Disusun Oleh:
NIM : L1C021046
Prodi/Kelas : Sosiologi/B
UNIVERSITAS MATARAM
2021
1
DAFTAR ISI
2
A.Pengertian dan Ruang Lingkup Dasar Manajemen
1.Pengertian
3
Arti tersebut sudah mengalami pergeseran dari arti asal mulanya, yang
selanjutnya disebut pengertian secara terminologi. Menurut Usman6
kata “manajemen” berasal dari bahasa latin “manus” yang berarti
“tangan” dan “agere” yang berarti “melakukan”. Dari dua kata
tersebut dengan arti masing-masing yang terkandung di dalamnya
merupakan arti secara etimologi. Selanjutnya kata “manus” dan
“agere” digabung menjadi satu kesatuan kata kerja “managere” yang
mengandung arti “menangani”. Pengertian ini dalam ilmu
ketatabahasaan disebut sebagai pengertian secara terminologi.
“Managere” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk
kata kerja menjadi “to manage” dengan kata benda “management”.
Julukan bagi orang yang melakukan kegiatan managenent disebut
manager atau manajer (dalam bahasa Indonesia). sedangkan dalam
bahasa Prancis disebut “ménagement” yang berarti seni melaksanakan
dan mengatur. Kata “management” dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi manajemen, yang mengandung arti
“pengelolaan”.
4
3. Manajemen dipandang sebagai bentuk koordinasi dan
pengintegrasian dari berbagai sumber daya (manusia dan cara) untuk
menyelesaikan tujuan-tujuan khusus dan tujuan-tujuan yang berfariasi
(umum).
5
Pandangan ini mengadopsi dari pendapat Mary Parker Pollet,
yang berpendapat bahwa manajemen merupakan seni untuk
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2. Manajemen sebagai proses
Pandangan tersebut diadopsi dari pendapat Stoner, dimana
manajemen dimaknai sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya lainnya agar dapat secara maksimal mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
3. Manajemen sebagai ilmu dan seni
Pandangan tersebut diadopsi dari apa yang disampaikan Luther
Gulick, dimana manajemen dimaknai sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk
memahami bagaimana dan mengapa manusia bekerja sama
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi/perusahaan serta
membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
4. Manajemen sebagai profesi
Pandangan ini diadopsi dari apa yang dikemukakan Edgar H.
Schein, dimana manajemen dipandang sebagai suatu profesi
yang menuntut seseorang untuk bekerja secara profesional.
Manajemen sebagai profesi ini memiliki beberapa karakteristik.
6
berada dalam suatu organisasi biasanya disebut dengan Sumber Daya
Manusia atau SDM.
memahami ruang lingkup manajemen juga hal yang tak kalah penting.
Dengan memahaminya, kamu bisa tahu apa saja garis garis besar yang
seorang manajer lakukan.Baik dalam sebuah organisasi, perusahaan,
dan lainnya. Meskipun ruang lingkup ini dalam tataran yang lebih
praktis bisa jadi berbeda, namun secara umum di berbagai bidang
sama saja. Ruang lingkup manajemen menurut ahli mencakup
beberapa hal berikut:
A.Planning (Merencanakan)
7
B.Controlling (Pengawasan)
C.Closing (Penutup)
8
B. Tahap-Tahap dan Komponen Manajemen
1.Tahap-tahap Manajemen
• Perencanaan
• Pengorganisasian (organizing)
9
dilaksanakan itu terlalu berat ditangani oleh satu orang saja. Dengan
demikian diperlukan tenaga-tenaga bantu.
a. Perumusan Tujuan
c. Perincian kegiatan
e. Departementasi
f. Pelimpahan wewenang
g. Staffing
h. Fasilitas
10
Pengorganisasian dalam penyelenggaraan bimbingan manasik haji
meliputi pembagian tugas. Setelah pembagian tugas selesai kemudian
dilanjutkan dengan penempatan orang atau petugas pada masing-
masing unit untuk melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap
tugas tersebut.
• Penggerakan (actuating)
• Pengawasan (controlling)
11
tidak langsung. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang
dilakukan oleh manajer pada waktu kegiatan-kegiatan sedang berjalan,
sedangkan pengawasan tidak langsung adalah pengawasan dari jarak
jauh melalui laporan yang disampaikan oleh bawahan (Sarwoto,
1978).
b. Manajemen Keuangan
12
Sudah pasti dalam bisnis membutuhkan manajemen keuangan untuk
mengelola arus kas atau keluar masuknya dana. Dengan adanya
manajemen ini, anggaran perusahaan atau bisnis dapat dikelola dan
digunakan secara tepat. Jika tidak ada manajemen keuangan, maka
data anggaran alirannya tidak akan jelas.
c. Manajemen Produksi
d. Manajemen Pemasaran
e. Manajemen Informasi
13
Melalui manajemen informasi, dapat memastikan apakah bisnis yang
sedang dijalankan dapat bertahan untuk waktu yang lama. Ketika
bisnis dalam masa sulit, manajemen informasi menjadi sangat krusial.
Kekuatan informasi dapat memberi pengaruh terhadap keputusan
perusahaan atau bisnis, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
14
C.Peran Manajemen Di Dalam Organisasi
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
• Peran Informasi Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik
yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :
3. Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
15
• Peran Pengambil Keputusan. adalah peran dalam membuat keputusan baik yang
ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :
Jadi setiap kegiatan atau apapun yang terdapat dalam pelaksanaan suatu organisasi
pasti manajemen berlaku untuk pelaksanaan kegiatan organisasi tersebut karena akan
dibutuhkan manajemen waktu untuk mengatur bagaimana waktu yang baik tersebut.
16
D.Tipe-Tipe Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Organisasi
Kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin, di mana pemimpin adalah orang
yang mendorong, menggerakkan dan meyakinkan orang lain agar dapat bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi
tidak sama dengan pemimpin kelompok yang asal tunjuk.
Dalam organisasi, penentuan pemimpin didasarkan oleh banyak faktor dan harus
melalui berbagai tahapan agar dapat diperoleh pemimpin yang berjiwa jujur, cedas, adil,
dan amanah sehingga pemimpin mampu membangun iklim organisasi yang harmonis.
Ada beberapa macam gaya kempemimpinan yang bisa diterapkan dalam organisasi,
diantaranya:
17
Adapun ciri-ciri pemimpin dengan tipe kepemimpinan otokratis, antara lain:
a. Organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan atasan memiliki hak
penuh atas itu.
b. Bawahan hanyalah sebagai alat semata untuk mencapai tujuan perusahaan atau
organisasi.
c. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain.
. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya
kepemimpinan yang satu ini. Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini
bersifat dua arah, di mana setiap bawahan dapat menyampaikan masukan jika
diperlukan. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan disegani oleh
bawahan, bahkan difavoritkan.
18
Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan
karismatik. Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat tertentu
dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas istimewa manusia
yang tidak dimiliki oleh orang dewasa. Berdasarkan hal itu, pemimpin yang baik adalah
seseorang yang memiliki karisma di dalam dirinya. Seorang pemimpin karismatik
memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak
buahnya. Dengan pembawaan seperti itu, pemimpin karismatik akan membuat orang
kagum, yakin, dan benar-benar percaya.
Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya
untuk selalu memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja dan
menemukan metode yang ideal dalam proses pencapaian tujuan.
Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada anggota timnya untuk
berkembang. Dengan kepemimpinan ini, anggota tim dapat berkembang secara cepat
dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan menemukan solusi secara mandiri.
Sementara itu, menurut Blake dan Mouten, gaya kepemimpinan seseorang dapat
diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut:
19
1. Tipe pemimpin Deserter adalah gaya kepemimpinan terburuk dengan
karakteristik kurangnya perhatian, baik terhadap produksi dan manusia.
20
karena kemungkinan besar bawahannya menjadi 'jengah'. Apalagi di zaman modern
sekarang, kepemimpinan otokratis tidak relevan lagi untuk diterapkan.
a. Organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan atasan memiliki hak
penuh atas itu.
b. Bawahan hanyalah sebagai alat semata untuk mencapai tujuan perusahaan atau
organisasi.
c. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain.
21
yang malas-malasan atau tidak menunjukkan kinerja baik, atasan bisa segera mengambil
sikap.
22
7. Gaya Kepemimpinan Transaksional
Model kepemimpinan ini pertama kali diterbitkan pada 1969. Ada empat gaya
kepemimpinan dari teori ini. Di antaranya, gaya bercerita, gaya penjualan, gaya
berpartisipasi, dan gaya mendelegasikan.
Untuk model SLII Blanchard ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian, yakni
pengarahan, pembinaan, pendukung, dan delegasi.
23
10. Gaya Kepemimpinan Transformasional
24
Daftar Pustaka
Hasibuan S.P Malayu. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Cetakan
kelima. Jakarta: bumi aksara.
Gurupendidikan.com
http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn/article/download/3733/2748
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/1502-proses-manajemen
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-bisnis/
https://www.slideshare.net/MuhammadKurniawan5/peran-manajemen-dalam-organisasi
25