MWC NU Bungah
Gresik.
Pekanbaru.
a. Bagi Peneliti
team work pada suatu organisasi dalam hal ini PT Astra Credit
Companies.
Daftar isi yang direncanakan akan terbagi menjadi tiga bab, di mana
BAB I : PENDAHULUAN
Penelitian.
Penelitian.
10
Analisis Data.
dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Manajer memiliki peran besar
daya manusia (MSDM) yang mampu bekerja secara efektif dan efisien.Memang
sudah menjadi tujuan umum bagian MSDM untuk mampu memberikan kepuasan
kerja yang maksimal kepada pihak manajemen perusahaan yang lebih jauh
mampu membawa pengaruh pada nilai perusahaan (company value) baik secara
Agar pengertian MSDM ini lebih jelas, di bawah ini dirumuskan dan
dikutip definisi yang dikemukakan oleh para ahli :menurut Marwansyah (2014:3-
hubungan industrial.
11
12
pemeliharaan, serta penggunaan SDM untuk mencapai tujuan baik secara individu
manusia adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
masyarakat”.
1. Sumber daya manusia adalah harta/aset paling berharga dan penting yang
sumber daya manusia yang bertujuan untuk membantu dalam pencapaian tujuan
organisasi.
dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis, etis dan sosial. Para manajer
memenuhi tujuannya.
bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai misi dan tujuannya tergantung
kepada manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh sebab itu, sumber daya
tersebut harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna
Tujuan ini dapat dijabakan ke dalam empat tujuan yang lebih operasional
manfaat atau keuntungan bagi masyarakat. Oleh sebab itu suatu organisasi
organisasi secara keseluruhan. Oleh sebab itu suatu unit atau bagia
secara optimal. Dengan kata lain setiap sumber daya manusia atau
pemberhentian.
1. Fungsi Manajerial
merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efesien agar sesuai dengan
semua karyawan agar mau bekerja sama dengan efektif serta efesien dalam
perencanaan.
2. Operasional Manjemen
perusahaan.
suatu organisasi dan faktor yang sangat vital dalam penyampaian suatu pesan.
informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, dan komunikasi dari atasan
kepada bawahan, serta dari bawahan kepada atasan dan juga sesama karyawan.
yang baik menciptakan suatu iklim yang menyenangkan, dan berdampak pada
yang rendah disebabkan adanya hubungan atasan dan bawahan tidak harmonis,
yakni terdiri atas semua orang-orang di dalam tubuh perkumpulan itu sendiri.
Komunikasi internal didefinisikan pula oleh Lawrence dalam Munthe & Tiorida
(2017:29) berupa pertukaran ide diantara jajaran direksi dan bawahannya dalam
struktur khas dan atau pertukaran ide baik secara sejajar maupun ke atas yang
berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja,
melainkan pada saat istirahat, pada waktu pulang kerja (Effendy: 122).
kerja, tidak disiplin, motivasi rendah, produktivitas rendah, dan lan sebagainya
desus yang tidak benar. Karyawan akan membuat asumsi sendiri, bahkan
internal adalah:
4. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi internal bagi pihak karyawan
yang menyebabkan komunikasi ke atas tidak sesuai dengan harapan, antara lain
disebabkan:
kesulitan bila mereka berbicara kepada pimpinan, dan cara terbaik agar
23
bawahan, para pimpinan sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan yang lebih
penting, sehingga staf merasa bahwa atasan tidak tertarik dengan masalah
terbuka.
4. Perasaan bahwa pimpinan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada
apa yang disampaikan pegawai. Hal ini bisa terjadi karena pimpinan
Bila pimpinan ada di ruang kerjanya, tidak tanggap pada apa yang sedang
mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan
menerima pesan.
Faules, 1998:190).
lengkap dengan strukuturya yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal
orang lain. Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila timbul saling
yang satu ke pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat
pekerjaan akan menjadi simpang siur dan kacau balau sehingga tujuan organisasi
kemungkinan besar tidak akan tercapai. Jadi dengan komunikasi maka seseorang
akan menerima berita dan informasi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran
pemahaman dari seseorang, suatu tempat, atau sesuatu kepada sesuatu, tempat,
orang lain).
sebuah perusahaan. Menurut para pakar Neni Yulianita (2007: 92), R. WaynePace
Setiap orang tahu apa itu Tim, setiap orang juga tahu bagaimana orang-
orang untuk menjadi sebuah Tim. Sebenarnya setiap orang di planet ini terlibat
atau melibatkan diri dalam pembentukan Tim. Oleh Karena itu Anda dirancang
untuk berfungsi dalam jalinan dan hubungan saling ketergantungan dengan orang
lain. Anda diciptakan untuk menjadi pemeran tim. Suatu keluarga merupakan
sebuah tim. Klub olahraga, seni atau organisasi kemasyarakatan menjadi sebuah
tim. Suatu bisnis pun sebuah tim. Gereja, Kelenteng, Wihara, Mesjid atau
organisasi lainnya juga sebuah tim. Suatu staf Rumah Sakit merupakan sebuah
tim. Suatu kantor pemerintah pun sebuah tim. Tim Proyek maupun tim multi
disipliner yang merupakan paduan efektif dan kecakapan, pengetahuan dan bakat.
Kapan dan di mana pun orang bersama-sama atau berada dalam kebersamaan
untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan itulah sebuah tim. Jadi tim adalah
27
terciptanya sinergi atau kekuatan yang berasal dari kelompok dalam rangka
mengatakan, setiap orang akan memilih tim terbaik. Setiap orang tahu bagaimana
dan bersama-sama, anggota tim itu dapat meraih sasaran yang tepat. Akan tetapi
jika semuanya telah jelas, mengapa dalam realitas ada tim yang berhasil dan ada
juga tim yang gagal, semua tim dibentuk dengan tujuan baik, tetapi tidak semua
tim berhasil.
yang upaya–upaya individualnya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar dari
pada jumlah dari masukan individu–individu. Selain itu, Robbins dan Judge
individual. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah
tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organisasi ataupun suatu
perusahaan. Menurut Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang
yang sportif, sensitif dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi
yang terpendam dalam tim sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif
bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih
mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim dari pada dilakukan sendiri.
keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang
kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide
cemerlang.
2.4.2 Tujuan dan Tahapan Dalam Membangun Team Work (Kerja Sama Tim)
tersebut dibentuk atau terbentuk biasanya karena adanya tujuan yang sama yaitu
dalam rangka:
(2008: 24) ada 5 tahap/langkah dalam membangun sebuah kerja tim, antara lain:
1. Membentuk Struktur Tim Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur
29
Proses konsultasi.
mencapai tujuan.
untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh
dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri. Tim adalah sebuah
kelompok kerja lengkap atau satu tujuan kerja yang para anggotanya paling
sedikit memiliki satu tujuan kerjasama dari seluruh anggotanya (Wayne, 2001).
1. Pemikiran dari 2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran
2. Konsep sinergi (1+1>2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik
3. Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga mereka
organisasi tidak akan terlaksana jika para anggota organisasi tidak bekerja
5. Fokus pada masa yang akan datang (future focused), yaitu adanya
secara kreatif menjadi daya cipta dan penerapan bakat serta kemampuan
individu.
2.5. Kinerja
Kinerja merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah organisasi atau
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai perannya dalam
sebuah instansi perusahaan atau organisasi. Kinerja karyawan yang baik adalah
salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya sebuah instansi perusahaan
dalam sebuah instansi perusahaan atau organisasi merupakan hal yang bersifat
suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit
oriented yangdihasilkan selama satu periode waktu.” King dalam Uno dan
tersebut.”
Dari teori-teori di atas maka dapat kita ketahui bahwa kinerja adalah hasil
pekerjaan dari karyawan dalam mencapai kegiatan yang dilakukan oleh karyawan
tersebut untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi.Maka dari itu
kerja dari seorang karyawan dalam sebuah proses atau pelaksanaan tugas sesuai
tanggung jawabnya dalam suatu periode tertentu yang dapat berpengaruh terhadap
Di dalam dunia kerja, ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kinerja
mempengaruhi kinerja karyawan ada yang berasal dari intenal dan eksternal
perusahaan maupun dari diri karyawan itu sendiri serta dari lingkungan sekitar
perusahaan.Jika kinerja karyawan baik, maka target dan sasaran yang ingin
sebaliknya, jika kinerja karyawan buruk, maka target dan sasaran yang ingin
rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari- hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja
kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan
mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai pretasi kerja secara maksimal.
rekan sekerja.
4. System Factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
2. Pengetahuan
3. Rancangan kerja
4. Kepribadian
5. Motivasi kerja
6. Kepemimpinan
7. Gaya kepemimpinan
8. Budaya organisasi
9. Kepuasan kerja
11. Loyalitas
12. Komitmen
Maka dari uraian di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dari
karyawan tidak hanya berasal dari diri karyawan tersebut melainkan dari banyak
faktor yaitu, seperti dorongan ataupun bimbingan orang lain bahkan fasilitas yang
yang penting untuk suksesnya sebuah manajemen kinerja. Bagi banyak organisasi,
alat ukur atau teknik yang baik dan benar sesuai dengan kondisi sebuah instansi
Kinerja karyawan secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui tolak
ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan bagi para
1. Tujuan
2. Standar
3. Umpan Balik
5. Kompetensi
6. Motivasi
7. Peluang.
bahan pertimbangan yang digunakan peneliti dapat dilihat dari tabel sebagai
berikut:
Companies Pekanbaru
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dan team work terhadap kinerja karyawan PT Astra Credit Companies Pekanbaru.
sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang umum. Secara lebih spesifik,
metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
41
(case study). Menurut Nazir (2004:66) tujuan dari studi kasus adalah untuk
karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang
kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat
umum. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi dapat mencakup
yang bervariasi, yakni suatu sifat, karakteristik atau fenomena yang dapat
menunjukkan sesuatu untuk dapat diamati atau diukur yang nilainya berbeda-beda
atau bervariasi”.
dibawah ini.
Credit Companies Pekanbaru bagian marketing. Berikut ini adalah sampel dalam
Populasi Sampel
Pimpinan Cabang 1 orang
Karyawan 37 orang
Jumlah Sampel 37 orang
pertimbangan tertentu.
Credit Companies Pekanbaru yang terletak di Jl. Jend. Ahmad Yani No.152
Pekanbaru. Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder.
baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil
45
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2013: 45). Data
primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang karakteristik
Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Misalnya
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh
peneliti untuk diproses lebih lanjut (Umar, 2013: 46). Data sekunder yang
sebagai berikut:
1. Angket (Kuisinoer)
dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2013).
sebagai berikut :
2. Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
3. Studi kepustakaan
Teknik analisis data menurut Sugiyono (2018 : 482) adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
ini dilakukan (Anwar, 2011;13 – 14). Adapun teknik pengolahan data adalah
menggunakan modus.
5–1
IK = = 0,8
5
kelas deskriptif dari hasil rata-rata penilaian adalah sebagaimana terlihat tabel
berikut ini :
a. Uji Pendahuluan
mengumpulkan data ini harus shahih dan andal. Kesahihan (validitas) dan
(instrument) yang digunakan dan data yang diperoleh. Selanjutnya apabila alat
ukur yang digunakan tersebut tidak shahih dan tidak andal karena adanya bisa
keadaan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu diperlukan dua macam pengujian
49
yaitu tes kesahihan (test of validity) dan tes keandalan (test of reliability) agar bisa
1. Uji Validitas
instrument penelitian atau angket. Angket dikatakan valid jika pertanyaan atau
pernyataan dari angket tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh angket tersebut. Ukuran akurasi dari angket tersebut bisa diukur dengan
menggunakan koefisien korelasi. Angket yang dikatakan bagus dan valid, jika
2. Uji Reliabilitas
digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel. Maksud
dapat dipercaya atau handal adalah konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan
dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha (α). jika nilai cronbach’s alpha (α)
lebih besar ≥ 0,70 maka indikator dinilai reliabel, sedangkan apabila nilai
cronbach’s alpha (α) lebih kecil ≤ 0,70 maka indikator dinilai tidak reliabel.
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2017). Untuk mengukur
reliabilitas dari instrumen penelitian ini dilakukan dengaan Cronbach’s Alpha. Uji
50
reliabilitas dilakukan dengan metode one shot atau pengukuran sekali saja dan
antara 0,21-0,40 dikatakan agak reliabel; c) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,41-
sangat reliabel.
Adapun asumsi dalam SEM bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu asumsi
yang berkaitan dengan model dan asumsi yang berkaitan dengan praduga
Langkah terakhir dari uji asumsi SEM adalah pengukuran setiap konstruk
ditunjukkan ketika indikator suatu konstruk memiliki acceptable fit satu single
reliability dan variance extracted untuk setiap konstruk. Reliability adalah ukuran
internal consistency indikator suatu konstruk. Hasil reliability yang tinggi memberikan
Tingkat reliability yang diterima secara umum adalah > 0.70 sedangkan
reliability < 0.70 diterima untuk penelitian bersifat eksploratori (Ghozali, 2017).
sampai sejauh mana semua indikator secara akurat mengukur apa yang hendak
diukur. Angka yang direkomendasikan untuk variance extracted adalah > 0.50
Construct Reliability=¿ ¿ ¿
∑ Std Loading
2
Variance Extracted= 2
∑Std Loading + ∑ εj
model regresi. Jika terdapat korelasi maka dinyatakan bahwa model regresi
melihat nilai toleransi dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Hipotesis yang
VIF kurang dari 10 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak mengalami
gejala multikolinearitas
interval antara 0 sampai 1 (0< R2 < 1). Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin
baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel
berada diantara 0 – 1, semakin dekat nilai R square dengan 1 maka garis regresi
square sama dengan 0 atau mendekatinya maka garis regresi tidak menjelaskan
variabel terikatnya.
53
variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan
satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai
(R2 adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan (R2 adj) berarti bahwa
disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau
maka harus terlebih dahulu mengetahui dasar pengambilan keputusan dalam uji
hipotesis. Dalam hal ini ada dua acuan dalam pengujian hipotesis yang dilakukan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yaitu dapat melihat nilai signifikansi
sebagai berikut:
2) Jika nilai signifikansi (Sig) > alpha (0.01***,0.05**,0.10*) maka tidak ada
1960-an oleh seorang ahli genetika yang sangat brilian Sewall Wright. Analisis
cukup rumit. Dalam analisis jalur, korelasi antar variabel dihubungkan dengan
parameter dari model yang dinyatakan dengan diagram jalur atau path diagram.
khusus analisis jalur. Teknik ini dikenal sebagai model sebab-akibat (causing
modeling).
55
apabila secara teori peneliti yakin menganalisis memiliki pola hubungan sebab
akibat (causal effect). Oleh karena itu rumusan masalah dalam kerangka path
analysis adalah:
secara parsial).
endogen.
2. Model penelitian memiliki hubungan kausalitas dengan panah satu arah (one
untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk
5. Model yang dikaji atau diuji yang dibangun berdasarkan kerangka teoritis
Setelah asumsi dasar diatas dapat dipenuhi sebagai dasar penelitian metode
path analysis, maka tahap awal dalam penerapan model path analysis yaitu dengan
sumbangan atau kontribusi yang ditujukan oleh koefisien jalur pada setiap
diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2 terhadap Y1. Analisis
distandarisasikan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah
di set dalam angka buku atau Z-score (data yang di set dengan nilai rata-rata = 0
dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path
variabel terikat.
berbasis Structural Equation Modeling (SEM) Smart Partial Least Square (PLS)
adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear
dan umum. Termasuk dalam SEM Smart PLS ini adalah analisis faktor (faktor
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Sistematika penulisan
60
61