Anda di halaman 1dari 23
PENALARAN KARANGAN ‘Annisa Febriana (11150163000073) A. LATARBELAKANG Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menuls mengenalsuatu topik kita harus berfikr, menghutung-hubungken berbagai fakta, rembandingkan dan sebagainya. Sete saat selama hidup kita, terutama dalam keadoan jaza (tidak tidus), kita selalu berfkr Menuis merupatan kegiatan mental. Pads waktu kita berfkr, dalam benak kita timbul seranelaian gambar sesuatu yang tidak hadi secara nyata Keplatan ini mungkin tidak terkendbli, terjacl dengan sendirnya, tenpa kesaderan, misalnye melamun. Kegiatan yang lebin tinggi diakukan secara sadar, tersustn dalam turutan yang saling beshuburgan, dan bertyuan urcuk sampal kepadh suatu kesimpulan. Jenls kegiatan berfkir yang terakhir nian yang disedur keglatan temalar. Dapatian dlatat bahwe proses ternalar atau singkatrya penalaran merupakan proses berfiir yang. sibtematk untuk memperoleh Kesimpulan beruga pengeahuan. Keglatan_penalaran rmunghin bersifat lniah atau tidak iniah. Davi prosesrya, penalaran itu dibedakan sebagai penaleran indi dan dedi Berdasarkan uraian distas mergenei penalaran maka dapat kita katalan peralaran rmerupakan proses berpikir manusia untuk menghub ung-huburgkan data atau fokts yang ada schingga serpal pada statu kesimpulan. Semertara dalam karangan penalaran berart pengguraan pikran untuk suatu kesimpuan yong tuangkan dalam bentuk tulisan atau tertuliz. Dengan penslaran yang tepat, hal-hal yang sian dtuarglan dalam karangen ‘menjadi kiat. Peryajian materi karangsn alan sesuai denganjatan piiran yang tepat. Aspek penalaran saneat diperhatitan dalam setiap penulisan karargan ataunun jnis tulisan lainya Karena ity, seorang penulis haus merwenal briteria dan mengetahui prinsia prirsip roses penalsiran fakta dan kebenavan penarikan kesimpulan yang sah dalam tulson yang dlibacanye. Dengan besitu penalaran karargan bisa menjadi suber pengetahuan baru, Oleh karena itu, setap pengungkapan harus dipertimbanakan terlebih cakuly agar halal yare tidak teoat tidak mask dalam karangan. B. PEMGAHASAN Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak cari pergeratan indera (obsenasi empiri) yang menghasilkan sejumiah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamaten yang sejeris juga akan terbentuk proposisi ~ proposisi yang sejeris. Berdasarkan sejumish proposisi yang diketahui atau danggap benar, orang menyimaulkan sebuah propesisi baru ‘yang sebelurnnya teak diketanu. Prases iniah yang disebut meralar. Kata "menalar” berasd dari kata bahasa Arab “nazar (ep/Ep-o)+ prestiks me-" artinya melifot Ini berarti mengisyeratkan behwa meralar artinya cara orang me mandang Ssesuatu dari sudut logikanya, Dengan nalarnya, orang menghubungkan pengamatan (observasi berdasarkan empiik) dengan kejadian-keladian yang ada di dunia ini Kemudian, pengernaten dan kejacian-kejacian tersebut menjadi suatu konsepdan pengertian bart Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklus (consequence). Huburgan artara promis donkenkuusi disebut kenseluensi. | Feralaraan memilili beberapa pengertian, yaitu: (1) Proses berpikir logis, sisternatis, terergnisasi dalam urutsn yang paling berhubungan sampai simpulan. (2) Menghubung, huburglon fakta atau dats sampai dengan suatu simpulan, (3) Proses menganalisis suatu topic sehingga menghasillan suatu simpuian atau pengertian bare. (4) Dalam karangen terciri duo vaviabel atau lebih, penaloran dapat diartikan mengkali, membahas, atsu rmengzralisis dergan menghuburg-hubungkan variabel yang dikaji sampai menghasikan Suatu derajat hubungan suatu simpulan. (5) Pembahasan suaty masalah sampai rmenghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru? |. Konsepdan Lambang dalam Penalaran Penalaran juga meruoakan altvites fikiran yang abstrak Urtuk mewujudlannya diperlukan lambang. Lambang yang digunakan untuk peralarn berbentuk bahasa sehingea ‘wujud penalaran akan tampak berupa argumen. Fitiyeh Mahmudah Z.A, & Ramlan Adbul Gani. Pembinoan Bahaso Indonesia. karte: Universitas Islam Negeri Pers, 2007}, 144-145 2 Widjane Hs 2007.Bahasa Indonesia. (Jakatta: Grasinde, 2007), 209 2 Kesimpulannya alaleh pemyataan atau konsep yang abstiak Lambargnye adalah kata, Lamberg proposisi Lambang berepesisi adalah talimat (kalimat berita) den lembing penalaren, Argumentlah yang dapat menentukan kebereran konklusi deri prem ‘Acgumentlah yong dapat menereuian kebenaran konklusi dan premis Berdsserlan paparan ciatas jelss bshwa tiga bentue pembkiran manusia adalsh ‘altivitas befikryorg saling berka‘t. Takada proporsitanpa pengertian dan tidak akanada penalaran tanpa propositi. Bersamaan dengan terbentuknys pengertian, perluasannya akan terbentule pula propesisi dan proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penaloran Dergan kata lain. dapat juga slatalan untuk menalar dibutublan propesisi, sedangkan proparis! merupakan hasil das rargkaian pengertian. 8, Syarat-syarat Kebenaran dalam Penabran Jika seseorang melakukan peralarenmaksudhya tentu adalah untuk menemuken kebenaran, Keberaran dapat dicapaikasyarst-syarct dalam menalar dapat diventii Sustu penalaran bertolak ari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang bener atau sesuatuyarg memang salah Dalam penalaran, pengetahian yang diadilan disar konklusi adalah premis. lai semua premis harus benar. Benard sii harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun materal, Formal berarti perataran memiiki bertuc yang tepat dturunkan dri sturan aturan bertkr yang tenat, sedangkan msterial berart si ataubahan yang djacian setagai premistepat. 1. Metode induct Merode berikr InduttiF acalah metoce yang. dlgunakan dalam berfci dengan berolok dari hol-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan pada fenormena yarg discliili berloku bogi fenemere sejenis yarg belum dite Generalisasi adalah tetule dari metode berfkirinduk 2. Metode Dedhitit Jiko alam penalaran konklusi lebih serpit dari promisrya, penslaran tersebut Gs ebut dengan deduktf Penalaran dan Macam-macomnya Jka sesscrang melalakan panalsran, raleudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran, Keberaran dapat dicapaijilasyarst-syarst dalam menalar dapat digenthi. Suatu a penalaren bertolak dari pergetshuon yang sudah diiliki seseorang akan sesuatu yng. memoarg benaar atausesuats yang memang salah Dalam penalaran, pengetahuan yang cjadikan dasar konklusi adalah pres. Jat emus premis harus berar. Benar isin harus meliput seauatu yoang benor secara formal rmaupun matersl formal berarti penalarasn mem bentuk yarg teaat,citururkan dori ‘tran aturan berpikir yang tepat secrglan material berart isi atau bahan yang djackon sebaagai prem: topat} Berlutislah merupakan unsur penalaran karangan Imiah,yatu “Topi yo ide sertral dalam bidang lajian tertentu yang spesfit dan bevsi sokurang kearangnya dua variabel Dasar perikiran, pendanat, atau fakta dirumuskan dalam bertuk propassiyaitu kalmat pemyatzan yare dapat dbuktikan kebensrannya atau kesalahanaya Proposisi memeunyai beberapa jens, antara lain: a. Fropesisi empirik vaitu proposisi berdasarkan fakta, misalnya: Anak cerdhs dapat rmemanfaatkan potensinya , Froposisi mutlak yaitu pertbenaran yang tidak memerlukan penguian . Fropesisi hipotetk ysitu persyaratan huburgan subjek dan predikat yang harus ‘Gpenuhi. Misainya:ika dijemput, Xakanke rumah, d. Proposisi tategons yaitu tdak adanya persyaratan hubungan subjek dan precikat. IMisalnya:X akan menikani @. Proposisi pesitif universal yaitu pemmyataan posit yang mempunyai kebenaran rmuttak: Msalnya:Semua hewan akan mat {. Fropests! post persialyatu perryacaan bshwa sebaglan unsur pemyataantersebut bensifatpesitf. Msalrya Sebaglanorang ingin hidup kaye. 6 Fropenisi negatif universal ystu kebalken dri aropesisi posit universal. Misalnya Tidakace gajah tidak berbelaai h. Froperisi negati penal yaitu kebalitan dari proporisi posit persial. Mizalnya Soba gian orang hidup menderits Proves berilirilmiah yaitukegatan yang cilsukan zecarasadar, tlt, dan terarah menu sustukesimpulan 2 Fitiyah, Mahruidah 2.4. & Rarlan Adbul Gani Pembinaon Bahasa Indonesia. (lata Universitas islam Negeri Pers, 2007), 145.246 4 10 Fat 2 Logike yaitu metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan (slasan), argurmentast (pemtuktisn), feromena, ean ustufikasijpembenoran) Sistematika yaitu seperangkat proses atas bagian-bagan atau ursu-unsur proses berpibir ke dalam suatukesatuan, Pormasalahan yaitu pertsnyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan. Variabel yaitu unsur sstuan pikiran dalam sebuah topik yang alan danalisis. ‘Analisis [pembahazan, penguraian) cilakukan dengan mergidentifikasi anal: (pembshason, ponguraian) dlilskukan dengan mengidentifiasi, menghlssiflas\, mercari hubungsn (korelasi, membandingkan, dan ain-tain. Pembuktian (argumentas) ysitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbult! kebenarannya atau besalahannya, Hasilyaituakbbat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif can deduktt. Kesimoudan (simpulan} yaitu penafsiran atau hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi D. Penalaran Induktif Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawall dengan observasi data, pembahasan, dukurgan pembultian, dan diakhi kesimpulan urum Penalaran yng bertolak dari pernyataan pernyataan khusus (premis} untuk me rghasilkan kesimpulan yang Umum Kesimpulan ini dapat berupa prirsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat krusus. Penalaran induktif paca dasamnya terdri atas tiga macam, yaitu generalisasi, aralogi can sebabakibat. a. Generalsast Generalisas|_merupakan proses penalaraan yeang berumpu pada bederapa Femyatean yang memounyai sifattertentu untuk menghasikan kesimpulen unum, ‘Conteh ike dipanastan, kawat memuai Jike dipanestan, tembaga memuai Jike dipanastan , besi memuai Jad, jke dipanaskan, bend logam memtai + Widjone Hs 2007.Bahasa Indonesia. (Jalatta: Grasinde, 2007), 210 5 Maca memacam generalisasi © GeneralisasiSempurne ‘Adalah genesalisasidimane selurth fenomena yang menjadi dasar penyimpuan aselidi Conteh: sensus pendudc © GeneralisasiTidak Sompurna ‘Adslah generalisasi dimans kesimptian dambil dari ebagianfenomens yang, Dahulu di gunung kid air sangatiangla,sekerang mudah spat. 9 Anak muds seloranglebih bebas bergaul dearipada ansk muda éahul > India adalah negara benva sedangkan Indonesia adalahnegars mart. > Perbedsan sitar liberal dandemakrasi Pancasila Kataeata/imgtapan yang dinerguralan untuk menyatakan urtik perbandingan dan pertentangan di antaranya Untuk memba ni nekan: Untuk mempertentanglen: ‘¢ sama dengan, seperti « seperti aleve ‘© menyerupai ‘© hampir sama dengan « selaras dengan « sesuaiddengan © tepat sama dengan ‘© demkian juga samasaja fe senupa dengan, « sejalandergan 4, Sebab dan Akibat + berbeds dengan, ‘bertentangan dengan, + beriawanan dengan, #sedanekan «setalikrya hala dengan. meskipun, lain halays dengan lurarg dari tidaksama dengan ‘akan tetapi Suatu peristina dapat menyebabkan serarghaian akibat sehingga timbulleh seranglaian sebabokibat. Berikut merupakan proses mengarang dengan penalaran sebab:kioat: 3) Menentukan topik, 2) Menentukan pola, 3) Menentukan sebab, 4) Malai menulis dengan lalimat topik yang menjaci sebab, 5) Menjelaslan sekab-sebabtersebut, mengaps sobab-sebabituterjacl, 6 6) Menyebutkarymenjelaskan akibat yang ditimbulkan, Kata atau ungkopen yang lazim digunakan ‘¢ deh sebab ity, dengan pertimbengan bahwa deh lorena itu, acibatnya, ‘saihasi jad, ssotab, ‘dengan alasan itu ‘¢ dengan alasan tu pergalaman membuktikan bahwa, laren, 5. Analog’ Analogi adalah bertuk suatu kias persamaan atau perbandingan dua atau lebih cbjek yang beri ainan. Secars garis besar analogi capat divedakan atas: 1) Analog! sederhana ‘© Mucah dipaha mi karena mencari persamaan cus cbjek yang tidak menuntut penjelasan falta secara mendalam, (© Mencanpetsamaan dia objek berdasarkan salah satu dari objek tersebut yang sudch dketahui ‘Contoh: Gadis ita baga kan bunga mawer di kelas kant 2) Analogi yang berupa kiasan «© Sulit dipaham karena berstfatsubjetit ‘© Mencari persamaan dengan menggunakan ungkepan atau kiasan. Contoh: Daya pikirmahasiswaitu tajam, ‘Analogi berdasarkan pengungkapan Isi 1) Analogi dell aratit ‘¢ Merjelasican suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaarnya denganobjek yang. sudah dicenai ‘¢ Tidak menghasillan simpulon ‘¢ Tidak memberilan pengetahuan baru, ‘= kata-4ota yang digunakan dalam analogi detlaratifadalsh bagaikan,laksana, seperti, bagai ‘2 se. (kale kesdaan, misalnya “seindoh’) @ Contos le terdit di depan Kelas dergen wajah mereh pedam. Metanya melotet bogaikan Batara Kale yarg, sedang marah. Lalu, samtil melesatkan pistel dari targan krirya i meje, seperti militer siap tembak musuh, la memukul meje di hadaparnys, sambil berteriak take terlerdeli, Suaranya menggeleger, mergcjutkon seperti guntur di musim panas. Semua orang yang hacirterdiam dan mergerut seperti bekicot disiram garam. 2) Arg inculeit ‘+ Menjelaskan suatu cbjek yang dapat memberiian pengetahuan baru 1¢ Nonghasilan suntu kesimpulan indulti yang khusus (bukan generalieasi) ‘¢ Kesimpulan dapat dliadikan dasar pengetahuan bogi cbjak yang lain, berdasarkan persamaan cir « Kota-katayare setingiguralan mata, dengan demikian, dengan besitu. Corteh: Pada pertengatan Juli 1861, Saya pera ke lampus Lencon University urtuk mengkuti kuch agi. Masih ads waktu 30 ment untuk mengikuti kulah tersebut maka Saya dapat beralan ‘santai sarrbil menikmati musim panas yang masih terasa sejuk. Di depan kampus, tiba-tiba Saya mende gar terikan, “ Halo Indonesia ". Soya menengok ke arah suara, sambil bertanye, “ How do you know ? “ . Meraka bertiga menjawab dalam bahasa Indonesia, * Mudah saja, walaupun Anda tampak seperti orang philipin, jalan Anda persis orang Indonesia. Santai!*. Dengan pergslamanitu, saya peru mengubah jalan Saya. Walaupun tidak secepat orang nggis atau orang Eropa pada umumnya. Mereks benar. Orang berjlan santal berislo dlcopet, dpalak, atausejenismya. Tegasrya, Saya harus berjalan cepat sepert keblasaan orang tropa 6. RemalandenPerkirsan Ramolan adalahsemacaminferensi yang bei pernyatean tereang sestats yang teal pada waktu yong alin datarg. Remalan dibedakan menjadi ates ramalan tidak ila don rarralanilmiah. Romvalan tidak irri adalah ramalan yorg diperoleh melalui prosedur yang tidal iimiah, Misalnya, sesuatu yang bersfatgaib. Ramslan imiah disusun berdasarkan hasil penalaran ilmish, perhitungan atas falea, pengalaman empiric, pengujian, atau analisis iia Kat-kata yang lacim digunskan dalam perkraan: > memporkiratar/dipertirslan, 3 dtoksir, + sargat munghin, boleh jadi, > anggepen, ) dapat ciproyeksitan > mungkin, > dduga akan, Simputan Data yang dianalisis dan dievakuasi menghasilkan fakta. Fakta hail analsis capat dlinterpretasikan menjadi suatu simpulan yang dapat barupa: perkiraan, implilas, inferensi, atau tindakan ‘2. Implkasi adsiah simpulan yang bersifat melibatkan data. Misalnya: Sore hal ini tdsk hujan. Kesimpulan tersebut éiambil berdasarkan fatta yang masih telat paca saat sirmpulandibuat b. Inverensi dambil bercasarkan analisis yang bersumber pada referensi atau ryjukan, MMisalnya: Mejapahit adalah kerajaan ai Jawa timur yang mergalami kejayzan pada rasa ketuasaan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Simpulan tersebut didasarkan ped tanda-tenda atau sisa-sfaayang masihdlarrat sebagai argumentas) ‘& Tingalan adsiah simpulan yarg dliakukan sebagal tndak larjur dan suatu Kalan. ‘wsalnya:Setelah diahulanstusl yang mendalam, sebuah perusahan kampir Sangieut arena mesin teknologi yang dgunakan sucoh usang. Altematif sousi, menjual pensahaan dengan harga murah atau meminiam uang a bank untuk peremajaan resin prods. H. Kesalahan dalam Bemalar ‘Ada puls kosalahan yang terjadi karera letidaltahian, dizamping kesslahan yang zengaia dibuat untuk ‘ujuan tertantu, Kesalahan yang ita perscalkan dint adalsh kesalshan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah naar Pambshasan iri san mercakio dia jenis lesalahan menurut penyebab utsmanya, yaitu keazalshan karena bahsea yang mecupakan lesalshaniréormal dan karena materi dan proces penalarannya yang merupan besalahan formal denis Salah Nalar Deditsivang salah Simpulan dar suatusilogisme derean diawalipremis yang salah atau tak mementhi persyeratan, Centoh: Kalaulisth kmsuk desa,rakyat di daerah itumeniacl cerdas Semua gelas akanpecah bila dioukul dengan batu GGererlisasi telat las Salah nalariri dsebabian oleh jamiah oremis yang mendkune. generalisasi tidak seimbang {dengan besamya genevaiisasiitusehingga simpulan yang diambil menjadi salah, Cortoh: Setiap orang yang telahmengiluti Penstaran Pa akan menjadi manusia Pancasilais seat ‘Anal anak tidak boleh memegang berang porselen karena barang itu cepat pecah Pemitnan teroatas pada dia alteratif Salah nalaririelandasi oleh penalaranaltemstif yang tidak tepat dengan pemiihan jawaban yang ada. Cantch : Orang itu membakar rumahnya agarkejahatan yang diakukan tidak diletahul orang lain, Penyetao Salah Nalar salahnalar in dlsetatkan oleh kesalahan menllal sesuatusehingga mengeklbatkan ‘erjadinya pergeseran maksud. Contoh: Anak wantta dilarang duuk &l depan pintu agar tidak susah jodohnya. ‘Analoci vane Salah Salahnalarini dapat teriad bila orare meneanalogikansesvatu denganyane lain dengan angapan persarmaan salah satu seg akanmemberikan kepastan persamaan pada senivana ain. Contch: Anto walaupun lulusan Akademi Amansh tidak dapat mengerjakan tugesnye dengan baik, ‘Acgurnentasi Bicik Orang, Salah nalarjenis ini disctabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas ‘yang diembannya. Cortoh: Program keluerga bevencene tek dapat berjalan el desa kari arene petuges penyuluharmya: memiliki cram crang anak. » & PENUTUP. Kesimpulan Feraloran karangan islhh proses berpikir logs untuk menglafi hubungar-hubungan fakta yang terlapat dalam karargan sampai menghasillan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengerian baru, Kemudian hasil atausimpulan dalam suatu karangan itu menghasilkan sebuah snalce indultf don dedultif. Indultif dan dedultit pada dasarnya merupakan proses bernalar yang nantinya akan menghasilkan suatu simpulan, Dalam karangan terdapat ‘si karangan. Ii larangan tersebuta meliputi generalicas, Mlasifilasi,perhandingan dan pertentangan, tebab dan akébat, analogi, ramalan dan peskiraan, dan simpuian. a D. DAFTARPUSTAKA ‘Anggcta tkapi. 2007, Bahasa Indonesia di Perguruan Tirggi.latarta: Grasindo Saryono, Djoko, 2013. Bahasa Indonesia untuk Karongan Imiah. Malang: UMM Press Friyah, Makmudah 2. & Raralan Adbul Gani. 2007. Rembingan Bahasa Indonesia Jokarta: Universitas clam Negeri Pere Rahardi, Kunjara. 2009, Bahose Indonesia untuk Kerangon limiah. Jakarta: Etlangs3 ‘Wieiono Hs.2007. chase Irdenesia, Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai