Definisi Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah, dan ketekunan
seseorang sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Karena motivasi secara umum berkaitan
dengan upaya atau usaha menuju setiap tujuan, kita akan mempersempit fokus menjadi
tujuan organisasi terhadap perilaku terkait pekerjaan
Teori dua-faktor adalah suatu teori yang mengaitkan faktor-faktor intrinsik dengan
kepuasan kerja dan menghubungkan faktor ekstrinsik dengan ketidakpuasan kerja
yang diteliti oleh Hertzberg. Teori ini disebut juga teori motivasi murni. Adapun faktor
murni yaitu seperti kebijakan dan administrasi perusahaan (gaji pokok yang seketika
memadai dalam pekerjaan, mampu menenangkan pekerja. Ketika faktor ini memadai,
pekerja tidak akan puas.
Kepuasan ketidakpuasan
Faktor-faktor murni
1. Ketika pekerjaan memiliki derajat tanggung jawab pribadi yang tinggi dan
umpan balik dan derajat resiko menengah, orang yang berprestasi tinggi akan
sangat termotivasi.
2. Kebutuhan yang tinggi untuk mencapainya tidak lantas membuat seseorang
menjadi manajer yang baik, terutama pada organisasi yang besar. Apabila
kebutuhan akan pencapaian yang tinggi, mereka akan tertarik dalam seberapa
baik kinerja secara pribadi.
3. Kebutuhan akan afiliasi dan kekuasaan cenderung erat terkait dengan
keberhasilan manajerial karena manajer terbaik memiliki kebutuhan yang
tinggi.
Kekurangan dari teori ini yaitu memiliki efek kurang praktis karena prosesnya
memakan waktu yang lama dan biaya mahal.
Teori ini merupakan pernyataan pemikiran terkini dalam menjelaskan motivasi pekerja.
Teori penentua nasib sendiri adalah teori motivasi yang memusatkan perhatian pada
pengaruh yang menguntungkan dari motivasi secara intrinsik dan pengaruh yang
merugikan bagi motivasi secara ekstrinsik. Maksudnya, orang-orang lebih suka jika
merasakan memiliki kontrol atas tindakan mereka, sehingga segala hal yang menjadikan
tugas yang sebelumnya dinikmati berubah menjadi kewajiban daripada aktivitas yang
diilih dengan bebas akan meruntuhkan motivasi
Teori Evaluasi Kognitif adalah versi dari teori penentuan nasib sendiri yang
berpegang teguh pada mengalokasikan imbalan secara ekstrinsik atas perilaku yang
sebelumnya telah memperoleh imbalan secara intrinsik yang cenderung pada penurunan
keseluruhan tingkat motivasi jika imbalan terlihat sebagai pengendalian.
Kesesuaian Diri adalah keadaan dimana alasan seseorang mencapai tujuan adalah
sejalan dengan minat dan nilai utama mereka. Jika individu mengejar tujuan karena sebab
intrinsik, maka mereka cenderung untuk memperoleh tujuan dan bahagia, bahkan jika
gagal, karena prosesnya sesuai denga mereka, dan menyenangkan. Sebaliknya jika
individu mengejar tujuannya oleh sebab ekstrinsik (uang, status, keuntungan lain), kurang
cenderung memperoleh tujuan, dan kurang bahagia bahkan ketika dia nerhasil
memerolehnya.
Keterlibatan pada Pekerjaan adalah investasi atas fisik, kognitif, dan energi emosional
pekerja ke dalam kinerja. Orang yang lebih cenderung untuk terlibat dalam pekerjaan
mereka biasanya keadaan yang mana pekerja meyakini manfaat untuk terlibat dengan
pekerjaan. Yang kedua kesesuaian diantara nilai perorangan dengan nilai organisasi.
Teori penetapan tujuan adalah teori yang mengatakan bahwa tujuan yang spesifik dan
sulit, dengan umpan balik akan mengarahkan pada kinerja yang lebih tinggi. Tujuan yang
spesifik, akan menghasilkan output yang lebih tinggi daripada tujuan yang digeneralisasi.
Karena ketegasan itu akan bertindak sebagai pendorong secara internal. Individu akan
termotivasi oleh tujuan-tujuan yang sulit karena, pertama tujuan yang menantang
memperoleh perhatian dan membantu kita memfokuskan diri, kedua, tugas yang sulit
akan membangkitkan energi kita karena harus bekerja keras untuk mencapainya. Terakhir
tujuan yang sulit, tentu akan mempertahankan kita untuk usaha mencapainya.
Jika pekerja mampu menetapkan tujuan mereka sendiri, akankah mereka berusaha
lebih keras? Bukti yang ada bercampur, ada yang tinggi, dan rendah. Teori ini
mengasumsikan bahwa individu yang berkomitmen pada tujuan dan ditetapkan untuk
tidak merendahkan atau menelantarkannya. Individu (1) meyakini bahwa dia dapat
mencapainya (2) ingin mencapainya. 2 kategori perilaku dalam mengejar tujuan :
1. fokus promosi, suatu strategi pengaturan diri yang melibatkan upaya pencapaian
tujuan melalui kemajuan dan pencapaian
2. Fokus pencegahan, suatu strategi pengaturan diri yang melibatkan upaya pencapaian
tujuan melalui pemenuhan tugas dan kewajiban
Yaitu dengan manajemen berdasarkan tujuan, dimana adalah suatu program yang
meliputi tujuan secara spesifik, ditetapkan secara partisipatif, dalam suatu periode waktu
yang eksplisit, dengan umpan balik atas perkembangan tujuan yang merupakan 4 bahan
dari MBO.
4 . Teori Efikasi Diri