PERILAKU ORGANISASI
KELOMPOK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya dan
inayahnya hingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini, dan
selanjutnya Solawat beriring Salam buat Junjungan Nabi besar Muhammad
SAW, yang telah membimbing manusia kejalan yang benar.
Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di kemudian
hari.
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Motivasi.........................................................................................................
2.5 Kepemimpinan................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PEDAHULUAN
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik
kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai
studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan
yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun
dalam rangka mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan
menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik. Hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada
dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi,
kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan
menyinggung sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi penulis : memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi dan menambah
wawasan serta dapat memahami tentang Perilaku organisasi.
2. Bagi Pembaca : makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan
ilmu pengetahuan tentang Perilaku Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan mengenai apa yang
dijalankan oleh seseorang dan merupakan hak untuk meminta kepada
orang lain untuk melakukan sesuatu.
3. Pertanggungjawaban
Apabila wewenang berasal dari pimpinan ke bawahan, maka pertanggung
jawaban berasal dari bawahan ke pimpinan. Pertanggung jawaban
merupakan laporan hasil dari bawahan kepada yang berwenang (atasan).
· Sistem Organisasi
1. Struktur Sederhana
Struktur Sederhana dicirikan dengan apa yang bukan dan bukan yang
sebenarnya. Struktur ini tidak rumit. Struktur Sederhana yang dicirikan
dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas,
wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana adalah sebuah organisasi “rata”; biasanya hanya
memiliki dua atau tiga tingkatan vertikal, badan karyawan yang longgar,
dan satu individu yang kepadanya wewenang pengambilan keputusan
dipusatkan.
Kekuatan dari struktur ini terletak pada kesederhanaannya. Cepat,
fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas.
Kelemahannya adalah struktur ini sulit dijalankan di mana pun selain di
organisasi kecil. Struktur sederhana menjadi semakin tidak memadai
tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah
dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban
(overload) informasi di puncak, struktur ini berisiko segalanya
bergantung pada satu orang.
2. Birokrasi
3. Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis
wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan
produk.Pilihan desain organisasi lain yang populer adalah struktur
matriks (matrix structure). Pada hakikatnya, struktur matriks
menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk.
1. Struktur Tim
2. Organisasi Virtual
3. Organisasi Nirbatas
· Tingkatan Analisis
1. LingkunganOrganisasi
2. Organisasi secara keseluruhan
3. Bagian – bagian Organisasi
4. Kumpulan individu (group) yang terdapat dalam setiap bagian
orgnaisasi
Ke empat tingkatan tersebut harus diperhatikan dalam meninjau
permasalahan organisasi sesuai urutannya. Pada tingkatan analisis
organisasi ini tidak membahas masalah individu yang merupakan anggota
organisasi, tetapi maslah individu dinyatakan sebagai analisis perilaku.
Analisis Perilaku ini adalah suatu pendekatan psikologis yang
mempelajari motivasi kepemimpinan dan sebagai aspek kepribadian
individual lainnya.Seperti kita ketahui bahwa pendekatan dalam teori
organisasi adalah pendekatan klasik, pendekatan neo-klasik dan
pendekatan modern. Tingkatan analisis organisasi ini merupakan
pandangan dari pendekatan modern karena organisasi menurut
pendekatan ini adalah bagian atau subsistem lingkungan yang sekaligus
juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Pandangan tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan merupakan salah satu elemen penting yang harus
diperhatikan dalam analisis organisasi.
· Efektivitas Organisasi
Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari pada hanya
pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan
tersebut mengasumsikan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam.
Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan
tersebut dapat dikonsolidasikan dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai
bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap
daftar criteria Efektifitas Organisasi yang komprehensif dan bahwa
elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga
menciptakan kumpulan dasar mengenahi nilai-nilai bersaing. Masing-
masing kumpulan tersebut lalu membentuk sebuah model keefektifan
yang unik.
§ Perilaku individu
Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam
organisasi berupa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan,
kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya. Sementara itu, karakteristik
individu akan dibawa memasuki suatu lingkungan baru, yaitu organisasi
atau lainnya. Selain itu, organisasi juga memiliki karakteristik dan
merupakan suatu lingkungan bagi individu. Karakteristik organisasi,
antara lain reward system dan pengendalian. Selanjutnya, karakteristik
individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi yang akan
mewujudkan perilaku individu dalam organisasi.
1. Karakteristik Biografis
Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang
terdiri dari:
a. Usia
b. Jenis Kelamin
Perbedaan antara pria dan wanita dapat mempengaruhi kinerja, terapi ada
juga yang berpendapat tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria
dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah , keterampilan
analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan
belajar.
c. Status Perkawinan
d. Masa Kerja
2.3 MOTIVASI
2.3. Kemampuan
a. Kemampuan Intelektual
b. Kemampuan fisik
§ Persepsi
Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kessan sensoris mereka guna memberikan arti
bagi lingkungan mereka. Ada beberapa teknik dalam menilai orang yang
memungkinkan kita membuat persepsi yang lebih akurat dengan cepat
dan memberikan data yang valid (sahih) untuk membuat ramalan. Namun
teknik-teknik ini akan menceburkan kita dalam kesulitan karena tidak
‘foolproof’. Karena itu, pemahaman akan jalan pintas ini dapat membantu
kita mewaspadai bila teknik-teknik ini menghasilkan distorsi.
§ Kepribadian
Menilai Kepribadian
3.Ukuran proyeksi
2.Marchiavellinisme
3.Narsisme
4.Pemantauan diri
5.Pengambilan resiko
6.Kepribadian tipe A
Keteribatan secara agresif dalam erjuangan terus-menerus untuk
mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu
melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.
7.Kepribadian Proaktif
§ Pengertian Motivasi
1. Durasi kegiatan
2. Frekuensi kegiatan
3. Persistensi pada kegiatan
4. Ketabahan,keuletan dan kemampuan dalam menghadapi
rintangan dan kesulitan
5. Pengorbanan untuk mencapai tujuan
6. Tingkat aspirasi yang hendak di capai dengan kegiatan yang
dlakukan
7. Tingklat kualifikasi frestasi atau produk (out put) yang di capai
dari kegiatan yang dilakukan
8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan[9]
§ Teori-Teori Motivasi
Dasarwarsa 1950an adalah kurun waktu yang berhasil dalam
perkembangan konsep-konsep motivasi. Hendaknya anda mengetahui
teori-teori dini ini sekurang-kurangya untuk dua alasan :
2. Teori X dan Y
4. Teori Keadilan
Adalah teori bahwa individu membandingkan masukkan-masukkan dan
hasil pekerjaan mereka dengan masukkan-masukkan dan hasil pekerjaan
orang lain dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidak adilan.
Teori bahwa tujuan yang khusus dan sulit menghantar ke kinerja yang
lebih tinggi. Edwin locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan
memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
B. Teman sekerja
C. Atasan
D. Promosi
E. Gaji/Upah
2.5 KEPEMIMPINAN
1. Sifat-sifat Kepemimpinan
b. Bebas
c. Demokratis
Budaya itu sendiri akan menentukan seberapa jauh anda bersifat atraktif.
Beberapa ungkapan agaknya dapat dipakai sebagai bentuk habit
(komponen budaya) seorang pemimpin “you are what you talk”; “you are
what you eat”; “kerja keras, cerdas, dan ikhlas”. Dengan demikian jika
anda ingin menanamkan nilai-nilai pada budaya organisasi maka
pertanyaan mendasar adalah apakah perilaku anda dapat diterima oleh
semua orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Jadi sang pemimpin
harus memulai dari dirinya sendiri. Dengan kata lain cara untuk
mengubah budaya dalam organisasi adalah dengan mengubah perilaku
sang pemimpin itu sendiri.
2.6 KOMUNIKASI
2.7
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian
suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya
dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Tujuan komunikasi dalam proses
organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual
undestanding) . Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi, maupun dalam pengalaman.
1. Perhatian
2. Pemahaman
A. DEFINISI KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang
nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam
menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan
pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada
yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa
terhibur.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada
masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang
mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada
masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah
itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja
dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan
kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam
organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi
individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung
tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal
kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika
terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-
proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan
terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan
kehiodupan masyarakat yang telah ada.
· JENIS-JENIS KONFLIK
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
· Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi),
misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik
peran (role))
· AKIBAT KONFLIK
A. DEFINISI IMBALAN
Jika para anggota diliputi oleh rasa tidak puas atas kopensasi yang
diterimanya, dampaknya bagi organisasi akan sangat bersifat negatif.
Artinya jika ketidakpuasan tersebut tidak diselanggarakan dengan baik,
merupakan hal yang wajar apabila para anggota organisasi menyatakan
keinginan untuk memperoleh imbalan yang bukan saja jumlahnya lebih
besar, akan tetapi juga lebih adil.
· Tujuan Imbalan
Adapun tujuan utama dari program penghargaan adalah:
1. Menarik orang yang memilikikualifikasi untuk bergabung
dengan organisasi
Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan Interpersonal
Promosi
Manajer menjadikan penghargaan promosi sebagai usaha untuk
menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kreteria yang
sering digunakan untuk meraih keputusan promosi adalah senioritas.
Kinerja, jika diukur dengan akurat, sering kali memberikan pertimbangan
yang signifikan dalam alokasi penghargaan promosi.
Penghargaan Intrinsik
Penyelesaian (Completion)
Pencapaian (Achievement)
Otonomi (Autonomy)
Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan melakukan apa yang
dianggap terbaik oleh karyawan dalam suatu situasi tertentu. Pada
pekerjaan yang sangat terstruktur dan terkendali oleh manajemen, sulit
untuk menciptakan tugas yang mengarah pada otonomi.
· Proses penghargaan
- Perluasan Tingkat
- Pelayanan Concierge
- Pembagian Keuntungan.
- Mengatur Penghargaan
a. Reinforcement Positif
c. Teori Ekspektasi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA