Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Kelompok

Kelompok (group) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai dua

individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok

dari empat kelompok prespektif, diantaranya :

1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang

yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota

menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.

2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang

terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem

menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di

antara anggota.

3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu

yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.

4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah

interaksi dalam bentuk interpedensi.

Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang

disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja

satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.

Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena

tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan

kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan.

Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing


mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur, kepaduan

peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur

mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok

lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.

B. Macam – Macam Kelompok dalam Organisasi

Kelompok-kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau

sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi

formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan

organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di

dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut

berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan

lewat struktur formal organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara

kelompok formal dan informal

1. Kelompok Formal

Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan

pembagian kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan

proses organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda –

beda. Khususnya ada dua tipe kelompok formal, diantaranya :


 Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri

dari bawahan yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu.

Hubungan wewenang antara manajer departemen dengan supervisor, atau


antara seorang perawat senior dan bawahannya, merupakan kelompok

komado.
 Kelompok tugas (Task Group)
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk

menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para

karyawan administrasi dalam perusahaan asuransi pada waktu orang

mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang harus

dilaksanakan.

2. Kelompok Informal

Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang

dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain,

kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul

secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok informal khusus diantaranya:

 Kelompok Kepentingan (Interest Group)


Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando

atau kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai

sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama – sama bergabung

dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi

manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan

wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari

kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam

itu tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat

khusus bagi tiap – tiap kelompok.


 Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
Banyak kelompok dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu

kesamaan, misalnya usia, kepercayaan politis, atau latar belakang etnis.

Kelompok persahabatan ini seringkali melebarkan interaksi dan

komunikasi mereka sampai pada kegiatan diluar pekerjaan.

Jika Pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas

bahwa mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering

bersamaan. Maka diadakan perbedaan diantara dua klasifikassi kelompok yang

luar: kelompok formal dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah

bahwa kelompok formal (kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk

oleh organisasi formal dan merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan

kelompok informal (kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan) adalah

penting untuk keperluan mereka sendiri ( artinya, mereka memenuhi kebutuhan

pokok akan berkelompok).

C. Tahap –tahap perkembangan kelompok

1. Model Lima-Tahap

Kelompok menempuh lima tahap yang jelas terbedakan: pembentukan, keributan,

penormaan, pelaksanaan, dan peristirahatan.


1. Tahap Pembentukan ( forming ), memiliki karakteristik besarnya

ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepimimpinan kelompok

tersebut. Para anggotanya “ menguji kedalaman air ” untuk

menentukan jenis – jenis perilaku yang dapat diterima. Tahap ini

selesai ketika para anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai

bagian dari kelompok.

2. Tahap timbulnya konflik ( storming stage ) adalah satu dari konflik

intrakelompok. Para anggotanya menerima keberadaan kelompok

tersebut, tetapi terdapat penolakan terhadap batasan – batasan yang

diterapkan kelompok terhadap setiap individu. Ketika tahap ini selesai,

terdapat sebuah hierarki yang relatif jelas atas kepemimpinan dalam

kelompok tersebut.

3. Tahap normalisasi ( norming stage ) adalah tahap di mana hubungan

yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut menunjukkan

kekohesifan. Dalam tahap ini terbentuk sebuah rasa yang kuat akan

identitas kelompok dan persahabatan. Tahap ini selesai ketika struktur

kelompok tersebut menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi

serangkaian ekspektasiumum definisi yang benar atas perilaku

organisasi.

4. Tahap berkinerja ( performing ) adalah tahap di mana struktur telah

sepehunya fungsional dan diterima. Energi kelompok telah berpindah

dari saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan tugas yang

ada.
5. Tahap pembubaran ( adjourning stage ). Dalam tahap ini, kelompok

tersebut mempersiapkan diri untuk pembubarannya. Kinerja tugas

yang tinggi tidak lagi menjadi prioritas tertinggi kelompok. Sebagai

gantinya, perhatian diarahkan untuk menyelesaikan aktivitas –

aktivitas.

2. Model Alternatif: Untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat

Kelompok-kelompok temporer yang dibatasi tenggat waktu tampaknya tidak

mengikuti model sebelumnya. Studi-studi menunjukkan bahwa kelompok itu

memiliki urutan tindakan (atau bukan-tindakan) mereka sendiri yang unik:

1. pertemuan pertama menentukan arah kelompok


2. fase pertama kegiatan kelompok adalah fasi inersia (lemas tanpa energi)

3. terjadi peralihan pada akhir fase pertama, yang terjadi tepat ketika
kelompok itu telah menghabiskan separuh waktu dari waktu yang telah
disediakan

4. transisi mengawali perubahan-perubahan besar

5. fase inersia kedua mengikuti masa transisi

6. pertemuan terakhir kelompok dicirakan oleh kegiatan yang sangat terpacu.

Kondisi Eksternal pada Kelompok

Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dipaksakan

dari luar. Kondisi eksternal ini mencakup: strategi keseluruhan organisasi, struktur
wewenang, peraturan formal, sumber daya, proses seleksi karyawan, evaluasi

kinerja dan system imbalan, bidaya, dan tataran kerja fisik.

 Strategi Organisasi

Strategi keseluruhan organisasi yang meliputi tujuan-tujuan organisasi dan

cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh manajemen

puncak.

 Struktur Otoritas

Ketentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian / setiap

individu dalam suatu organisasi karena setiap individu atau kelompok

memiliki otoritas yang berbeda-beda, seperti: siapa melapor kepada siapa,

siapa yang mengambil keputusan, atau keputusan apakah yang

pengambilannya diberikan kepada individu atau kelompok.

 Peraturan formal

Oraganisasi menciptakan aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain

untuk membakukan perilaku karyawan. Hal ini dilakukan untuk membuat

konsistensi perilaku karyawan dan bisa diprediksikan apa yang akan

dilakukan kelompok kerja karyawan tersebut.

 Sumber Daya Organisasional


Merupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah, peralatan yang

dialokasikan oleh organisasi pada kelompok. Sumber daya organisasional

berpengaruh terhadap perilaku organisasi.

 Proses Seleksi Personil

Kriteria-kriteria tertentu yang digunakan dalam proses merekrut karyawan

yang akan menentukan siapa yang akan ditempatkan ke dalam suatu

kelompok kerja.

 Evaluasi Kinerja dan Sistem Ganjaran (imbalan)

Proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah

dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system ganjaran (imbalan) akan

hasil evaluasi tersebut.

 Budaya Organisasi

Merupakan standar perilaku untuk karyawan mengenai perilaku yang

dapat diterima dengan baik atau yang tidak dapat diterima, seperti cara

berpakaian, peraturan organisasi, perilaku jujur, integritas, dan

semacamnya.

 Tataran Fisik Kerja

Tataran fisik kerja yang dipaksakan ke kelompok oleh pihak-pihak

eksternal mempunyai landasan kerja yang penting bagi perilaku kelompok


kerja. Seperti arsitek yang menentukan tata letak ruang kerja untuk

mengurangi gangguan suara dan sebagainya.

D. Variable Struktur Kelompok

Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku

anggota kelompok tertentu. Ada beberapa variable struktur kelompok yaitu:

1. Kepemimpinan formal

Pemimpin formal hampir selalu ada dalam setiap kelompok kerja.

Pemimpin ini mempunyai peran penting dalam keberhasilan kelompok

2. Peran

tiap-tiap anggota kerlompok memainkan suatu peran. Hasilny akan baik

apabila peran dimainkan dengan konsisten. Tapi sering seseorang dituntu

memainkan peran yang berbeda. Didalam berperan juga seringkali terjadi

konflik dan pengalaman selain tuntutan dari pemberi peran dalam

organisasi.

3. Norma

Adalah standar perlaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu

kelompok dan digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut.

Norma tiap kelompok akan berbeda denngan norma kelompok lainnya.

4. Status

Status adalah posisi yang didefenisikan secara social yang diberikamn

kepada kelompok atau anggota oleh orang lain. Status mempengaruhi

kekuatan norma dan tekanan dalam kelompok.


 Komposisi

Untuk menyelesaikan suatu kegiatan, kelompok yang terdiri dari

beranekaragam keterampilan dan pengetahuan akan lebih efektif

disbanding kelompok yang anggotanya homogen.

E. Kelompok versus Individual

 Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok. Kelompok dapat

menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap sehingga

menawarkan keragaman pandangan dan akhirnya meningkatkan

penerimaan atas sebuah solusi.

 Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok. Kelompok membutuhkan

banyak waktu untuk mencapai sebuah solusi karena terdapat tekanan-

tekanan konformitas dalam kelompok dan terkadang kelompok didominasi

oleh satu atau sedikit anggota.

 Efektivitas dan Efisiensi. Jika efektivitas dikaitkan dengan akurasi, maka

keputusan kelompok biasanya lebih akurat dibandingkan individu. Bila

dibandingkan dalam hal kecepatan, individu lebih unggul. Sedangkan jika

kreatifitas penting, kelompok cenderung lebih unggul dibandingkan

individual. Dalam hal efisiensi, kelompok biasanya kurang efisien

dibandingkan individual.

F. Pemikiran Kelompok dan Pergeseran Kelompok

 Pemikiran Kelompok. Pemikiran kelompok berhubungan dengan norma

yakni suatu fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui


penilaian atas sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis. Tanda-

tanda dari fenomena pemikiran kelompok, yaitu: (1) merasionalisasi

semua penolakan terhadap asumsi-asumsi yang dibuat anggota kelompok,

(2) memberikan tekanan-tekanan langsung pada mereka yang untuk

sementara mengekspresikan keraguan tentang pandangan kelompok, (3)

para anggota kelompok yang memiliki keraguan akan menghindari

perbedaan pendapat, dan (4) adanya ilusi dari kebulatan suara. Pemikiran

kelompok tidak akan menyerang semua kelompok. Para manajer dapat

meminimalkan pemikiran kelompok dengan cara memantau ukuran

kelompok.

 Pergeseran Kelompok. Pergeseran kelompok merupakan perubahan

risiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang

dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang

konservatif atau lebih besar. Timbulnya pergeseran yang lebih besar

menuju risiko disebabkan karena (1) adanya suasana yang nyaman saat

diskusi sehingga anggotanya menjadi lebih berani, (2) sebagian besar

masyarakat menghargai individu-individu yang berani mengambil risiko,

dan (3) kelompok menyebarkan tanggung jawab.

G. Teknik-teknik Pengambilan Keputusan Kelompok

Bentuk pengambilan keputusan kelompok yang paling umum terjadi di dalam

kelompok yang berinteraksi yakni kelompok biasa, di mana para anggotanya

saling berinteraksi secara tatap muka. Hal ini dapat menimbulkan konformitas.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi banyak masalah yang

melekat pada kelompok yang berinteraksi secara tradisional, yaitu:

 Tukar pikiran: sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus

mendorong semua alternative apa pun, sementara itu menahan kritik atas

alternatif-alternatif tersebut.

 Teknik nominal kelompok: sebuah metode pengambilan keputusan

kelompok di mana para anggota individual bertemu secara tatap muka

untuk menyatukan penilaian mereka dengan secara sistematis tetapi

independen.

 Pertemuan dengan metode elektronik: sebuah pertemuan di mana para

anggotanya berinteraksi menggunakan komputer yang memungkinkan

anonimitas komentar dan agregasi suara.

Anda mungkin juga menyukai