PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap
kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen
karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan
anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi
untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh
karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
sebelum melakukan proses-proses perencanaan.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis meruskan masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Pengantar Manajemen, namun tujuan penulisan makalah ini
secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Konsep sidasar perencanaan.
2. Proses penyusunan perencanaan.
3. Jenis-jenis perencanaan.
4. Teori perencanaan.
5. Efektifitas perencanaan.
6. Model perencanaan rasional.
D. Manfaat Pembahasan
Makalah ini disusun agar dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai
pengembangan ilmu, sesuai dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini.
Secara praktis, makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
3
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan
mengatur pendaya-gunaan manusia, material, metode dan waktu secara
efektif dalam rangkan pencapaian tujuan.
2. Tujuan perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu
perencanaan yang matang sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut
disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai.
3. Fungsi-fungsi perencanaan
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu
diketahui fungsi-fungsi dari planning itu sendiri, yaitu:
4
Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya.
Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung ke Surabaya naik kereta api.
Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api merupakan
perencanaan atau alat mencapai sasaran tersebut.
d. Memudahkan pengawasan.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui penyelewengan yang
terjadi karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam
melakukan suatu usaha. Agar dapat membuat perencanaan yang baik,
maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat dipercaya serta
aktual.
5
terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-
simpangan.
6
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang
tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan
khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh
perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan
tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara
perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu
penting bagi para manejer untuk mengerti peranan perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang dalam pola perencanaan secara keseluruhan.
7
6. Memilih satu arah tindakan, artinya langkah yang terakhir dari
perencanaan ini merupakan langkah yang paling menentukan untuk
melanjutkan pada proses pelaksanaan.
C. Jenis-Jenis perencanaan
Ada beberapa macam jenis perencanaan yang ditinjau dari beberpa
segi, yaitu :
8
4. Jenis perencanaan menurut penggunaannya
a. Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali
pakai saja. Dalam artian jika rencana tersebut telah tercapai, maka
tidak akan digunakan lagi
b. Repeats Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secara berulang-
ulang, walaupun sudah dilaksanakan berkali-kali
D. Teori Perencanaan
Berikut teori perencanaan yaitu :
1. Teori sinopatik
Teori menggunakan model berfikir system dalam perencanaan, sehingga
objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat,
dengan satu tujuan yang disbebut visi. Langkah-langkah dalam
perencanaan ini meliputi, identifikasi masalah, memprediksikan ruang
lingkup masalah, mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian,
menginvestigasi problem, memprediksi alternative, mengevaluasi
kemajuan atas penyelesaian spesifik.
2. Teori incemental
Yang dimaksud dengan desentralisasi pada teori ini adalah si perencana
dalam merencanakan objek tertentu dalam lembaga pendidikan,
selalu mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan.
3. Teori transactive
Teori ini menitikberatkan pada harkat individu yang menjunjung tinggi
kepentingan pribadi dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang
transactive yaitu berkembang dari individu ke individu secara
keseluruhan. Ini berarti penganutnya juga menekankan pengembangan
individu dalam kemampuan mengadakan perencanaan.
9
4. Teori advocacy
Teori ini menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu
dan daerah diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari
pengamatan secara empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional,
logis dan bernilai (advocacy mempertahankan dengan
argumentasi). Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara
nasional. Karena ia meningkatkan kerja sama secara nasional, toleransi,
kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama,
dan meningkatkan kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai
teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah atau badan pusat.
5. Teori radikal
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi
lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat
dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan
kebutuhan. Perencanaan ini bersifat desentralisasi dengan partisipasi
maksimum dari individu dan minimum dari pemerintah pusat / manajer
tertinggilah yang dapat dipandang perencanaan yang benar. Partisipasi
disini juga mengacu kepada pentingnya kerja sama antar personalia.
Dengan kata lain teori radikal menginginkan agar lembaga pendidikan
dapat mandiri menangani lembaganya. Begitu pula pendidikan daerah
dapat mandiri menangani pendidikannya.
6. Teori SITAR
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga
complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan
dari teori diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan
situasi dan kondisi masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu akan
diaplikasikan, maka teori ini menjadi SITARS yaitu S terakhir
adalah menunjuk huruf awal dari teori situational. Berarti teori baru ini di
samping mengombinasikan teori-teori yang sudah ada penggabungan itu
sendiri ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan dan masyarakat. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
teori-teori diatas mempunyai persamaan dan pebedaannya persamaannya:
1) Mempunyai tujuan yang sama yaitu pemecahan masalah
2) Mempunyai obyek perencanaan yang sama yaitu manusia dan
lingkungan sekitarnya.
3) Mempunyai beberapa persyaratan data, keahlian, metode, dan
mempunyai konsistensi internal walaupun dalam penggunaannya
terdapat perbedaan penitikberatan.
4) Mempertimbangkan dan menggunakan sumberdaya yang ada dalam
pencapaian tujuan
Sedangkan perbedaannya adalah :
10
Hal ini yang sangat minim digunakan dalam 4 pendekatan
perencanaan yang lain.
2) Perencanaan incremental lebih mempertimbangkan peran lembaga
pemerintah dan sangat bertentangan dengan perencanaan advokasi
yang cenderung anti kemapanan dan perencanaan radikal yang juga
cenderung revolusioner.
3) Perencanaan transactive mengedepankan faktor – faktor
perseorangan atau individu melalui proses tatap muka dalamsalah
satu metode yang digunakan, perencanaan ini kurang komprehensif
dan sangat parsial dan kurang sejalan dengan perencanaan Sinoptik
dan Incremental yang lebih komprehensif.
4) Perencanaan advocacy cenderung menggunakan pendekatan hukum
dan obyek yang mereka ambil dalam perencanaan adalah golongan
yang lemah. Perencanaan ini bersifat sosialis dengan lebih
mengedepankan konsep kesamaan dan hal keadilan social
5) Perencanaan Radikal seakan-akan tanpa metode dalam memecahkan
masalah dan muncul dengan tiba-tiba (spontan) dan hal ini sangat
kontradiktif dengan pendekatan incremental dan sinoptik yang
memepertimbangkan aturan-aturan yang ada baik
akademis/metodologis dan lembaga pemerintahan yang ada.
E. Efektifitas Perencanaan
Perencanaan yang baik dan efektif akan berjalan baik dan baik atau tidaknya
menurut George R Terry dapat diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan dasar
mengenai perencanaan, yaitu 5W+1H :
11
6. HOW (bagaimana). Membicarakan masalah bagaimana cara
melaksanakan program yang direncanakan tersebut.
Dilain hal, sebeuh perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki
criteria-kriteria sebagai berikut :
1. Logis dan Rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal,
dan oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.
12
ModelMasukan-keluaran(Input-output model), serta Model simulasi Dinamik
(Dynamic simulation model). Penjelasan mengenai ini di lakukan pada bagian
berikut.
13
Menurut Pearce (1978) model biaya manfaat didasarkan pada
nilai yang diukur dengan harga yang diinginkan masyarakat. Harga
tersebut biasanya berbentuk harga tersirat atau harga bayangan. Harga
tersirat diperoleh dengan menyesuaikan, dimana diperlukan, harga
pasar senyatanya dan mendapatkanya dari nilai ekonomi yang serasi
dimana tidak ada pasar. Sedangkan harga bayangan biasanya digunakan
di dalam ekonomi negara berdasarkan perencanaan terpusatkan dan
negara yang sedang berkembang untuk membantu putusan alokasi
sumber daya alam.
14
3. Model Masukan-Keluaran ( Input-Output Model)
Menurut Hufscmidt, dkk. (1983); Dixon dan Hufscmidt (1986)
model ini didasarkan pada kenyataannya bahwa dalam sistem ekonomi
modern, kegiatan produksi sangat berhubungan satu dengan yang lain.
Sistem informasional masukan-keluaran dapat membantu para pengambil
keputusan dalam beberapa cara berikut:
a. Identifikasi persoalan;
c. Analisis model;
15
e. Implementasi model dan hasil analisisnya.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang
berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya dengan
firasat (dugaan).
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu
perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi
terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional.
Adapun kerangka waktu dalam perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut
: rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan
tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem
penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan
keterbatasan.
Perencanaan sangat dikaitkan dengan pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan tidaklah mudah dibutuhkan berbagai alasan-alasan
yang bisa menentukan keputusan tersebut. Dalam merencanakan suatu
keputusan semua harus berorientasi kearah yang bisa menguntungkan satu
sama lain dan harus melihat kekurangan-kekurangan yang akan putuskan.
B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai
bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa
perencanaan. Tapi dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat
rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan
17
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Y. (2014). http://semuatugass.blogspot.co.id/2014/02/makalah-pengantar
Dewi, A. D. (2011). http://annisadevyanadewi.weebly.com/materi-klp-1/-
penganta
r-manajemen-perencanaan-strategis-pemecahan-masalah-dan-pengamb
Manua, O. L. (2012). http://studimanajemen.blogspot.co.id/2012/10/teori-peren
Meriana, F. A. (2014). https://fitridtrind.wordpress.com/2014/04/19/makalah-
perencanaan-pengantar-manajemen/. Dipetik 23 Maret, 2016, dari
Wordress
Nanda, Y. (2012). https://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/konsep-dasar-
perencanaan/. Dipetik 24 Maret, 2016, dari Wordress
Rahmadani. (t.thn.). http://rahmadaniirma.over-blog.com/2014/12/perencanaan-
dasar-manajemen-umum.html. Dipetik 24 Maret, 2016, dari 2014: Over
Blog
Zallam, D. Z. (2013). http://dedetzelth.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-tujuan-
dan-fungsi-perencanaan.html . Dipetik 23 Maret, 2016, dari Blogger
18