Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 Received May, 2016


p-ISSN: 2337-7887 Accepted June, 2016

Kajian Inovasi Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan Pendekatan


Sistem Dinamis
(Studi Kasus pada Industri Makanan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur)

Trisnawati
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang, Jawa Timur 65145
trisnawati@ub.ac.id

Abstrak

Posisi UKM berada di posisi terendah dalam struktur ekonomi negara, tetapi banyak kontribusi pendapatan
kepada negara. Tingkat persaingan sangat tinggi di UKM dengan persaingan yang ketat. Banyak UKM yang
muncul, namun banyak yang kemudian bangkrut. Untuk meningkatkan tingkat persaingan dalam UKM yang
kompetitif itu perlu untuk melihat seluruh situasi dengan pendekatan sistem inovasi. Penelitian ini dilakukan
dalam tiga (3) tahun dengan prestasi yang telah ditentukan setiap tahun dari pengumpulan data, problematisasi,
yang mencoba untuk mensimulasikan pembuatan, mewakili data penelitian dunia nyata. Berdasarkan hasil yang
diperoleh pada tahap pertama adalah terutama pada masalah panggung pengakuan oleh peneliti memperoleh
beberapa hal terkait: (a) aspek organisasi, (b) aspek institusi, (c) aspek fungsi; (D) aspek fungsi aktivitas, dan (e)
aspek dinamika organisasi, lembaga, fungsi, dan kegiatan.

Kata kunci: UKM, Sistem Inovasi, sistem dinamis

Abstract
The position of SME’s are in the lowest position in the economic structure of the country, but many contribute
revenue to the state. The level of competition is very high in SMEs with intense competition. Many emerging
SMEs, but many who later went bankrupt. To increase the level of competition in a competitive SME it is
necessary to look at the whole situation with the innovation system approach. This study was conducted within
three (3) years with the achievements that have been determined each year of data collection, problematization,
which tries to simulate the making, represents the real world research data. Based on the results obtained in the
first stage is primarily on problem recognition stage by researchers obtained several related things: (a) aspects of
the organization, (b) aspects of the institution, (c) aspects of the functions; (d) aspects of the function of the
activity, and (e) aspects of the dynamics of organizations, institutions, functions, and activities.

Keywords: SMEs, Innovation Systems, the dynamic system

1. PENDAHULUAN Aministrasi Publik pendekatan ini kemudian


digunakan untuk memotret keberadaan UKM
Untuk memperoleh jawaban atas masalah sebagai bagian penting dalam kegiatan ekonomi
utama penelitian ini maka peneltian ini akan masyarakat.
mengkaji system inovasi dengan teorisasi yang Perspektif yang digunakan adalah system
bersifat diskriptif. Hal ini untuk mendapatkan dinamis dimana menurut Coyle (2006) bahwa ada 5
jawaban bagaimana system inovasi sektor UKM tahap dalam analisis system dinamis, yaitu (1)
berada terutama untuk UKM yang bergerak untuk problem recognition yang merupakan tahap
industri makanan. Hal ini menjadi pijakan penting pengenalan masalah yang dilakukan peneliti
untuk menemukan landasaran dasar teori yang melalui pengumpulan informasi yang berkaitan
cukup untuk menemukan jawaban bagaimana dengan situasi problematik lewat data primer
seharusnya system inovasi dapat meningkatkan maupun sekunder. (2) Problem Understanding and
kinerja inovasi sector UKM. Kedua pendekatan system Description yaitu tahapan dimana hasil dari
diskriptif dan preskriptif dalam kajian sistem pengenalan masalah pada tahap sebelumnya akan
inovasi sector UKM ini mendapat posisi yang sangat membantu peneliti dalam memahami
wajar didalam Ilmu Administrasi sebagaimana permasalahan dan pola hubungan masalah dalam
pemikiran Riggs (1964) yang berpandangan bahwa sebuah dinamisasi sistem. Dimana kemudian oleh
pengertian epistemologis deskriptif dan preskriptif peneliti nantinya akan digambarkan sebuah model /
ini relative sama dengan pengertian didalam Ilmu diagram sistem dinamis dalam bentuk stock flow

60 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
diagram (SFD). (3) Qualitative Analysis, analisis perbuatan/proses (memperkenalkan sesuatu), dan
kualitatif ini merupakan tahap analisis secara aspek hasil (produk baru atu organisasi baru). Pada
kualitatif atas diagram sistem dinamis yang telah pembahasan lainnya, Schumpeter mendefisikan
dibuat sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan inovasi produk sebagai “perkenalan komonditas
dua hal, yaitu melalui mengundang pakar untuk baru dimana konsumen belum mengenalnya atau
mendapatkan ide baru atau dengan melakukan komoditas dengan kualitas baru. Inovasi proses
diskusi mendalam dengan stakeholder yang sebagai “perkenalan atas metode produksi baru
relevan. Namun dalam penelitian ini, proses yang belum pernah dicoba pada industry yang
analisis kualitatif dilakukan dengan diskusi. (4) berkaitan atau cara baru menangani komersialisasi
Simulation Modeling, dimana setelah dibuat nya komonditi.
stock flow diagram (SFD) dan analisis kualitatif, UKM
maka dalam tahap selanjutnya adalah membuat Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil
sebuah model sistem dinamis melalui pembuatan dan Menengah). Usaha Mikro Kecil dan Menengah
causal loops diagram (CLD) yang kemudian model pada kenyataannya banyak yang mendefinisikan
disimulasikan. (5) Policy Testing and Design. Pada bermacam-macam, namun demkian menurut
tahap ini model sistem yang telah dibuat pada tahap Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM
sebelumnya, diuji kembali dengan beberapa memiliki kriteria sebagai berikut:
skenario kebijakan yang yang menjadi alternatif a) Mikro yaitu usaha produktif milik orang
dalam memecahkan masalah yang menjadi fokus perorangan dan/atau badan usaha milik
penelitian ini. Dan dalam tahap ini akan didapatkan perorangan yang memenuhi kriteria :
sebuah model skenario kebijakan yang paling 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak
relevan dengan dilakukannya simulasi skenario Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
kebijakan sebelumnya. Adapun target penelitian tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
tahun pertama dari penelitian ini adalah pada taha 1 usaha; atau
dan 2 versi Colye di atas yaitu problem recognition 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling
serta Problem Understanding and system banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
Description. Adapun tujuan dalam tulisan ini rupiah).
adalah membahas tentang system inovasi UKM b) Usaha Kecil yaitu usaha ekonomi produktif
sektor makanan di Kabupaten Sidoarjo dengan yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
menggunakan perspektif system dinamis yang orang perorangan/badan usaha yang bukan
terdiri dari 5 (Lima) tahap analisis seperti yang merupakan anak perusahaan/bukan cabang
telah dijelaskan di atas (Problem Recognition; perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
Problem Understanding and system; Qualitative menjadi bagian baik langsung maupun tidak
Analysis; Simulation Modeling; dan Policy Testing langsung dari usaha menengah atau usaha
and Design) besar yang memenuhi kriteria :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari
2. TINJAUAN PUSTAKA Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak
Sistem Inovasi Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Keragaman atas pemahaman inovasi tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
sangatlah luas, sebagai bagian dari strategi usaha; atau
perusahaan yang tergantung konteks, konten, dan 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
proses, maka keragaman pemahan inovasi tidak dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
bisa dihindarkan. Konsepsi teoritis yang lebih luas rupiah) sampai dengan paling banyak
dari inovasi mengakui inovasi sebagai sebuah Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
fenomena yang lebih kompleks dan dinamis dari ratus juta rupiah).
pada inovasi teknis, seperti yang ditemukan oleh c) Usaha Menengah yaitu usaha ekonomi
Benner dan Tushman (2002). Namun, beberapa produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
penulis telah memakai istilah "Inovasi" hanya oleh orang perorangan atau badan usaha yang
untuk hasil dari proses inovasi, dan "manajemen bukan merupakan anak perusahaan atau
inovasi" untuk kegiatan manajerial yang mencoba cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
untuk mengontrol proses inovasi (Drejer, 2002) atau menjadi bagian baik langsung maupun
dalam Ojasalo. Schumpeter digambarkan inovasi tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
sebagai 'perubahan bersejarah dan ireversibel besar yang memenuhi kriteria :
dalam cara melakukan sesuatu’, dan ' penghancuran 1. Kekayaan bersih lebih dari
secara kreatif '. Bagi Shumpeter inovasi inovasi Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
mulai terjadi ketika elemen baru atau kombinasi sampai dengan paling banyak
elemen lama dan baru mulai diperkenalkan. Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
Definisi klasik Shumpeter bahwa inovasi rupiah) tidak termasuk tanah dan
menekankan pada dua aspek yaitu aspek bangunan tempat usaha; atau

61 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dan artefak manusia lainnya hanya
dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima memiliki sejumlah kecil komponen.
ratus juta rupiah) sampai dengan paling Sebuah klasifikasi sistem serupa telah dibuat oleh
banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh Herbert Simon (1968). Dia
milyar rupiah). membedakan decomposable,
Bentuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah nearly decomposable dan nondecomposable:
(UMKM) dapat berupa perusahaan perseorangan, Dalam sistem decomposable: subsistem dapat
persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, dianggap sebagai independen satu sama lain.
maupun perseroan terbatas. Saat ini, di Indonesia Dalam neraly decomposable: interaksi antara
terdapat 41.301.263 usaha kecil (UK) dan 361.052 subsistem lemah tapi tidak dapat diabaikan. Non
usaha menengah (UM). Kedua usaha tersebut atau decomposable: sistem secara langsung bergantung
dikenal sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM) pada sistem lain atau secara
yang berjumlah 99,9% total jumlah usaha yang ada eksplisit mempengaruhi mereka.
di Indonesia. UKM tersebut bergerak di berbagai
sektor ekonomi (pertanian, perikanan, peternakan, 3. METODE PENELITIAN
industri, perdagangan dan jasa). UKM juga dapat
dikelompokan atas klasifikasi pra usaha, usaha Berdasarkan paradigma yang dianutnya,
berjalan dan usaha maju. seorang peneliti akan menggunakan salah satu dari
Inovasi di sini didefinisikan sebagai kreasi tiga pendekatan yang diajukan Creswell (1994),
baru dari ekonomi secara signifikansi, terutama yaitu: kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan
dilakukan oleh perusahaan. Semua perusahaan (mixed method) yang merupakan gabungan antara
memiliki pendekatan dan metode masing-masing pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan
untuk mengembangan ide-ide baru atau inovatif perspektif dynamic system dan mengambil objek
yang menciptakan nilai (value). Di banyak penelitian adalah sistem inovasi UKM dan
perusahaan teknologi, inovasi proses merupakan peningkatan daya saing UKM (multiple case).
aktifitas penelitian dan pengembangan (R&D). Metode analisis yang digunakan adalah
Perusahaan pelayanan sering memiliki departemen system dinamik dengan menggunakan software
kreatiftas sedangkan yang lain masih bertumpu vensim. Tahapan dalam kerangka metode sistem
pada pekerja dalam memproduksi ide-ide inovatif. dinamik yaitu tahapan pertama dimulai dengan
Pertumbuhan terkait erat dengan kemampuan mengakui adanya masalah dan cari tahu mengapa
perusahaan untuk berinovasi. Hal ini melibatkan orang perduli tentang hal tersebut, selanjutnya
perubahan terus-menerus untuk produk, proses dan pemahaman masalah melalui deskripsi sistem,
organisasi dan manajerial praktek. analisis kualitatif, simulasi model, dan yang
terakhir adalah pengujian dan desain kebijakan.
Sistem Dinamik
Analisis sistem, mengadopsi pandangan ketat 4. HASIL PEMBAHASAN
sistemik pada organisasi yang kompleks memasuki
pemandangan ilmiah untuk memastikan bahwa Dari sejumlah sentra lokasi UKM yang
tidak ada faktor penting dalam truktur dikeluarkan. ada di Kabupaten Sidoarjo, lokasi penelitian yang
Masalah dalam mengidentifikasi merekonstruksi diobservasi antara lain adalah :
mengendalikan organisasi, dengan memperhatikan  Sentra Industri Ikan asin terletak di desa Gisik,
tujuan, kendala dan sumber daya yang dikerjakan. Cemandi, kecamatan Sedati
Sistem dapat diklasifikasikan menurut jenis  Sentra Industri Tahu terletak di desa Tropodo
kompleksitas, sebagaimana telah telah kecamatan Krian
dilakukan oleh Weaver (1968):  Sentra Industri Tempe terletak di desa Sepande
1. Dalam sistem yang terorganisir-kompleksitas kecamatan Candi
(organized-complexity system), bentuk khas  Sentra Industri Kerupuk Ikan terletak di desa
untuk sistem kehidupan, hanya Kedung Rejo kecamatan Jabon
sejumlah terbatas tapi besar komponen akan  Sentra Industri Bandeng terletak di desa
menentukan sistem. Penatar Sewu kecamatan Tanggulangin
2. Kompleksitas sistem tidak terorganisir  Sentra Industri Kerupuk terletak di desa Jati
(unorganized-complexity system)-hanya bisa kalang kecamatan Prambon
merujuk pada sistem non-hidup di mana Berdasarkan hasil observasi dan menelaah
jumlah variabel yang sangat besar dan di dari hasil uji dengan menggunakan system dinamis
mana masing-masing variabelmemiliki yang menggunakan software vensim dilihat dari
perilaku yang sama sekali tidak terduga atau Problem Recognition; Problem Understanding and
tidak dikenal. system; Qualitative Analysis; Simulation Modeling;
3. Sistem terorganisir-kesederhanaan (organized- dan Policy Testing and Design.
simplicity system) ditandai oleh
sistem sederhana seperti mesin

62 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
Problem Recognition UKM di Kabupaten Sidoarjo menghadapi dua
Merupakan tahap pengenalan masalah masalah utama dalam aspek finansial antara
yang dilakukan peneliti melalui pengumpulan lain: modal (baik modal awal maupun modal
informasi yang berkaitan dengan situasi kerja) dan finansial jangka panjang untuk
problematik lewat data primer maupun sekunder. investasi yang sangat diperlukan untuk
Dalam konteks ini problem recognition terurai pertumbuhan output jangka panjang.
dalam beberapa tahap berikut : 3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia
a. Tahap 1 Mengidentifikasi situasi masalah yang (SDM)
tidak terstruktur Keterbatasan sumber daya manusia juga
Dalam konteks industri makanan UKM di merupakan salah satu kendala serius bagi
Kabupaten Sidoarjo secara umum memiliki UKM di Kabupaten Sidoarjo, terutama dalam
beberapa masalah yaitu: aspek-aspek kewirausahaan, manajemen,
1) UKM memiliki kendala teknologi yaitu teknik produksi, pengembangan produk,
masih rendahnya keseragaman mutu control kualitas, akuntansi, mesin-mesin,
produk dan sanitasi. organisasi, pemprosesan data, teknik
2) Terbatasnya kapasitas dan kesempatan pemasaran, dan penelitian pasar. Semua
untuk berinovasi atau mencoba teknologi keahlian tersebut sangat diperlukan untuk
baru. mempertahankan atau memperbaiki kualitas
3) Masalah modal produk, meningkatkan efisiensi dan
4) Masalah infrastruktur produktifitas dalam produksi, memperluas
5) Masalah transportasi pangsa pasar dan menembus pasar baru.
6) Masalah distribusi 4) Masalah bahan baku
7) Masalah quality control Keterbatasan bahan baku dan input-input lain
8) Masalah standarisasi juga sering menjadi salah satu masalah serius
9) Masalah skala ekonomi bagi pertumbuhan output atau kelangsungan
10) Masalah promosi produksi bagi UKM di Kabupaten Sidoarjo.
11) Masalah akses pasar. Terutama selama masa krisis, banyak sentra-
12) Masalah citra produk sentra Usaha Kecil dan Menengah
13) Masalah Kualitas produknya mengalami kesulitan mendapatkan bahan
14) Masalah ketersediaan bahan baku baku atau input lain karena harganya dalam
15) Masalah tidak ada branding rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi
16) Soal kualitas nilai tukar terhadap dolar AS.
17) Masalah volume tidak memadai 5) Keterbatasan teknologi
18) Masalah otorisasi bahan pangan Berbeda dengan daerah lain, UKM di
19) Masalah penetapan batas kontaminan Kabupaten Sidoarjo umumnya masih
20) Masalah kerumitan sertifikasi impor menggunakan teknologi tradisonal dalam
maupun ekspor bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat
21) Masalah sistem standar label yang tidak produksi yang sifatnya manual.
konsisten. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya
22) Masalah produksi membuat rendahnya jumlah produksi dan
23) Masalah pengembangan produk efisiensi di dalam proses produksi, tetapi
24) Masalah control kualitas juga rendahnya kualitas produk yang
25) Masalah akuntansi dibuat serta kesanggupan bagi UKM di
26) Masalah mesin-mesin Kabupaten Sidoarjo untuk dapat bersaing
27) Masalah organisasi pengelolaan di pasar global.
28) Masalah pemprosesan data Keterbatasan teknologi disebabkan oleh
29) Masalah teknik pemasaran banyak faktor seperti keterbatasan modal
30) Masalah penelitian pasar. investasi untuk membeli mesin-mesin
b. Tahap 2 Mengidentifikasi situasi/masalah yang baru, keterbatasan informasi mengenai
terstruktur perkembangan teknologi, dan keterbatasan
1) Kesulitan pemasaran sumber daya manusia yang dapat
Hasil dari studi yang dilakukan mengoperasikan mesin-mesin baru.
menyimpulkan salah satu aspek yang terkait c. Tahap 3 Mendefinisikan akar situasi masalah
dengan masalah pemasaran yang umum Berdasarkan akar situasi masalah di atas,
dihadapi oleh pengusaha UKM adalah dapat dikatakan bahwa masalah utama
tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar pengembangan inovasi UKM sektor makanan
domestik dari produk-produk yang serupa di Kabupaten Sidoarjo terkait dengan
buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, beberapa hal berikut :
maupun dipasar ekspor.  Aspek organisasi
2) Keterbatasan finansial  Aspek institusi

63 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
 Aspek fungsi Untuk menggerakan ekonomi rakyat ini
 Aspek fungsi aktifitas sudah waktunya memutar jarum kompas kearah
 Aspek dinamika organisasi, institusi, pemberian kesempatan dan penciptaan iklim usaha
fungsi, dan aktifitas yang kondusif bagi UKM. Komitment ini tidak saja
Problem Understanding and system Description diperlukan dikalangan pengambil kebijakan, tetapi
Hasil dari pengenalan masalah pada tahap harus menjadi komitment semua pihak termasuk
sebelumnya akan sangat membantu peneliti dalam para, pakar dan praktisi.
memahami permasalahan dan pola hubungan Sejalan dengan kebijaksanaan dasar KIB
masalah dalam sebuah dinamisasi sistem. Dimana yang tertuang RPJM maka untuk jangka pendek
kemudian oleh peneliti nantinya akan digambarkan dan jangka menengah Dinas Koperasi dan UKM
sebuah model/diagram sistem dinamis dalam Kabupaten Sidoarjo mengeluarkan berbagai
bentuk stock flow diagram (SFD). program terobosan, yang memungkinkan
Qualitative Analysis percepatan pemberdayaan UKM. Kebijakan
Analisis kualitatif ini merupakan tahap tersebut dioperasionalkan melalui pelaksanaan
analisis secara kualitatif atas diagram sistem berbagai program perkuatan bagi UKM, dari
dinamis yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini berbagai aspek usahanya, mulai dari proses
dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu melalui produksi sampai dengan pemasarannya. Tujuan
mengundang pakar untuk mendapatkan ide baru jangka pendek dari program-program tersebut
atau dengan melakukan diskusi mendalam dengan adalah
stakeholder yang relevan. Namun dalam penelitian untuk meningkatkan produksi, yang diasumsikan
ini, proses analisis kualitatif dilakukan dengan dapat meningkatkan pendapatan UKM.
diskusi. Peningkatan pendapatan selanjutnya diprediksikan
Simulation Modeling dapat
Setelah dibuatnya stock flow diagram (SFD) meningkatkan kesejahteraan mereka, dengan
dan analisis kualitatif, maka dalam tahap dampak akhir akan mengurangi kemiskinan dan
selanjutnya adalah membuat sebuah model sistem perluasan usaha, yang memungkinkan terbukanya
dinamis melalui pembuatan causal loops diagram peluang kerja baru. Sedangkan tujuan jangka
(CLD) yang kemudian model disimulasikan. panjang adalah mendorong UKM agar mampu
Policy Testing and Design bersaing dalam pasar global.
Pada tahap ini model sistem yang telah dibuat Revitalisasi dan Pemberdayaan UKM
pada tahap sebelumnya, diuji kembali dengan dilakukan melalui :
beberapa skenario kebijakan yang yang menjadi a) Revitalisasi peran dan perkuatan posisi UKM
alternatif dalam memecahkan masalah yang dalam Sistem perkonomian lokal dan;
menjadi fokus penelitian ini. Dan dalam tahap ini b) Revitalisasi dan perkuatan UKM dilakukan
akan didapatkan sebuah model skenario kebijakan dengan memperbaiki akses UKM terhadap
yang paling relevan dengan dilakukannya simulasi permodalan, tekologi, informasi dan pasar
skenario kebijakan sebelumnya. Pengolahan data serta memperbaiki iklim usaha;
sekunder pada tahap sebelumnya, dan FGD. c) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya
Berdasarkan analisis sistem dinamis yang telah pembangunan dan ;
dilakukan pada tahun ke-2 diketahui bahwa model d) Mengembangkan potensi sumberdaya local.
skenario yang ditemukan adalah skenario kebijakan Untuk tujuan tersebut di atas, Pemerintah Daerah
yang menuntut keberpihakan pemerintah yang Kabupaten Sidoarjo harus saling bekerjasama
sifatnya mutlak. Pemerintah harus menyediakan dengan kemetrian terkait dengan instasi terkait dan
modal material, intelektual dan institusional UKM Pemerintah Daerah Propinsi, telah melaksanakan
mampu bersaing dalam pasar global. Tetapi sampai program-program pemberdayaan UKM yang
sekarang ini keberpihakan pemerintah dinilai masih difokuskan pada :
belum optimal. Kebijakan dibidang perbankan a. Pemberdayaan Institusional UKM dalam bentuk
merupakan salah satu bukti ketidakadilan. program:
Kebijakan tersebut melupakan kondisi 1) Penyederhanaan Perizinan dan
kelompok UKM yang sebagian besar termasuk pengembangan sistem perizinansatu pintu,
dalam katagori miskin dan berpengetahuan rendah. serta bagi usaha mikro perizinan cukup
Demikian juga dalam penggolongan atau dalam bentukregistrasi usaha;
mengelompokan usaha berdasarkan kriteria 2) Penataan Peraturan Daerah (Perda) untuk
pemilikan aset dan omset yang melahirkan istilah mendukungpemberdayaan UKM;
usaha mikro, kecil dan menengah. Pengelompokan 3) Penataan dan penyempurnaan peraturan
ini belum sepenuhnya ditindaklanjuti dengan yang berkaitan dengan pengembangan
pemberian kesempatan usaha yang sesuai dengan UKM;
potensi dan kemampuan kelompok usaha tersebut. 4) Pengembangan koperasi berkualitas;
Akibatnya ada kecenderungan pengelompokan ini 5) Revitalisasi koperasi
malah mempersempit ruang gerak mereka.

64 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
b. Peningkatan Akses UKM terhadap Sumber-
Sumber Pendanaan : organisasi
- fungsi
1) Pengembangan berbagai Skim Perkreditan +

untuk UKM;
a) Program pembiayaan produktif +

koperasi dan usaha mikro institusi


fungsi aktivitas
-
b) Program pembiayaan wanita usaha
mandiri dalam rangka pemberdayaan
perempuan, keluarga sehat dan
sejahtera; Gambar 1. Causal Loop Diagram
c) Program skim pendanaan komoditas
UKM; Dari gambar causal loop yang dihasilkan
2) Pengembangan Lembaga Kredit Mikro di atas diketahui bahwa faktor fungsi dan institusi
(LKM) baik bank maupun non bank; menjadikan UKM sektor makanan di Kabupaten
3) Pemberdayaan mikro dan usaha kecil Sidoarjo mengalami hambatan dalam
melalui program Sertifikasi Tanah; mengembangkan inovasi. Faktor fungsi terkait
4) Bantuan perkuatan secara selektif pada dengan masalah finansial. Finansial menjadi faktor
sektor usaha tertentu sebagai stimulant. yang sangat penting guna mengembangkan inovasi
c. Pemberdayaan di bidang produksi melalui usaha UKM terutama terkait inovasi produk.
bantuan sektor usaha selektif sebagai stimulant : Keterbatasan finansial ini menjadikan UKM di
1) Program pengembangan usaha; Kabupaten Sidoarjo menghadapi dua masalah
2) Program bantuan perkuatan alat; utama dalam aspek finansial antara lain: modal
3) Program bantuan perkuatan mesin dan (baik modal awal maupun modal kerja) dan
teknologi; finansial jangka panjang untuk investasi yang
d. Pengembangan Jaringan Pemasaran sangat diperlukan untuk pertumbuhan output
1) Promosi proyek UKM; jangka panjang.
2) Modernisasi usaha ritel koperasi; Tanda negatif (-) pada hasil analisis causal
3) Pengembangan sarana pemasaran UKM; loop di atas menunjukkan bahwa faktor ini menjadi
4) Pengembangan Trading Board dan Data kelemahan sekaligus menjadi solusi dari
Center; permasalahan yang ada. Tanda ini juga
5) Pameran di dalam dan di Luar negeri. menunjukka bahwa dalam hubungan sebab-akibat
e. Pemberdayaan Sumberdaya UKM tanda negatif ini menunjukkan faktor penyebab dari
1) Penumbuhan Wirausaha baru; masalah yang merimbas pada masalah turunan
2) Peningkatan kemampuan teknis dan yang lain. Tanda negatif (-) selain muncul dari
manajerial UMKM; faktor fungsi, juga muncul dari faktor institusi.
3) Pengembangan kualitas layanan Koperasi; Aspek institusi dalam penelitian ini terkait dengan
4) Pendidikan dan pelatihan perkoperasian masalah bahan baku. Dimana keterbatasan bahan
bagi kelompok usaha produktif; baku dan input-input lain juga sering menjadi salah
5) Pengembangan prasarana dan sarana satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau
pendidikan dan pelatihan; kelangsungan produksi bagi UKM di Kabupaten
f. Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Sidoarjo.Terutama selama masa krisis, banyak
Sumberdaya UKM: sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah
1) Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau
Potensi Kendala Dan Permasalah Koperasi input lain karena harganya dalam rupiah menjadi
dan UKM; sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap
2) Diskusi Permasalahan dan Isu-isu strategis dolar AS.
dalam proses pemberdayaan UKM; Faktor institusi menunjukkan bahwa faktor ini
3) Sosialisasi hasil-hasil kajian, penelitian, menjadi kelemahan sekaligus menjadi solusi dari
pengembangan dan diskusi permasalahan yang ada. Tanda ini juga
pemberdayaan Koperasi dan UKM, melalui menunjukka bahwa dalam hubungan sebab-akibat
penerbitan buku, jurnal tanda negatif ini menunjukkan faktor penyebab dari
dan majalah Ilmiah; masalah yang merimbas pada masalah turunan
4) Pengkaderan dan Pengawasan kinerja aparat yang lain. Aspek organisasi dan fungsi aktivitas
dan Sumberdaya. berdasarkan hasil analisis causal loop memiliki
tanda positif (+) yang artinya adalah kedua aspek
ini menjadi pendukung peningkatan inovasi UKM
makanan di Kabupaten Sidoarjo. Aspek fungsi
aktifitas berkaitan dengan pemasaran. Hasil dari
studi yang dilakukan menyimpulkan salah satu
aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang
umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah
65 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik bagi pertumbuhan output atau kelangsungan
dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha- produksi bagi UKM di Kabupaten Sidoarjo.
pengusaha besar dan impor, maupun dipasar 9. Terutama selama masa krisis, banyak sentra-
ekspor. sentra Usaha Kecil dan Menengah mengalami
Aspek organisasi berkaitan dengan kesulitan mendapatkan bahan baku atau input
keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). lain karena harganya dalam rupiah menjadi
Keterbatasan sumber daya manusia juga sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar
merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di terhadap dolar AS.
Kabupaten Sidoarjo, terutama dalam aspek-aspek 10. Aspek dinamika organisasi, institusi, fungsi,
kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, dan aktifitas : Keterbatasan teknologi
pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, 11. Berbeda dengan daerah lain, UKM di
mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik Kabupaten Sidoarjo umumnya masih
pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian menggunakan teknologi tradisonal dalam
tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi
atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan yang sifatnya manual. Keterbelakangan
efisiensi dan produktifitas dalam produksi, teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya
memperluas pangsa pasar dan menembus pasar jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses
baru. produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk
yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di
5. KESIMPULAN Kabupaten Sidoarjo untuk dapat bersaing di
pasar global.
Berdasarkan data lapangan diketahui bahwa 12. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak
Variabel dan Parameter Penyusun Model dalam faktor seperti keterbatasan modal investasi
hasil analisis system inovasi UKM berdasarkan untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan
system dinamis adalah : informasi mengenai perkembangan teknologi,
1. Aspek fungsi aktifitas: Kesulitan pemasaran dan keterbatasan sumber daya manusia yang
2. Hasil dari studi yang dilakukan menyimpulkan dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
salah satu aspek yang terkait dengan masalah
pemasaran yang umum dihadapi oleh SARAN
pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan Berdasarkan temuan sementara dan
persaingan, baik dipasar domestik dari produk- simpulan di atas, maka dapat dirumuskan saran
produk yang serupa buatan pengusaha- sebagai berikut:
pengusaha besar dan impor, maupun dipasar 1. Perlu perbaikan terkait aspek organisasi UKM
ekspor. yaitu kerjasama dan networking guna
3. Aspek fungsi: Keterbatasan finansial mendukung inovasi UKM. Hal ini dilakukan
4. UKM di Kabupaten Sidoarjo menghadapi dua oleh elemen pengusaha UKM, pemerintah dan
masalah utama dalam aspek finansial antara pihak pasar.
lain: modal (baik modal awal maupun modal 2. Perlu perbaikan terkait aspek institusi UKM
kerja) dan finansial jangka panjang untuk yaitu tentang kerjasama dan networking guna
investasi yang sangat diperlukan untuk mendukung inovasi UKM. Hal ini dilakukan
pertumbuhan output jangka panjang. oleh elemen pengusaha UKM, pemerintah dan
5. Aspek organisasi : Keterbatasan Sumber Daya pihak pasar.
Manusia (SDM) 3. Perlu perbaikan terkait aspek fungsi UKM yaitu
6. Keterbatasan sumber daya manusia juga kerjasama dan networking guna mendukung
merupakan salah satu kendala serius bagi UKM inovasi UKM. Hal ini dilakukan oleh elemen
di Kabupaten Sidoarjo, terutama dalam aspek- pengusaha UKM, pemerintah dan pihak pasar.
aspek kewirausahaan, manajemen, teknik 4. Perlu perbaikan terkait aspek fungsi aktifitas
produksi, pengembangan produk, control UKM yaitu kerjasama dan networking guna
kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, mendukung inovasi UKM. Hal ini dilakukan
pemprosesan data, teknik pemasaran, dan oleh elemen pengusaha UKM, pemerintah dan
penelitian pasar. Semua keahlian tersebut pihak pasar.
sangat diperlukan untuk mempertahankan atau 5. Perlu perbaikan terkait aspek organisasi,
memperbaiki kualitas produk, meningkatkan institusi, fungsi, dan aktifitas UKM.
efisiensi dan produktifitas dalam produksi,
memperluas pangsa pasar dan menembus pasar DAFTAR PUSTAKA
baru. Creswell, John W. 1994. Research Design:
7. Aspek institusi: Masalah bahan baku Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
8. Keterbatasan bahan baku dan input-input lain Approaches, Second Edition. London: SAGE
juga sering menjadi salah satu masalah serius Publication Inc.

66 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887
Coyle, R. 2006. System Dynamics and Defence
Analysis. Proceedings of the 1989
International System Dynamics Conference,
(pp. 599 - 607). Stuttgart, Germany.
Ojasalo, 1987. What is, or was, New Public
Management?. Brisbane: IRSPM12, Faculty
of Business and Economics, Monash
University, Melbourne Australia
Schumpeter J. 1934, The Theory of Economic
Development. An Inquiry into Profits, Capital,
Credit, Interest and the Business Cycle.
Harvard U.
Simon, Herbert, 1968, Strategic Management and
Organizational Dynamic, Prentice Hall, New
York: Oxford University Press.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM
Weaver , Warren , 1968, Visualized System
Dynamics Model as Information and
Planning Tools. Infoming Science, InSITE,
University of Bergen, Norway

67 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 4, No. 1, July 2016, 60-67 | p-ISSN: 2337-7887

Anda mungkin juga menyukai