PENDAHULUAN
1.5. Metode
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah dengan
menggunakan metode tinjauan dari beberapa sumber yang berkompeten dalam
permasalahan Perilaku Organisasi.
Perilaku Organisasi - 1
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku Organisasi - 2
Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat
kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan
efisiensi organisasi.
Perilaku Organisasi - 3
Unsur-unsur organisasi terdiri dari :
1. Manusia (Human Faktor), artinya organisasi baru ada, jika ada unsur
manusia yang bekerjasama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
2. Sasaran, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
3. Pekerjaan, menunjukkan bahwa organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang
akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
4. Teknologi, ini artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur-unsur teknis.
5. Tempat kedudukan, organisasi itu ada jika ada tempat kedudukannya.
6. Struktur, organisasi tersebut baru ada jika ada hubungan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain, sehingga tercipta organisasi.
7. Lingkungan (Enviromental External Sosial System), artinya organisasi baru
ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi, misalnya ada sistem
kerja sama sosial.
Perilaku Organisasi - 4
Kekuatan dari struktur ini terletak pada kesederhanaannya. Cepat,
fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas.
Kelemahannya adalah struktur ini sulit dijalankan di mana pun selain di
organisasi kecil. Struktur sederhana menjadi semakin tidak memadai tatkala
sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban
(overload) informasi di puncak, struktur ini berisiko segalanya bergantung
pada satu orang.
2. Birokrasi
Birokrasi sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat
rutin yang dicapai melalui spesilisasi, aturan dan ketemtuan yang sangat
formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.Standarisasi
merupakan konsep kunci yang mendasari semua birokrasi.Birokrasi adalah
sebuah kata yang memiliki konotasi tak menyenangkan di benak
kebanyakan orang. Namun, birokrasi memiliki keunggulan. Kekuatan utama
birokrasi terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang
berstandar secara sangat efisien. Kelemahan dari biokrasi adalah sesuatu
yang kita semua pernah alami suatu kali ketika harus berhadapan dengan
mereka yang bekerja di organisasi-organisasi seperti berlebihan dalam
mengikuti aturan.
3. Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis
wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan
produk.Pilihan desain organisasi lain yang populer adalah struktur matriks
(matrix structure). Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua
bentuk departementalisasi: fungsional dan produk.
Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada
penyatuan para spesialisasi, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan
sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya
khusus untuk seluruh produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya
Perilaku Organisasi - 5
mengoordinasi tugas para spesialisasi fungsional yang beragam agar
kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia
mematahkan konsep kesatuan komando. Kekuatan matriks terletak pada
kemampuannya untuk memfasilitasi koordinasi manakala organisasi tersebut
memiliki banyak aktivitas yang rumit dan saling tergantung. Kelemahan
matriks terletak pada kebingungan yang diciptakannya, kecenderungannya
untuk menumbuhkan perjuangan meraih kekuasan, dan stres yang
dirasakan pada individu.
2. Organisasi Virtual
Organisasi virtual (virtual organization), terkadang juga di sebut
organisasi jaringan atau modular, yang biasanya merupakan organisasi inti kecil
yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis. Dalam bahasa struktural,
organisasi virtual sangat sentralistis dengan sedikit departementalisasi atau tidak
sama sekali.
3. Organisasi Nirbatas
Mantan pemimpin General Electric, Jack Welch, menciptakan istilah
organisasi nirbatas (boundaryless organization) untuk menggambarkan
impiannya bagi GE di masa depan. Organisasi nirbatas adalah sebuah
organisasi yang berusaha menghapus rantai komando, memiliki rentang kendali
tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.
2.2.4. Tingkatan Analisis
Perilaku Organisasi - 6
Sebelum membahas tingkatan dalam analisis organisasi sebaiknya kita
ketahui dulu apa saja yang menjadi acuan dalam pembahasan teori organisasi,
pada bahasan disini adalah pengertian organisasi menurut pendekatan modern
dan dapat dilihat pada :
1. LingkunganOrganisasi
2. Organisasi secara keseluruhan
3. Bagian – bagian Organisasi
4. Kumpulan individu (group) yang terdapat dalam setiap bagian orgnaisasi
Ke empat tingkatan tersebut harus diperhatikan dalam meninjau
permasalahan organisasi sesuai urutannya. Pada tingkatan analisis organisasi ini
tidak membahas masalah individu yang merupakan anggota organisasi, tetapi
maslah individu dinyatakan sebagai analisis perilaku. Analisis Perilaku ini adalah
suatu pendekatan psikologis yang mempelajari motivasi kepemimpinan dan
sebagai aspek kepribadian individual lainnya.Seperti kita ketahui bahwa
pendekatan dalam teori organisasi adalah pendekatan klasik, pendekatan neo-
klasik dan pendekatan modern. Tingkatan analisis organisasi ini merupakan
pandangan dari pendekatan modern karena organisasi menurut pendekatan ini
adalah bagian atau subsistem lingkungan yang sekaligus juga dipengaruhi oleh
lingkungannya. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan merupakan
salah satu elemen penting yang harus diperhatikan dalam analisis organisasi.
Perilaku Organisasi - 7
tepat tentang keefektifan. Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa
menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi-
asumsi lain juga harus diperhatikan. Pertama, organisasi harus mempunyai
tujuan akhir. Kedua, tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan
dengan baik agar dapat dimengerti. Ketiga, tujuan-tujuan tersebut harus
sedikit saja agar mudah dikelola. Keempat, harus ada consensus atau
kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut.
Perilaku Organisasi - 8
untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Karena lingkungan
berubah dengan cepat, apa yang kemarin kritis bagi organisasi mungkin tidak
lagi untuk hari ini. Dengan mengoperasikan pendekatan konstituensi
strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin
mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah kelompok yang
kekuasaannya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi
secara nyata.
Perilaku Organisasi - 9
2.4. Sejarah
Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para
pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai
sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah
pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini.
Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap
organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan
menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem
kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada
analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi memengaruhi
organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang
Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada
tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perilaku Organisasi - 10
2.6. Dimensi-Dimensi Pokok Pembahasan Teori Organisasi
Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan
ekonomis adalah merupakan tujuan utama seseorang dalam berorganisasi, teori
ini juga mengatakan bahwa manusia atau individu itu berpikir dengan rasional
dan memiliki pandangan bahwa produktivitas kerja akan meningkat dan
mendapatkan hasil yang baik serta dapat menguntungkan organisasi dengan
kata lain organisasi tersebut mengalami perubahan kepada peningkatan kualitas
jika upah yang diterima oleh setiap individu atau timbal balik untuk individu itu
dinaikkan dan menguntungkan satu sama lain.
“Henry Fayol mengembangkan teori yang memusatkan perhatiannya
pada pemecahan masalah-masalah fungsional kegiatan administrasi. Fayol
mengajukan konsep Planning, organizing, command, coordination, dan control
yang menjadi landasan bagi fungsi dasar manajemen. Fayol juga
mengemukakan empat belas prinsip yang sangat fleksibel yang digunakan
sebagai dasar bagi manajer dalam mengelola organisasi. Keempat belas prinsip
itu adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan
perintah, kesatuan arah, mengutamakan kepentingan umum, pemberian upah,
sentralisasi, rantai perintah, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif,
dan semangat korps.
Max Weber dengan konsep birokrasi idealnya menekankan pada konsep
otoritas dan kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol kepada pihak lain
yang berada di bawahnya sehingga organisasi akan terhindar dari
penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakefisienan.
Meskipun mendapat banyak kritik yang menganggap bahwa teori-teori
klasik itu telah mengabaikan faktor humanistik, deterministik, dan tertutup, tetapi
tidak bisa dipungkiri bahwa teori klasik merupakan peletak dasar dari teori-teori
administrasi modern, hal ini terbukti dari keadaan individu yang berorganisasi
dengan tujuan mendapatkan upah.
Terdapat tiga dimensi pokok dalam pembahasan teori organisasi, yaitu:
a. Dimensi teknis, dimensi teknis yaitu dimensi yang menekankan pada
kecakapan atau kemampuan seseorang yang dibutuhkan untuk
menggerakkan organisasi, otomatis yang diperlukan disini adalah sumber
daya yang memiliki keterampilan-kepterampilan dalam mengelola sebuah
Perilaku Organisasi - 11
organisasi. Dimensi ini berisi keahlian-keahlian birokrat atau manajer
dibidang teknis atau orang yang ahli dan mempunyai kemampuan yang
diperlukan untuk menggerakkan organisasi, misalnya keahlian dalam
mengoperasikan komputer, memahami konsep pemasaran serta mampu
dalam penyalurannya, dan lain-lain.
b. Dimensi konsep, yaitu sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai
acuan dalam menjalankan sebuah oragnisasi, artinya setiap gerak atau
kegiatan yang akan dilaksanakan tetap mengacu pada pedoman yang
telah dibuat oleh seluruh atau sebagian anggota organisasi yang
mempunyai wewenang.
Selain itu juga, dimensi konsep ini merupakan motor penggerak
dari dimensi pertama dan amat erat hubungannya dengan dimensi ketiga
yakni dimensi manusia.
Dimensi konsep memiliki pengaruh besar terhadap dimensi
pertama dan ketiga. Karena jika hanya mengandalkan keahlian saja
tanpa sebuah pegangan yang berupa konsep, maka situasi dalam sebuah
organisasi itu tidak berjalan lagi dengan baik, apalagi pengaruh dari
dimensi ini pada dimensi terakhir, yaitu dimensi yang ketiga akan
menyebabkan lumpuhnya suatu organisasi karena dimensi ketiga tidak
memiliki dimensi konsep atau teknis untuk menjalankan organisasi
tersebut.
c. Dimensi manusia, adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah
organisasi karena tanpa adanya dimensi manusia otomatis suatu
organisasi tidak akan pernah ada karena tidak ada yang membuat
organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan tidak ada
penggerak yang melakukan suatu kegiatan oragnisasi tersebut. Sehingga
dapat dikatakan kalau dimensi manusia merupakan dimensi yang
komplek dalam sebuah organisasi. Namun, tetap saja dimensi manusia
tidak akan berpungsi secara utuh jika dimensi teknis dan konsep tidak
ada.
Perilaku Organisasi - 12
Komponen yang kedua adalah organisasi formal sebagai wadah dari
perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi ndividu dalam bermasyarakat ditandai
dengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan perannya
dalam organisasi tersebut.
Perilaku Organisasi - 13
ketiganya adalah faktor utama yang harus dipenuhi dalam berorganisasi.
Sedangkan kerangka organisasi adalah pada individu-individu dan kelompok.
Perbedaan perilaku organisasi dengan ilmu perilaku lainnya adalah
bahwa perilaku organisasi adalah ilmu terapan yang tidak terlepas dari
pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi dengan beberapa ilmu
perilaku lain, sedangkan ilmu perilaku lain dapat bersifat independent.
Perilaku organisasi dalam kehidupan kita perlu dipahami dan
dipelajari agar dapat mengendalikan jalannya suatu organisasi karena tujuan
dari adanya perilaku organisasi adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku
manusia baik secara individu, kelompok atau organisasi terhadap tujuan
organisasi secara umum, hal ini dikarenakan dengan adanya perilaku
organisasi dapat menyamakan satu tujuan agar dapat mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien.
Perilaku Organisasi - 14
3. Pengendalian
Tujuan mempelajari perilaku organisasi yang terakhir yaitu untuk
pengendalian. Semakin banyak perilaku-perilaku individu atau kelompok
dalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat dan dapat dijelaskan
dengan baik, sehingga nantinya pemimpin organisasi itu akan semakin
mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas karyawannya sehingga
perilaku individu maupun kelompok akan menjadi positif dan fokus pada
pencapaian tujuan. Namun di sisi lain, perilaku yang destruktif, yang kurang
baik, bisa dihindari atau dicegah.
Perilaku Organisasi - 15
2.11. Contoh Kasus Perilaku Organisasi, Individu Dan Kelompok Atau
Interpersonal
2.11.1. Contoh Kasus Perilaku Organisasi
Contoh Kasus :
Dalam sebuah perusahaan, mengalami perdebatan karena
perbedaan pendapat antara karyawan dengan karyawan lain,mereka
mencoba memberikan argumentasi mereka ,atas produk yang akan di
jual oleh perusahaan.
Penyelesaian :
Manajer harus memberikan jalan tengah yaitu dengan
menyatukan argumentasi mereka dengan menjadikan suatu analisis yang
baik dan dapat di terima oleh karyawan-karyawannya.
Perilaku Organisasi - 16
2.11.3. Contoh Kasus Perilaku Kelompok Atau Interpersonal
Kelompok didalam universitas yang terdiri dari dosen, mahasiswa,
karyawan dan pera pemimpin kampus harus dapat saling bekerja sama
untuk mewujudkan tujuan organisasi. Organisasi akan cepat mencapai
tujuanya apabalia ada keterpaduan antara tujuan kelompok tersebut
dengan tujuan organisasi.
Keterpaduan dalam kerjasama antara kelompok dalam organisasi
tidak mungkin didapatkan apabila tidak ada keterpaduan individu-individu
dalam sebuah kelompok. Tidak hanya keterpaduan antara individu dalam
kelompok tersebut, tetapi harus ada komitmen yang sama antar anggota
kelompok. Disini adalah point utama yang menyebabkan konflik dalam
studi kasus diatas. Masalah pemukulan yang dilakukan oleh dosen
(seorang individu bagian dari kelompok dosen) terhadap seorang
mahasiswa (Seorang individu yang merupakan bagian dari kelompok
mahasiswa). Ini disebut juga konflik antar individu yang ada dalam
sebuah organisasi. Menurut Kast (2000), konflik antar individu dalam
organisasi disebabkan oleh perbedaan peranan dan kepribadian. Jelas
bahwa antara dosen dan mahasiswa mempunyai peran yang berbeda.
Dosen mempunyai peranan untuk mengajar dan mendidik mahasiswa,
sedangkan mahasiswa mempunyai peranan untuk menghargai dosen dan
partisipatif aktif dalam perkulihan. Perbedaan peranan tersebut memang
sudah diatur oleh organisasi agar spesialisasi dalam sebuah kelompok
dapat membantu untuk melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien.
Perilaku Organisasi - 17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok,Kinerja
merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun
kualitas. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai
dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta
perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan
pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
3.2. SARAN
Karya tulis ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu
berprilaku organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat, tepat dan
efisien. Adapun saran yang yang lain semoga makalah ini berguna bagi individu
atau kelompok dalam kehidupan berorganisasi dan segala krtik dan saran
tentang makalah ini kami terima dengan lapang dada.
Perilaku Organisasi - 18
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_organisasi
http://nugi45.blog.com/tulisan-bebas/bab-1-merangkum-perilaku-organisasi/
http://www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-perilaku-organisasi-dan.html#_
https://indraprasetya17.wordpress.com/2010/12/02/konsep-dasar-perilaku-
organisasi/
http://stiem.blogspot.co.id/2009/04/perilaku-keorganisasian.html
http://dokumen.tips/documents/contoh-kasus-perilaku-individu-dalam-
kelompok.html
http://ulfahafiatusholihah.blogspot.co.id/2012/04/contoh-kasus-perilaku-
organisasi.html
http://rizkiafandi.blogspot.co.id/2012/03/penjelasan-mengenai-perilaku-
individu.html
http://organisasiperilaku.blogspot.co.id/2013/04/makalah-perilaku-organisasi.html
Perilaku Organisasi - 19