Anda di halaman 1dari 8

Chairul Tanjung (CT) adalah satu dari sedikit generasi muda Indonesia yang meraih kesuksesan

dalam waktu yang relative singkat dan dengan visi dari CT yang jelas, CT dengan CT Corp nya
masih akan terus menuai keberhasilan di masa yang akan datang. Terlahir dari orang biasa tidak
lantas membuat CT memiliki nasib yang serupa dengan kedua orang tuanya.

Keinginan yang besar untuk keluar dari kemiskinan telah membuatnya seperti saat ini. Berbagai
usaha telah dijalaninya sejak usia belia. Pada saat menempuh pendidikan di UI dengan
mengambil Jurusan Kedokteran Gigi, CT telah melakoni usaha percetakan (fotocopy), penyedia
peralatan praktek kedokteran dan bahkan jual beli mobil.

CT terjun pada usaha yang tidak berhubungan dengan latar belakang pendidikannya atau
bahkan mengikuti hobinya seperti kebanyakan pengusaha lain. Pada saat ini CT Corp memiliki
beragam lini usaha diantaranya adalah bidang media (Trans TV, Trans7), financial (Bank Mega,
para finance), retail (carrefeur, metro), perkebunan (CT Agro) dan property. Sampai dengan
pertengahan Tahun 2013 terdapat 75.000 pekerja yang tergabung di dalam CT Corp.

Selain kejeliannya memanfaatkan peluang dan juga kegigihannya pengalaman CT yang aktif
dalam berorganisasi terbukti telah membentuk karakter CT sampai dengan saat ini. Selain
melakukan bisnis dengan baik, CT adalah salah satu pengusaha yang memiliki jiwa nasionalis
yang tinggi, banyak pemikiran-pemikiran yang disumbangkan untuk kemajuan Bangsa
Indonesia. CT adalah salah satu penggagas/penyusun visi Indonesia Tahun 2030, bahkan
sampai saat ini CT tercatat sebagai ketua dari Komite Nasional Ekonomi Indonesia, sebuah
jabatan yang tentunya cukup menyita waktu dan perhatian, akan tetapi hal tersebut adalah
sebagai salah satu bukti senasionalis apakah CT. Perkembangan bisnis yang sangat pesat ini
tentunya tidak dapat dilepaskan dari kepemimpinan dari CT.

Pada buku mengenai biografi dari CT ini terlihat bagaimana piawainya seorang CT dalam
memimpin keseluruhan lini bisnisnya. Berikut adalah beberapa sifat/karakter dari
kepemimpinan yang dijalankan oleh CT dalam menjalankan bisnisnya baik dalam berorganisasi
dan juga dalam kehidupan sehari-hari.

 Ketekunan dan pekerja keras telah ditunjukan sejak belia oleh CT, tentunya hal ini dapat
menjadi contoh yang baik bagi seluruh bawahan CT. Karena salah satu hakikat menjadi
pemimpin adalah menjadi contoh yang baik.

 Dalam beberapa paparan jelas terlihat bahwa CT memiliki sifat yang idealis dan sangat
menjaga etika dalam berbisnis. CT tidak menghalalkan segala cara untuk membesarkan
usahanya. Bahkan disebutkan bahwa CT tidak pernah sekalipun menyuap aparat negara
dalam melancarkan bisnisnya.
 CT selalu menekankan pentingnya inovasi dalam melakukan bisnis. Salah satu yang
mudah terlihat adalah acara-acara yang mengisi stasiun TV yang dimiliki oleh CT Corp
seringkali menampilkan acara-acara yang sama sekali baru di Indonesia bahkan diluar
negeri. Tentunya pentingnya inovasi ini telah ditanamkan kepada seluruh karyawan
yang dimulai dari pucuk pimpinan setiap lini bisnis.

 CT adalah seorang pemimpin yang visioner. Visi yang ditetapkan sungguh jelas berikut
dengan parameternya. Sebagai contoh CT memiliki visi pada tahun 2030 indonesia harus
menjadi kekuatan ekonomi 5 besar dunia, memiliki pendapatan per kapita $ 18.000,
Masuk kepadalam 10 besar tujuan wisata dunia, Mandiri secara energy dan minimal 30
perusahaan asala Indonesia dapat masuk kedalam fortune 500.

 CT memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, atau dengan kata lain CT dengan
integritasnya dan profesionalismenya mendapat kepercayaan yang tinggi dari berbagai
kalangan. Hal ini terlihat bagaimana CT dengan mudahnya orang-orang terbaik untuk
mengisi posisi pimpinan di unit-unit usahanya.

 Kemampuan pendelegasian tugas pun dapat dijalankan dengan baik oleh CT, hal
ini dapat terlihat bahwa CT mempercayai apa yang dilakukan oleh bawahannya
terutama para pimpinan di unit bisnisnya. CT lebih memfokuskan pada membangun visi,
nilai-nilai dan juga tata kelola perusahaan yang baik.

Dengan beberapa ciri kepemimpinan CT yang tegas, berani mengambil risiko, menyadari
pentingnya inovasi, kreatif, kemampuan pendelegasian tugas dan menjadi inspirator bagi
banyak orang dapat dikatakan bahwa CT memiliki tipe kepemimpinan
entrepreneur/entrepreneurial leadership.

Di era perubahan yang cepat, CT telah menjalankan kepemimpinan yang berlandaskan


entrepreneurship. Tipe kepemimpinan ini sungguh bertolak belakang dengan birokrasi dan
proses yang bertele-tele. Kecepatan, kreativitas, profesionalisme dan inovasi adalah inti dari
dari tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh CT.

Pada kajian ini dapat terlihat betapa vitalnya peran seorang pemimpin dengan tipe
kepemimpinan yang tidak sama satu dengan yang lainnyayang menjadi nahkoda dalam suatu
organisasi/perusahaan. Pemimpin lah yang akan menentukan arah dari organisasi, apakan akan
dibawa kepada keberhasilan atau malah sebaliknya.

2. Kepemimpinan Chairul Tanjung


Chairul Tanjung pengusaha sukses Indonesia yang berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya
versi Forbes dalam beberapa tahun terakhir. Chairul Tanjung seorang CEO CT Corp, yang
mempunyai kerajaan bisnis yang mengandalkan pada tiga bisnis inti. Pertama jasa keuangan
seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Mega Capital Indonesia.
Kedua, gaya hidup dan hiburan seperti Trans TV, Trans7. Ketiga berbasis sumber daya
alam. Mantan Ketua Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) ini juga mempunyai bisnis
properti, seperti Bandung Supermall. Dengan bisnisnya ini, tak heran suami dari Dokter gigi
Ratna Anitasari ini dijuluki "The Rising Star".
Dalam menjalankan kepemimpinan, menerapkan gaya memberi panutan terhadap anak
buah. Cara ini terbukti ampuh. "Jika anda mencontohkan kerja keras maka anak buah
akan kerja keras. Saya mempraktekkannya. Dan, itu jalan." begitu kata beliau. Ambisi
membesarkan semua lini bisnis CT Corp semakin besar. Dalam memimpin Bank Mega
dirancang untuk menjadi bank terbesar dalam 10 tahun ke depan. Strateginya, Bank
Indonesia akan banyak membuka cabang di Indonesia Timur dalam tiga tahun
mendatang. Targetnya 200 kantor baru di Indonesia Timur, sehingga bisa menjadi bank
terbesar di wilayah itu. Dan dalam gaya memimpinnya, Chairul Tanjung sengaja
berkeliling Indonesia untuk bertemu dengan seluruh karyawannya. Dia menjelaskan
bagaimana kondisi perekonomian saat ini agar pegawainya siap menghadapi krisis.
Ada tiga pesan, pertama, jika ternyata krisis ini sangat panjang dan semua orang harus
mati, maka pastikan menjadi orang yang terakhir mati. Kedua, jika krisis ini sangat
panjang dan hanya tersisa satu orang, maka pastikan anda menjadi orang tersebut.
Ketiga, jika tidak terjadi krisis maka pastikan anda menjadi orang yang paling bahagia
karena anda sudah siap.
Menurut Chairul Tanjung, Pola kepemimpinan suatu lembaga atau negara masih
menjadi kriteria penentuan investor berinvestasi. Pemimpin harus menularkan sikap
kepemimpinan kepada bawahan lewat teladan untuk membangun iklim kerja positif.
Gaya kepemimpinan yang berkembang dalam satu organisasi bisa dilihat dari citra
lembaga dan produk yang dihasilkan. Artinya, kepemimpinan yang detail dan bisa
melakukan hal yang semestinya saat itu juga, dengan cara pandang jelas, sangat
bermanfaat bagi perkembangan bisnis.
Krisis keuangan di Eropa dan AS membuat pendulum prospek perekonomian beralih ke
Asia. Perusahaan-perusahaan lokal semestinya menikmati peluang ini untuk memetik
keuntungan lebih baik.
Namun, ada sejumlah hal yang membuat hal ini tidak bisa berjalan dengan mudah.
Salah satunya adalah menyiapkan pemimpin masa depan sekaligus merespons
kebutuhan saat ini.
Chairul Tanjung mengungkapkan, kunci kepemimpinan adalah ahli strategi, eksekutor,
membangun bakat bawahan, mengembangkan sumber daya manusia, dan mampu
menjaga emosi.
Chairul Tanjung mencontohkan beberapa perusahaan. Di antaranya Bandara Changi
di Singapura dan jaringan Hotel JW Marriott yang sukses membangun citra sebagai
bisnis berorientasi kepada konsumen. Demikian pula jaringan ritel di AS, Wal-mart,
yang terkenal dengan harga termurah, memiliki pola kepemimpinan yang
mengefisienkan biaya dan tepat waktu.
”Kepemimpinan adalah bagaimana tingkah laku pemimpin bisa menular kepada orang
lain di sekitarnya. Hal ini akan menyamakan semangat pemimpin dan karyawan
sehingga memudahkan mereka bekerja,” ujar Chairul Tanjung.
Akhir-akhir ini mencuat seorang nama di jajaran konglomerat Indonesia. Nama itu adalah
Chairul Tanjung. Seorang “anak singkong” atau anak sangat biasa sekali yang kemudian menjadi
seorang konglomerat Indonesia bahkan namanya juga termasuk dalam jajaran seribu orangg
terkaya dunia.

Siapa sebenarnya sosok Chairul Tanjung ini. Berikut akan dituturkan penulis Biografi Chairul
Tanjung, seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana bisa menjadi Raja media dan
memiliki konglomerasi yang begitu besar.
Biografi Chairul Tanjung
Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orang tua Chairul Tanjung bernama
A.G Tanjung (Ayah) yang berketurunan Batak sedangkan ibunya bernama Halimah adalah orang
Sunda tepatnya Sukabumi.

Awalnya keluarga Chairul Tanjung adalah keluarga yang berlebih, ayahnya adalah seorang
wartawan di jaman Presiden Soekarno dan juga menerbitkan majalah lokal yang oplahnya
lumayan. Namun kemudia saat era Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai
sebagai antek orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup.

Dari sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Rumah
yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk membayar hutang dan
memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus
pindah ke kamar losmen yang sangat sempit.

Walau tengah dihimpit kesulitan ekonomi namun ayah dan ibunya ingin anak-anaknya
mengenyamm pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu saat Chairul lulus dari SMA Boedi
Oetomo pada tahun 1981, ia kemudian melanjutkan studinya di Kedokteran gigi Universitas
Indonesia. Chairul termasuk mahasiswa yang pandai. Ia sempat mendapat penghargaan sebagai
mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.
Kuliah Sambil Berbisnis
Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliah sambil berbisnis.
Awalnya ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian juga berjualan kaos. Ia bersama temannya
kemudian juga membuka usaha foto copy di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen
Raya Jakarta Pusat yang menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan
laboratorium.

Walau ia harus mmebagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairul bisa menyelesaikan
kuliah nya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudian menyandang gelar Sarjana kedokteran
dibelakang namanya. Namun karena darah bisnis rupanya lebih kental, ia kemudian memutuskan
untuk menjemput rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter gigi.

Chairul kemudian lebih memantabkan bisnisnya dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama


bersama tiga temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkan hutangan dari bank Exim
sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul dan temennya ini memproduksi sepatu anak-anak untuk
diekspor. Mereka patut berbangga karena begitu mendirikan usaha ini mereka langsung
menerima orderan sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali. Namun kemudian Chairul
memutuskan untuk berpisah dan mendirikan usaha sendiri karena ternyata ketiga temannya
memiliki visi yang berbeda dengan dirinya.
Membentuk Konglomerasi
Chairul Tanjung kemudian mendirikan perusahaann sendiri yang bergerak dibidang media yaitu
mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai dalam membangun jaringan .
Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasil membuat suatu konglomerasi yang
kemudian diberi nama Para Group. Para Group sendiri kemudian membagi tiga ladang usahanya
yaitu dibidang keuangan, properti, multimedia.

Di bidang keuangan berkembang menjadi perusahaan seperti :


 Bank Mega Tbk
 Asuransi Umum Mega
 Asuransi Jiwa Mega Life
 Para Multifinance
 Mega Capital Indonesia
 Bank Mega Syariah
 Mega Finance

Dibidang Investasi, Para Group juga mengakuisi si Carefour Indonesia dimana awalnya hanya
memegang 40% saham namun kini Para Group memegang 100% saham Carefour. Kemudian
Para Group juga membeli saham Garuda Indonesia tapi entah berapa persen.
Di bidang properti, Para Group memiliki perusahaan seperti :
 Para Bandung Propertindo
 Para Bali Propertindo
 Batam Indah Investindo
 Mega Indah Propertindo
 Bandung Supermall

Di bidang multimedia, Para Group membawahi anak perusahaan seperti :


 Trans TV
 Trans 7
 Maha Gaya Perdana
 Trans Fashion
 Trans Life Style
 Trans Studio
 Diberitakan juga baru-baru ini Para Group juga membeli TV One dan AntV

Karena keberhasilannya ini, Chairul Tanjung kemudian dinobatkan sebagai konglomerat baru di
Indonesia dimana beliau berada di urutan ke 937 dunia versi majalah Forbes tahun 2010
(mungkin saat ini urutannya naik) dan juga sebagai orang terkaya ke enam di Indonesia.

Chairul Tanjung kemudian merubah nama Para Group menjadi CT Corp pada tanggal 1
Desember 2011.
Pendidikan Chairul Tanjung
• SD Van Lith, Jakarta (1975)
• SMP Van Lith, Jakarta (1978)
• SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
• Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
• Executive IPPM (MBA; 1993)
Rahasia Sukes Bisnis Chairul Tanjung
Chairul Tanjung bisa mencapai kesuksesan seperti ini bukan karena beliau adalah orang super.
Ini dikarenakan beliau sangat pandai dalam membangun jaringan atau networking. Bagi Chairul,
membangun jaringan adalah segalanya bahkann diatas modal itu sendiri. Ketiak bisnisnya lesu
maka jaringan bisa diandalkan.

Membangun jaringan tidak hanya pada orang atau perusahaan yang sudah ternama saja, pada
perusahaan yang belum ternama pun juga perlu karena siapa tahu esoknya kita memerlukan
bantuan mereka bahkan pada seorang kurir pun menjaga networking sangat dibutuhkan.

Dalam membangun bisnisnya, Chairul sangat sabar menapaki tangga bisnisnya. Selain kerja
keras, pantang menyerah dan jaringan, kesabaran juga sangat penting. Chairul menyarankan agar
tidak melakukan cara-cara instan karena itu hanya akan menjadi api dalam sekam bagi bisnisnya.

Itulah Biografi Chairul Tanjung. Untuk saat ini selain Abu Rizal Bakrie beliau adalah satu-
satunya konglomerat yang asli dari darah pribumi Indonesia dan Muslim.

3.
Chairul Tanjung pengusaha sukses Indonesia yang berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya
versi Forbes dalam beberapa tahun terakhir. Chairul Tanjung seorang CEO CT Corp, yang
mempunyai kerajaan bisnis yang mengandalkan pada tiga bisnis inti. Pertama jasa keuangan
seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Mega Capital Indonesia.
Kedua, gaya hidup dan hiburan seperti Trans TV, Trans7. Ketiga berbasis sumber daya
alam. Mantan Ketua Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) ini juga mempunyai bisnis
properti, seperti Bandung Supermall. Dengan bisnisnya ini, tak heran suami dari Dokter gigi
Ratna Anitasari ini dijuluki "The Rising Star".
Dalam menjalankan kepemimpinan, menerapkan gaya memberi panutan terhadap anak buah. Cara ini
terbukti ampuh. "Jika anda mencontohkan kerja keras maka anak buah akan kerja keras. Saya
mempraktekkannya. Dan, itu jalan." begitu kata beliau. Ambisi membesarkan semua lini bisnis CT Corp
semakin besar. Dalam memimpin Bank Mega dirancang untuk menjadi bank terbesar dalam 10 tahun ke
depan. Strateginya, Bank Indonesia akan banyak membuka cabang di Indonesia Timur dalam tiga tahun
mendatang. Targetnya 200 kantor baru di Indonesia Timur, sehingga bisa menjadi bank terbesar di
wilayah itu. Dan dalam gaya memimpinnya, Chairul Tanjung sengaja berkeliling Indonesia untuk bertemu
dengan seluruh karyawannya. Dia menjelaskan bagaimana kondisi perekonomian saat ini agar
pegawainya siap menghadapi krisis. Ada tiga pesan, pertama, jika ternyata krisis ini sangat panjang dan
semua orang harus mati, maka pastikan menjadi orang yang terakhir mati. Kedua, jika krisis ini sangat
panjang dan hanya tersisa satu orang, maka pastikan anda menjadi orang tersebut. Ketiga, jika tidak
terjadi krisis maka pastikan anda menjadi orang yang paling bahagia karena anda sudah siap.
Menurut Chairul Tanjung, Pola kepemimpinan suatu lembaga atau negara masih menjadi kriteria
penentuan investor berinvestasi. Pemimpin harus menularkan sikap kepemimpinan kepada bawahan
lewat teladan untuk membangun iklim kerja positif. Gaya kepemimpinan yang berkembang dalam satu
organisasi bisa dilihat dari citra lembaga dan produk yang dihasilkan. Artinya, kepemimpinan yang detail
dan bisa melakukan hal yang semestinya saat itu juga, dengan cara pandang jelas, sangat bermanfaat
bagi perkembangan bisnis.
Krisis keuangan di Eropa dan AS membuat pendulum prospek perekonomian beralih ke Asia.
Perusahaan-perusahaan lokal semestinya menikmati peluang ini untuk memetik keuntungan lebih baik.
Namun, ada sejumlah hal yang membuat hal ini tidak bisa berjalan dengan mudah. Salah satunya adalah
menyiapkan pemimpin masa depan sekaligus merespons kebutuhan saat ini.
Chairul Tanjung mengungkapkan, kunci kepemimpinan adalah ahli strategi, eksekutor, membangun
bakat bawahan, mengembangkan sumber daya manusia, dan mampu menjaga emosi.
Chairul Tanjung mencontohkan beberapa perusahaan. Di antaranya Bandara Changi di Singapura dan
jaringan Hotel JW Marriott yang sukses membangun citra sebagai bisnis berorientasi kepada konsumen.
Demikian pula jaringan ritel di AS, Wal-mart, yang terkenal dengan harga termurah, memiliki pola
kepemimpinan yang mengefisienkan biaya dan tepat waktu.
”Kepemimpinan adalah bagaimana tingkah laku pemimpin bisa menular kepada orang lain di sekitarnya.
Hal ini akan menyamakan semangat pemimpin dan karyawan sehingga memudahkan mereka bekerja,”
ujar Chairul Tanjung.

Anda mungkin juga menyukai