Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“Penerapan Etika Bisnis Pada Perusahaan Start Up”

Nama :

Ervina Khilya Mauladyan (1961350)

Dosen Pengampu :

Retno Catur KD,SH.,MH

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas

makalah ini yang bertema “Penerapan Etika Bisnis pada Perusahaan Start Up” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Bu Retno Catur KD,SH.,MH

selaku dosen mata kuliah Etika Bisnis dan Tanggung Jawab. Selain itu, makalah ini juga bertujuan

untuk menambah wawasan tentang “Penerapan Etika Bisnis pada Perusahaan Start Up” bagi

pembaca maupun penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bu Retno Catur KD,SH.,MH selaku dosen mata kuliah

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab yang telah memberikan tugas ini. Sehingga, dapat menambah

wawasan dan pengetahuan saya dalam mata kuliah ini.

Saya juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telibat dalam penulisan makalah ini

sehingga saya dapat menyelesaikannya. Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya nantikan

guna kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 28 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI.................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG ................................................................................................................................. 1
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................................. 2
TUJUAN ...................................................................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
1. PENGERTIAN PERUSAHAAN START UP .................................................................................. 3
2. KARAKTERISTIK START UP ................................................................................................................. 4
3. PERKEMBANGAN PERUSAHAAN START UP DI INDONESIA ........................................................... 5
4. PERBEDAAN PERUSAHAAN START UP DAN ONLINE SHOP ............................................................... 6
5. PERBEDAAN PERUSAHAAN START UP DENGAN PERUSAHAAN KONVESIONAL ........ 7
6. STRATEGI DAN RISIKO PERUSAHAAN START UP ............................................................................... 9
7. ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN START UP ................................................................ 13
7.1. Pengertian Etika Bisnis ............................................................................................................ 13
7.2. Pentingnya penerapan etika bisnis terhadap perusahaan start up ........................................ 14
7.3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis. ..................................................................................................... 15
8. MANFAAT PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA PERUSAHAAN START UP ............................................... 18
PENUTUP .................................................................................................................................................. 21
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 22

iii
BAB I

LATAR BELAKANG

Perkembangan internet yang cukup pesat menghadirkan dunia baru yang disebut dengan dunia

maya. Dengan adanya dunia maya setiap individu berhak untuk menjalin interaksi denan siapaun

tanpa batasan waktu. Sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari

perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Banyak

perusahaan-perusahaan baru yang berbasis platform atau website, perusahaan-perusahaan tersebut

disebut dengan perusahaan rintisan atau start up.

Bisnis startup kata serapan dari bahasa Inggris yang artinya “memulai sesuatu”. Sedangkan bisnis

startup menurut Google adalah sebuah usaha kewirausahaan atau bisnis inovatif dalam bentuk

perusahaan. Atau sederhananya perusahaan start up adalah perusahaan rintisan, bisnis ini

merupakan bisnis yang berkembang pesat dalam era saat ini karena pengaruh teknologi yang

semakin berkembang. Jika dulu startup disebut semua bisnis yang baru saja berjalan, tetapi saat

ini arti bisnis startup sudah tidak dimaksud & didefinisikan dengan maksud tersebut. Saat ini,

definisi arti dari Startup adalah sebuah usaha yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi

untuk menjalankan core business-nya & memecahkan sebuah masalah di masyarakat. Sehingga

memiliki sifat ‘disruptive’ didalam sebuah pasar / industri yang sudah ada atau bahkan

menciptakan sebuah industri baru.

Bisnis start up lebih dikenal dengan perusahaan kecil yang memiliki hosting dan domain berupa

website, blog maupun aplikasi digital yang ada dalam smartphone, laptop, dll. Perkembangan

perusahaan start up berkembang sangat pesat di Indonesia. Kini telah banyak bermuculan situs-

situs baru yang memberikan berbagai macam layanan yang ditawarkan.

1
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut dengan perusahaan start up?

2. Bagaimana penerapan etika bisnis dalam perusahaan start up?

3. Apa saja perusahaan start up di Indonesia?

TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis dalam

perusahaan Start Up.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERUSAHAAN START UP

Start up sebenarnya merujuk pada salah satu bisnis yang baru saja didirikan dan masih dalam fase

pengembangan. Pengembangan tersebut dilakukan agar memperoleh target pasar yang sesuai

dengan keinginan. Di Indonesia sendiri ada banyak pengusaha muda yang sudah mulai menjajal

peruntungannya lewat membangun dan mengembangkan bisnis startup. Hanya saja tidak

semuanya bisa sukses dalam waktu bersamaan. Hal ini tentu karena ada beberapa faktor yang

mungkin kurang mendukung. Perlu adanya tekad yang cukup kuat, kreativitas, serta inovasi tanpa

batas demi mewujudkan sebuah bisnis start up yang besar hingga mampu menyandang gelar

unicorn sekalipun.

Istilah start up sendiri diartikan juga sebagai sebuah persahaan baru yang sedang dilakukan

pengembangan. Yakni mulai berkembang di akhir tahun 1990 sampai tahun 2000. Namun, hingga

saat ini istilah apa itu startup cukup diidetikkan dengan segala hal yang berhubungan dengan

teknologi, internet, web, atau hal lain yang masih ada dalam ranah tersebut. Semakin banyak orang

yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah,

start up lahir dan berkembang.

Pada dasarnya start up bukanlah hal yang selalu identik dengan dunia digital. Seperti yang

dijelaskan di awal bahwa startup merupakan perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau

belum lama beroperasi atau biasa disebut sebagai perusahaan rintisan. Untuk mempermudah kita

3
menemukan makna dari starup berikut karakteristik sebuah perusahan bisa dikatakan dengan

sebutan start up.

2. KARAKTERISTIK START UP

Adapun karakteristik yanga ada dalam perusahaan start up :

a. Usia perusahaan

Jika ibu hamil ibarat sebuah perusahaan, maka anak yang baru lahir bisa ibaratkan bisnis yang

baru akan di jalankan baru berumur kurang dari 3 tahun.

b. Jumlah karyawan minimalis

Pada umumnya startup memiliki jumlah karyawan yang sedikit kurang lebih 30 orang. Meski

demikian, bukan berarti startup tidak dapat berkembang. Startup justru akan semakin efektif

dan bisa menghemat biaya karena tidak menggaji karyawan terlalu banyak

c. Sumber daya manusia multitasking

Meskipun berawal memilki karyawan yang relatif sedikit namun karyawan memiliki talenta

terbaik dan ahli yang berada di bidangnya masing-masing.

d. Memiliki semangat muda yang tinggi

Biasanya, bisnis startup didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. Di usia inilah

mereka memiliki banyak keinginan yang selalu ingin dikejar yang diiringi dengan semangat

yang menggebu-gebu.

4
e. Penghasilan dan investor

Bertahannya sebuah startup karena ada 2 faktor, yaitu memiliki investor yang memberikan

dana besar dan menggunakan dana sendiri yang bisa mencukupi kebutuhan hingga 2-3 tahun.

f. Umumnya memanfatkan teknologi

Startup berkaitan erat dengan teknologi. Perusahaan startup pastinya memiliki website pribadi

untuk menjalankan segala pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan tentang

layanan yang diberikan. Bisnis yang mereka jalankan meliputi jasa online yang pengoperasiannya

menggunakan aplikasi pada yang selalu terhubung dengan website perusahaan itu sendiri.

g. Menggunakan website

Perusahaan startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala

pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual.

3. PERKEMBANGAN PERUSAHAAN START UP DI INDONESIA

Telah kita ketahui bahwa perkembangan dunia startup di Indonesia semakin bergairah & semakin

tumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi. Setidaknya telah ada 4 startup unicorn yang

berasal dari Indonesia, yaitu Traveloka, Tokopedia, Bukalapak & GO-JEK. Data dari Tech In

Asia menunjukan jika pada kuartal 2 tahun 2017, startup yang mendominasi di Indonesia berasal

dari industri E-Commerce & Fintech.

Walaupun menurut statistik mengalami penurunan jumlah startup baru pada tahun 2017, namun

memiliki kenaikan dalam hal jumlah pendanaan untuk pendanaan program akselerator startup di

tahun 2017. Hal ini juga memberikan hal yang positif bagi Indonesia, yaitu kepercayaan dari

Investor sudah mulai terlihat untuk melihat & mendanai startup – startup di Indonesia dan juga

5
menilai jika startup – startup Indonesia memiliki potensi layaknya perkembangan teknologi di

Amerika Serikat & China. Sejalan dengan capaian tersebut segala upaya telah dilakukan

pemerintah baik dari regulasi hingga fasilitator guna memacu tumbuhnya bisnis digital. Upaya

pemerintah salah satunya melalui Gerakan 1.000 Startup. Kominfo mencatat bahwa capaian

program ini antara rentang tahun 2016–2018 sudah menelurkan 584 startup. Pada 2019,

capaiannya bertambah sebanyak 398 startup, dengan total seluruhnya berjumlah 982 startup.

Pemerintah juga menggagas Nexticorn guna mempertemukan investor dengan startup melalui

konferensi di dalam dan luar negeri.

4. PERBEDAAN PERUSAHAAN START UP DAN ONLINE SHOP

Karena euforia start up yang begitu besar, masih banyak yang mengartikan & mendefinisikan

sebuah online shop atau bisnis online alias serba ‘.com’ bisa disebut sebagai start up. Namun

kenyataan hal tersebut adalah salah. Tentu sebuah startup & online shop sangatlah berbeda.

Walaupun banyak online shop atau bisnis online menggunakan ‘.com’ ataupun ‘website’, tetapi

bukan berarti bisa disebut start up. Menurut Forbes, Definisi makna start up juga mengandung

‘memecahkan masalah’ yang ada di masyarakat. Seperti transportasi online yang menjadi solusi

di masyarakat untuk memesan transportasi cepat, aman & nyaman.

Ciri – ciri perusahaan baru yang bisa disebut sebagai perusahaan start up antara lain:

 Memiliki ide yang sangat inovatif & disruptiv.

 Memiliki mobile application untuk mendukung core businessnya.

 Sedang menjalani program – program dari investor, seperti akselerator atau inkubasi.

6
 Memiliki growth bisnis yang sangat cepat dibanding perusahaan – perusahaan lainnya.

 Masuk ulasan di media – media yang memang khusus mengulas start up.

 Masuk jangkauan radar investor.

Jadi jika hanya sekedar online shop ataupun perusahaan yang memiliki website ‘.com’ untuk

informasi perusahaan atau produk saja, bukan disebut sebagai start up.

5. PERBEDAAN PERUSAHAAN START UP DENGAN PERUSAHAAN

KONVESIONAL

Baik startup maupun perusahaan konvensional sebenarnya tidak ada perbedaan jika dilihat dari

aspek legal. Semua perusahaan, baik startup maupun perusahaan konvensional adalah berbadan

hukum. Beberapa perbedaan perusahaan start up dengan perusahaan konvesional :

a. MENTALITAS AWAL

Perbedaan pertama antara startup dan perusahaan konvensional terletak pada mentalitas

awalnya. Startup fokus melakukan eksperimen yang berisiko karena perlu menemukan model

bisnis baru dan aspek pasar yang berpotensi tumbuh. Startup dibuat untuk membuat pasar baru

atau menggebrak yang sudah ada. Itulah mengapa startup berharap untuk mendapatkan

pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan.

Sedangkan pada perusahaan konvensional, fokus awalnya adalah untuk mendapatkan profit

secepat mungkin. Di lain sisi, perusahaan konvensional bertujuan untuk menjadi perusahaan

berkelanjutan yang bisa menyejahterakan pemiliknya. Perusahaan ini juga mencari pertumbuhan

yang signifikan dari ekspansi organik.

7
b. TUJUAN KEUNTUNGAN

 Startup adalah perusahaan yang berisiko tinggi karena cenderung masih menemukan model

bisnis yang pas dan terus mencari pasar. Pertumbuhan perusahaan adalah tujuan utama dari

startup meski perusahaan harus terus membakar uang di periode awal.

 Perusahaan konvensional lazimnya berdiri untuk sesegera mungkin fokus bisa

mendapatkan profit. Tujuannya untuk memberikan keuntungan kepada pemiliknya.

c. PENDANAAN

 Founder startup relatif hanya mengeluarkan dana saat merintis bisnis dengan harapan ada

investor yang datang untuk memberikan dana segar, jika dipercaya investor, startup bisa

menerima dana jutaan hingga miliaran dollar.

 Perusahaan konvensional pendanaannya berasal dari satu atau lebih pemilik perusahaan, di

mana pendanaan juga bisa berasal dari hasil profit yang diputar kembali.

d. STRUKTUR ORGANISASI

 Operasional perusahaan startup cenderung ditentukan sepenuhnya oleh founder atau

manajemen perusahaan. Sementara investor tak banyak mencampuri bisnis startup.

Investor biasanya hanya terlibat pada keputusan-keputusan strategis.

 Dalam perusahaan konvensional, jalannya perusahaan sangat dipengaruhi oleh kehendak

pemilik perusahaan, entah secara langsung atau tidak langsung. Bahkan banyak perusahaan

yang pemodalnya atau pemiliknya masuk dalam manajemen perusahaan, sesuatu yang

hampir sulit sekali ditemukan pada perusahaan strartup.

8
e. EKSPERIMEN BERISIKO

Perusahaan startup menerapkan banyak eksperimen berisiko dengan prinsip test, measure,

dan act demi mencari layanan yang tepat untuk pasar. Hal ini karena memang tujuan

awal startup adalah mencari pasar baru atau mendobrak yang lama. Pekerja startup juga bisa ikut

serta berpartisipasi dalam penerapan ide dan eksperimen inovatif. Sedangkan pada perusahaan

konvensional, setiap strategi dijalankan dengan sangat hati-hati dengan meminimalkan risiko yang

muncul.

6. STRATEGI DAN RISIKO PERUSAHAAN START UP

Dalam membangun ataupun menjalankan perusahaan strat up perlu adanya strategi yang tepat.

Namun, juga tidak luput dari risiko karena tentunya setiap menjalankan bisnis pasti ada risiko

yang diambil. Berikut ini adalah beberapa strategi dan resiko dalam membangun startup :

Strategi:

1. Membangun momentum

Misalkan saya telah mencoba meluncurkan produk XYZ. Saya ingin semuanya menjadi

sempurna sebelum saya memperkenalkannya kepada orang-orang dan melihat traction-nya.

Meluncurkan suatu perusahaan adalah sesuatu yang membanggakan, tapi itu sulit dan

membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang anda bayangkan sebelumnya. Jadi cobalah

luncurkan produk anda secepat mungkin setelah produk anda cukup solid di pasar.

2. Rencanakan semuanya

9
1. Jual solusi anda sebelum anda membuatnya. Memiliki customer yang menginginkan produk

anda akan memotivasi anda, tim dan ini menandakan bahwa anda berada di jalan yang benar.

2. Memiliki strategi content marketing. Posting ke jejaring sosial dan blog anda, berbulan-

bulan sebelum anda akan meluncurkannya.

3. Hubungi media dan blog untuk memberitahukan materi eksklusif tentang peluncuran

ataupun produk anda. Dengan melakukan ini anda bisa memiliki kesempatan untuk diliput oleh

media tentang produk anda.

4. Minta teman untuk membantu anda. Alangkah senangnya memiliki koneksi yang banyak,

dan teman anda pasti selalu ingin membantu projek impian anda. Walaupun founder tidak

pernah bergantung kepada orang lain, teman tetap menjadi aset yang seharusnya tidak pernah

anda lupakan.

5. Mulai dari yang kecil dan luncurkan secepat mungkin. Buat satu fitur utama yang

membedakan anda dengan pesaing dan tambahkan sedikit perbaikan. Minta feedback dari user

pertama anda dan lakukan iterasi.

6. Jangan pernah berhenti dan rencanakan semuanya. Buat strategi peluncuran dengan

pencapaian yang spesifik beserta deadline-nya. Bekerja tanpa rencana atau skedul tidak akan

membawa anda kemanapun.

7. Cari penasihat yang akan me-review rencana anda dan mengukur progress anda.

10
8. Dan yang paling penting. Jangan takut gagal. Jangan pernah berhenti bekerja keras. Jangan

menyerah ketika anda terjatuh.

Resiko:

1. Resiko produk

Meluncurkan sebuah startup bukan hanya tentang apa dan bagaimana Anda mendapatkan

keuntungan di awal mendirikan bisnis, tapi yang paling penting adalah apa yang akan Anda

luncurkan. Putuskan terlebih dahulu apa yang ingin Anda jual. Ini berkaitan dengan

kebutuhan dan permintaan pasar dengan kemampuan Anda sebagai seorang pengusaha

dalam memenuhinya. Anda juga harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada

pasar tentang bagaimana produk yang Anda jual dapat menjadi solusi bagi permasalahan

yang ada di masyarakat. Dengan begitu Anda akan lebih mudah dalam mengajak orang

untuk bekerjasama menciptakan produk Anda.

Tidak menutup kemungkinan penciptaan produk ini menjadi salah satu resiko

awal pendirian sebuah startup. Bagaimana tidak, ketika banyak ide yang muncul, tidak

semua bisa diaplikasikan menjadi produk yang layak jual. Itu sebabnya sebuah startup

harus bisa memunculkan suatu inovasi yang bukan hanya menghasilkan keuntungan bagi

dirinya sendiri, yang lebih penting harus bisa menjadi solusi bagi permasalahan di

masyarakat.

2. Resiko pasar

11
Setelah Anda tahu apa yang akan startup Anda luncurkan dan jual, Anda harus tahu kemana

Anda menjualnya. Pasar menjadi kebutuhan yang penting untuk Anda menjual produk yang

diciptakan. Anda harus melakukan penelitian atau riset terhadap pasar yang Anda tuju.

Tujuannya adalah jelas untuk menemukan dan menentukan pasar yang cocok untuk produk

yang Anda ciptakan. Tapi tidak semua pengusaha mampu mengidentifikasi pasar mereka

dengan tepat. Baik dari segi jenis pasar, waktu peluncuran dan penjualan, dan lain sebagainya.

Resiko pasar ini juga bisa terjadi saat pengusaha terlalu terburu – buru masuk ke pasar mereka,

sedangkan dari segi produk dan management belum siap.

3. Resiko modal

Jika Anda memiliki banyak uang untuk dijadikan modal dalam membangun sebuah startup,

tentu masalah modal atau keuangan untuk bisnis Anda tidak menjadi masalah. Namun jika

tidak, maka Anda bisa meminjam uang untuk dijadikan modal bisnis Anda. Dengan beberapa

aturan dan juga perkiraan resiko, Anda harus benar – benar memperhatikan penggunaan modal

tersebut. Saat awal merencanakan peluncuran sebuah startup, tidak jarang seorang pebisnis

akan mengeluarkan banyak biaya untuk memenuhi kebutuhan startup mereka. Sebelum produk

dijual dan mendapatkan keuntungan, modal sudah menipis atau bahkan kurang. Dan ini

menjadi resiko yang harus diwaspadai oleh seorang pebisnis.

4. Resiko team

Startup bukan tentang masalah produk dan cara memproduksi, tapi lebih kepada kolaborasi

yang ada didalam ataupun luar startup tersebut. Sebuah startup akan memiliki pondasi bisnis

yang kuat, jika mereka memiliki team yang solid dan mampu berkolaborasi dengan baik.

12
Namun tidak jarang awal pendirian startup akan terganjal masalah team. Karena terkadang saat

seseorang berambisi membangun sebuah startup, ia lupa dengan konsep kolaborasi team. Ia

sibuk dengan idenya sendiri, dan berusaha mendirikan sendiri. Semua dilakukannya sendiri,

dengan tujuan untuk bisa lebih mengenal bisnisnya dan mendapatkan keuntungan lebih.

Namun itu salah. Startup adalah tentang sebuah kolaborasi.

Tidak ada startup yang berhasil tanpa adanya sebuah team. Dan penting bagi team untuk bisa

bekerjasama dengan baik dan menghilangkan ego masing – masing untuk bisa mencapai tujuan

yang sama.

5. Resiko eksekusi

Dalam awal munculnya sebuah bisnis tentu akan banyak ide yang muncul dari setiap anggota

team di startup tersebut. Namun banyaknya ide ini tidak membuat startup mudah dalam

mengeksekusinya. Karena banyaknya ide dan pendapat harus diimbangi dengan kekompakan

dan ketegasan pemimpin. Resiko eksekusi bisa juga muncul dari kesalahan produksi sebuah

produk di dalam startup tersebut. Ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang

mengeksekusi atau memproduksi sebuah produk yang akan dijual.

7. ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN START UP

7.1. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah prinsip-prinsip moral yang dijadikan sebagai pedoman atau panduan untuk

bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga, seluruh aspek yang berkaitan dengan bisnis tersebut

dapat menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang adil, baik,

13
sehat, serta professional, baik bagi seluruh orang di dalam perusahaannya, klien, mitra kerja,

pemegang saham, pelanggan dan masyarakat luas. Dalam dunia bisnis, kita pasti akan mengenal

istilah etika bisnis. Banyak orang yang sangat setuju bahwa etika bisnis memang perlu dimiliki

oleh setiap bisnis.

Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan

atau adat. Menurut H. A. Mustafa, etika adalah nilai dan norma moral yang menyelidiki terhadap

suatu perilaku yang baik dan yang buruk dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa

yang diketahui. Etika juga salah satu cabang ilmu filsafat yang menjabarkan tentang nilai dan

norma moral yang mengatur tingkah laku sehari hari manusia dalam hidupnya. Bisnis adalah suatu

organisasi atau individu yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk

mendapatkan laba. Bisnis berasal dari Bahasa inggris yaitu business, dari kata dasar busy yang

artinya "sibuk" yang artinya, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan

keuntungan.

7.2. Pentingnya penerapan etika bisnis terhadap perusahaan start up

Penerapan etika bisnis terhadap perusahaan sangatlah penting karena dengan penerapan etika

bisnis perusahaan akan mendapatkan manfaat dalam jangka panjang. Adapun alasan kenapa

etika bisnis penting diterapkan oleh perusahaan terutama perusahaan start up, misalnya seperti:

 Menjaga pelaksanaan bisnis dalam batas-batas hukum yang ada.

Etika bisnis memastikan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak melakukan

kejahatan atau pelanggaran terhadap karyawan, konsumen atau pihak lainnya.

 Membangun kepercayaan antara kosumen dan bisnis.

14
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis dalam membangun produk, serta

memperlakukan pelanggan dan komunitas biasanya memiliki reputasi yang baik. Hal ini

secara tak langsung membuat loyalitas konsumen akan suatu bisnis pun meningkat.

Sehingga hal ini dapat meningkatkan brand equity secara keseluruhan.

 Menarik investor dan pemegang saham.

Mereka cenderung percaya untuk menanamkan modalnya ke dalam perusahaan yang

mengikuti praktik bisnis sesuai standar etis sebab menerapkan etika bisnis menjadi salah

satu jalan perusahaan mencapai kesukesan.

 Menarik talenta terbaik dan mempertahankan karyawan.

Ketika karyawan melihat perusahaan dan para pemimpin di dalamnya mendasarkan

pilihan sesusai etika yang seharusnya, mereka tahu bahwa perusahaan tersebut akan

memperlakukan pelanggan dan karyawannya secara benar. Ini akan meningkatkan moral

karyawan yang ada di dalam perusahaan serta menarik karyawan terbaik untuk

bergabung ke perusahaan tersebut.

7.3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis.

Penerapan etika dalam berbisnis sangatlah penting yang harus dipegang teguh, karena merupakan

sebuah keharusan. Prinsip etika bisnis mencakup segala aspek lebih umum, namun penerapannya

harus tepat sasaran karena sebagai pondasi dalam membangun sebuah perusahaan. Berbeda

dengan etika profesi akuntansi yang cukup khusus menangani seputar masalah keuangan, namun

prinsip etika bisnis menjadi lebih sulit karena melibatkan lebih banyak elemen. Dengan

menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis perusahaan dapt beroperasi dengan baik

15
Dalam etika bisnis ada beberapa prinsip yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan bisnis

guna mencapai tujuan bisnis tersebut. Adapun prinsip-prinsip etika dalam berbisnis adalah sebagai

berikut:

 Prinsip Otonomi

Dalam prinsip otonomi etika bisnis perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan

bidang yang telah dikuasai Sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Contoh

otonomi dalam etika bisnis perusahaan tidak bergantung dengan perusahaan lain dalam

mengambil keputusan bisnis. Perusahaan tersebut bebas mengambil keputusan apapun

yang sesuai dengan visi misinya.

Dalam menjalankan prinsip otonomi ini 2 perusahaan atau lebih bisa berkomitmen dalam

menjalankan etika bisnis ini, namun masing-masing perusahaan dimungkinkan untuk

mengambil pendekatan yang berbeda-beda dalam menjalankanya. Sebab masing-masing

perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan strategi yang berbeda dalam mencapai

tujuan serta visi misi dari perusahaan tersebut.

 Prinsip kejujuran

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung

keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap

individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsip kejujuran. Pada dasarnya

prinsip kejujuran ini harus ditanamkan dalam setiap kegiatan bisnis. Hal yang paling

penting dalam menerapakan prinsip ini dalam bisnis adalah dengan memulai menerapakan

prinsip ini pada diri kamu dahulu. Jika kamu sebagai pimpinan perusahaan mampu untuk

16
menerapakan prinsip ini, tentu akan menjadi contoh bagi semua karyawan yang bekerja di

perusahaanmu.

 Prinsip keadilan

Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus

memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan

bisnis. Oleh karena itu semua pihak harus memiliki akses yang positif sesuai dengan

kemampuan dan peran yang sudah diberikan kepada masing-masing terhadap keberhasilan

bisnis ini. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi

kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini bisa dilkukan dengan membuat kesepakatan

tentang harga konsumen dan juga harga pemasok bahan baku serta alat-alat produksi.

 Prinsip hormat pada diri sendiri

Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan

bisnis masyarakat sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis kita

memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat tentu itu akan berdampak positif

dengan bisnis yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya. Sebagai pengelola perusahaan

sudah menjadi kewajiban untuk memberikan respek kepada siapapun yang terlibat dalam

aktivitas bisnis. Dengan demikian pasti semua pihak akan memberikan respek yang sama

terhadap perusahaan yang kita kelola. Sebagai contoh prinsip menghormati diri sendiri

dalam etika bisnis: Manajemen perusahaan dengan team work-nya memiliki sistem kerja

yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian

juga, jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang

17
berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan

makin loyal terhadap perusahaan.

8. MANFAAT PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA PERUSAHAAN START UP

Dalam perusahaan, etika bisnis dapat membentuk suatu nilai, norma dan perilaku karyawan

serta pimpinan untuk menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat baik itu dengan

sesama rekan kerja maupun konsumen. Dari etika bisnis itulah secara tidak langsung akan

mendorong adanya sikap tanggung jawab dalam menjalankan bisnis. Sehingga segala aktivitas

bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar jika etika bisnis dapat dipegang teguh dan

praktiknya diatur oleh perusahaan.

Bagi sebuah perusahaan, etika bisnis merupakan hal penting dalam membangun kiprah

perusahaan. Dalam membangun dan memperluas kiprah perusahaan menjadi lebih baik,

tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Salah satu cara untuk dapat mencapainya adalah

dengan menerapkan etika bisnis dalam perusahaan. Sehingga perusahaan akan mendapatkan

manfaat yang akan di dapat dalam penerapan etika bisnis yang baik.

 Memiliki citra yang baik kepada pelanggan

Citra atau gambaran yang baik mengenai hasil hubungan perusahaan dengan pelanggan akan

melekat pada perusahaan sebagai prestasi. Prestasi ini akan dikenal oleh masyarakat umum

dan calon pelanggan lainnya sebagai pertimbangan yang menguntungkan. Manfaat dari etika

bisnis salah satunya adalah untuk memperbaiki citra perusahaan ini. Oleh karena itu,

perusahaan yang menerapkan etika bisnis umu

18
mnya akan memiliki citra yang terus membaik dan pelanggan yang terus bertambah.

Perusahaan pun kemudian dapat berkembang dan mencapai target dengan sukses.

 Perusahaan menjadi tepercaya

Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat berupa kepercayaan dari

pelanggannya. Manfaat dari etika bisnis akan menunjukkan perusahaan memiliki kejujuran

dan tidak akan membohongi pelanggan. Kepercayaan pelanggan pada perusahaan pun menjadi

semakin meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan bisnis dengan

pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan merekomendasikan hasil bisnis dengan

perusahaan yang baik kepada orang lain agar juga memercayakan kebutuhannya pada

perusahaan ada.

 Memaksimalkan keuntungan

Pelanggan yang percaya pada kinerja perusahaan kemudian akan menghasilkan

keuntungan yang lebih maksimal. Hal ini disebabkan perusahaan telah menerapkan etika

bisnis dan pelanggan telah menaruh kepercayaan penuh pada kinerja perusahaan. Masalah-

masalah yang umumnya menyebabkan keuangan menjadi terpakai untuk penyelesaian

masalah dapat teratasi, keuntungan pun menjadi lebih maksimal untuk didapatkan.

 Memerhatikan kepentingan bersama

Terlaksananya etika bisnis dalam perusahaan akan menyebabkan kepentingan bersama

lebih didahulukan dari pada kepentingan individu atau golongan. Hal ini adalah salah satu

manfaat dari etika bisnis yang paling besar, yang mungkin tidak akan pernah dimiliki suatu

perusahaan jika tidak menerapkan etika bisnis secara permanen. Kepentingan individu atau

19
golongan tertentu dalam suatu perusahaan seringkali menjadi fokus utama, hal ini

merupakan kebiasaan buruk yang harusnya ditinggalkan karena perusahaan bukan hanya

berjalan untuk memenuhi keinginan dari petingginya tetapi juga kebutuhan seluruh

karyawannya. Oleh karena itu, terapkanlah etika bisnis dan bangunlah perusahaan yang

lebih memerhatikan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan individu.

 Menjunjung nilai moral

Etika bisnis tentu erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar suatu etika dapat

terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral oleh karyawan dalam

perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik untuk perusahaan itu sendiri.

Karyawan dapat menjadi lebih akrab satu sama lain dan lebih sopan santun dalam bertutur

kata serta bercengkerama. Nilai moral tersebut akan membuat perusahaan menjadi lebih

unggul.

20
PENUTUP

KESIMPULAN

Pada dasarnya start up bukanlah hal yang selalu identik dengan dunia digital. Seperti yang

dijelaskan di awal bahwa startup merupakan perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau

belum lama beroperasi atau biasa disebut sebagai perusahaan rintisan. Untuk mempermudah kita

menemukan makna dari starup berikut karakteristik sebuah perusahan bisa dikatakan dengan

sebutan start up.

Dalam menjalankan bisnis start up sangatlah penting untuk menerapkan etika bisnis dalam

perusahaan. Terutama pada perusahaan start up yang pada dasarnya adalah sebuah perusahaan

rintisan. Dengan penerapan etika bisnis yang baik maka perusahaan akan mendapatkan feedback

yang baik pula dari para pelanggan maupun karyawan perusahaan itu sendiri. Beberapa manfaat

yang didapatkan berupa memiliki citra yang baik terhadap pelanggan, perusahaan menjadi

tepercaya, maksimalkan keuntungan, memperhatikan kepentingan bersama, menjunjung nilai

moral.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10973/08%20BAB%20I.pdf?sequence=12&

isAllowed=y

https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-startup-pengertian-dan-perkembangan-bisnis-startup-

di-indonesia/

https://cohive.space/blogs/apa-itu-startup-apa-bedanya-dengan-online-shop-bisnis-online-cohive/

https://www.harmony.co.id/blog/prinsip-etika-bisnis-penjelasan-dan-penerapannya-dalam-

bisnis#:~:text=Penerapan%20prinsip%20etika%20bisnis%20dalam,aspek%20yang%20terikat%

20dengan%20perusahaan.&text=Penerapan%20prinsip%20etika%20bisnis%20di,saham%2C%2

0pelanggan%2C%20dan%20masyarakat.

https://www.dictio.id/t/bagaimana-etika-bisnis-yang-baik/107516

https://money.kompas.com/read/2020/10/21/093719826/apa-itu-startup-dan-perbedaanya-

dengan-perusahaan-konvensional?page=all

https://blog.modalku.co.id/bisnis/sektor-umkm/5-perbedaan-startup-dan-perusahaan-

konvensional/

https://www.ekrut.com/media/etika-bisnis

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-manfaat-etika-bisnis-untuk-

perusahaan/#:~:text=Manfaat%20dari%20etika%20bisnis%20salah,dan%20mencapai%20target

%20dengan%20sukses.

22

Anda mungkin juga menyukai