Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
0
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pemimpin itu di definisikan?
2. Bagaimanakah teori-teori kepemimpinan yang terkait?
3. Bagaimanakah teori kepemimpinan mutakhir isu-isu kontemporer
tentang kepemimpinan?
4. Bagaimanakah menciptakan pemimpin yang efektif?
C. Tujuan
1. Menyelesaikan UAS mata kuliah Perilaku Organisasi
2. Mengetahui mengenai kepemimpinan
3. Mengetahui mengenai teori-teori kepemimpinan yang terkait
4. Mengetahui mengenai teori kepemimpinan mutakhir isu-isu
kasusnya
BAB II
PEMBAHASAN
2
jalan mana yang akan ia tempuh setelah menentukan tujuannya. Seorang
pemimpin disini haruslah mengenal setiap bawahannya agar dapat menjalin
kerjasama dengan baik. Dari pengenalan setiap individu inilah yang nantinya
dapat terjalin suatu kebersamaan tim dan mencapai suatu keefektivitasan dari
setiap kegiatan yang dilakukan itu.
bukan para pemimpin. Memprakarsai struktur adalah Sampai sejauh mana seorang
3
Teori ekologis atau sistesis menyatakan bahwa seorang akan sukses
jadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan dan bakat-bakat itu sempat dikembangkan melaliu
pengalaman dan usaha pendidikan juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.
1. Tipe birokrat
2. Tipe misionaris
3. Tipe developer(pembangun)
4. Tipe otokrat
6. Tipe compromiser(kompromis)
7. tipe eksekutif.
4
Setelah pada tahun lima puluhan teori sifat kepemimpinan
semakin tidak popular, studi mengenai kepemimpinan diarahkan pada
perilaku pemimpin. Studi-studi tersebut menghasilkan satu teori baru
di zamannya yang disebut Teori Perilaku (Behavior Theories). Teori ini
bertolakdari pemikiran bahwa kepemimpinan untuk meng efektifkan
organisasi, tergantung pada perilaku atau gaya bersikap dan gaya
bertindak seorang pemimpin. Dengan demikian berarti juga teori ini
memusatkan perhatianya pada fungsi-fungsi kepemimpinan.
Yang dimaksud perilaku adalah gaya kepemimpinan dalam
mengimplementasikan fungsi-fungsi kepemimpinan, yang menurut
teori ini sangat besar pengaruhnya dan bersifat sangat menentukan
dalam mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sehubungan dengan itu apabila perilaku kepmimpinan ditampilkan
berupa tindakan tegas, keras, sepihak, tertutup pada kritik dan saran,
mengancam setiap pelanggaran atau kesalahan anggota organisasi
dengan sanksi/hukuman yang berat dll, maka disebut gaya
kepemimpinan otoriter. Sebaliknya pemimpin yang berperilaku dalam
memberikan pengaruh dilakukan secara simpatik, interaksinya
berlangsung timbal balik (dua arah), menghargai pendapat, saran dan
kritik, mengajak, memperhatikan perasaan, membina hubungan
dengan searsi dll, maka disebut gaya kepemimpinan demokratis.
Pendekatan teori perilaku melalui gaya kepemimpian dalam
realisasi fungsi-fungsi kepemimpinan yang meiliki dua orientasi, yang
terdiri dari (1) Orientasi pada tugas, dan (2) orientasi pada orang atau
bawahan. Blake melalui kegiatan penelitian menyimpulkan bahwa
kepemimpinan yang efektif atau yang mampu mengefektifkan
organisasi untuk mencapai tujuannya dapat diwujudkan dengan
kombinasi perilaku atau gaya kepemimpinan orientasi pada tugas dan
orientasi pada orang atau bawahan (karyawan).
5
kepemimpinan dalam berinteraksi dengan para bawahan dan seberapa
besar situasi memberikan kendali dan pengaruh kepada pemimpin
6
kekuasaan pemimpin untuk mengendalikan faktor-faktor seperti gaji,
promosi, dan tindakan kedisiplinan.
Kepemimpinan
dan penekanan satu atau lebih aspek dari satu subjek dengan mengabaikan yang
lain.
7
Kepemimpinan karismatik adalah suatu teori kepemimpinan yang
menyatakan bahwa kemampuan dalam kepemimpinan yang luar biasa ketika kita
mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Memiliki sebuah visi : memiliki visi yang ideal bahwa masa depan lebih
baik dari hari ini dan mengklarifikasikan pentinggnya visi yanng bisa
dipahami orang lain.
Bersedia untuk mengambil risiko pribadi untuk mencapai visi : bersedia
mengambil resiko pribadi yang tinggi, mengeluarkan biaya yang besar,
dan berkorban untuk mencapai visi tersebut.
Peka terhadap kebutuhan dari pengikut : menerima kemampuan orang lain
dan bertanggungjawab atas kebutuhan dan perasaan mereka.
Memperlihatkan perilak-perilaku yang luar biasa : memiliki perilaku yang
dianggap baru dan berlawanan dengan kebiasaan. Pemimpin karismatik
menunjukkan perilaku diluar kebiasaan dan seringkali menentang norma
yang mengakar dalam masyarakat, tetapi untuk perubahan ke arah
perbaikan, misalnya reformasi.
8
Adanya tujun yang ditetapkan merupakan mekanisme penting lain yang
menjelaskan bagaimana kepemimpinan transformasional bekerja. Para pengikut
pemimpin transformasional cenderung mengejar tujuan-tujuan ambisius,
memahami dan menyetujui tujuan-tujuan strategis organisasi,dan yakin bahwa
tujuan-tujuan yang mereka kejar itu penting.
Ada tiga hal yang mendasari konsep kepercayaan. Dimensi berikut adalah
integritas, kebajikan, kemampuan:
1. Integritas merujuk pada kejujuran dan kebenaran. Dari tiga hal yang telah
disebutkan sebelumnya, dimensi ini adalah yang paling penting saat seseorang
menilai apakah orang lain bisa dipercaya atau tidak. Intergritas juga berarti
memiliki konsistensi di antara apa yang anda melakukannya dengan yang
dikatakan.
9
2. Kebajikan bahawa orang percaya akan memikat ketertarikan di hati , bahkan
jika orang tidak serta sejajar dengan mereka. Perilaku yang memperhatikan
dan mendukung merupakan bagian dari ikatan emosional diantara
parapemimpin dengan para pengikut.
3. Kemampuan mencakup pengetahuan dan keahlian teknik dan individu serta
interpesonal.
Konsekuensi dari kepercayaan
Kepercayaan mendorong pengembalian risiko
Kepercayaan menfasilitasi pembagian informasi
Mempercayai kelompok lebih efektif
Kepercayaan mendorong produktivitas
Ada beberapa keuntungan pribadi yang didapat oleh senior dan organisasi
jika menjadi mentor salah satunya adalah hubungan mentor dan anak didik
memberikan mentor akses langsung terhadap sikap dan perasaan karyawan
ditingkat yang lebih rendah. Anak didik bisa menjadi sumber yang baik untuk
mengidentifiksi berbagai masalah yang mungkin timbul dengan cara meberikan
tanda-tanda peringatan awal. Mereka memberikan informasi tepat waktu kepada
manajer yang lebih tinggi sehingga memotong jalur formal. Jadi pementor bisa
mengetahui lebih awal masalah yang timbul oleh anak didiknya sebelum
mencapai manajemen tertinggi.
10
Teori atribusi kepemimpinan mengatakan bahwa, kepemipinan adalah
atribusi yang dibuat orang atas orang lain. Teori ini menunjukan bahwa orang
menganggap pemimpin memiliki sifat-sifat seperti kecerdasan, kepribadian yang
menyenangkan, keahlian verbal yang kuat, agresifitas, pemahaman, dan
ketekunan. Pada tingkat organisasi, kerangka atribusi berkaitan dengan kondisi
menggunakan kepemimpinan untuk menjelaskan hasil-hasil organisasional.
Pelatihan
Dari penelitian yang dilakukan menemukan bahwa terdapat beberapa hal
yang bisa dilakukan manajemen untuk memperoleh hasil maksimal dari anggaran
pelatihan kepemimpinan mereka. Pertama, mari kita sadari kembali hal-hal yang
sudah jelas. Tidak semua orang memiliki latar belakang pelatihan yang sama.
11
Pelatihan kepemimpinan dalam berbagai bentuk cenderung lebih berhasil pada
orang-orang yang memiliki kesadaran diri yang lebih tinggi dibandingan yang
rendah. Orang-orang seperti ini memiliki fleksibilitas untuk mengubah perilaku
mereka.
a. Penciptaan visi
b. Sebuah pemahaman tentang tema-tema yang penting bagi visi yang efektif
d. Menganalisis situasi
Pada akhirnya, terdapat penelitian yang menunjukan bahwa pemimpin bisa dilatih
untuk memiliki keterampilan kepemimpinan transformasional. Bila telah
dipelajari, keterampilan ini akan memberikan hasil akhir yang menguntungkan
pada laporan keuangan, baik dalam kinerja keuangan dari bank-bank atau bagi
pekerjaan-pekerjaan lain.
Contoh kasus :
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang seringkali kita panggil
dengan sebutan “Ahok” kerapkali mendapat label negatif seperti pemarah.
Sebetulnya, pemimpin yang baik hádala pemimpin yang dapat mengambil
tindakan, berperilaku tegas ataupun marah pada tempatnya. Dalam praksis
manajemen dan kepemimpinan, kemarahan sesungguhnya sebuah kompetensi
yang sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Memang ada yang mengatakan,
ketegasan lebih diperlukan, bukan kemarahan.
12
masyarakat yang mengancam petugas dengan golok. Yang dimarahi, bahkan
dipecat, adalah kepala dinas yang terbukti korupsi dan mbalelo sehingga
merugikan rakyat. Bahkan hasil analisisnya terhadap kemarahan Ahok bermuara
pada kesimpulan tegas bahwa Gubernur tersebut marah hanya pada dua kondisi:
1) terjadi korupsi, 2) terjadi ketidakadilan. Sementara Malcolm X pernah
mengatakan, "Namun, ketika mereka marah, mereka tengah membuat perubahan".
Sumber: kompas.com
Dari beberapa uraian di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa salah satu tugas
terpenting pemimpin adalah membuat perubahan, dan perubahan itu adalah
mendobrak status quo. Dan, untuk konteks kepemimpinan nasional, status quo
tersebut setidaknya ada dua hal: korupsi dan ketidakadilan.
Ahok marah atau bertindak tegas disini guna untuk menegakkan keadilan,
membasmi kebohongan dan menanamkan budaya jujur. Itulah sebuah integritas
yang dibutuhkan dari seorang pemimpin bernaung pada konsep mendasar dari
sebuah kepercayaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Teori kepemimpinan yang pertama yaitu teori pendekatan personal yaitu
melihat pemimpin dari sisi personal atau karekteristik figur dari seoorang
pemimpin. Kedua yaitu teori pendekatan perilaku adalah lebih memfokuskan
kepada perilaku dan tindakan apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Ketiga
yaitu teori pendekatan kontingensi adalah teori pendekatan yang
mempertimbangkan situasi yang dihadapi.
B. Saran
cara kita mengasahnya agar dapat sesuai dengan tujuan dan tindakan yang
DAFTAR PUSTAKA
www.detik.com
www.kompas.com
14
http://kepemimpinan2050.blogspot.co.id/2015/12/teori-
2016
http://www.gurupendidikan.com/21-definisi-kepemimpinan-menurut-
dinus.ac.id/repository/docs/ajar/TEORI+KEPEMIMPINAN.pptx.
http://duniajuli4.blogspot.co.id/2015/05/resume-materi-bab-isu-isu-
15